Sering Check In Di Hotel Menikmati Tubuh Seorang SPG Karena Sering Belanja DiMall

Sering Check In Di Hotel Menikmati Tubuh Seorang SPG Karena Sering Belanja DiMall

Sering Check In Di Hotel Menikmati Tubuh Seorang SPG Karena Sering Belanja DiMall

Comments Off on Sering Check In Di Hotel Menikmati Tubuh Seorang SPG Karena Sering Belanja DiMall

–  ini salah satu petualanganku di
luar rumah, aku sudah menjadi kepala keluarga, godaan untuk mencoba
rasa lain di luar rumah memang sudah ada sejak dulu, karena istri dalam
berhubungan seks sangat dingin, ini membuatku untuk berfikir cara agar
kebutuhan biologisku terpenuhi.

Suatu ketika
saat pulang jam kantor kebiasaanku sebelum sampai rumah aku jalan jalan
ke sebuah mall untuk menghilangkan rasa lelah dan rasa jenuhku saat di
kantor. Karena memang tugas kantor selalu membebaniku dalam kepala.
Sekali kali refreshing untuk melihat baju baju di mall.

Dengan sendirinya
aku mengelilingi dan menghampiri outlate stand yang memang khusus
menjual baju, karena lama berkeliling tidak dapat mendapatkan yang aku
inginkan aku mampir di sebuah stand penjual minuman untuk membeli minum
memang karena haus dan lelah mencari pakaian yang belum aku dapat,
dengan duduk santai aku melihat body body wanita yang memang seksi,
ketika sudah fresh kembali aku melanjutkan untuk mencari baju lagi.
Sendirinya aku dikejutkan dengan nada yang manis dari seorang SPG.
Kemudian bertanya kepada aku.

” Mau cari apa Om? ”
” Ini cocok untuk Om tambah kelihatan muda. ”
Saya lihat cewek ini hitam tapi manis,
dan bodinya cukup bikin jakun naik-turun. Perkiraan status: 36B-26-36
dan tinggi sedang saja. filmbokepjepang.net Wah ini memang yang paling saya suka hitam,
pasti sparepartnya hitam dan merah dalamnya. Singkat cerita kami akrab
dan saya sering menemuinya walaupun tidak selalu belanja. Namanya: Siti.
umur: 27 tahun, sedang saya umur 36 tahun, tapi seperti kata orang umur
segitu lagi panas-panasanya, oh ya saya sudah beristri dan dua anak,
tapi sayangnya istri saya dingin sekali, kami jarang sekali campursari.
Itupun kalau sudah dipaksa sekali, jadi saya malas sekali, padahal napsu
saya menggebu sekali. Rasanya setiap hari maunya muntah melulu.

Seperti sudah dijanjikan kami buat
janji untuk jalan minggu pagi, pas Siti lagi off. Siti sendiri masih
sendirian tapi saya yakin sudah tidak perawan lagi karena dilihat dari
cara bicara dan keberaniannya. Saya jemput di salah satu toko kue, pagi
pukul 8.00

” Mas pagi-pagi gini mau kemana?” tanyanya.
” Bagusnya kita cari tempat yang aman yang tidak bisa dilihat orang, gimana kalau di sebuah motel di daerah A? ”
Sambil tersenyum dia menjawab” Emang mau ngapain di motel?, jangan macam-macam loh Mas “.
” Ngak kok cuma tiga macam, satu dibawah dan dua diatas,”
” Ih takut ” jawabnya sambil tertawa.
” Takut ngak dikasih yah ” jawabku.

Begitu kami chek in, saya langsung
memeluk dia erat-erat, sebab baru kali kesampaian, dua buah gunungnya
benar-benar menekan keras sekali ke dadaku. Kami berciuman lama, sambil
pelan-pelan tangan saya menjalar ke pantatnya yang besar dan padat.
Perlahan-lahan tangan saya menjalar kedepan menyusup kedalam celana
jeans yang dipakainya.

” Mas jangan mas, saya takut ” desah Siti.
” Tenang aja,” sambil tangannya saya bawa menyusup kedalam celana saya sehingga tepat menggenggam penisku.
” Oh, rasanya enak sekali, penisku di
remasnya dengan keras. sementara tangankupun sudah mencapai gundukan
gunungnya yang serasa lembab dan sedikit bulunya.
” Mass.. , mas.. ” Desahnya keenakan.

Langsung saja kulucuti celana dan baju
kaosnya. sehingga tinggal BH dan CD warna hitam. Aku tambah horny
karena aku paling senang lihat perempuan pakai CD dan BH hitam. Sitipun
tak mau ketinggalan melucuti celanaku. Sehingga kami sudah telanjang
bulat. Segera mulutku gerilya menjilati puting susunya yang hitam tapi
masih kecil, dia menggelinjang

” Uh-uh..mas..mas ”
Mulutku mulai turun ke bawah dan
terlihat vaginanya yang ditumbuhi sedikit bulu. Segera kusentuh
clitorisnya yang sebesar biji jagung, dan serentak dia tersentak
” Mas..mas..”

Kujilati mula-mula bagian bibirnya
sambil sedikit menggigit-gigit biji jagungnya, dia semakin
meronta-ronta. Kuintip lubangnya masih sangat kecil, dan merah sekali.
Lidahkupun kujulurkan dan masuk ke celah-celah lubang merah darah itu.
Siti seperti kerasukan setan, dia meronta-ronta dan kurasa lubang
vaginanya berdenyut-denyut dan mulai banjir air lendir keluar.
Sementara mulutku mengisap-isap biji
jagungnya, tanganku mulai mengorek-orek lubang vaginanya. Siti
menjerit-jerit seperti orang kehausan,

” Mas-mas, saya ngak tahan Mas ”
Segera ini berontak dan mencari
penisku dan segera di pegang dan dikulumnya seperti orang kehausan dan
dengan rakus di jilat, diisap dan disedotnya kuat-kuat, giliranku yang
meronta-ronta keenakan, ” Ah..uh..au..enak..enak..lagi.. isap yang
kuat,..”
Sementara penisku di kulumnya, tangannya memainkan bijiku dengan tangkasnya seperti meremas-remas adonan kue.

” Sit, sini kamu naik kita 69 yuk, jangan kamu isap terus nanti aku keluar duluan.”
Siti tertawa sambil segera putar badan
naik diatasku dan menyorongkan vaginanya ke mukaku. Langsung saja
kusergap dan jilat dengan rakus dan dia juga tidak kalah ganasnya. Lain
sekali rasanya pelayanan dari Siti dengan istriku yang sama sekali tidak
mau dengan gaya macam-macam. Baru kali ini aku merasakan enaknya vagina
dan pelayanan dari cewek lain.

Aku memang belum pernah macem-macem
dengan cewe lain karena takut kena penyakit, khusus dengan Siti aku
berani karena saya yakin dia juga tidak sembarang, sebab dia tidak
genit-genit dengan orang lain. Diapun mau kuajak setelah cukup lama
kudekati dan mungkin dia simpati mendengar deritaku yang tidak dapat
menyalurkan hasrat karena istriku tidak mau melayani.

” Mas, saya sudah ngak tahan, masukin mas, masukin mas”
Siti memaksakan segera berdiri dan
duduk diatas saya, sambil mengarahkan penisku masuk ke dalam vaginanya,
saya sengaja tidak langsung masuk, tetapi menggesek-gesekkan di bulu
vaginanya dan bibirnya, dia tambah belingsatan.

” Udah mas, cepat mas, aku sudah mau keluar nih”
Dengan memaksa dia menarik penisku dan
memegangnya sehingga tepat didepan lubang vaginanya setelah pas segera
dia menekan vaginanya agar penisku masuk, tapi sulit juga karena memang
lubangnya masih kecil, untung vaginanya sudah banjir dan licin. Akhinya
masuk juga penisku yang panjangnya biasa saja. Kata Siti sih setelah dia
merasakan penisku yang bikin puyeng ujung meriamku yang besar
dikepalanya, sehingga ketika ditarik, seakan-akan nyangkut di leher
kepala penisku.

” Aaau..Aaauu..”
Bles masuk semua penisku den rasanya
kepala bawahku ngilu dan enak, segera diputarnya pantatnya, seperti
sedang menari hula-hula,
” Ah..ah..ah”
Hanya suara itu yang terdengar dari
mulutnya, sementara itu tanganku segera bekerja memijati payudaranya
yang berdiri tegak. dan kupilin-pulin putingnya. Siti menjadi lebih
ganas goyangnya. Aku merasa sudah mau meledak, maka segera kutarik dia
turun dan segera kukangkangkan vaginanya sambil kuangkat kakinya
tertekuk dengan posisi vaginanya persisi dihadapanku, segera kujilati
bibir vaginanya yang sudah kelihatan merekah, sambil jari tengahku
mengorek-orek vaginanya. Siti lebih histeris.”

Mas..mas..terus mas, tusuk Mas
yang dalam mas..ahh ”
Lidahkupun kulancipkan dan kuselipkan dilubang vaginanya, sambil ditusukkan dalam-dalam.

” Mas..mas saya ngak tahan mas.., auu..auu..”
Akhirnya terasa ada denyutan yang hebat dari vaginanya sambil kepalaku dijepitnya dengan keras.
” Ah..ah..ah..”
Ada sekitar satu menit posisi kepalaku tetap dijepitnya setelah itu ia terkulai lemas.
” Ma kasih mas, enak bener mas”
” Aku belum pernah merasakan enak seperti ini ”
Oh ya dia memang mengaku sudah tidak perawan, dulu ketika SMA sudah pernah di perawani oleh pacarnya,

Setelah lemas akupun pelan-pelan
mengelus-elus sekujur badannya dengan jari-jariku secara halus,
pelan-pelan dia mulai terangsang lagi, akupun mulai meraba bulu-bulu
vaginanya dan sambil menjilati puting payudaranya. Segera aku
menindihnya dan penisku yang sudah marah segera mencari lubang
vaginanya, tapi terpeleset terus, dia dengan tertawa segera membimbing
penisku menuju lubang surga itu. Setelah pas segera kutekan dan bless..,

” Ah..” dia menjerit kecil,
Kurasakan enak benar merendam penisku
didalam vaginanya. segera kumulai gerakan naik-turan dan dibantunya
dengan gerakan memutar,
” Ah..ah..enak Ti” desahku, “Terus ti yah yang cepat ”
Dia semakin semangat memutar
pantatnya. Segera kuganti posisi, sebelah kakinya kuangkat dan segera
dengan posisi saling silang kutusuk penisku ke vaginanya lagi, kali ini
masuknya benar-banar dalam dan terasa mentok ke rahimnya, dia menjerit,

” Aduh Mas ”
” Kenapa sakit? ” kataku sambil melihat matanya yang melotot
” Sedikit sakitnya tapi ngilu dan enak banget pas penismu mentok kedalam vaginaku” Jawabnya.
Segera kugenjot, setiap kali penisku
mentok masuk ke vaginanya di melotot sambil berdesis, ” Sss..Ss., enak
bener mass.., mentok mas..”
Kurasa aku sudah mau meledak dan, segera kupercepat gerakanku, Sitipun makin menggila teriakannya.

” Au..Au..mas..enak mas..au..”
” Aku mau keluar, ti ” teriakku,
” Ayo Mas saya juga mau keluar ” terik Siti.
Tak lama aku merasakan ledakan dari ujung kepala penisku,
“Ahh..Ah..Au..”

Dan Sitipun segera menyusul ” Aku Juga keluarmass..Aaa..Aaa..”
Terasa 5 atau 6 kali semprotanku menghujam kedalam vaginanya. Akhirnya kami, lemas dan saling tertawa,

” Enak banget Ti, vaginamu, saya mau lagi yah”
” Sama, saya juga sudah lama banget ngak di tusuk rasanya seperti ke surga”
Top: Cerita Bokep Dewasa Pantai Tempat Melepas Rasa Cemburu
Kelak setelah ini kami masih sering lagi ketemu, tetapi kami menjaga hubungan diluar, kami seperti tidak ada apa-apa.

ini cerita aku saat bertemu dengan siti si gadis SPG yang montok.istriku belum mengetahui hubungan antara kami.

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account