Gila Lantaran Nafusku Menggebu Gebu

Gila Lantaran Nafusku Menggebu Gebu

Gila Lantaran Nafusku Menggebu Gebu

Comments Off on Gila Lantaran Nafusku Menggebu Gebu

 

 Dari ceritaqu dibawah ini semoga kalian yang membaca bisa berdiri anunya hehehe langsung saja cuss perkenalkan namaku Arka aqu masih mahasiswa di PTS yang terkenal di kotaku, umurku 21 tahun waktu semasa kecil aqu dekat dengan beberapa wanita, dari kakak ku yang cewek adikku juga yang cewek ibuku juga cewek serta pembantuku yang cewek , dulu waktu kecil aku sering mengintip ngintip kegiatan pembantuku saat dia mandi, dia menggosok gosok sabun ke toketnya dan bagian selakangannya.

Dan saat aqu duduk di bangku kelas satu SMP, aqu pertama kali mengerti yg namanya ejaqulasi, ketika secara tak sengaja aqu menggesek-gesekkan batang kemaluanku ke lantai sambil mengintip lipatan kemaluan pembantuku yg sedang tidur dari celah di bawah pintu, konyol… tapi kuaqui itu.

Aqu mencoba merangsang diriku setiap hari dengan memakai BH kakakku, melipat batang kemaluanku ke dlam pahaqu, dan menggesek-gesekkannya ke guling sambil tiduran. Oh, aqu belum tahu yg namanya persetubuhan, hanya saja perbuatan itu membuatku merasa enak, apalagi ketika ejaqulasi.

Aqu mengenal yg namanya masturbasi dari teman-teman, dipegang, terus di tarik begini… begitu… dan memang enak sekali, jadi aqu mulai menggunakan tanganku saat mengintip dan menikmati bulu-bulu kemaluan pembantuku saat mandi. Mngkn yg paling berkesan ialah ketika aqu mengintip kakakku sendiri (hohoho) lewat celah jendela, setelah dia mandi dan masuk kamar.

Ahh, kuintip dia melepas handuknya, mengagumi dirinya di depan cermin. Ohh… baru kali ini kulihat tubuh dewasa kakakku (yg kebetulan memang cantik, banyak penggemarnya), selain kenangan masa kecil saat kami masih oke-oke saja mandi bersama.

Tanpa terasa kupegangi kemaluanku yag menegang saat ia berbaring di tempat tidur, memegangi puting-puting toketnya, dan mengangkat kepalanya saat ujung batere itu bergerak-gerak di lubang kemaluannya.

“Hkk… nngg…” kunikmati setiap gerakannya, sambil menggoygkan batang kemaluanku dan menarik-nariknya. Ahhh… kutarik napas lega dan kuseka keringat dingin penuh dosa di pelipisku ketika aqu ejaqulasi, seiring dengan turunnya pantat kakakku yg sebelumnya mengejang-ngejang tak karuan.

Semenjak saat itu, aqu menjadi ketagihan untuk bermasturbasi, mngkn tiga-empat kali sehari. Dan pergaulanku dengan teman-temanku memberikan kesempatan bagiku untuk menikmati adegan porno dari video (beta), yg entah dari mana kasetnya.

Sehingga imajinasiku menggila setiap melaqukan masturbasi. Tanpa kusadari mngkn aqu perlahan menjadi seorang maniak seks. Lagi pula itu julukan teman-teman yg mengenalku sekarang, hohoho… penjahat kelamin?

Akhirnya aqu berhasil mengujinya ketika aqu berkenalan dengan seorang cewek cantik bernama Sely, saat itu aqu kelas tiga SMP. Perkenalanku dengan gadis cantik itu mendapat berbagai halangan, baik dari teman-teman (yg sirik), keluarga kami (karna perbedaan religi), dan tentu saja para sainganku (kebetulan Sely sendiri adalah seorang cewek idola).

Hohoho.. masih kuingat saat sepatunya mendadak terlempar ke kepalaqu saat sedang enak-enak duduk, sakit memang, tapi toh ada manfaatnya, hehehe. Jadi, aqu berkenalan dengannya. Kami mengakrabkan diri dan aqu sempat merasa sangat bangga ketika akhirnya ia menerimaqu menjadi kekasihnya, saat itu bertepatan dengan pembagian STTB, hehehe. Dan yg paling menggembirakan, ternyata aqu satu SMU dengannya, dan satu kelas pula, alamak! Betapa beruntungnya aqu.

Kami berdua masih sama-sama polos dlam hal bercinta, mngkn itu yg membuat segalanya menjadi mudah. Dlam tempo tiga bulan aqu berhasil mencium bibirnya, eh… enak dan lembut. Itu ciumanku yg pertama, hahaha… bergetar.. bergetar.

Baygan akan kelembutan bibirnya membuatku terangsang setiap malam, semakin liar menggosokkan kemaluanku ke guling, membaygkan tubuhnya yg tanpa pakaian menggeliat seperti di film porno saat kumasukkan batang kemaluanku ke dlam lubang kemaluannya, ahh… ahhh… ahh….. kurasakan aqu hampir gila karna nafsuku.

Lalu, dengan sembunyi-sembunyi kunaiki mobil papaqu, dan kuajak dia berputar-putar keliling kota, hanya sebentar-sebentar, dan tentu saja aqu berkompromi dulu dengan sopirku. Akhirnya aqu mendapat “SIM-beli” setelah merengek-rengek setengah mampus di kaki papaqu.

Dan aqu mulai mengatur rencana bagaimana aqu bisa menikmati tubuh kekasihku, daripada hanya bibirnya, lagipula batang kemaluanku menuntut terus tiap waktu.

Jadi pertama kuajak ia berputar-putar sekeliling kota, alasannya untuk mearkaakan SIM-ku. Dan kucoba mencium bibirnya di dlam mobil ketika kami berhenti di sebuah jalan arkaa, eh… dia tidak menolak. Yah, sebuah petanda yg bagus… oke.

Beberapa hari kemudian, aqu mulai agresif mengajaknya jalan-jalan, sampai akhirnya aqu berani mengajaknya ke jalan tol di sebuah malam Minggu. Kami berhenti di peristirahatan tol Surabaya-Gempol. Kumatikan mesin, dan kucium bibirnya yg lembut.

Ia sama sekali tidak meronta ketika aqu meremas-remas toketnya yg lumayan besar di telapak tanganku, dan ketika kubuka bajunya, menelanjangi bagian atasnya, alangkah nikmat kurasakan menciumi puting toketnya yg kecil yg kencang, nafasnya yg melenguh dan mengerang menambah kenikmatan yg kurasakan, “adikku” berdiri tegak siap tempur, tapi kutahan saja, karna aqu taqut ia akan menamparku jika aqu melangkah terlalu jauh.

Jadi kugesek-gesekkan saja kemaluanku ke pinggiran kursi sampai ejaqulasi. www.bukasex.com ,Dan selama itu dia tidak menolak sama sekali, bahkan terkesan pasrah dan menikmati. Dia bahkan sempat memberi wanti-wanti, “Arka… jangan cerita-cerita okay?” Oh… tentu tidak dengan menggunakan namanya dan namaqu yg asli, hohoho.

Nah, hari-hari berikutnya, karna ia tidak pernah menolak, jadi aqu pun mulai berani melepaskan baju atasku, menikmati kehangatan dadanya di dadaqu sambil menciumi bibir dan telinganya. Mmm… enak sekali kurasakan saat itu.

Kami mulai biasa melaqukan embracement di rumahnya, rumahku, dlam mobil dan dimanapun tempat yg kami bisa. Sampai akhirnya kami kelas 2. Saat itu aqu mulai mengenal yg namanya pil “koplo”, dan karna aqu anak band, jadinya pil setan itu menjadi konsumsi wajibku sebelum manggung, ah kurindukan saat-saat “sakauw”.

Efeknya, aqu menjadi lebih liar, lagipula Sely sama sekali tidak tahu aqu mengkonsumsi obat-obatan. Dia hanya bingung melihat prestasiku yg melorot 23 peringkat saat cawu 1, dan kubilang saja karna papa dan mama ribut melulu. Toh dia percaya.

Suatu saat, ketika kami pulang sekolah (siang), kuajak dia mampir di Wendy’s. Kami makan, dan kemudian seperti biasa berputar-putar mencari tempat. Akhirnya aqu memberhentikan mobilku di sebuah jalanan yg lumayan sepi di dekat Kenjeran.

Ah, aqu sih bersyukur saja karna kaca mobilku gelap, hehehe…. jadi, kubuka baju dan behanya, menikmati puting-puting “toket”-nya seperti biasa, sambil sesekali meremas dan menggigit. Nafasnya mendengus-dengus.

Kuajak ia pindah ke bangku belakang. Sely menurut saja. Kuteruskan hisapanku di “toket”-nya, dan ketika kumasukkan tanganku ke dlam roknya, ia hanya diam dan mengeluh. Kutarik celana dlamnya ke bawah, sambil kuciumi bibirnya yg terbuka. Sely mengerang lirih saat kusentuh kemaluannya yg basah.

Aqu berusaha mendudukkan diriku di sebelahnya, mengangkat roknya dan membuka pahanya, untuk yg pertama kalinya aqu melihat kemaluan seorang wanita di depan mataqu, bentuknya indah sekali, berbeda dengan yg di film-film porno.

Kulihat wajahnya memerah dan matanya memandangku bertanya-tanya. “Aqu tahu bagaimana membuatmu enak…” bisikku lirih sok tahu. Kulihat Sely hanya diam saja, jadi kutahan pahanya ke sandaran jok belakang, dan kuletakkan telapak tanganku menutupi liang kemaluannya.

Sely mengerang-erang saat kugosok-gosok bibir kemaluannya dengan telapak tanganku, “Ahhh.. hahh… ahhh…” aqu juga semakin bernafsu, persis seperti di film, pikirku saat itu. Hanya saja, untuk menjilat aqu belum berani, jijik.

Jadi kuteruskan saja menggosok-gosok kemaluannya, terkadang cepat, terkadang lambat, “Ahhh… ahh… khh… hhh…” Sely mengerang-erang, tangannya menjambret kain bajuku yg terbuka, menarik-nariknya.

“Aaahh…” kurasakan tanganku sangat basah, pahanya bergerak-gerak membuka dan menutup. Aqu pun menghentikan tanganku sejenak, melihat dan menikmati wajahnya yg memerah dan nafasnya yg terengah-engah.

Eh… dia malah berkata,

“Gantian. Aqu ingin lihat punya kamu!” Oh God, hahahaha… sure, dan kubuka celanaqu berikut celana dlam yg menempel di pantatku. Sely memperhatikan dengan seksama “burung”-ku yg tegang dan bergerak-gerak di depannya.

“Duduk…” kataqu sedikit memerintah. Kugamit jemarinya dan kuletakkan di batang kemaluanku, Sely memegangnya tapi dia diam saja,

“Salah… Begini loh!” kutunjukkan cara melaqukan masturbasi padanya, dan… damm it! it feels soo good. Kurasakan telapak tangannya menggenggam batang kemaluanku dan menarik-nariknya, enak. Kumasukkan lagi tanganku ke dlam roknya, membuka pahanya dan menggosok bibir kemaluannya,

“Ahh… hhh… uhhh… ahhh…” kami mengerang dan mengeluh bersamaan, kucium bibirnya dan merasakan lidahnya bergerak liar. “Ahh… mmm… hhh… ahhh… enak sekali…” kugerak-gerakkan pantatku ke depan memberi respon pada gerakan tangannya dan akhirnya spermaqu keluar mengenai sandaran kursi.

Kami terdiam sejenak, melihat cairan kental putih yg menempel di kain sandaran kursi di depan kami. “Iyakh…” kudengar ia berkata dan kami sama-sama tertawa. Kukecup bibirnya, mengambil tissue untuk membersihkan tangannya dan kain pembungkus sandaran kursi itu tentunya. Lalu kami pulang.

Hari-hari berikutnya kami semakin sering melaqukan hal serupa di tempat-tempat yg sudah kusebutkan di atas, oh jalan tol merupakan tempat idola kami, hehehe.

Aqu semakin tenggelam dlam kenikmatanku terhadap obat-obatan, aqu mulai mengenal heroin, yg sangat nikmat apabila ditorehkan dlam luka-luka sayat di tanganku, dan juga valium, yg menimbulkan bekas bintik-bintik hitam di pangkal lenganku.

Ah, akhirnya Sely curiga melihat keaktifanku yg semakin liar di group bandku, dan kondisi tubuhku yg mengurus, pelajaranku yg selalu kuakhiri dengan tidur. Dan itulah yg memacunya untuk meninggalkanku dan beralih ke lelaki lain yg sudah kuliah. Hal itu dilaqukannya saat aqu berangkat ke New York selama tiga bulan untuk studi banding (kebetulan aqu lumayan jago dlam sastra Inggris).

Waktu aqu mengetahuinya aqu sempat mengamuk habis, hampir saja aqu ke kampus si cowok untuk menawurnya bersama teman-temanku, namun kubatalkan mengingat betapa konyolnya aqu untuk marah hanya gara-gara seorang wanita.

Jadi kuputuskan untuk pulang perang dengan membawa oleh-oleh berharga. Kutelepon ke rumahnya, memintanya sudi menemuiku untuk yg terakhir kalinya. Sely menemuiku malam itu, dan langsung kucium bibirnya sambil membisikkan kata-kata kerinduan dan betapa aqu tak sanggup kehilangan dia, dan mngkn karna kenangan berseksual-ria denganku (atau mngkn karna aqu cinta pertamanya) membuatnya pasrah saat kupegangi payudaranya dan meremas-remas kemaluannya dari lapisan celana ketatnya.

Ah, kebetulan saat itu kedua orangtuanya sedang berangkat menghadiri pernikahan, sedangkan kakaknya saat itu sudah kembali ke Bandung untuk menyelesaikan kuliahnya, jadi aqu merasa bebas-bebas saja.

Jadi kurangsang dia dengan segenap kemampuanku, kubelai toketnya dengan lembut, menciumi wajahnya, lehernya tengkuknya, memasukkan jariku ke dlam celananya, memainkan liang kemaluannya di jariku, membuat nafasnya memburu dan terengah-engah,

“Ahhh… ahh… uh… nggg…” aqu merasakan nafsuku mulai naik ke ubun-ubun ketika tangannya menyelip di lipatan celanaqu dan bergerak-gerak di batang kemaluanku yg menegang hebat.

Aqu cukup kaget ketika tiba-tiba ia melepaskanku, menangis, aqu bingung. Lalu ia bangkit berdiri, menuju ke ruang tengah rumahnya dan telunjuknya memanggilku mengikutinya. Oh God, hohohoho. Kami bergulingan di tempat tidurnya yg lebar, kuciumi seluruh wajahnya, lehernya, kupingnya, dagunya, dan kuhisap puting “toket”-nya penuh nafsu, kuangkat pakaiannya melewati kepalanya,

“Ahh.. uhh… argg…” kurasakan kenikmatan batang kemaluanku menekan-nekan liang kemaluannya dari balik baju kami. Kubuang BH-nya entah kemana. Kubuka bajuku, menempelkannya di payudaranya, merasakan kenikmatan dan kehangatannya.

Kuciumi bibirnya dengan lebih bernafsu. Kuraih celana ketatnya yg pendek dan kutarik, kulepas berikut celana dlamnya, kupegangi dan kuraba kemaluannya yg basah. Pahanya bergerak-gerak menggesek-gesek batang kemaluanku yg masih terbungkus, dan kubuka celanaqu cepat-cepat. Kurasakan paha telanjangnya menekan batang kemaluanku.

Tangannya meraih batang kemaluanku dan memainkannya dengan gerakan yg membuatku terengah-engah menahan nikmat, “ahhh… ahh… ahh…hh…” akhirnya kuangkat tubuh telanjangku ke atasnya, dan menempelkan batang kemaluanku di liang kemaluannya.

“Ahhh… gila… kenikmatan ini… ahhh…” kudengar ia menyebut-nyebut namaqu dengan lirih ketika pinggulku bergerak-gerak dan menggesek bibir-bibir kemaluannya ke atas dan ke bawah, ahh.

Kucium bibirnya dengan lebih bernafsu, kujatuhkan seluruh tubuhku menindihnya, merasakan tekanan toketnya yg berkeringat di kulitku, kugoyg-goyg pinggulku ke atas dan ke bawah,

“Ahhh.. ahh..” ke samping ke depan, “Aahh… ah.. ah…” merasakan setiap kenikmatan gesekanku dan pelukan pahanya di pantatku setiap aqu bergerak ke samping,

“Ahk.. ahk…” Akhirnya kubenamkan bibirku di bibirnya dan menekan pantatku sekuat tenaga ketika nafsuku tak terkontrol lagi dan menyemburkan spermaqu melewati dan membasahi permukaan perutnya,

Ahhh.. hah…” nafasku terengah-engah penuh kenikmatan, pelukannya mengencang di punggung dan pinggangku. Pantatnya menekan batang kemaluanku kuat-kuat. “Aahh… nikmatnya…” baru kali ini kurasakan nikmatnya melaqukan petting.

Aqu bangkit berdiri, memakai pakaianku yg berserakan di lantai, dan membantunya berpakaian, lalu melangkah kembali ke ruang tamu.

“Arka.. jangan teruskan memakai obat-obatan…” Aqu mengangguk. Dan itulah kata terakhir yg kudengar dari bibirnya sesaat sebelum kurelakan dia pergi dari sisiku. Dengan perjuangan yg keras selama beberapa minggu, aqu berhasil menghentikan kecanduanku pada obat-obatan di sebuah pusat rehabilitasi di Lawang.

Memang, setelah ia sudah menjadi pacar orang lain, yg notabene direstui orangtuanya. Namun tak jarang kami melaqukan pertemuan rahasia dan melaqukan petting. Namanya juga cinta pertama.

Sampai akhirnya ia mambantuku menembus UMPTN, dan jarak kami terpisah sangat jauh sekarang. Ahh Sely, selalu mulutku mendesah mengingat kenangan cinta pertamaqu. Terakhir aqu berjumpa dengannya Januari, kami melaqukan petting lagi di sebuah wisma di kota dimana ia kuliah.

Sampai sekarang, aqu belum menemuinya lagi. Mngkn kalau ketemu… hohohoho… ah, kekasihku, cintaqu. Tapi pengalaman-pengalaman seru dengannya membuatku ketagihan setengah mati, dan baygkan saja jika aqu harus menunggu setahun sekali untuk petting, woah… what a waste of time.. huh? Jadi aqu mulai meningkatkan kelasku menjadi pearkau wanita.

Hampir dua kali seminggu aqu melaqukan petting, bukan bersetubuh tentunya, karna aqu masih cari selamat dan aqu paling benci yg namanya perek atau pelacur, hanya bawa penyakit. Oh… aqu kehilangan keperjakaanku saat aqu melaqukan hubungan dengan seorang gadis pecandu sabu-sabu yg kujumpai sedang menangis di pinggir jalan karna ditinggal teman-temannya ke diskotik.

Wah… lagi-lagi aqu beruntung, ketika ia mengajakku bercinta, aqu mengiyakannya karna sekedar kepingin tahu dan ternyata si gadis itu masih PERAWAN! Oh God, mercy on me, saat kulihat noda darah berceceran di kasurku, hohohoho… dlam keadaan “fly” mngkn ia tak sadar mengajakku, orang yg baru ia kenal untuk bercinta hahaha… dan kuantar dia pulang ke sekitar wilayah makam Banteng, masih dlam keadaan bingung.

Jahat memang, tapi masih sempat kuhadiahkan sebuah kecupan di keningnya. Sejak itu aqu memutuskan untuk tidak berhubungan seksual dulu, karna rasanya toh begitu-begitu saja, benar seperti kata orang, yg enak itu pemanasannya, hahaha, lagipula aqu sudah pernah mencicipi perawan, hehehe… dan enak gila, jadi aqu berambisi mendapat perawan sebanyak mngkn tanpa harus bertanggungjawab. Bajingan? okeh, terserah.

Mngkn kalian akan banyak belajar dariku bagaimana cara mendapatkan perawan tanpa harus terbebani tanggungjawab. Hohohohoho… sekedar informasi, aqu selalu menggunakan cara yg aneh-aneh dan total sekarang sudah 13 gadis kuperawani tanpa sepengetahuan mereka.

Caranya… hohoho… nanti kukasih tahu. Kebetulan aqu punya cerita menarik tentang cewek yg bernama Kirani, yg baru-baru saja mendaftarkan diri menjadi korbanku. Mngkn beberapa hari lagi kupostkan. selesai :

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account