Cerita Sex Hot Setelah Dugem

Cerita Sex Hot Setelah Dugem

Cerita Sex Hot Setelah Dugem

Comments Off on Cerita Sex Hot Setelah Dugem

Cerita ini berawal saat aku sedang pergi ke lokasi dugem yang berada di wilayah Jakarta utara, bertemu dengan perempuan yang sedang mabuk berat tanpa menunggu lama kemudian aku sikat.

Perkenalkan namaku Boni Umurku 28 tahun, bertubuh tinggi dan bebadan kekar dan kulit tubuh yang boleh dibilang eksotis. Hitam-hitam gmn gitu… awal cerita ini ketika aku ditawarkan oleh temanku Bino untuk bekerja disebuah lokasi hiburan malam (diskotik) sebagai sekuriti. Sebut saja dengan inisial “M”, diskotik tersebut sangat familiar dengan wanita-wanita cantik dan populer dikalangan pencinta hiburan malam. Tamu-tamu yang datang juga bukan dari kalangan bawah tetapi kalangan menegah ke atas, harga minumannya juga aku tidak mampu untuk melakukan pembelian dengan gaji sebulanku.

tetapi aku ingin merasakan kerja di diskotik ini sebab kerjaannya paling santai, malam hari dan aku juga dapat melihat cewek-cewek sexy yang berkeliaran.

didalam dikostik ini ada 2 pintu masuk atas dan bawah. bila pengunjung lewat pintu atas berarti mobil mereka divallet dan bila pengunjung lewat bawah, berarti mobil itu diparkir sendiri oleh pemiliknya di basment.

Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bareng temanku Bino. Saat pintu dimulai aku dan Bino mesti mengecek satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk menggali mangsa, cewek-cewek yang datang paling cantik-cantik dan berpakaian sexy dan wangi sampai-sampai membangunkan adikku si “Ucok” (ga’ kuat lagi rasanya). Dan acara juga dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur mulai sedikit yang datang.

Kami berdua pun dapat bersantai sejenak.
Bino juga membuka perbincangan.
“Sob…ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
Boni : “G tau nich, BT jg lama-lama”.

Bino : “aha ….gue punyaaa ide Cerita Sex Hot Setelah Dugem, gimana kalau aku minta minuman ke Doni?”.
(Doni ialah temanku yang menawari kegiatan kepadaku sebagai sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku menemukan minuman cuma-cuma dari dia).
Boni : “Ide bagus tuh”.

Akhirnya Bino naik ke atas untuk mengambil minuman.
Ga’ lama lantas Bino juga datang. javcici.com
Bino : “Nich sob… anda adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Doni ngasih anda camilan”.

Boni : “Tuch anak baik banget”.
Akhirnya kita merasakan pesta kecil kita seraya ketawa-ketiwi.
Boni : “Kurang ceweknya nich”
Bino : “Terus…”
Bonii : “Yoii gaaa Bandar 99 lengkaap aja kalau ada cewek Toket gede”

Kamipun tertawa terbahak-bahak.

Mendadak telpon kantor pun berdering dan Bino mengangkatnya, kulihat dia serius membalas telponnya dan dari situ dapat kutebak pasti telpon dari bos.

“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Bino.
Boni : “OK”

Lama pun Bino pergi, ga’ heran sih…biasanya pun ghitu. Lama-lama juga aku merasa jenuh di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding pun rasanya bila sendirian, kesudahannya aku masuk lagi dan duduk seraya meminum bir ku tadi.

Tiba-tiba aku di kagetkan dgn suara Bandar 99 lift tamu, keluarlah Cerita Sex Hot Setelah Dugem seorang cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih menggunakan baju putih sexy terusan sampai ke paha dan belahan dada yang rendah dan agak sempit di karenakan toket si wanita sangatlah besar serta pantat dan celana dalam yang tercetak.

Dapat kulihat bila daleman wanita tersebut berwarna hitam sebab baju putihnya sangatlah sedikit menerawang, postur tubuhnya proporsional kaya’ model ruang belajar atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya selesai dugem nich cewek dan Sedikit mabuk dan aku juga berinisiatif untuk membantunya.

“Malam mba’, dapat saya bantu?” tanyaku dgn sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi, akupun menolongnya berlangsung (wangi banget tubuhnya,seger rasanya)

Akupun menuntunnya sebab sedang mabuk dan bertanya lagi.

“Mobilnya dmn?”

Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke sebuah arah dan aku juga bertanya kembali.

“Bisa pinjam kunci mobilnya?”

Dia pun mencari dan memberikannya kepadaku (maksudku daripada jalan ga’ jelas kan mending mengobarkan remote mobilnya), dan akupun menyaksikan lampu mobilnya. Ditengah jalan akupun sedikit kemasukkan setan (ini diakibatkan aku dari tadi dapat menyaksikan toketnya).

Dan kesudahannya akupun mengubah arah mengarah ke gudang penyimpanan barang yang telah ga’ pernah di gunakan lagi, aku membuka pintunya… terdapat suatu matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sebenarnya masih dapat dipakai hnya karena bentuknya sudah tidak cukup up to date makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dgn yang model baru.

Aku menggiring cewek ini yang lagi mabuk mengarah ke sofa, sesudah dia duduk ku pandangi sekali lagi…(cantik banget, sexy, putih mulus lagi, makin ga’ kuat nich si “Ucok”), aku menggeledah isi tasnya, terdapat hp, isi kantong dan alat-alat kecantikan.

Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak Sekali  uang 100 rb an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun menyaksikan KTP-nya, bermukim di wilayah elite memang…pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan kesudahannya aku memahami namanya ialah Dewi. Setelah itu kumasukkan seluruh barang-barangnya kembali. Aku pulang ke kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan pulang ke gudang lagi.

Aku duduk di sebelah cewek mabuk tersebut dan menyodorkan minuman ke dia, tadinya dia si ga’ inginkan tapi terus ku paksa kesudahannya dia langsung meminumnya, seraya dia minum langsung dari botol, ku jajaki untuk menghirup lehernya dari samping aku duduk… lehernya wangi banget, wanginya tuch dapat memicu gairah cowok, seraya ku cium-cium lehernya aku berjuang untuk mulai meraba-raba toketnya.

Ternyata lebih besar Cerita Sex Hot Setelah Dugem dari perkiraanku, tanganku g sampe ga’ muat untuk menampung toketnya… aku raba-raba dan kuremas-remas sampai Dewi yg lagi mabuk meringis kesakitan, akupun mencoba menggali puting toketnya, yang buat ga’ nahan nich belahan baju bagiam dadanya yang rendah sampai-sampai toketnya rasanya inginkan menyembul keluar…kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).

Akupun memiliki ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan dadanya sampai basah seluruh toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba wilayah memeknya, kuraba-raba dan kugesek-gesekan menggunakan jari tengah, sedikit kutekan kedalam sampai-sampai Dewi yg lagi mabuk bergerak ga’ karuan, kesudahannya aku ga’ kuat lagi…aku membuka celana dan celana dalamku si “Ucok” telah berdiri tegak bertanda siap bertempur.

Akupun menindihi tubuh Dewi yg lagi mabuk dan melebarkan kedua kakinya, aku menghirup kembali leher dan mulutnya dan ku gesek-gesekan si “Ucok” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja telah cenut-cenut lagipula klu nanti telah ke dalamnya), kamipun kesudahannya perang lidah dan ga’ ketinggalan akupun meremas-remas toketnya…Dewi yg lagi mabuk juga akhirnya justeru bergerak tambah ga’ karuan, aku merasakan wilayah celana dalamnya telah basah, sepertinya nich cewek telah horny.

Akupun berdiri dari sofa dgan memegang kepalaa  Dewi, aku memajukan si “Ucok” untuk dikulumnya… Dewi sempat ga’ inginkan dan lagi-lagi aku memaksanya, penisku berukuran sangat besar (bisa disebutkan di atas ukuran normal orang Asia), Dewi pun mengupayakan untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Dewi terlampau mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) sampai ke bagian buahnya penisku.

Tanganku juga tidak tinggal diam, tangan kiriku tetap memegangi kepala Dewi dan tangan kananku mengupayakan menerobos kedalam belahan bajunya, halus dan besar toketnya…kuremas-remas kuat-kuat sampai dia kesakitan lagi, aku coba mencari putingnya…kuputar-putar seraya kutarik-tarik.

30 menitpun selesai di posisi mengulum, kesudahannya kutarik penisku. Aku kesudahannya membuka baju Dewi hingga hanya tersisa BH dan celana dalam berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih mulus dan rata. Aku pun mengalihkan Dewi ke matras, dia berbaring diatasnya…

Aku membuka BH-nya dan toketnya memanglah Cerita Sex Hot Setelah Dugem besar sekali, kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), akupun sedang di atas perut Dewi dan mendudukinya, aku membubuhkan penisku diantara toketnya seraya kutarik kepalanya kedepan dan aku mengajak menjilati ujung penisku, tangan kanan ku mengupayakan meraba-raba belakang ke celana dalamnya.

Dewi pun mengeluarkan suara-suara desahan dan bergerak ga’ karuan kembali. Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69, kumasukkan penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya dan mulai menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya orang tajir), aku mengupayakan menggelitiki memeknya dan itu sukses membuat memeknya banjir kembali.

Sudah ga’ tahan lagi nich…

Aku juga mulai menyerang memeknya memakai penis ku, perlahan kumasukkan…terasa sulit banget, memeknya kecil dan masih seret banget walau telah ga’ perawan. Baru kumasukkan sedikit Dewi telah menjerit “Aaaaaaaaargggggggggggggh…sakit”.

Akupun tidak menghiraukan dan tetap berjuang dan kesudahannya barangku masuk seluruh kedalam liang kenikmatannya dgn susah payah dan agak sedikit lama, aku pun mengawali memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan kuremas-remas, aku mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta menciumi bibirnya, aku beralih ke toket…menjilat-jilati putingnya yang berwarna pink dan menggigitnya serta menariknya “Aaaaaaaaawwwww…” jerit Dewi.

Aku juga mencepatkan tempo sodokanku, Dewi juga mengimbanginya (dasar pertamanya ga’ pengen tapi keenakkan juga. Pompaan yang cepat menciptakan toketnya bergoyang-goyang kemana-mana menciptakan tambah gemas saja, akupun meremas-remas kedua toketnya. Tiba-tiba aku menikmati cairan hangat, ternyata Dewi sudah menjangkau puncak, “Koq telah keluar?” tanyaku…akupun mempercepat pompaanku dan mengakibatkan Dewi tambah berteriak ga’ karuan.

Bosen dgn posisi di atas akupun beralih posisi kini Woman on Top, toket Dewi tampak besar bergelantungan dan bergoyang-goyang ketika aku memompanya dgn cepat, aku juga merasa gemas lagi dan aku manarik Dewi kebawah sampai-sampai mukaku kini berada diantara kedua toket Dewi, kuciumi, kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya…

Toketnya jadi bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya), dan aku menikmati cairan kembali sesudah 20 menit selesai setelah Dewi ejakulasi pertamanya tadi, “Koq sudah keluar lagi, sayaang?” tanyaku…Dewi juga tidak berekspresi, raut mukanya hanya diam merasakan pertempuran kita.

Kurubah lagi posisi, kini Dewi ku gendong, aku menopang kedua pahanya dari bawah dan Dewi memelukku…enak nich posisi ini, Dewi juga tambah menjerit “aaah… aaah… aaah…sakit… aaah…”, ini di karenakan penisku terasa sekali menyodok memeknya…posisi ini dilangsungkan 15 menit dan aku menikmati aku akan keluar juga, kutaruh Dewi diatas meja, kupercepat pompaanku dan tidak lupa tanganku meremas-remas toketnya dan kesudahannya aku pun hingga puncak,

“ahahh ahahahah ouughh” aku dan Dewi juga berteriak bersama, cairanku dan cairannya menyembur liang kenikmatannya sangat banyak sekali dan aku juga mencium bibirnya dan kedua toketnya (enak sekali peperangan ini, sampai membuatku paling lemas), aku menggendong Dewi kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati sisa spermaku yang terdapat di penisku sampai habis.

Tidak lupa juga aku menulis nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang bugil bersamaku memakai potret dari HP ku dan HP-nya Dewi, dgn tujuan barangkali suatu ketika aku dapat memakai tubuhnya lagi dan kami juga tertidur bersama, berpelukkan dalam suasana bugil sampai pagi.

Tak terasa pagi juga berlalu, aku telah bangun lebih dulu dari Dewi sebab aku terdapat apel pagi sebelum aku kembali kerumah dan Dewi masih di ruangan gudang, ku kunci supaya Dewi tidak dapat keluar. Setelah apel pagi bubar aku dikagetkan dgn suara Bino.

“wah kmn aja bro kemarin, aku cari-cari koq ga ada?” tanya Bino.
“Ga’ kemana-mana…keliling-keliling selama ini aja ” jawabku lemas karena pertempuran kemarin.

Kita juga berpisah, kulihat Bino telah pergi pulang mengemudikan motornya dan aku pulang ke gudang. Aku masuk dan menyaksikan Dewi belum bangun, aku juga memakaikan baju-bajunya pulang dan menggendongnya ke sofa…tiba-tiba dia terbangun dan berteriak “sapa km?”

Akupun membalas dgn ringan “Cowok kamu”
Dewi pun keadaan bingung “Tempat apa ini? Kotor banget”, “Mau apa kamu?”…”Jangan-jangan anda mau memperkosa aku?”

Akupun memotong pertanyaannya yang super panjang tersebut “Ga usah di omongin pun kita semalam telah jadi layaknya suami istri, anda menikmati permainanku dan aku merasakan tubuhmu”

Dewi juga kaget “huh…apa anda bilang? Ihhh jijik amat dech sama kamu…klu ngomong tuch di atur!!!” (Dewi juga agak mulai marah).

“Kalau ga percaya ya kamu lihat aja foto di HP mu” celetukku.

Dewi pun mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia juga kaget, potret wallpaper Hpnya ku ganti potret kita berdua lagi bugil dan dia juga sibuk mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.

“Sudahlah kamu jangan nangis, aku ga akan bilang siapa-siapa kok  lagian kamu pun sudah ga perawan…jadi apa bedanya” aku pun berkata seenaknya serasa telah menang.

Dewi juga berdiri dan mengarah ke pintu keluar dan akupun mencegatnya.

“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Dewi.
“Aku yang nyetir anda nanti di sebelahku melayani aku lagi” akupun tertawa didepannya

“Huh…mau apa lagi?” Dewipun bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam inginkan ku sebarin ke orang-orang” ancamku.

Akhirnya Dewi menurut kepadaku sebab ancaman itu, aku menyetir dan Dewi duduk disebelahku, diperjalanan kembali aku dipuaskan kembali oleh Dewi, aku menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa juga aku meremas-remas toketnya yang menggemaskan, lumayan lama mengulumnya sampai akhirnya aku keluarin didalam mulutnya.

Pertama Dewi sempat berontak ketika cairan penisku menyembur ke mulutnya namun aku menyangga kepalanya setelah berlalu aku menyaksikan Dewi sempat memuntahkan cairannya di mobilnya, dapat kulihat dia paling jijik melihatnya. Akhirnya aku hingga di terminal sebab aku mesti naik ojek mengarah ke kos-kosanku, aku parkirkan mobil di lokasi sepi dan aku pamitan seraya menciumi Dewi.

“Hati-hati ya sayaang bila pulang, terima kasih atas kenikmatannya semalam. Kapan-kapan lagi ya” akupun tersenyum ke Dewi.

Dewi juga pergi dgn cepatnya dan aku hanya dapat tersenyum puas karena dapat ngewe perempuan montok sebab dia sudah mabuk. END

Itulah Cerita Sex Hot Setelah Dugem semoga dengan cerita diatas kian menginspirasi kalian seluruh dalam bersangkutan suami istri.. mantapp.,,,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account