Cerita Sex Bokep Perselingkuhan Lena

Cerita Sex Bokep Perselingkuhan Lena

Cerita Sex Bokep Perselingkuhan Lena

Comments Off on Cerita Sex Bokep Perselingkuhan Lena

 

Aqu sudah menikah dan sudah mempunyai buah hati yang masih kecil, di samping itu aqu bekerja sebagai karyawan yang hanya pas passan kalau memenuhi kebutuhan rumah, aqu setiap hari kalau berangkat ke kantor naik mobilku yang bisa dibilang jadul kijang kotak, aqu mempunyai ide dimana kalau pagi banyak orang yang menunggu jemputan bus, dari itu aqu mobilku aqu gunakan seperti mangangkut penumpang tapi dengan syarat yang sama tujuanku saat aqu berangkat kantor.

Dari sini mulailah narasi cerita sexku terjadi, setiap hari aqu menemui orang yang berbeda kadang cowok kadang cewek maksimal mobilku aqu isi 4 orang setiap orangnya aqu tariff 2000 rp, awalnya memang agak susah untuk mencari penumpang yang sama searah denganku tapi makin lama orang orang pada tau juga, biasanya yang menumpang kisaran antara umur 30 – 40 an tahun.

Karena berangkatnya kira2 jam 06.00 pagi, maka mereka rata2 selalu tertidur apabila sudah ada didalam kendaraanku. Demikian pula kalau pulang kantor kira2 jam 18.00, sehingga kami berlima tidak saling mengenal lebih jauh kecuali nama panggilan mereka (disini nama samaran) yaitu Aswin, Sigit, Lena dan Nanda.

Lena bodynya kecil mungil tetapi berwajah manis, bermata sayu dan pendiam sedangkan Nanda tingginya sekitar 160 cm, ukuran dadanya cukup besar dan banyak bicara, katanya dia keturunan Padang Jawa dan sudah mempunyai anak 2 orang. Lena mengaqu berasal dari kota Malang dan sudah punya anak satu yang berumur 3 tahun dan suaminya kerja di perusahaan pelayaran dan berkantor di sekitar Tanjung Priok.

Data yang agak detail tentang Lena ini kudapatkan karena dia selalu menjadi orang pertama yang naik di mobil Kijangku dan selalu memilih duduk di kursi depan disampingku. Kepingin rasanya aqu ngajak ngobrol lebih jauh tetapi tidak pernah kesampaian karena penumpang lainnya sudah keburu naik, jadi agak malu juga kalau mau tanya2 soal pribadi.

Kejadian ini terjadi di bulan lalu  selagi rame2 nya Mahasiswa berdemonstrasi. Disekitar kantorku pun sudah dipenuhi oleh para demonstran baik yang pakai jaket mahasiswa maupun orang yang tidak pakai atribut apapun. filmbokepjepan.net

Karena sudah jam 18.00 dan punya tanggungan untuk mengangkut pulang ke 4 orang penumpang setiaqu yang biasanya menunggu di tikungan jalan yang kulalui, lalu aqu nekat keluar dari gedung walaupun banyak teman2ku yang menasehati dan bahkan melarang agar aqu jangan meninggalkan gedung dengan kendaraan disituasi yang sedang semrawut ini.

Belum jauh aqu meninggalkan gedung lewat jalur lambat yang penuh dipadati oleh para demonstran, kaca jendela kiri Kijangku terasa dipukuli tangan agak keras, tadinya kubiarkan saja karena pikirku pasti tangan2 jahil para demonstran.

Tetapi setelah kulihat sekilas, ternyata yang memukul jendela tadi adalah Lena yang kelihatan berwajah lusuh dan sangat ketaqutan. Segera kubuka pintu depan mobilku dan segera Lena masuk mobil dan segera mengunci pintunya sambil berkata gemetaran dan penuh ketaqutan..

Maaas. cepat deh. cari jalan yang sepi dan cepat keluar dari daerah sini. bisa bisa kita mati ketaqutan. tadi aqu lihat tentara dan orang2 sudah bentrok dan pukul2an serta lempar2an batu. Aqu yang sudah taqut karena mobilku sudah dipukul pukul oleh tangan2 jahil para denmonstran, menjadi tambah ngeri mendengar cerita Lena ini, filmbokepjepang.net tetapi melihat bajunya Lena yang basah kuyup itu, masih sempat kutanya Leena. kenapa bajunya kok basah kuyup ?

Dia menjawab waktu keluar dari gedung kantornya, tersemprot air yang disiramkan oleh mobil tentara untuk mengusir para demonstran. Aqu sudah nggak perduli lagi dengan ke 3 orang penumpang setiaqu yang belum kelihatan ketika mobilku sampai ditikungan tempat biasa mereka menunggu, aqu hanya berusaha menjalankan mobil secara pelan2 ditengah kerumunan orang ramai untuk mencari jalan kecil atau jalan yang sepi, yang penting keluar dari jalan Sudirman dan ketika sampai di jalan keluar dari Jalan Sudirman, ternyata jalan yang agak kecil inipun tidak kalah ramainya dengan yang di jalan Sudirman, jalan ini dijadikan tempat lari dan berlindungnya orang2 yang sedang di kejar2 tentara dan polisi.

Untungnya tidak jauh setelah mobilku berjalan merayap lambat, kulihat ada gedung yang pintu pagarnya masih terbuka dan penuh dengan mobil2 yang diparkir lebih dulu untuk berlindung disitu, lalu segera saja kumasukkan dan kuparkir mobilku dengan susah payah di halaman gedung itu dan kulihat jamku telah menunjukkan jam 19.00 malam.

Kulihat Lena duduk diam gelisah dan kelihatan masih ketaqutan serta badannya sedikit menggigil mungkin kedinginan karena bajunya yang basah itu dan setelah mobil kuparkir, tiba2 saja Lena menangis dan memelukku sambil berkata bagaimana.. kita .maaas. , kita bisa pulang apa tidak?.. saya. taquuuut maas.

Aqu sendiri masih merasakan ngeri akibat menjalankan kendaraan di tengah kerumunan para demonstran yang terlihat sedang beringas itu, tetapi kucoba menenangkannya dengan mengelus-elus pundaknya sambil kukatakan. tenaaang .. tenaang saja Lena. mudah2an disini kita aman dan nggak ada apa2.

Setelah beberapa saat dan mungkin Lena sudah sadar dan tiba2 melepas pelukannya.. aaah ma’af yaaa maaaas, habis saya taqut sekali, katanya lirih. Aaah.. nggak pa pa kook lenna, jawabku sambil ku elus2kan punggung tangan kiriku dipipinya.

Sudah sejam lebih aqu parkir di gedung ini, jadi bisa dibayangkan bagaimana kesalnya kalau lagi menunggu tapi tidak tahu apa yang sedang ditunggu, dan situasinya bukan semakin sepi tetapi semakin ramai dan semrawut, petugas keamanan dan orang2 saling kejar2an dan lempar2an , sehingga membuat Lena semakin bertambah ketaqutan.

Maaas.. gimana doooong. apa kita mau disini teruuuus ? Saya sudah kedinginan. bisa2 masuk angin nanti, kata Lena sambil mendekapkan kedua tangannya didadanya.

Karena keadaan seperti ini, membuatku jadi kehilangan akal dan kujawab pertanyaan Lena sekenanya yaaa. habis mau gimana lagi tyaas ? Mau meneruskan perjalanan. juga nggak mungkin, lanjutku. Oooh iyaaa.

Leena, aqu baru ingat. kira2 100 atau 200 meter dari gedung ini ada Hotel .. gimana kalau kita kesana..? Yang penting Lena bisa telepon kerumah, ngeringkan baju dan kita bisa istirahat sebentar menunggu sampai suasana menjadi agak sepi, lalu baru kita pulang ke Bekasi, kataqu.

Lena tidak segera menjawab dan kelihatan sedikit ragu2, Ayoooo deh..maaaas kita kesana. katanya tiba2, benar juga kata mas, saya pingin memberitahu suamiku kalau saya masih selamat dan nggak apa2. Setelah kukunci pintu mobilku, lalu kami berjalan keluar gedung dan masuk disela sela orang2 yang hiruk pikuk dijalanan dan sampai di depan Hotel tanpa hambatan yang berarti.

Tetapi ketika kuajak masuk kelobi Hotel, tiba2 Lena berhenti dan melihat ke arahku. Aqu mengerti dengan keragu raguannya dan segera kubilang. Lena. jangan taqut. kita bisa pesan 2 kamar. Ayooo..laah, kataqu lanjut sambil menggandeng tangannya masuk kedalam lobi Hotel.

Ketika kupesan 2 kamar kepada receptionistnya, ternyata yang tersisa hanya 1 kamar VIP sedangkan kamar lainnya sudah dipenuhi oleh orang2 baru masuk seperti Bapak, kata receptionistnya. Kulihat Lena sambil akan kuminta pendapatnya, tetapi belum sempat pertanyaanku keluar, Lena segera menyahut Ok deh mbak.. kita ambil, katanya pada receptionistnya sambil segera merogoh tas nya mungkin mau mengambil uang atau credit cardnya, tapi tangan Lena segera kupegang dan kukatakan. biar.. saya saja.

Setelah administrasinya kuselesaikan dan diberi kunci dan ditunjukkan arah kamarnya, kami langsung menuju kamar yang ditunjukkan. Setelah kunci pintu kamar kubuka, lagi2 Lena yang kupersilahkan masuk kekamar terlebih dahulu, ternyata tidak segera masuk dan aqu mengetahui ke ragu2an diwajahnya dan sambil kupegang pundaknya lalu kukatakan .

Lenna, jangan taqut.. saya tidak akan mengganggumu dan mendengar kataqu ini, segera Lena memelukku serta mencium pipiku sambil berkata . terima kasih maaas, saya nggak taqut kok.

Setelah masuk kekamar yang cukup luas dengan tempat tidur nomor 1, segera Lena menuju tempat telepon dan memencet angka2nya. Maaaas, ini Lena. Lena sedang ditempat kost2an temanku dekat kantor, katanya sambil melihat kearahku dan meletakkan jari telunjuknya di bibirnya dan terus menceritakan aksi2 demonstran tadi.

Mungkin aqu akan nginap disini sampai semuanya aman dan mudah2an besok pagi aqu bisa pulang, lanjut Lena di telepon. Setelah Lena selesai dengan phonenya lalu dia mengacungkan gagang phone padaqu maas , apa Mas nggak phone ke istri dulu agar supaya dia nggak was-was ? kata Lena.

Benar juga kata Lena dalam pikiranku, lalu kuambil gagang telepon dari tangan Lena dan kuputar nomor rumahku. Maaa. , ini aqu. aqu nggak bisa pulang malam ini dan sekarang aqu ada di rumah salah satu teman kantor yang rumahnya nggak jauh dari kantor. Mudah2 an demo nya selesai malam ini dan besok pagi bisa pulang, kataqu sambil meletakkan gagang telepon ditempatnya.

Kami saling bertatapan dan hampir secara serentak kami berseru dan saling menunjuk naaaah belajar bohong yaaaaa ? sambil terus ketawa bersama.

Maaas aqu mau mandi duluan yaaa ? kata Lena sambil berjalan kearah kamar mandi, tetapi kemudian berhenti dan berbalik menengok kearahku Maaas , kalau saya mandi nanti tolong panggilkan room boy nya dong, agar mereka mencuci baju kita super kilat dan bisa kita pakai lagi segera. Iyaaa.. tuan putri.. perintah dilaksanakan , kataqu bergurau.

Lena segera masuk kekamar mandi tetapi selang beberapa saat dia keluar lagi hanya mengenakan lilitan handuk dibadannya sambil meletakkan bajunya yang telah digulung gulung di lantai serta sambil mengacungkan sebuah handuk lain kepadaqu Niiih. maaas , ganti deh bajunya dengan handuk ini. sehingga room boy nya bisa mencuci baju2 kita.

Setelah selesai berkata dan tanpa menunggu jawabanku, Lena segera masuk lagi ke kamar mandi serta menguncinya dari dalam. Aqu jadi sangat terperangah melihat keberanian Lena tadi yang hanya mengenakan lilitan handuk dan melihat belahan dadanya sedikit tersembul dibalik handuk yang menutup dadanya serta pahanya yang kecil, putih serta mulus itu, tidak terasa membuat nafsuku naik dan kontolku menjadi berdiri tegang.

Setelah kubuka baju dan celanaqu serta kubungkus badanku dengan handuk yang diberikan Lena, segera kuisi formulir laundry, tetapi karena aqu tidak tahu pakaian Lena apa saja yang akan dicuci, terpaksa pakaian Lena yang digulungnya tadi segera kubuka satu2.

Ternyata selain baju dan roknya, didalam gulungan itu terdapat Bh kira2 ukuran 32 dan Celana dalam merah muda yang sangat tipis. Melihat Bh dan Cd ini, perasaanku menjadi terangsang, dan sebelum kumasukkan kedalam laundry bag, kuciumi Cdnya beberapa saat dan aduuuh. hai tercium bau aroma vagina yang khas. Setelah itu baru kupanggil room boy untuk mengambil pakaian2 kotor dengan pesan agar diantar kembali secepat mungkin dan paling lambat pagi2 sekali.

Kudengar kunci kamar mandi dibuka dan muncul Lena dengan rambut yang masih basah dan wajah yang terlihat segar dan bertambah manis serta badannya terlilit dengan handuknya dan kembali membuat mataqu sedikit terbelalak melihatnya karena belahan teteknya serta pahanya yang putih mulus itu.

Maaas. ngelihatnya kok begitu amat sih ?.. iiihh .menaqutkan sekali..? kata Lena sambil berjalan menuju kaca. Maaas sekarang gantian deh maas..yang mandi dan nanti kupesankan makan , mau makan apa Maaas , lanjutnya lagi.

Makan apa yaaa ? sahutku seakan bertanya, …. makan Lena aja deh, lanjutku sambil berjalan menuju kamar mandi.

Haaaaah. makan apa maaas, sahut Lena sambil membelalakkan matanya dan mencubit tanganku ketika aqu melewatinya.

Aaaah. ma’af Lena.. .aqu salah ngomong .maksudku makan seperti yang Lena pesan saja, jawabku sambil ketawa dan terus masuk kamar mandi.

Setelah selesai mandi, kulihat makanan sudah siap dimeja sofa yang ada dikamar dan kami terus makan dengan hanya memakai lilitan handuk di badan. Sesekali kulirik paha Lena yang selama makan di tumpangkan kepaha satunya, dengan harapan siapa tahu Lena merubah posisi duduknya dan melihat bagian dalam paha yang aqu yakin nggak pakai Cd karena semua pakaian nya sedang di cuci, tapi harapanku nggak pernah terwujud sampai makan selesai.

Setelah selesai makan, kami teruskan dengan ngobrol soal keluarga masing2 dan soal pekerjaan sambil melihat acara TV sampai akhirnya kulihat Lena menguap dan kulihat jam sedah menunjukkan jam 21.45 malam dan segera saja kukatakan Lena. sudah malam nih. kita tidur saja biar kita bisa bangun pagi2 dan terus pulang, kataqu sambil kuambil 1 bantal diantara 3 bantal yang ada di tempat tidur dan menarik Bed-cover serta kutaruh di Sofa.

Melihat kelaquanku itu, segera saja Lena berkata Maas , lho. kok tidur disitu? Nggak apa apa deh..Lena.. sudah biasa dan.. lagi pula biar Lena bisa tidur nyenyak, sahutku sambil terus tiduran di sofa dan menarik bed-cover untuk menyelimuti badanku.

Maas. , tidur disini saja, kan tempat tidurnya cukup lebar, kata Lena sambil tiduran dan masuk kedalam selimut serta meletakkan salah satu bantal di tengah2 tempat tidur.

Sudahlah. Lena. nggak apa apa kok. tidurlah, kataqu sambil terus memejamkan mata. Tetapi Lena masih tetap saja memaksa agar aqu tidur ditempat tidur, Maaas. ayoooo..dooong. .tidur disini saya kan jadi nggak enak , kata Lena lagi.

Karena dipaksa terus, lalu aqu pindah ke tempat tidur dan kumasukkan badanku kedalam selimut sambil kulepas lilitan handuk yang ada di tubuhku dan kudengar suara Lena agak mengguman. tapi jangan..nakal yaaa maaaas sambil memiringkan badannya sehingga tidurnya membelakangiku.

Dengan posisi tidur terlentang dan tangan kananku kutaruh diatas bantal yang diletakkan oleh Lena ditengah kasur sebagai pemisah, kupejamkan mataqu agar cepat bisa tertidur. Beberapa lama kemudian ketika aqu sudah hampir lelap, tiba2 telapak tangan kananku terasa ditimpa oleh tangan sehingga tidurku agak terjaga dan setelah kubuka mataqu sedikit, kulihat Lena telah tidur terlentang juga.

Karena sudah ngantuk sekali, kubiarkan saja telapak tangan kirinya bertumpu di telapak tangan kananku, karena kupikir Lena pun sudah tidur lelap. Tetapi beberapa saat kemudian, kurasakan jari-jari tangan Lena seperti mengelus telapak tanganku. Pertama-tama kubiarkan saja dan tidak kuacuhkan karena kuanggap kalau orang tidur kadang2 tangannya suka bergerak gerak, tetapi setelah kucermati beberapa saat, ternyata jari-jari tangan Lena sekarang sudah memijat jari tanganku walaupun tidak terlalu keras.

Merasakan pijatan2 halus di tanganku itu membuat kantukku mendadak menjadi hilang, tetapi aqu masih tetap pura2 sudah tertidur dan membiarkan jari-jari Lena meremasi jari2 tanganku. Makin lama remasan jari Lena semakin agak keras, sehingga aqu menjadi semakin yakin kalau Lena masih belum tidur.

Sambil tetap kupejamkan mataqu dan kutarik nafas sedikit agak panjang , aqu menggerakkan dan memiringkan posisi tidurku menghadap kearah Lena dan tangan kiriku kujatuhkan di atas bantal pemisah tapi telapak tanganku kujatuhkan pelan tepat diatas tetek Lena yang tertutup selimut. Kuatur nafasku seolah aqu sudah tidur nyenyak, tapi aqu nggak bisa mengontrol kontolku yang mulai berdiri.

Lena kelihatannya mendiamkan saja dengan posisi tanganku ini dan tidak berusaha untuk menggeser telapak tanganku yang berada di atas teteknya dan tetap saja melanjutkan remasan remasan jari nya ke jari2ku karena mungkin masih menyangka kalau aqu sudah nyenyak tidur.

Sesekali kutekankan telapak tangan kiriku pelan2 keteteknya, tetapi masih saja Lena tidak bereaksi sehingga membuatku bertambah berani dan tekanan jari tanganku kuubah menjadi remasan remasan yang halus pada teteknya.

Maaaaaaaaas. , tiba2 terdengar suara lemah Lena seraya memelukku setelah membuang bantal pemisah dilantai dan ini tidak kusia siakan dan lalu kupeluk juga tubuh Lena serta kucium bibirnya. Lena begitu menggebu gebu melumat bibirku disertai menjulurkan lidahnya kedalam mulutku dan nafasnya terdengar cepat serta tidak beraturan.

Setelah beberapa saat kami berciuman, tiba2 Lena menggerakkan dan menggeser badannya sehingga sekarang sudah berada di atas badanku. Lena semakin ganas saja dalam berciuman dan kadang2 diselingi dengan menciumi seluruh wajahku dan kugunakan kesempatan yang ada untuk melepas selimut dan handuk yang menutupi tubuhku dan Lena, sehingga tidak ada lagi bagian badan yang tertutup.

Dengan posisi Lena masih tetap diatas badanku, kupeluk badan Lena yang kecil mungil itu rapat2 sambil kuciumi seluruh wajahnya, demikian juga Lena melaqukan ciuman yang sama sambil sesekali kudengar suaranya aaaaaaaahhhh . aaaaahhh.. ooooooh. mmaaaasss. Lena sekarang menciumi leherku dan terus turun kearah dadaqu dan karena terasa geli dan enak tak terasa aqu berdesis ssssssshhhh. Ssssssshh Lenna. ssssssshhhh.

Lena meneruskan ciumannya sambil terus menuruni badanku dan ketika sampai disekitar pusarku, dia menciuminya dengan penuh semangat dan disertai menjilatinya sehingga terasa enak sekali dan kontolku kian menegang dibawah badan Lena.. ssssssshhh.. tyaaaaas.. adduuuuuhh. aaaaaaahh dan Lena secara perlahan lahan terus turun dan ketika sampai disekitar kontolku, Lena tidak segera memasukkan kontolku kedalam mulutnya

Tetapi menciumi dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji kontolku sehingga rasa enaknya terasa sampai keubun ubun sssssssshhh aaaaaaahhhhhh aaaaahhhh Tyaaaaaas ooooooohhhh sambil tangan kanannya memegang batang kontolku dan mengocoknya pelan pelan. Tiba2 hhuuuubbb.

Kontolku hilang masuk dimulutnya dan karena kaget dan keenakan tak terasa aqu jadi sedikit berteriak . aaaaaaaaaaaaaaahh. Lena segera menaik turunkan mulutnya pelan2 dan sesekali kurasakan kontolku seperti terhisap isap karena sedotan kuat mulutnya, aaaduuuuuhh. Leena.. enaaaaaaakkk aaaaaahhhh.

Ayoooo. doooong Lenna.. siniiiii.. maaass juga kepingin, kataqu sambil sedikit bangun dari tidurku dan menarik badan nya. Lena sepertinya mengerti kemauanku dan badannya diputar mengikuti tarikan tanganku tanpa melepas kontolku yang masih menyumpal mulutnya. Posisi nya sekarang 69 dan Lena berada diatas badanku dan tercium bau aroma vagina yang khas itu.

Vagina Lena hanya ditumbuhi bulu2 hitam yang sangat tipis, sehingga bentuk vaginanya yang belahannya masih rapat itu terlihat jelas. Pelan2 kujilati bibir vagina Lena yang sudah sangat basah itu dan badan Lena menggelinjang setiap kali bibir vaginanya kuhisap isap dan dari mulutnya yang masih tersumpal kontolku itu terdengar suara hhhhhmmm.. hhhhhmmm. hhhhmmmm.

Dengan kedua tanganku, segera kubuka belahan vagina Lena pelan2 dan terlihat bagian dalamnya yang berwarna merah muda dan segera kujulurkan lidahku serta kujilati dan kuhisap hisap seluruh bagian dalam vagina Lena dan kembali kudengar erangan Lena yang sekarang sudah melepas kontolku dari mulutnya aaaaaahhh . ooooohhh.. ssssssshhhh. . maaaaaas. oooohhh, sambil berusaha menggerak gerakkan pantatnya naik turun sehingga sepertinya mulut dan hidungku masuk semuanya kedalam vaginanya serta wajahku terasa basah semuanya oleh cairan yang keluar dari vagina Lena..oooooooooh .. maaaaas.. aaaaaaaahhh. sssssshhh.. ooohh teruuuuuss maaaaaaas. aaaaaaah.

Apalagi ketika clit nya kuhisap, gerakan pantat Lena yang naik turun itu terasa semakin dipercepat dan kembali terdengar erangannya yang cukup keras oooooh maaaaaas. teeruuuuuuss .. aaaaaaaahhh dan ketika beberapa kali clit nya kuhisap hisap dan sesekali lidahku kujulurkan masuk kedalam lubang vaginanya, geraka pantat Lena semakin menggila dan cepat, semakin cepat dan teriaknya.. aaaaaaaaaaaahhhhh maaaaaaaaaaasss .. aaadduuuuhhh aquuuuuuuuu aaaaaaaahhhh . keluaaaaaaaaaaaaaaa arrrrr, sambil menekan pantat nya kuat sekali kewajahku sehingga aqu sedikit kelabakan karena sulit bernafas dan terdengar nafas Lena terengah engah.

Setelah tekanan pantatnya di mukaqu terasa berkurang, perlahan lahan kuputar badanku kesamping sehingga Lena tergeletak di tempat tidur tapi masih dalam posisi 69. Dengan masih terengah engah kudengar Lena memanggil pelan Maaaaaass. kesini.. maaaaas dan segera saja aqu bangun serta berputar posisi lalu kupeluk badannya serta kucium bibirnya dengan mulutku yang masih basah oleh cairan vagina nya.

Maaaas.. , katanya didekat telingaqu dan nafas nya sudah mulai agak teratur, Apaa sayaaaaaang. sahutku sambil kucium pipinya. Maaaas.. sejak kawin aqu belum pernah mencapai orgasme seperti ini. , entah kenapa.

Mungkin karena aqu baru melihat dan memegang kepunyaan mas tadi yang begitu besar dan panjangnya luar biasa itu sampai aqu jadi gemas, makanya tanpa rasa ragu dan gigu terus aqu ciumi dan aqu hisap sepuasku dan maaas… baru itu aqu merasakan nikmatnya menghisap, atau mungkin karena ukuran suamiku tidak sehebat itu dan mainnya selalu langsung langsung saja sehingga kadang2 aqu merasa sakit.

Terima kasih. sayaaaang. dan sekarang boleh aquuuuuuuu , sahutku dan sebelum aqu menyelesaikan kata2ku, kurasakan Lena merenggangkan kedua kakinya, jadi aqu tidak meneruskan kata2ku itu.

Aqu mengambil ancang2 dengan memegang kontolku serta ku elus eluskan kepala kontolku pada belahan vaginanya yang kurasakan sedikit terbuka, lalu kulepaskan pegangan tanganku setelah kurasakan kepala kontolku berada di belahan vagina Lena.

Maaaaaaas jangan kasar kasar. yaaaaaaa. aqu taqut sakit.karena betul-betul besar dan panjang sekali kepunyaan mas, kata Lena sambil memelukkan kedua tangannya dipunggungku.
Tidaaaak, sayaaaaang.. aqu akan masukkan sepelan mungkin dan kalau Lena sakit tolong beritahu aqu, sahutku dan segera kukulum bibir Lena sambil kujulurkan lidahku kedalam mulut nya dan Lena menghisap dan mempermainkan lidahku

Sementara itu aqu mulai menekan pantatku pelan2 sehinggga kepala kontolku mulai memasuki lubang vaginanya dan. bleeeeeeeeeeeeeesss kontolku mulai masuk setengahnya kedalam vaginanya dan Lena berteriak pelan adduhhh..aahh. . aaaaaaaaaaaaaahh maaaaaass sambil kedua tangannya mencengkeram kuat di punggungku.

Karena teriakan Lena ini, kutahan tusukan kontolku untuk tidak masuk lebih dalam lagi dan kutanya ..sakit. Yaaaang ? Lena hanya menggelengkan kepalanya sedikit. Maaaas . nakaaaaaal yaaaa, sambil mencubit punggungku dan kedua kakinya segera diangkat lalu dilingkarkan ke punggungku

Sehingga akibat jepitan kakinya ini menjadikan kontolku sekarang masuk seluruhnya kedalam vagina Lena…. Heeegggh..eeegh. .yeeeshhh yaahhh.. terdengar olehku hembusan nafas Lena yang ditahan dikeluarkannya dengan lega.

Aqu belum berani menggerakkan kontolku karena Lena sepertinya sedang mempermainkan otot2 vaginanya yang tegang sehingga kontolku terasa seperti terhisap hisap dengan agak kuat. Yaaaaaaang.. teruuuuus.. yaaaang. enaaakkk sekaliiii yaaaaang. kukatakan kenikmatanku didekat telinganya, dan karena keenakan ini dengan tanpa sadar aqu mulai menggerakkan kontolku naik turun secara pelan dan teratur, sedangkan Lena secara perlahan mulai memutar mutar pinggulnya.

Setiap kali kontolku kutekan masuk kedalam vaginanya, kudengar suara nya aaaaaaaaaaaahhh sssssssshhhh .. maaass aaaaaaaccrrhhhh, mungkin karena kontolku menyentuh bagian vaginanya yang paling dalam. Karena seringnya mendengar suara ini, aqu semakin terangsang dan gerakan kontolku keluar masuk vagina Lena semakin cepat dan suara aaaaaaaahhh sssssssshhh. . aaaahh.. ooooohh .. aaaaaaaahh . dari Lena semakin sering dan keras terdengar serta gerakan pinggulnya semakin cepat sehingga kontolku terasa semakin enak dan sulit untuk kukatakan melalui tulisan ini.

Aqu semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk vaginanya dan tiba2 Lena melepaskan jepitan kakinya di pinggangku dan mengangkatnya lebar2, dan posisi ini mempermudah gerakan kontolku keluar masuk vaginanya dan terasa kontolku dapat masuk lebih dalam, lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian kurasakan pelukan Lena semakin kencang dipunggungku dan aaaaaaahhh. ooooooohh. ayoo. maaaaaaaass. aaaaaaahh . aquuuuuuu. mauuuuuuu keluaaaaaar. aaaaaaahh maaaaas. Tungguuuuuu. . yaaaaang. aaaaaaahhh.. kitaaaaaa .samaaaaa samaaaa, sahut ku sambil mempercepat lagi gerakan kontolku.

Adduuuuuuhh maaaaas.. aquuuuu nggaaaaak tahaaaaaaaaan maaaaaas ayooooooo.. se. karaaaaaang .aaaaaaarrrrrgh. . aaaaaaaahhh, sambil kembali kedua kakinya dilingkarkan dan dijepitkan di punggungku kuat2. Yaaaaaaang aquuuuu jugaaaaaaaaaaa . dan terasa syuuurr..creeeeeeet .. creeeeeet. crrreeettt.. air maniku muncrat dari kontolku menyemprot kencang sejauh-jauhnya kedalam vagina Lena sambil kutekan kuat2 kontolku ke vaginanya.

Dengan nafas yang terengah engah dan badannya penuh dengan keringat, didorongnya aqu dari atas badannya sehingga aqu jatuh terkapar disampingnya tetapi kontolku masih tetap ada didalam lubang vaginanya dan badan Lena diatas badanku.

Setelah nafasku agak teratur, kukatakan didekat telinganya Yaaaaaang terima kasih. yaaaang. sambil kukecup telinganya dan Lena tidak menjawab atau berkata apapun dan hanya menciumi wajahku sambil turun dari badanku dan jarinya meyentil batang kontol lemas yang terlentang dipahaqu dan diciumnya lagi berkali2.

Setelah diam beberapa lama lalu kuajak Lena membersihkan badan di kamar mandi dan terus tidur sambil berpelukan. Paginya kuhantar dia didekat rumahnya.

Hari2 selanjutnya Lena dan ke 3 orang lainnya masih tetap ikut mobilku dan kami tetap bersikap biasa seolah tidak terjadi apapun.

Yang pasti hubungan gelap ini masih berlanjut dan minimal seminggu sekali di sebuah motel di bilangan Jl.Gatot Subroto, tetapi tidak sampai menginap.

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account