CERITA SEKS TANTE PENJELAJAH BRONDONG
CERITA SEKS TANTE PENJELAJAH BRONDONG
kisah nyata dengan
tanteku sendiri, Tante Agnes. Cerita
yang dituangkan di sini adalah kisah
nyata dan bagi yang kebetulan
merasa sama nama atau kisahnya
mohon dimaafkan itu hanyalah
kebetulan.
Kejadian ini terjadi sekitar 6 tahun
yang lalu, waktu itu aku masih
berusia 24 tahun. Aku mempunyai
seorang tante bernama Lina yang
umurnya waktu itu 36 tahun. Tante
Agnes adalah Adithk dari Mamaku.
Tante Agnes sudah menjanda selama
lima tahun. Dari perkawinan dia
dengan almarhum suaminya tidak di
karunia anak. Tante Agnes sendiri
melanjutkan usaha peninggalan dari
almarhum suaminya.
Cerita Ngentot Tante Agnes
Penjelajah Brondong
Dia tinggal di salah satu perumahan
yang tidak jauh dari rumahku. Dia
tinggal dengan seorang
pembantunya, Mbak Sumi. Tante
Agnes ini orangnya menurutku seksi
sekali. Payudaranya besar bulat
dengan ukuran 36C, sedangkan
tingginya sekitar 175 cm dengan kaki
langsing seperti peragawati dan
perutnya rata soalnya dia belum
punya anak. Hal ini membuatku
sering ke rumahnya dan betah
berlama-lama kalau sedang ada
waktu.
Dan sehari-harinya aku cuma
mengobrol dengan Tante Agnes yang
seksi ini dan dia itu orangnya supel
benar tidak canggung cerita-cerita
denganku. Dari cerita Tante Agnes
bisa aku tebak bahwa dia itu
orangnya kesepian sekali semenjak
suaminya meninggal. Maka aku
berupaya menemaninya dan sekalian
ingin melihat tubuhnya yang seksi.
Setiap kali aku melihat tubuhnya
yang seksi, aku selalu terangsang
dan aku lampiaskan dengan onani
sambil membayangkan tubuhnya.
Kadangkala timbul pikiran kotorku
ingin bersetubuh dengannya tapi aku
tidak berani berbuat macam-macam
terhadap dia, aku takut nanti dia akan
marah dan melaporkan ke orang
tuaku.
Hari demi hari keinginanku untuk
bisa mendapatkan Tante Agnes
semakin kuat saja. Kadang-kadang
kupergoki Tante Agnes saat nabis
mAdithth, dia hanya memakai lilitan
handuk saja. Melihatnya jantungku
deg-degan rasanya, ingin segera
membuka handuknya dan melahap
habis tubuh seksinya itu. Kadang-
kadang juga dia sering memanggilku
ke kamarnya untuk mengancingkan
bajunya dari belakang. Benar-benar
memancing gairahku.
Sampai pada hari itu tepatnya malam
minggu, aku sedang malas keluar
bersama teman-teman dan aku pun
pergi ke rumah Tante Agnes.
Sesampai di rumahnya, Tante Agnes
baru akan bersiap makan dan sedang
duduk di ruang tamu sambil
membaca majalah. Kami pun saling
bercerita, tiba-tiba hujan turun deras
sekali dan Tante Agnes memintaku
menginap saja di rumahnya malam
ini dan memintaku memberitahu
orang tuaku bahwa aku akan
menginap di rumahnya berhubung
hujan deras sekali.
“Dith, tante mau tidur dulu ya, udah
ngantuk, kamu udah ngantuk
belum?”, katanya sambil menguap.
“Belum tante”, jawabku.
“Oh ya tante, Adithth boleh pakai
komputernya nggak, mau cek email
bentar”, tanyaku.
“Boleh, pakai aja” jawabnya lalu dia
menuju ke kamarnya.
Lalu aku memakai komputer di ruang
kerjanya dan mengakses situs porno.
Dan terus terang tanpa sadar
kukeluarkan kemaluanku yang sudah
tegang sambil melihat gambar wanita
setengah baya bugil. Kemudian
kuelus-elus batang kemaluanku
sampai tegang sekali berukuran
sekitar 15 cm karena aku sudah
terangsang sekali.
Tanpa kusadari, tahu-tahu Tante
Agnes masuk menyelonong begitu
saja tanpa mengetuk pintu. Saking
kagetnya aku tidak sempat lagi
menutup batang kemaluanku yang
sedang tegang itu. Tante Agnes
sempat terbelalak melihat batang
kemaluanku yang sedang tegang
hingga langsung saja dia bertanya
sambil tersenyum manis.
“Hayyoo lagi ngapain kamu, Dith?”
tanyanya.
“Aah, nggak apa-apa tante lagi cek
email” jawabku sekenanya. Tapi
Tante Agnes sepertinya sadar kalau
aku saat itu sedang mengelus-elus
batang kemaluanku.
“Ada apa sih tante?” tanyaku.
“Aah nggak, tante cuma pengen ajak
kamu temenin tante nonton di kamar”
jawabnya.
“Oh ya sudah, nanti saya nyusul ya
tante” jawabku.
“Tapi jangan lama-lama yah” kata
Tante Agnes lagi.
Setelah itu aku berupaya meredam
ketegangan batang kemaluanku, lalu
aku beranjak menuju ke kamar tante
dan menemani Tante Agnes nonton
film horor yang kebetulan juga
banyak mengumbar adegan-adegan
syur.
Melihat film itu langsung saja aku
menjAdith salah tingkah, soalnya
batang kemaluanku langsung saja
bangkit lagi. Malah Tante Agnes
sudah memakai baju tidur yang tipis
dan gilanya dia tidak memakai bra
karena aku bisa melihat puting
susunya yang agak mancung ke
depan.
Gairahku memuncak melihat
pemandangan seperti itu, tapi apa
boleh buat aku tidak berani berbuat
macam-macam. Batang kemaluanku
semakin tegang saja sehingga aku
terpaksa bergerak-gerak sedikit guna
membetulkan posisinya yang miring.
Melihat gerakan-gerakan itu Tante
Agnes rupanya langsung menyadari
sambil tersenyum ke arahku.
“Lagi ngapain sih kamu, Dith?”
tanyanya sambil tersenyum.
“Ah nggak apa-apa kok, tante”
jawabku malu. Sementara itu Tante
Agnes mendekatiku sehingga jarak
kami semakin dekat di atas ranjang.
“Kamu terangsang yah, Dith, lihat
film ini?”
“Ah nggak tante, biasa aja” jawabku
mencoba mengendalikan diri.
Bisa kulihat payudaranya yang besar
menantang di sisiku, ingin rasanya
kuhisap-hisap sambil kugigit
putingnya. Tapi rupanya hal ini tidak
dirasakan olehku saja, Tante Agnes
pun rupanya sudah agak terangsang
sehingga dia mencoba mengambil
serangan terlebih dahulu.
“Menurut kamu tante seksi nggak,
Dith?” tanyanya.
“Wah seksi sekali tante” kataku.
“Seksi mana sama yang di film itu?”
tanyanya lagi sambil membusungkan
payudaranya sehingga terlihat
semakin membesar.
“Wah seksi tante dong, abis bodynya
tante bagus sih” kataku.
“Ah masa sih?” tanyanya.
“Iya benar tante, swear..” kataku.
Jarak kami semakin merapat karena
Tante Agnes terus mendekatkan
tubuhnya padaku, lalu dia bertanya
lagi padaku..
“Kamu mau nggak kalo diajak
begituan sama tante”.
“Mmaauu tante..” Ah, seperti ketiban
durian runtuh, kesempatan ini tidak
tentu aku sia-siakan, langsung saja
aku memberanikan diri untuk
mencoba mendekatkan diri pada
Tante Agnes.
“Wahh barang kamu lumayan juga,
Dith” katanya.
“Ah tante bisa aja.. Tante kok
kelihatannya makin lama makin seksi
aja sih.. Sampe saya gemes deh
ngeliatnya..” kataku.
“Ah nakal kamu yah, Dith” jawabnya
sambil meletakkan tangannya di atas
kemaluanku.
“Waahh jangan dipegangin terus
tante, ntar bisa tambah gede loh”
kataku.
“Ah yang benar nih?” tanyanya.
“Iya tante.. Ehh.. Ehh aku boleh
pegang itu nggak tante?” kataku
sambil menunjuk ke arah
payudaranya yang besar itu.
“Ah boleh aja kalo kamu mau”
jawabnya.
Baca Juga : Tante Binal Haus Sex
Wah kesempatan besar, tapi aku agak
sedikit takut, takut dia marah tapi
tangan si tante sekarang malah
sudah mengelus-elus kemaluanku
sehingga aku memberanikan diri
untuk mengelus payudaranya.
“Ahh.. Arghh enak Dith.. Kamu nakal
ya” kata tante sembari tersenyum
manis ke arahku, spontan saja
kulepas tanganku.
“Loh kok dilepas sih Dith?” tanyanya.
“Ah takut tante marah” kataku.
“Oohh nggak lah, Dith.. Kemari deh”.
Tanganku digenggam Tante Agnes,
kemudian diletakkan kembali di
payudaranya sehingga aku pun
semakin berani meremas-remas
payudaranya.
“Aarrhh.. Sshh” rintihnya hingga
semakin membuatku penasaran.
Lalu aku pun mencoba mencium
Tante Agnes, sungguh di luar
dugaanku, Tante Agnes menyambut
ciumanku dengan beringas. Kami
pun lalu berciuman dengan nafsu
sekali sambil tanganku bergerilya di
payudaranya yang sekal sekali itu.
“Ahh kamu memang hebat Dith..
Terusin Diith.. Malam ini kamu mesti
memberikan kepuasan sama tante
yah.. Arhh.. Arrhh”.
“Tante, aku boleh buka baju tante
nggak?” tanyaku.
“Oohh silakan Dith”, sambutnya.
Dengan cepat kubuka bajunya
sehingga payudaranya yang besar
dengan puting yang kecoklatan
sudah berada di depan mataku,
langsung saja aku menjilat-jilat
payudaranya yang memang aku
kagumi itu.
“Arrgghh.. Arrgghh..” lagi-lagi tante
mengerang-erang keenakan.
“Teruuss.. Teerruuss Dith.. Ahh enak
sekali..”
Lama aku menjilati putingnya
sehingga tanpa kusadari batang
kemaluanku juga sudah mulai
mengeluarkan cairan bening pelumas
di atas kepalanya. Lalu sekilas
kulihat tangan Tante Agnes sedang
mengelus-elus bagian klitorisnya
sehingga tanganku pun kuarahkan ke
arah bagian celananya untuk
kulepaskan.
“Aahh buka saja Dith.. Ahh”
Nafas Tante Agnes terengah-engah
menahan nafsu. Seperti kesetanan
aku langsung membuka CD-nya dan
lalu kuciumi. Sekarang Tante Agnes
sudah bugil total. Kulihat liang
kemaluannya yang penuh dengan
bulu. Lalu dengan pelan-pelan
kumasukkan jariku untuk menerobos
liang kemaluannya yang sudah basah
itu.
“Arrhh.. Sshh.. Enak Dith.. Enak
sekali” jeritnya.
Setelah puas jariku bergerilya lalu
kudekatkan mukaku ke liang
kemaluannya untuk menjilati bibir
kemaluannya yang licin dan
mengkilap itu. Lalu dengan nafsu
kujilati liang kemaluannya dengan
lidahku turun naik seperti mengecat
saja. Tante Agnes semakin kelabakan
hingga dia menggoyangkan
kepalanya ke kanan dan ke kiri
sambil meremas payudaranya. Cerita
Sex Tante
“Aah.. Sshh tante udaahh nggaakk
tahaann laaggii.. Tante udaahh
maauu kkeeluuaarr.. Ohh”, dengan
semakin cepat kujilati klitorisnya dan
jariku kucobloskan ke liang
kemaluannya yang semakin basah.
Beberapa saat kemudian tubuhnya
bergerak dengan liar sepertinya akan
orgasme. Lalu kupercepat jilatanku
dan tusukan jariku sehingga dia
merasa keenakkan sekali lalu dia
menjerit..
“Oohh.. Aarrhh.. Tante udah
keeluuaarr Diith.. Ahh” sambil
menjerit kecil pantatnya digoyang-
goyangkan dan lidahku masih terus
menjilati bagian bibir kemaluannya
sehingga cairan orgasmenya kujilati
sampai habis. Kemudian tubuhnya
tenang seperti lemas sekali.
“Wah ternyata kamu hebat sekali,
tante sudah lama tidak merasakan
kepuasan ini loh..” ujarnya sambil
mencium bibirku sehingga cairan
liang kemaluannya di bibirku ikut
belepotan ke bibir Tante Agnes.
Sementara itu batang kemaluanku
yang masih tegang di elus-elus oleh
Tante Agnes dan aku pun masih
memilin-milin puting tante yang
sudah semakin keras itu.
“Aahh..” desahnya sambil terus
mencumbu bibirku.
“Sekarang giliran tante.. Tante akan
buat kamu merasakan nikmatnya
tubuh tante”.
Tangan Tante Agnes segera
menggerayangi batang kemaluanku
lalu digenggamnnya batang
kemaluanku dengan erat sehingga
agak terasa sakit tapi kudiamkan saja
karena terasa enak juga diremas-
remas oleh tangan Tante Agnes. Lalu
aku juga tidak mau kalah, tanganku
juga terus meremas-remas
payudaranya yang indah itu. Rupanya
Tante Agnes mulai terangsang
kembali ketika tanganku meremas-
remas payudaranya dengan sesekali
kujilati putingnya yang sudah tegang
itu, seakan-akan seperti orang
kelaparan, kukulum terus puting
susunya sehingga Tante Agnes
menjAdith semakin blingsatan. Cerita
Sex Tante Agnes Penjelajah
Brondong
“Aahh kamu suka sekali sama dada
tante yah, Dith?”
“Iya Tante abis tetek tante bentuknya
sangat merangsang sih.. Terus besar
tapi masih tetap kencang..”
“Aahh kamu memang pandai muji
orang, Dith..”
Sementara itu tangannya masih terus
membelai batang kemaluanku yang
kepalanya sudah berwarna
kemerahan tetapi tidak dikocok hanya
dielus-elus. Lalu Tante Agnes mulai
menciumi dadaku terus turun ke arah
selangkanganku sehingga aku pun
mulai merasakan kenikmatan yang
luar biasa sampai akhirnya Tante
Agnes berjongok di bawah ranjang
dengan kepala mendekati batang
kemaluanku. Sedetik kemudian dia
mulai mengecup kepala batang
kemaluanku yang telah mengeluarkan
cairan bening pelumas dan merata
tersebut ke seluruh kepala batang
kemaluanku dengan lidahnya.
Kunjungi Juga :
www.ceritasexmesum.com
Aku benar-benar merasakan
nikmatnya service yang diberikan
oleh Tante Agnes. Lalu dia mulai
membuka mulutnya dan lalu
memasukkan batang kemaluanku ke
dalam mulutnya sambil menghisap-
hisap dan menjilati seluruh bagian
batang kemaluanku sehingga basah
oleh ludahnya.
Selang beberapa menit setelah tante
melakukan hisapannya, aku mulai
merasakan desiran-desiran
kenikmatan menjalar di seluruh
batang kemaluanku lalu kuangkat
Tante Agnes kemudian kudorong
perlahan sehingga dia telentang di
atas ranjang. Dengan penuh nafsu
kuangkat kakinya sehingga dia
mengangkang tepat di depanku.
“Aahh Dith, ayolah masukin batang
kemaluan kamu ke tante yah.. Tante
udah nggak sabar mau ngerasain
memek tante disodok-sodok sama
batangan kamu itu”.
“Iiyaa tante” kataku.
Lalu aku mulai membimbing batang
kemaluanku ke arah lubang
kemaluannya tapi aku tidak langsung
memasukkannya tapi aku gesek-
gesekan terlebih dulu ke bibir
kemaluannya sehingga Tante Agnes
lagi-lagi menjerit keenakan..
“Aahh.. Aahh.. Ayolah Dith, jangan
tanggung-tanggung masukiinn..”
Lalu aku mendorong masuk batang
kemaluanku. Uh, agak sempit
rupanya lubang kemaluannya
sehingga agak sulit memasukkan
batang kemaluanku yang sudah
tegang sekali itu.
“Aahh.. Sshh.. Oohh pelan-pelan
Dith.. Teruss-teruuss.. Aahh”
Aku mulai mendorong kepala batang
kemaluanku ke dalam liang kemaluan
Tante Agnes sehingga dia merasakan
kenikmatan yang luar biasa ketika
batang kemaluanku sudah masuk
semuanya. Kemudian batang
kemaluanku mulai kupompakan
dengan perlahan tapi dengan gerakan
memutar sehingga pantat Tante
Agnes juga ikut-ikutan bergoyang.
Rasanya nikmat sekali karena
goyangan pantat Tante Agnes
menjadikan batang kemaluanku
seperti dipilin-pilin oleh dinding liang
kemaluannya yang seret itu dan
rasanya seperti empotan ayam.
Sementara itu aku terus menjilati
puting dan menjilati leher yang
dibasahi keringatnya. Sementara itu
tangan Tante Agnes mendekap
pantatku keras-keras sehingga
kocokan yang kuberikan semakin
cepat lagi.
“Oohh.. Sshh.. Dith.. Enak sekali..
Oohh.. Ohh..” mendengar rintihannya
aku semakin bernafsu untuk segera
menyelesaikan permainan ini.
“Aahh.. Cepat Di, tante mau
keluuaarr.. Aahh”
Tubuh Tante Agnes kembali bergerak
liar sehingga pantatnya ikut-ikutan
naik. Rupanya dia kembali orgasme,
bisa kurasakan cairan hangat
menyiram kepala batang kemaluanku
yang sedang merojok-rojok liang
kemaluannya.
“Aahh.. Sshh.. Sshh”, desahnya, lalu
tubuhnya kembali tenang menikmati
sisa-sisa orgasmenya.
“Wahh kamu memang hebaat Dith..
Tante sampe keok dua kali
sedangkan kamu masih tegar”
“Iiyaa tante.. Bentar lagi juga Adithth
keluar nih..” ujarku sambil terus
menyodok liang kemaluannya yang
berdenyut-denyut itu.
“Aahh enak sekali tante.. Aahh..”
“Terusin Dith.. Terus.. Aahh.. Sshh”
erangan Tante Agnes membuatku
semakin kuat merojok-rojok batang
kemaluanku dalam liang
kemaluannya.
“Aauuhh pelan-pelan Dith, aahh..
Sshh”
“Aduh tante bentar lagi aku udah
mau keluar nih..” kataku.
“Aahh.. Dith.. Keluarin di dalam aja
yah.. Aahh.. Tante mau ngerasain..
Ahh.. Shh.. Mau rasain siraman
hangat peju kamu..”
“Iiyyaa.. Tante..”
Lalu aku mengangkat kaki kanan
tante sehingga posisi liang
kemaluannya lebih menjepit batang
kemaluanku.
“Aahh.. Oohh.. Aahh.. Sshh.. Tante,
Adith mau keluar nih.. Ahh” lalu aku
memeluk Tante Agnes sambil
meremas-remas payudaranya.
Sementara itu, Tante Agnes
memelukku kuat-kuat sambil
menggoyang-goyangkan pantatnya.
Cerita Sex Tante Agnes Penjelajah
Brondong
“Aahh tante juga mau keluar lagi
aahh.. Sshh..” lalu dengan sekuat
tenaga kurojok liang kemaluannya
sehingga kumpulan air maniku yang
sudah tertahan menyembur dengan
dahsyat. Seerr.. Seerr.. Croott..
Croott..
“Aahh enak sekali tante.. Aahh..
Ahh..” Selama dua menitan aku
masih menggumuli tubuh Tante
Agnes untuk menuntaskan semprotan
maniku itu. Lalu Tante Agnes
menbelai-belai rambutku.
“Ah kamu ternyata seorang jagoan,
Dith..”
Setelah itu dia mencabut batang
kemaluanku dari liang kemaluannya
kemudian dimasukkan kembali ke
dalam mulutnya untuk dijilati oleh
lidahnya. Ah, ngilu rasanya batang
kemaluanku dihisap olehnya. Dan
kemudian kami berdua pun tidur
saling berpelukan. Malam itu kami
melakukannya sampai tiga kali.
Setelah kejadian itu kami sering
melakukan hubungan seks yang
kadang-kadang meniru gaya-gaya
dari film porno. Hubungan kami pun
berjalan selama dua tahun dan
akhirnya diketahui oleh orang tuaku.
Karena merasa malu, Tante Agnes
pun pindah ke Bandung dan
menjalankan usahanya di sana.
Aku benar-benar sangat kehilangan
Tante Agnes dan semenjak
kepindahannya, Tante Agnes tidak
pernah menghubungiku lagi.,,,,,,,,,,,,,,,