Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku

Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku

Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku

 

Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku Namaku Martin, umur 27 tahun, tinggi 175 berat 70 kg. Bodi atletis karna gw rajin renang dan main basket. Status single, gw kerja sebagai marketing properti sebuah perusahaan di Jakarta.

Gw ditugaskan ke Bali untuk memasarkan Apartemen yg sedang di bangun di Bali. Kebetulan gw ditunjuk jadi kepala team marketing dengan 2 orang dari Jakarta Rara usia 22 th tinggi 170 berat 65 dan bd 36B, Sofi usia 22 th tinggi 168 BB 60 bd 36B dan 2 orang Bali Wati 23 th tinggi 170 bb 65 bd 36C serta Ayu 23 tahun tingg 167 bb 60 bd 34B semuanya cewe dan gw sendiri yg laki.

Singkat cerita, sudah dua minggu gw di Bali dan memang sudah sold hampir 90%. Ada satu pelanggan yang inginnya selalu ketemu di Hotel tempat dia nginap namanya bu Fang Yin orang China yang sudah lama berbisnis di Bali dan WNI walau dia tinggal di Surabaya.
Malam itu jam 19.00 aku ke Hotel A di Kuta dengan ditemani oleh Wati. Kebetulan Wati fasih bahasa Mandarin, berhubung bu Fang Yin agak kurang lancar berbahsa Indonesia.
“Malam, bu….” sapaku setelah dibukakan pintu oleh bu Fang Yin.
“Malam, silahkan masuk.” jawabnya.
Kami masuk dan aku sungguh dibuatnya terkagum dengan penampilan bu Fang Yin yang walaupun usianya (aku cuma taksir sekitar 40an) tapi dia punya body sexy, dari depan buahdadanya hampir keluar karna gaunnya yang ketat kutebak mungkin 36 atau 38B wow. Pantatnya masih nonjol kebelakang mirip pantatnya Kim Kahardysian.

Kami berbincang sambil menawarkan Apartemen kami, waktu bu Fang nunduk melihat gambar designnya aku tak sadar menelan ludahku karna melihat gundukan daging putih buahdadanya yang terlihat jelas hingga Wati menginjak kakiku.
“Bang Martin lihatin apa sih.” bisik Wati.
“Ahhhh … Wati aku jadi ga konsen nih…” memerah mukaku.
“Wah maaf saya lupa ambil minum…. tunggu sebentar ya.” kata bu Fang Yin, sambil berlalu
“Bang Martin … lhatnya ga salah tuh.” sambil senyum Wati menatapku.
“Abis kelihatan jelas sekali sih bikin adekku jadi keras nih.”
Wati tanpa basa-basi langsung memegang kontolku.
“Ihhhh …. Keras dan besar kayanya nih bang…” Wati kembali tersenyum melihatku.
“Kamu tuh ya …. awas ya nanti….”
“Emang bang Martin mau apa kok bilang awas.? tanya Wati
“abis tanganmu gatelan sih..” senyumku.”Nanti aku aku ga mau cuma pegang punya Wati, …”
“Jadi maunya apa dong bang….?
“Aku akan gigit memekmu…”
“Mau dong bang.”
“Selesai ini aku pasti lakukan.”
Stetelah pembicaraan kami menemui titik terang dan dua ahari lagi bu Fang Yin akan menandatangani surat perjanjian jual belinya, kami pamit.
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
“Wat…. Apa bisa kita refreshing dulu.? tanyaku
“Boleh bang…aku juga lagi malas buru-buru pulang.”
Setelah cari makan dan keliling di Kuta, akhirnya kuajak Wati ke penginapan ku di Hotel B tidak jauh dari Hotel tempat tadi.
Begitu kubuka pintu kamar Hotel, kupersilahkan Wati masuk duluan dan kupandang pantatnya yang sungguh menggoda iman.
Aku langsung peluk dia dan kucium bibirnya dengan nafsu. Ternyata Wati membalas ciumanku dengan memainkan lidahnya di dalam mulutku.
Aku pepetkan Wati ketembok sambil tangan kananku meremas tetenya yang besar. Sedang tangan kiriku mulai mengelus memeknya.
“Appp……ahhh.” desah Wati
Kulepaskan gaun Wati, “Bang, Aku mau diapain”, katanya lirih. Aku menghentikan aksiku. Aku memandangi tubuh mulus Wati tanpa gaun malamnya yang menghalanginya. Tubuh moleknya sungguh membangkitkan birahi. Toket yang besar membusung, pinggang yang ramping, dan pinggul yang besar melebar. pentilnya berdiri tegak. Kupandangi Wati. Alangkah cantiknya wajahnya. Lehernya jenjang. Toketnya yang montok bergerak naik-turun dengan teratur mengiringi nafasnya.
“Wati, aku mau balas kelakuan kamu tadi yang meremas-remas kontolku di Apartemen bu Fang Yin buat aku ingin ngasih kenikmatan sama kamu, mau enggak?”, kataku perlahan sambil mencium toket nya yang montok. Wati diam saja, matanya terpejam. Hidungku mengendus-endus kedua toket yang berbau harum sambil sesekali mengecupkan bibir dan menjilatkan lidahku, pentil toket kanannya kulahap ke dalam mulutku. Badannya sedikit tersentak ketika pentil itu kugencet perlahan dengan menggunakan lidah dan gigi atasku. “Bang…”, rintihnya, rupanya tindakanku membangkitkan napsunya juga.

Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
Karena sangat ingin merasakan kenikmatan dientot, Wati diam saja membiarkan aku menjelajahi tubuhnya. Kusedot-sedot pentil toketnya secara berirama. Mula-mula lemah, lama-lama agak kuperkuat sedotanku. Kuperbesar daerah lahapan bibirku. Kini pentil dan toket sekitarnya yang berwarna kecoklatan itu semua masuk ke dalam mulutku. Kembali kusedot daerah tersebut dari lemah-lembut menjadi agak kuat.
Mimik wajah Wati tampak sedikit berubah, seolah menahan suatu kenikmatan. Kedua toket harum itu kuciumi dan kusedot-sedot secara berirama. Kontolku bertambah tegang. Sambil terus menggumuli toket dengan bibir, lidah, dan wajahnya, aku terus menggesek-gesekkan kontol di kulit pahanya yang halus dan licin. Kubenamkan wajahku di antara kedua belah gumpalan dada Wati. Perlahan-lahan bergerak ke arah bawah. Kugesek-gesekkan wajahku di lekukan tubuh yang merupakan batas antara gumpalan toket dan kulit perutnya.
Kiri dan kanan kuciumi dan kujilati secara bergantian. Kecupan-kecupan bibirku, jilatan-jilatan lidahku, dan endusan-endusan hidungku pun beralih ke perut dan pinggang Wati. Sementara gesekan-gesekan kepala kontolku kupindahkan ke betisnya.
Bibir dan lidahku menyusuri perut sekeliling pusarnya yang putih mulus. Wajahku bergerak lebih ke bawah. Dengan nafsu yang menggelora kupeluk pinggulnya secara perlahan-lahan. Kecupanku pun berpindah ke memeknya yang telah basah.
Kususuri pertemuan antara kulit perut dan memek, ke arah pangkal paha. Kujilat helaian-helaian rambut jembutnya yang lebat. Lalu kuendus dan kujilat memeknya yang pink itu di bagian belahan bibir memeknya. Wati makin terengah menahan napsunya, sesekali terdengar lenguhannya menahan kenikmatan yang dirasakannya.
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
Di lain pihak, tangan Wati aktif meremasi Kontolku dari luar celanaku, bikin juniorku itu makin meradang saja ukurannya.
Satu tangannya dia julurkan ke dadaku buat meremasi puting susuku yang tercetak jelas dari balik kemeja kaus ketat yang kukenakan ini. Ketika nafsu kami makin memuncak, dituntunnya saya ke tempat tidur. Di sana dengan serempak, kami saling melucuti pakaian masing-masing, sehingga tidak lama kamipun telah bugil.
Kupandangi dengan sepenuh nafsu badannya yang bugil itu. Luar biasa! Wati begitu besarnya buahdadanya, tetapi bodinya tidak kalah dengan bodi para wanita yang para wanita yang pernah aku tiduri.
Apalagi kalau telah bugil begini. Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum serta mengkal. buahdadanya sangat merangsangku. Perutnya rata, nyaris tidak adanya lemaknya. Pinggangnya bundar, pinggulnya montok. Kaki serta betisnya tampak mulus serta kencang. bisa jadi Wati wanita yang suka olahraga juga nih, makanya bodinya begitu terawat serta indah.
Di lain pihak, Wati tampak tidak kalah kagumnya melihatku telanjang. Maklumlah, hobi olahragaku yang telah kutekuni dari ketika SD, bikin fisikku menjadi amat bugar. Otot-otot kekar nan liat tampak bersembulan di sekujur tubuhku. bikin banyak perempuan kerap kelimpungan kalau melihatku telanjang.
“Tubuh bang Martin keren banget deh… Wati suka setara lelaki macho kayak bang Martin ini…” kata Wati sambil menatapku penuh nafsu. Dia mendekatiku lantas memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, meraba-raba bukit dada serta perut simetrisku, lantas bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat kemudian, kami kembali asyik berciuman liar serta saling meremas apakah yang dapat kami remas.
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
Hanya sejenak kami melaksanakan itu. Berikutnya, kami saling membaringkan diri di atas tempat tidur di ruangan itu. Kami seakan tahu apakah yang sesegera mungkin dilaksanakan selanjutnya.
Kami membentuk posisi 69 serta tidak lama kami telah asyik saling menjilati kemaluan lawan mainnya. Wati tampak bersemangat mengulum kontolku bersetara dengan asyik mengocoknya. Sesekali dia ikut menjilat serta meremasi kantung sperma.
Rasanya amat dahsyat kulumannya. Bahkan kuluman istriku tak sedahsyat kulumannya. Tampaknya Wati ini benar-benar telah lama tak disentuh lelaki, hingga kulumannya tampak begitu ganas.
Di bawah sana, lidah serta jari-jariku tidak kalah aktifnya dengan tangan Wati. Lidahku bergerak naik-turun bersetara dengan menjilati bibir kemaluannya, labia mayoranya serta seluruh yang adanya di sekitarnya. Tangan kiriku asyik meremasi bokongnya, sementara jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang memeknya.
Kami terus saling merangsang bersetara dengan mendesis-desis penuh kenikmatan. Kami saling mencium, menjilat, meremas, serta menggigit dengan rakusnya. Sampai akhirnya kami sendiripun merasa tak tahan. dengan tidak adanya aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi.
Wati ambil posisi di bawah, sementara saya bergerak menindih di atas badan moleknya. bersetara dengan tersenyum mesum, dia buka selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang surganya yang amat indah nan menggiurkan itu. bikin jakunku naik-turun berulang kali. tidak sabar dengan cepat kutuntun Kontolku ke lubang memeknya
Kugesek-gesekkan sebentar kepala Kontolku di bibir memeknya, sebelum akhirnya kudorong pelan
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
“Ssleebb… ssleebbb… bblessshhh…”
“Pelan … pelan Bang … kontol abang Martin besar banget ….”
“Tapi enak banget ….” desah Wati.
sedikit demi sedikit Kontolku tertelan liang surganya, memicu sensasi enak yang sulit digambarkan rasanya. Wati sendiri tampak meringis-ringis enak mengalami sodokan kemaluanku yang hangat serta keras ini memasuki liang surganya.
Memek Wati kurasakan masih sempit serta legit. tak kalah dengan memek para gadis yang pernah kuentot. Tampaknya Wati amat pintar dalam merawat kemaluannya itu. bikin batang Kontolku yang ukurannya king size itu tampak agak kesusahan menembusnya.
Namun dengan rangsangan terus menerus dariku di titik-titik erotisnya, akhirnya memek Wati menyerah juga. Lorong yang hangat itu berasa makin basah seiring meluapnya cairan pelumasnya, dampak rangsangan lidah serta tanganku di payudaranya.
Kontolku terus melaju hingga sampai di area terdalam liang surganya. lantas mulai kupompa dia. aku bergerak dalam posisi push-up di atasnya. sedangkan pantatku bergerak maju-mundur mengebor memeknya. makin lama gerak pantatku makin kupercepat. bikin jeritan erotis Wati makin keras terdengar. Membuatku makin bersemangat dalam menjajah lubang kemaluannya.
Keringat mulai mengalir deras membasahi badan bugil kami. Wati tampak menjerit-jerit keenakan dipompa senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. tidak jarang tangan-tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, bikin sedikit pedih di kulitnya pasal kukunya yang agak panjang itu.
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
Aku sendiri tidak mau kalah. bersetara dengan terus memompa Kontolku dalam-dalam, saya asyik mencumbui bibirnya yang seksi. saya juga gigit-gigit pelan lehernya yang mulus kulitnya itu. Sesekali saya menyusui sepasang payudaranya yang menggiurkan itu secara bergantian.
Pantat serta pinggul Wati tampak bergoyang-goyang liar menyambut sodokan Kontolku, membuatku nyaris gila begitu enak pengaruhnya di batang Kontolku.
Sekitar 15 menit setelah itu Wati keluar. Dia makin erat memeluk badan atletisku yang basah kuyup oleh keringat kami berdua. Kubiarkan dia beristirahat sebentar sehabis orgasmenya itu. setelah itu kembali kuserang dia.
Kucoba bangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi tiap jengkal titik erotisnya. tidak lama kami telah asyik berciuman dengan liarnya berbarengan dengan saling meremas serta meraba. tidak perlu lama buat membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang liar berhasil membuatnya panas kembali. Ketika saya hendak menggaulinya lagi dengan posisi serupa, dia menggeleng.
Dia berdiri lantas memintaku buat bercinta lagi di posisi lain. saya tersenyum mendengar permintaannya itu. lantas dengan cepat kubopong dia ke atas sofa di ruang kamar hotel. Di sana kami masih sempat bergelut sejenak sebelum dia bergerak lagi.
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
Dia naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah memeknya yang telah mulai basah kembali, lalu… “blesshhhh…”. masuk telah semua batang Kontolku ditelan memeknya
Pada posisi yang kedua ini, rasa enak yang kami rasakan berasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini begitu menikmati pijatan otot-otot memeknya Wati. Di lain pihak Wati tidak henti-hentinya mendesis kenikmatan.
Kepalanya tampak bergoyang-goyang liar mengalami pompaan Kontolku. Kepala kemaluanku yang besar ini rupanya berhasil sampai di mulut rahimnya, serta membagikan kenikmatan tidak terhingga baginya.
Turun-naik, keluar-masuk, memompa serta dipompa, menggoyang serta digoyang. makin lama makin liar serta laju. bersetara dengan memompa, tidak henti-hentinya kuremasi payudaranya yang montok itu dari belakang. sekitar 15 menit kupompa memeknya, dia keluar lagi buat yang kedua kalinya.
Sebelum saya keluar, kami sempat bercinta dalam 2 posisi lagi. Kami melaksanakannya dalam gaya berhadapan serta gaya anjing di sofa itu. saya berhasil membuatnya keluar sejumlah 2 kali. Masing-masing dalam tiap gaya persetubuhan yang kami lakukan.
10 menit kemudian, sehabis lebih dari sejam kami bercinta, jebol juga pertahananku. Kutarik Kontolku keluar dari jepitan memeknya semenit sebelum saya sampai di puncak. lantas kusemburkan spermaku berkali-kali ke wajah serta payudara Wati.
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku
Spermaku yang kental serta banyak itu membasahi wajah, leher, payudara serta rambutnya. Dikocoknya batangku, seolah-olah dia tidak puas dengan semua sperma yang kutumpahkan tadi. Setelahnya, dia raih sperma-sperma itu buat ditelannya hingga habis. Sisanya dia balurkan ke dada serta kedua puting susuku, buat dia jilati layaknya seorang anak menjilati sisa-sisa es krimnya. Membuatku meringis-ringis kegelian.
Puas bercinta, kami segera terkapar di atas sofa. Kami bercanda bersenda-gurau dengan sesekali berciuman serta saling meremas. Sesudahnya saya mandi di kamar hotel buat membersihkan tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dahsyat tadi. Kamipun berbincang-bincang sebentar layaknya tak adanya berlangsung apa-apa di antara kami.
Begitu kudapannya habis serta Wati hendak pamit, Aku buru-buru mencekal lengannya. Dengan menatapnya, aku katakan bagaimana kalau Wati tinggal dan menginap malam ini. Wati cuma tersenyum saja mendengar permintaanku itu. Dia lantas mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia juga sempat meremas kemaluanku dari balik celana, dan akhirnya Wati bersedia menginap..
Akhirnya malam itu kami main hingga menjelang pagi hari sekitar jam 04.00 pagi kami baru tidur.
Setelah kejadian malam itu hampir sering kami bermain dan aku sungguh menikmati karna nafsu sexnya sama dengan nafsu sexku, tapi dia tidak tahu kalau aku juga bermain dengan Rara, Ayu dan pastinya dengan pelangganku bu Fang Yin.
Akan ada episodenya kawan.,,,,,,,,,,,,,,,,,
Cerita Ngentot Wati Memuaskan Nafsuku

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account