Cerita Dewasa Terbaru Gede Yang Penggila Seks
Cerita Dewasa Terbaru Gede Yang Penggila Seks – Ini berdasar kisah nyata seorang sahabat kami. Saya punya sahabat sebut saja Gede ( nama samaran )asal Bali. Kami kuliah Surabaya. Pengalaman ini terjadi saat kami mengawali kuliah dan bersama dalam satu kontrakan. Suka duka kami lalui bersama sampai dalam hal pacaran pun kami saling membantu dalam berbagai hal.
Hingga suatu waktu Gede mendapatkan seorang pujaan hati sebut saja Gaby ( nama samaran juga), Gaby setiap hari diantar jemput kalau kuliah karena mereka sekampus dan kebetulan kontrakan Gede berdekatan dengan kost tempat tinggal Gaby. Mereka berdua bagaikan Romeo dan Juliet. Dimana ada Gede di situ ada Gaby. Hubungan mereka pun semakin akrab dan intim.
Suatu ketika, malam Minggu tepatnya Gaby minta diantar ke tempat sahabatnya yang sedang merayakan ultah. Acara sangat meriah sekali, hingga jam 12 Malam acara masih berlangsung. Tetapi Gaby mengajak Gede untuk pulang , karena waktu yang sudah kelewat malam. Sebenarnya Gede pun menolak karena begitu meriahnya pesta ulang tahun temannya Gaby tersebut.
Dan akhirnya Gede pun menyanggupi untuk segera mengantar pulang Gaby, malam semakin larut dan udara dingin pun menyelimuti dan menghembus sepoi-sepoi dalam deru motor Varionya Gede, Sesampai di kost tempat Gaby ternyata pintu gerbang Kosnya sudah dikunci, padahal Gaby sudah pesan kepada Ibu kostnya agar pintu jangan dikunci!. Dan akhirnya Gede pun kasih solusi.
“Gaby.. gimana kalau tidur saja di kontrakanku..” kata Gede.
Gaby terdiam sejenak ( pura pura malu).
“Gimana ya.. aku kan enggak enak sama temen temanmu Gede..” jawab Gaby.
“Itu bisa diatur, nanti yang penting kamu mau tidak, dari pada tidur di jalan..” kata Gede sambil senyum.
“Ayolah keburu dilihat orang kan nggak enak di jalanan seperti ini Gaby..” kata Gede.
Gaby pun menyetujinya, mereka pun bergegas menuju kontrakan Gede… Sesampainya di rumah kontrakan tampak sunyi dan hanya hembusan angin malam karena sahabat-sahabat Gede pada malam mingguan dan tidak ada yang pulang di rumah kontrakan.
“Ayo masuk, kok diam saja..” kata Gede menyapa Gaby.
“Sahabat-sahabatmu dimana Gede?” tanya Gaby.
“Mereka kalau malam Minggu jarang tidur di rumah..” jawab Gede.
“Ooo gitu..” jawab Gaby.
Akhirnya Gaby dipersilakan istirahat di kamar Gede.
“Gaby, selamat tidur ya..” kata Gede.
Gaby pun tampak kelelahan dan tertidur pulas. Setengah jam kemudian Gede kembali ke kamarnya untuk melihat Gaby dan sengaja kunci pintu kamar tidak diberikan kepada Gaby, tapi betapa kagetnya Gede melihat Gaby tidur hanya menggunakan BH dan celana dalam, karena saat itu posisi tubuh Gaby miring hingga selimut yang menutupi tubuhnya bagian punggung tersingkap! penisnya pun seketika langsung ngaceng saat itu.
Entah setan mana yang menyusup di benak Gede. Gede pun langsung mendekat ke arah Gaby, dengan tenangnya Gede langsung mencium bibir Gaby. Gaby pun terbangun.
Apa-apaan kamu Gede? jawab Gaby sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
Tanpa pikir panjang Gede langsung menarik selimut dan Gede pun langsung menindih Gaby yang hanya mengenakan pakaian dalam saja. Gaby meronta-ronta dan Gede pun tidak menggubris, ia berusaha melepas BH dan CD-nya. Tenaga Gede lebih kuat hingga akhirnya BH dan CD Gaby terlepas dengan paksa oleh Gede.
Nampak jelas buah dada Gaby dan bulu lembut vaginanya. Gaby kelelahan tanpa daya dan hanya menangis memohon kepada Gede. Gede tetap melakukan aksinya dengan meraba dan mencium semua tubuh Gaby tanpa terlewatkan. Gaby terus memohon, Gede pun tak mengiraukannya.
Dan setelah puas menciumi vagina Gaby, Gede melakukan aksi lebih brutal. Ia mengangkat kedua kaki Gaby di atas perut dan dengan cepat Gede mencoba memasukkan penisnya ke dalam vagina imout Gaby. Gaby menjerit tertahan dan hanya isak tangis yang terdengar,
“Kumohon Gede, hentikan..” seru Gaby dalam isak tangisnya.
Dan penis Gede masuk dalam vagina Gaby walaupun di awal masuknya cukup sulit. Gede pun mulai menggoyang pinggulnya hingga penisnya terkocok di dalam vagina Gaby. Darah segar pun keluar dari liang jinak Gaby, ia pun terus memohon.
“Uuuuuuuuh.. uhhhhhhh.. hentikan Gede..” desah Gaby.
Tampak sekali wajah Gaby menunjukkan kelelahan, dan sekarang hanya terdengar erangan kenikmatan di antara kedua insan ini.
“Oooh.. ooooh.. ooooh..”
Gede pun terus mengocok penisnya dalam vagina Gaby dan beberapa saat kemudian terasa Gede akan mengeluarkan sperma, ia pun langsung mencabut dan mengocoknya dari luar dan..
*Croot.. Croot.. crottttt..*
Sperma Gede muncrat tepat di bibir dan sekitar wajah mulus si Gaby. Mereka kelelahan dan akhirnya tertidur. Hari menjelang pagi saat itu jam menunjukkan pukul 07:30 pagi, Gaby terbangun bersamaan dengan itu Gede juga terbangun. Gede melihat Gaby yang sedang mengenakan BH dan CD.
“Antar aku pulang sekarang Gede..” kata Gaby.
“Iya.. aku cuci muka dulu..” jawab Gede.
Gede pun mengantar Gaby pulang ke kostnya.
Selang beberapa bulan hubungan mereka mulai retak, ada selentingan kabar kalau Gede mendekati cewek lain sebut saja Lala, dan akhirnya Gede dan Gaby resmi bubaran. Tapi reaksi Gede tidak sampai di situ, justru setelah putus dengan Gaby ia gencar mendekati Lala. Dengan berbagai cara dan upaya akhirnya Gede berhasil mendapatkan Lala dan mereka resmi jadian.
Sama seperti yang dilakukannya dulu, ia sering antar jemput kuliah Lala dan kalaupun jemput Lala biasanya tidak langsung pulang melainkan jalan-jalan kemana saja sambil cari makan tentunya. Sering pula Lala diajak ke tempat kontrakan Gede lebih sering dibandingkan Gaby pacar yang dulu.
Pagi itu kuliah jam ke-2 mereka satu ruangan tapi dosen tidak hadir jadi kosong, mereka berdua bergegas ke tempat Gede, sampai di kontrakan rumah sepi soalnya sahabat-sahabat ada yang ke kampus dan ada juga yang masih tidur. Mereka berdua langsung masuk kamar Gede, Lala tiduran di ranjang sambil mendengarkan musik.
Gede masuk membawakan kopi susu dan tanpa basa basi Gede membelai rambut Lala dan Lala pun bersandar dalam dekapan Gede. Gede langsung mencium bibir Lala dan tangannya mulai masuk dalam baju street Lala dan meremas-remas payudaranya.
“Gede.. jangan dong..” desah Lala.
“Enggak apa-apa, kan cuma dikit..” kata Gede, tapi Gede terus menyerang, ia melepas seluruh pakaian Lala dan Lala pun hanya diam tanpa perlawanan, dan jelas sudah seluruh tubuh Lala yang kuning langsat dan toked lumayan montok.
Mereka mulai bergelut mencium dan meremas satu sama lain.
“Lala, blowjob dong penisku..” kata Gede.
Dibimbingnya kepala Lala menuju kemaluan Gede dan,
“kemaluanmu besar juga Gede..” kata Lala.
Gede hanya diam menikmati hisapan mulut Lala. Gede pun langsung saja menjilati dan menghisap vagina Lala hingga mereka melakukan posisi 69. Kemudian Gede duduk dengan kaki dijulurkan, ia minta Lala duduk di atasnya layaknya seorang anak kecil. Tepat penis Gede masuk dalam liang vagina Lala.
“Pelan-pelan Gede..” kata Lala mendesah.
Lala mulai menaik-turunkan pinggulnya dan penisnya Gede masuk seluruhnya dalam vagina merahnya Lala.
“Uuuuuh.. ah..” desah Lala sambil menggoyangkan pinggulnya seperti goyang dandut ngebor di tv tv.
Gede pun merespon gerakan tersebut. Dan mereka melakukan gerakan yang seirama,
“Aaah.. ah.. ah..” desah Lala semakin keras.
“Aku nggak kuat Gede..” Gede hanya diam menikmati gerakan-gerakan yang dimainkan Lala.
Dan akhirnya,
“Ugh.. ugh.. ugh.. ahh..” desah Lala yang tubuhnya mengelenjang sambil memeluk tubuh Gede.
Ternyata Lala mencapai puncak kenikmatan. Dan Gede membalikkan tubuh Lala tepat di bawah badannya, Gede mulai mengocok penisnya yang belum lepas dari vagina Lala, dan
Ahk.. desah Gede dan beberapa saat kemudian Gede mencabut penisnya dan meletakkan di bibir Lala dan
Croot.. Croot.. Serr..
Sperma Gede muncrat tepat di seluruh wajah Lala. Mereka pun akhirnya berpelukan setelah mencapai kepuasan.
Semenjak kejadian itu mereka sering melakukannya di kontrakan Gede. Entah siang atau malam karena Lala sering menginap dan tidur satu ranjang bersama Gede. Hubungan mereka semakin intim dan hanya bertahan selama 8 bulan. Hal itu disebabkan Gaby mantan pacar yang dulu mengajak membina hubungan kembali. Gede akhirnya pisah dengan Lala dan kembali lagi dengan Gaby.
Suatu sore Gaby datang ke kontrakan Gede, Gaby langsung masuk menunggu di kamar Gede karena diminta sahabat-sahabat Gede.
“Gede baru mandi..”kata salah seorang sahabatnya.
“Ooo..” jawab Gaby, dan beberapa saat kemudian Gede masuk dan hanya mengenakan handuk dilingkarkan di pinggulnya.
“Sama siapa Gaby..” kata Gede.
“Sendiri..” jawab Gaby sambil mendekat ke arah Gede.
Gede tanggap dengan situasi itu, ia langsung mencium bibir Gaby dan melepas baju street warna biru muda yang dipakai Gaby. Gede langsung mencopot BH dan menghisap puting susu Gaby.
“Aahh.. ah..” desah Gaby.
Tangan Gaby langsung meremas penis Gede yang saat itu handuknya telah jatuh ke lantai. Gede mulai melapas celana panjang Gaby serta CD-nya. Mereka bergumul di atas ranjang.
“Aaaah..” desah Gaby yang semakin merasakan kenikmatan.
Gede mengangkat kaki kiri Gaby kemudian dengan sergapnya Gede mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina Gaby sambil kaki kiri Gaby tetap terangkat.
Bleess, bleess..
Kemaluan Gede masuk seluruhnya dalam vagina, Gede suka dengan posisi seperti itu karena vagina terasa sempit. Gede mulai menggerakkan kemaluannya keluar-masuk.
“Ah.. ah.. ah..” erangan kenikmatan keluar dari bibir Gaby, Gede pun merasakan kenikmatan pula.
“Ugh.. ugh..” desah Gede pelan.
Beberapa saat kemudian Gede melepas penisnya, Gaby mulai menghisap dan menjilati penis Gede sambil dikocok dengan jari-jemari lembut Gaby.
“Kulum dong Gaby..” desah Gede.
Gaby turuti saja apa kemauan Gede. Kemudian Gede kembali memasukkan penisnya dalam vagina Gaby,Bless.. langsung masuk dan Gaby sempat menjerit tertahan karena menahan sakit. Gede pun mulai menggerakkan penisnya,
Bleess.. bleess.. kemaluan Gede keluar-masuk.
“Ah.. ah.. ugh..” tubuh Gaby mulai bergetar dan mengelejang.
“Aku keluar Gede..” desah Gaby tapi Gede masih mengocok penisnya dalam vagina Gaby dan Gaby hanya menahan.
Kedua tangannya mencengkeram kuat bibir tempat tidur sambil menahan gerakan yang Gede lakukan. Gede mulai bergetar,
“Ugh..” desahnya.
“Di luar apa di dalam Gaby..?” kata Gede pelan.
Gaby hanya diam dan
Croot.. croot.. serr..
Cairan sperma Gede keluar di dalam vagina Gaby.
Gede pun rebah sambil memeluk tubuh Gaby yang hangat dan sudah lunglai. Mereka tersenyum puas.
“Kamu pinter dech sekarang Gaby..” kata Gede.
“Pinter apaan..” jawabnya.
“Pinter ngentotnya, belum lagi bulu vagina kamu tambah lebat dan indah saja..”
Gaby hanya tersenyum saja sambil tangannya membelai batang penis Gede. Jam sudah menungjukan Setengah Delapan malam dan meraka pun memutuskan untuk mencari makan keluar dan bergegas mengunakan kembali pakaian mereka masing=masing.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,