Remake

Remake

Remake

Comments Off on Remake

. Pagi itu aku pulang sekolah lebih awal, karena memang minggu ini kami menjalani ujian semester 2 untuk kenaikan kelas 3 SMU. Sesampai dirumah nampak sebuah mobil sedan putih parkir didepan rumah. Siapa ya ? dalam hatiku bertanya.

Padahal mama hari ini jadwalnya tennis. Untuk menghilangkan penasaranku segera kumasuki rumah. Ternyata di ruang tamu ada mama yang sedang berbincang dengan tamunya. Mama masih menggunakan pakaian olah raganya, sedangkan tamu itu masih berpakaian kerja dan berdasi.
Sudah pulang sekolahnya ya sayang Tanya mama padaku.
Oh iya, ini perkenalkan om Ari relasi bisnis papamu, kebetulan pulang tennis tadi ketemu, jadi mama diantar pulang sekalian. Kami saling berjabat tangan untuk berkenalan. Mereka kutinggalkan masuk kekamarku untuk berganti baju seragam sekolah.

Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku perempuan melanjutkan sekolah SMU-nya di kota M dan tingalnya indekost disana. Alasannya karena mutu sekolahnya lebih baik dari yang ada dikotaku ( padahal daripada tidak naik kelas dan jadi satu kelas denganku ). Jadi tinggal aku sendirian yg menemani mamaku, karena papa sering pergi ke luar kota untuk melakukan kegiatan bisnisnya.
Indra, tolong kesini sebentar sayang. tiba-tiba terdengar suara mama memanggilku. Ya ma ! aku segera beranjak untuk menemui mama di ruang tamu.
Om Ari mau minta tolong di belikan rokok ke warung sayang pinta mama. Aku segera mengambil uang dan beranjak pergi ke warung untuk beli rokok. Sepulangnya dari warung tidak kutemui mama maupun om Ari di ruang tamu, padahal mobil om Ari masih parkir di depan rumah. Rokok kuletakkan di meja tamu lalu kutinggalkan kembali ke kamarku.

Melewati kamar mama nampak pintu sedikit terbuka. Dengan rasa penasaran kuintip melalui celah pintu yang terbuka tadi. Didalam kamar nampak pemandangan yang membuat jantungku berdegup kencang dan membuatku sering menelan ludah. Nampak mama yang telanjang bulat tidur di atas ranjang dengan om ari menindih dan mengulum payudara mama tanpa menggunakan celana lagi. Dengan gerakan teratur naik turun menyetubuhi mamaku. Sambil mengerang dan meggeleng ke kiri dan kekanan, nampak mamaku menikmati puncak dari birahinya. Tak lama kemudian nampak om Ari mengejang dan rubuh diatas pelukan mama. Mungkin sudah mengalami orgasme. Tanpa sengaja dengan wajah kelelahan mama melihat kearah pintu tempat aku mengintip dan mebiarkan aku berlalu untuk kembali ke kamarku.

Sesampainya di dalam kamar pikiranku berkecamuk membayangkan pemandangan yang baru kulihat tadi. Takterasa tanganku melakukan aktifitas di penisku hingga mengeluarkan cairan yang membuatku merasakan kenikmatan sampai aku tertidur dengan pulas.

Malam harinya aku belajar untuk persiapan ujian besok pagi. Tiba tiba pintu kamar terbuka.
Sedang belajar ya sayang nampak mama masuk kekamarku menggunakan daster tidur.
Iya ma, untuk persiapan ujian besok pagi mamaku duduk di ranjangku yang letaknya dibelakang meja belajarku.
Kamu marah sama mama ya ? tiba tiba mama memecahkan keheningan.
Kenapa harus marah ma ? tanyaku heran.
Karena kamu sudah melihat apa yang mama lakukan dengan om ari siang tadi.
Enggak ma, memangnya om Ari telah menyakiti mama ? aku balik bertanya.
Enggak, malah om Ari telah memberikan apa yang selama ini tidak mama dapatkan dari papamu. Papamu kan sering keluar kota, bahkan mama dengar papamu punya istri muda lagi.
Kenapa mama diam saja ? tayaku.
Yang penting bagi mama segala keperluan kita terpenuhi, mama tidak akan mempermasalahkan itu.
Kamu mau membantu mama sayang ? tiba tiba mama memelukku dari belakang. Dapat kurasakan payudaranya yang ukurannya sedang menempel di punggungku.
Menolong apa ma ? jawabku dengan suara bergetar dan sesekali menelan ludah.
Memberikan apa yang selama ini tidak mama dapatkan dari papamu.
Tapi, aku kan anakmu?
Kamu kan laki-laki juga, jadi kalau kita sedang melakukannya jangan berpikir kalau kita ini adalah ibu dan anak. sambil berkata begitu tiba tiba mamaku sudah memegang batang penisku yang sudah menegang dari tadi.
Wow, ternyata punyamu besar juga ya goda mamaku, aku jadi tersipu malu.

Tiba tiba mamaku mengeluarkan penisku dari celana pendek yang kupakai, kepalanya mendekati penisku dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Sambil mengocok ngocok dan memainkan lidahnya di ujung penisku. Kurasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan, tiba tiba crotcrot. . keluar cairan kenikmatan yang langsung ditampung mulut mama.

Yah, sudah keluar deh, padahal mama belum kebagian kata mamaku sambil menelan cairan sperma yang ada dalam mulutnya. Aku jadi malu sendiri, maklum yang pertama kali kulakukan.
Pindah ke ranjang yuk ajak mamaku sambil berdiri menuju ranjangku. Aku ngikut aja bagai kerbau yang dicocok hidungnya. Mamaku tidur terlentang diatas ranjang masih menggunakan dasternya. Ketika kakinya diangkat agak ditekuk tampak mem*k mamaku yang dikelilingi bulu halus itu terbuka. Ternyata mamaku tidak memakai celana dalam dibalik dasternya. Membuat dadaku jadi berdebar debar melihat pemandangan yang indah itu.
Ayo kesini! kata mamaku sambil menarik turun celana kolor yang aku pakai. Dasar si kecilku nggak bisa melihat barang aneh, langsung terbangun lagi.
Nah, itu sudah bangun lagi. seru mamaku. Kudekati bagian pangkal paha mamaku, tercium olehku aroma yang keluar dari mem*k mamaku yang membuaku makin terangsang. Sambil perlahan kusibak belahan lobang kenikmatan yang didalamnya berwarna merah jambu itu. Kujilat cairan yang keluar dari dalamnya, nikmat rasanya.

Teruskan indra, jilati bagian itu lenguh mamaku yang merasakan kenikmatan. Kujilat dan terus kuhisap cairan yang keluar sampai tak bersisa. Setelah sekian lama bermain didaerah vagina mamaku, kuangkat kepalaku dari jepitan paha mamaku. Kulihat mamaku sudah tergolek tanpa selembar benangpun yang menutupi tubuhnya. Mungkin waktu asyik bermain dibawah tadi, mamaku mulepaskan daster yang dikenakannya. Kubuka kaos yang sedang kupakai, sehingga kami sama-sama dalam keadaan telanjang bulat. Kudekati tubuh mamaku sambil perlahan lahan kutindih sambil menghujani ciuman ke bibir mamaku. Kami berciuman sambil memainkan payudara mamaku, kuremas remas dan kupuntir puting payudara yang dulu menjadi sumber makananku pada waktu masih bayi. Tangan mamaku sudah memegang batang penisku dan dibimbingnya kearah lobang kenikmatannya yang sudah basah.
Tekan sayang pinta mamaku. Dengan ragu-ragu kutekan penisku dan bless menancap masuk ke lobang vagina mamaku yang sudah licin.

Oh..nikmatnya, sambil kutarik keluar masuk kedalam lobang kenikmatan itu. Desahan napas mamaku semakin membuat aku terpacu untuk mempercepat irama pemompaan batang penisku kedalam lobang kenikmatan mamaku. Tak lama kemudian
Oh, aku sudah sampai sayang, kamu benar benar hebat.

Terasa lobang kenikmatan mamaku bertambah basah oleh cairan yang keluar dari dalam dan menimbulkan bunyi yang khas seirama keluar masuknya batang penisku. Tiba-tiba mama mencabut batang penisku, padahal sedang keras-kerasnya.
Sebentar ya sayang, biar ku lap dulu lobangya, sambil kita rubah posisi.

Disuruhya aku telentang dengan batang penis yang tegak hampir menyentuh pusarku. Mamaku jongkok tepat diatas batang penisku. Sambil membimbing batang penisku memasuki lobang kenikmatan yang sudah mongering karena di lap dengan ujung kain daster, ditekannya pantat mamaku hingga bless, kembali si kecilku memasuki goa kenikmatan mamaku, meskipun agak seret tapi rasanya lebih enak, sambil perlahan lahan diangkatnya naik turun pantat mamaku, yang membuat aku jadi tambah merem melek. Lama kelamaan jadi tambah licin dan membuat semakin lancarnya batang penisku untuk keluar masuk. Semakin cepat irama naik turunya pantat mamaku, tiba tiba tanganya mencengkeram kuat dadaku dan

Aku sudah sampai lagi sayang desah mamaku. Tubuhnya melemah dan menghentikan irama naik turun pantatnya. Tubuhnya mengelosor telentang disampingku, dan membiarkan batang penisku masih tegak berdiri. Aku sudah tidak sanggup lagi sayang, terseah mau kamu apain saja kata mamaku pelan. Aku hadapkan mamaku kekiri, sambil kuangkat kaki kanannya hingga nampak tonjolan lobang vaginanya mulai terbuka. Kumasukkan batang penisku lewat belakang sambil perlahan lahan ku pompa keluar masuk kedalamnya. Irama pemompaanku makin lama makin kupercepat sampai akhirnya tubuhku mengejang hendak mengeluarkan peluru cairan dari lobang penisku, dan crotcrotcrot muntahlah lahar dari lobang penisku. Bersamaan dengan itu mamaku mengerang lemah Oh sayang, aku keluar lagi . Batang peniskupun melemah, dan keluar dengan sendirinya dari lobang petualangan. Kamipun tertidur pulas dalam keadan telanjang bulat sambil berpelukan ( kaya telletubis aja ).

Pagi harinya aku terbangun dengan keadaan segar, mamaku sudah tidak ada disampingku. Ku ambil handuk dan kulilitkan menutupi kemaluanku menuju ke kamar mandi. Di ruang makan aku berpapasan dengan mama yang sudah segar bugar habis mandi. Kudekati mamaku dan kucium pipinya dengan mesra, aroma sabun mandi tercium dari tubuh mamaku. Semalam kamu hebat sayang, untuk itu mama siapkan telor setengah matang dan susu hangat untuk memulihkan lagi staminamu bisik mamaku lembut.  filmbokepjepang.com Sambil duduk dengan hanya dililit oleh handuk kuminum susu hangat dan kumakan dua butir telur setengah matang dengan kububuhi merica bubuk dan garam. Mamaku mendampingiku berdiri disampingku, karena tercium aroma segar sabun mandi membuat birahiku jadi naik. Perlahan lahan batang penisku berdiri menyibak lilitan handuk yang menutupinya. Mamaku terseyum melihat kejadian itu, sambil dipegangnya batang penisku berbisik Nanti siang aja sepulang kamu dari sekolah kita lakukan lagi . Dengan kecewa aku beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap siap ujian semester di hari terakhir. Tak sabar rasanya untuk segera menyelesaikan ujian hari ini, agar bisa berpetualang penuh kenikmatan
Sepulang sekolah aku tidak melihat ada mama disana. Yangada hanya pembantuku sebut saja Bi Sum, orangnya mirip penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, , Bi Sum ini orangnya sangat polos,
akupun menghampirinya dan langsung minta pijit
Eh, Bi, Bibi bisa mijit kan? badanku pegel nih. Kataku setengah memelas.
Kalau sekedar mijit sih bisa den, tapi Bibi ambil balsem dulu ya den?
Cepetan ya Bi, jangan lama-lama lo?
Wah kesempatan nih, aku bisa merasakan tangan lembut Bi Sum memijit badanku. ucapku dalam hati.
Tak lama kemudian Bi Sum datang dengan balsem di tangan.
Den, coba Aden tiduran gih. suruh Bi Sum.

Eh, iya Bi. lalu aku telungkup di kasur yang empuk itudi kamarku, sambil mencopot bajuku. Bi Sum pun mulai memijit punggungku, sangat terasa olehku tangan lembut Bi Sum memijit- mijit.
Eh, Bi, tangan Bibi kok lembut sih? tanyaku memecah keheningan.
Bi Sum diam saja sambil meneruskan pijatannya, aku hanya bisa diam, sambil menikmati pijitan tangan Bi Sum, otak kotorku mulai berangan- angan yang tidak-tidak.
Seandainya, tangan lembut ini mengocok-ngocok penisku, pasti enak sekali. kataku dalam hati, diikuti
oleh mulai bangunnya Adik kecilku. Aku mencoba memecah keheningan di dalam kamar yang luas itu.

sambil pijatannya diturunkan ke paha kiriku. Lalu spontan aku menggelinjang keenakan.

Ada apa den? tanyanya polos.
Anu Bi, itu yang pegel. jawabku sekenanya.
Mm.. Bibi udah punya suami? kataku lagi.
Anu den, suami Bibi sudah lama meninggal. jawabnya. Seolah berlagak prihatin aku berkata.
Maaf Bi, aku tidak tahu, trus anak Bibi bagaimana?
Bibi titipkan pada adik Bibi katanya, sambil pijitannya beralih ke paha kananku.
Mm.. Bibi nggak pingin menikah lagi? tanyaku lagi.
Buat apa den, orang Bibi udah tua kok, lagian mana ada yang mau den? ucapnya.
Lho, itu kan kata Bibi, menurutku Bibi masih keliatan cantik kok. pujiku, sambil mengamati wajahnya yang bersemu merah.
Ah.., den andy ini bisa saja katanya, sambil tersipu malu.

Eh bener loh Bi, Bibi masih cantik, udah gitu seksi lagi, pasti Bibi rajin merawat tubuh. Godaku lagi.
Udah ah, den ini bikin Bibi malu aja, dari tadi dipuji terus. Lalu aku bangkit, dan duduk berhadapan dengan dia.
Bi.., siapa sih yang nggak mau sama Bibi, sudah cantik, seksi lagi, tuh lihat tubuh Bibi indahkan?, apalagi ini masih indah loh.. kataku, sambil memberanikan menunjuk kearah gundukan yang sekal di dadanya itu. Secara reflek dia langsung menutupinya, dan menundukkan wajahnya.
Aden ini bisa saja, orang ini sudah kendur kok dibilang bagus. katanya polos.
Seperti mendapat angin aku mulai memancingnya lagi.
Bibi ini aneh, orang payudara Bibi masih inah kok bilangnya kendur, tuh lihat aja sendiri kataku, sambil menyingkapkan kedua tangannya yang menutupi payudaranya.
Jangan ah den, Bibi malu.

Bi.. kalau nggak percaya, tuh ada cermin, coba Bibi buka baju Bibi, dan ngaca. Lalu aku mulai membantu membuka baju kebaya yang dikenakannya, sepertinya ia pasrah saja. Setelah baju kebaya nya lepas, dan ia hanya memakai Bh yang nampak sangat kecil, seakan payudaranya hendak mencuat keluar. Aku pun mulai menuntunnya ke depan cermin besar yang ada di ujung ruangan.
Jangan den, Bibi malu nanti nyonya tahu bagaimana? tanyanya polos.
Tenang aja Bi, mama nggak bakal tahu kok Aku yang ada dibelakang nya mulai mencopot tali BH nya, dan wow.. tampak olehku didepan cermin, sepasang bukit kembar yang sangat sekal dan padat berisi, melihat itu Adik kecilku langsung mengacung keras sekali. Aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Aku langsung meremas nya dari belakang, sambil ciumanku kudaratkan ke lehernya yang jenjang tersebut. Bi Sum yang telah setengah telanjang itu, hanya bisa mendesah dan matanya Merem- melek.

Oh.. den jangan den, uhh.. den, Bibi diapain, den
Aku tak menggubris pertanyaannya malahan aku meningkatkan seranganku. Kini ia kubopong ke ranjang, sambil menciumi putingnya yang merah mencuat itu, ia pun kelihatan mulai menikmati permainanku, dan Bi Sum telah kurebahkan diranjang, lalu aku mulai lagi menciumi putingnya, sambil menarik jarik yang dipakainya.
Uhh.. den shh.. Bibi enak den uh.. shh.. teruus den
Aku pun mulai membuka seluruh pakaianku dan ciumanku terus turun keperutnya, dan dengan ganasnya ku pelorotkan CD yang dipakainya, aku terdiam sesaat seraya mengamati gundukan yang ada dibawah perutnya itu.

Den, punya aden besar sekali katanya sambil meremas penisku, lalu kusodorkan penisku kemulutnya.
Bi, jilatin ya.. punya Andy. Bibir mungil Bi Sum mulai menjilati penisku. uuhh.., sungguh nikmat sekali rasanya.
Mmhh.. ohh.. Bi terus, kulum penisku Bi.., tak lama kemudian Bi Sum mulai menyedot-nyedot penisku, dan rasanya ada yang akan keluar di ujung penisku.
Bi.. teruuss, Bi.. aku mmaauu keeluuar, oohh jeritku panjang dan tiba-tiba, serr maniku muncrat dalam mulut Bi Sum, Bi Sum pun langsung menelannya. Aku pun mulai pindah posisi, kini aku mulai menjilati memek Bi Sum, tampak didepan mataku, memek Bi Sum yang bersih, dengan seikit rambut. Rupanya
Bi Sum sudah tidak sabar, ia menekan kepalaku agar mulai menjilati memeknya dan sluurpp.. memek Bi Sum kujilati sampai kutenukan sesuatu yang mencuat kecil, lalu kuhisap, dan gigit kecil, gerakan tubuh Bi Sum mulai tak karuan, tanganku pun tidak tinggal diam, ku pilin-pilin putingnya dengan tangan kiriku sedangkan, tangan kananku ku gunakan menusuk memeknya sambil lidahku kumasukkan sedalam- dalamnya. Ohh.. den.. teruuss den jilat teruss.. memek Bibi den.. mmhh katanya sambil menggeliat seperti cacing kepanasan.

Ouhh den.. Bibi mau.. keluarr.. den ohh, ahh, den, Bibi keeluuaarr, akhh. Bi Sum menggelinjang hebat dan serr cairan kewanitaannya kutelan tanpa sisa. Tampak Bi Sum masih menikmati sisa-sisa orgasme nya. Lalu aku mencium bibirnya lidahku kumasukkan kedalam mulutnya, ia pun sangat agresif lalu membalas ciumanku dengan hot.
Aku pun mulai menciumi telinganya, dan dadanya yang besar menempel ketat di dadaku, aku yang sudah sangat horny langsung berkata, Bi aku masukkan sekarang ya… ia hanya bisa mengangguk pelan. aku pun mengambil posisi, kukangkangkan pahanya lebar-lebar, kutusukkan penisku ke memek nya yang sudah sangat becek. Bless.. separuh penisku amblas kedalam memeknya, terasa olehku memeknya menyedo-nyedot kepala penisku. kusodokkan kembali penisku, bless.. peniskupun amblas kedalam memeknya, aku pun mulai memaju- mundurkan pantatku, memeknya terasa sangat sempit. Den.. ouhh.. teruuss.. denn.. mmhh..sshh. desahan erotis itu keluar dari mulut Bi Sum, aku pun tambah horny dan kupercepat sodokkanku di memeknya.

Oh.. Bii memek kamu sempit banget, ohh enak Bii, goyang teruuss Bii.. ouhh..
Den.. cepatt.. den.. goyang yang cepat.. Bibi.. mauu.. keluar.. den..
aku mulai mengocok penisku dengan kecepatan penuh, tampak Bi Sum menggelinjang hebat.
Den.. Bibi.. mau keluuaarr.. ouhh.. shhshshshh..

Tahan Bii.. aku.. juga mau keluuarr.. Lalu beberapa detik kemudian terasa penisku di guyur cairan yang sangat deras.. serr.. penisku pun berdenyut hebat dan, serr.. terasa sangat nikmat sekali, rasanya tulang-tulang ku copot semua. aku pun rubuh diatas wanita setengah baya yang tengah menikmati orgasmenya. Bi.. terima kasih ya.. memek Bibi enak kataku sambil mencupang buah dadanya.
Den kapan-kapan Bibi dikasih lagi yaa.
Akupun tertidur sedang dia langsung ngloyor pergi .sorenya aku bangun kulihat mama sudah dirumah. Kelihatannya dia mau pergi.
Lho ma mana janjinya
Wo iya mama ada pekerjaan sebentar
Diapun langsung melepas cdku
Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.
mama pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.
Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. mamapunpun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya nya. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.

Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.
Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.

Ooohh mama enaaaaaakkk mmmhhhhhh ooohhh sshhhh sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.
Mmmhhhhh mmmmhh mhhhh dia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.
Ooohhhhhhhhh teeruusss ma ooohhh eeennnaaakkk terus ma
Mmhh mmhhhh
Cepetin lagii maa pint ague.
Mmmhhh mhhhh mmmhhhhhhmmhhhh pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.
Aaahhhh ooouhhhcchhh enak oowwwhhhwwwwwhhh sshhhhhh

dia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.
Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.

Aaohhh mama gue mau keluar nihhhh

dia malah mempercepat kocokannya
Aaarghhh oooooooooouhhhhhhhh sssssssshhhhhhhhhhh aaaaah gue keluar ma akhirnya gue pun keluar. Dan langsung masuk kemulut mama .
udah itu buat 2 hari yaa
Akupun segera tertidur di kamarnya mama.
Malamnya perutku kelaparan akupun segera memanggil bi sum untuk menyiapkan makan malam .aku makan dengan lahap.ketika aku sudah selesai.aku langsung menghampiri bi sum yang ada di ruang tamu.akupun langsung memeluknya Bibir tipisnya mencium bibirku dengan hangat, sesekali lidahnya dimainkan di mulutku, aku pun membalasnya dengan lidahku. Tangan lembutnya mulai melepaskan dasi dan bajuku hingga kami sudah telanjang bagian atasnya. Dada bidangku mulai diciumi dengan nafsunya, sementara lehernya dan pundaknya kuciumi. Wangi tubuhnya membuat nafsuku juga meningkat, sehingga batangku mulai mengeras mendesak celana dalamku. Tangannya mengelus celanaku di bagian batangku yang sudah mengeras, sedangkan aku mulai memainkan mulutku di payudaranya yang terbungkus kulit putih bersih, putingnya yang putih kemerahan sudah jadi bulan-bulanan lidah dan gigiku, kugigit dan kusedot, sehingga Bi Sumi mengelinjang dan makin keras tangannya mencengkram batangku.
Celana panjangku mulai dibuka dengan tangan kirinya, lalu celana dalamku ditarik turun sehingga batangku sudah dipegang tangan halusnya dan mulai mengocok batangku.

Bi Sumi langsung jongkok di hadapanku, batangku dipegangnya lalu dimainkan lidahnya pada kepala batangku, membuatku agak gelisah keenakan..
Akupun langsung menelanjanginya. Dan membaringkannya Paha putihnya sudah kuusap lembut dengan tangan kiriku, sementara jari tengah tangan kananku mulai menjamah liang vaginanya.
Kulihat Bi Sumi melirik ke arahku sambil berkata, Dik.. jilatnya yang enak yah..!
Aku hanya mengangguk sambil mulai kutempelkan lidahku pada liang vaginanya yang rupanya selain wangi rasanya pun agak manis, membuatku semakin bernafsu untuk menjilatinya, sementara kulirik Bi Sumi sedang merasakan geli-geli keenakan.
Ah.. ah.. ssh.. argh.. iya.. yach.. Den.. enak deh rasanya…!
Aku tidak menjawab karena lidahku sudah menemukan biji klitoris yang rasanya lebih manis lagi dari liangnya, sehingga makin cepat kujilati. Rasa manisnya seakan-akan tidak pernah hilang. Bi Sumi semakin menggelinjang tidak karuan, sementara tangannya menekan kepalaku yang seakan dia tidak mau kalau kulepaskan lidahku dari biji klitorisnya. Hampir 30 menit klitoris manis itu kujilati ketika tiba-tiba tubuh Bi Sumi mengejang-ngejang, dan dari klitoris itu mengalir deras cairan putih bersih, kental dan rasanya lebih manis dari biji klitoris, sehingga dengan cepat kutangkap dengan lidahku, lalu kutelan cairan itu sampai habis. Bi Sumi pun mendesah dan langsung tubuhnya lemas.
Argh.. argh.. agh.. ssh.. sshh.. eegh.. eegh…. enak.. buangget.. deh.. kamu.. pintar.. membuat.. Bibi.. keluar.. yang belum pernah Bibi.. keluarin dengan cara begini.. kamu.. hebat deh, agh.. agh..!
Kuubah posisi Bi Sumi, kali ini kakinya terjuntai ke bawah, lalu kuposisikan batangku tepat di liang kemaluannya yang masih agak basah. Dengan jariku, kurenggangkan liang vaginanya, lalu dengan sedikit hentakan, batang kejantananku kudorong masuk,
Kulihat Bi Sumi berceracau sambil dengan perutnya berusaha menahan batangku yang masuk lubang kenikmatannya. Kutekan keluar masuk batangku pada vaginanya berkali-kali, tangannya memegang perutku berusaha menahan tekanan batangku pada vaginanya. Tanganku mulai meremas-remas payudaranya, kupelintir putingnya dengan jariku.. Tiba-tiba tubuh Bi Sumi menggelinjang dengan hebatnya, kakinya disepak-sepak seperti pemain bola dan keluarlah cairan dari vaginanya yang membasahi batangku yang masih terjepit di liang senggamanya. Cairan itu terus mengalir, sehingga meluber keluar membuat pahaku dan pahanya basah, Kulihat tubuh Bi Sumi langsung tergolek loyo, Argh.. arghh.. ssh.. aawww.. oohh.. D.. kamu.. e.. emang.. hebat..
Badan Bi Sumi langsung kuputar hingga kali ini dia tengkurap, pantatnya yang dibungkus kulitnya yang putih bersih dengan bentuk yang padat dan sexy, membuat nafsuku bertambah besar. Kuangkat sedikit pantatnya supaya agak menungging dan terlihatlah vagina yang tersembunyi di balik badannya. Aku agak menunduk sedikit, sehingga memudahkan lidahku memainkan liang kemaluannya untuk menjilati sisa-sisa cairan yang baru saja dikeluarkan oleh Bi Sumi. Cairan itu sangat manis rasanya sehingga langsung kuhisap habis.
Setelah cairan itu habis, kutempelkan lagi batang keperkasaanku pada liang senggamanya. Karena tadi Bi Sumi sudah orgasme, jadi liang kemaluannya sedikit lebih lebar dan memudahkanku dalam menekan batang kejantananku untuk masuk ke lubangnya Bi Sumi.
Jleb.. bless.. jleb.. bless.. ah.. ah.. sedapnya.. memek.. Bi Sumi.. deh.. ah..!
Aku memasukkan batang kejantananku ke liang Bi Sumi dengan berceracau, karena liang senggama Bi Sumi sangat sedap sekali rasanya. Sementara kulihat Bi Sumi tidak bersuara apa-apa, karena dia sudah tertidur lemas. Batang kejantananku keluar masuk liangnya dengan lembut, sehingga aku pun menikmatinya.. Tiba-tiba Bi Sumi terbangun dan dia mengatakan bahwa dia mau mencapai orgasme yang kedua kalinya, dan meneteslah cairan kental lagi dari liang kewanitaan Bi Sumi yang membasahi batang kemaluanku.
Agh.. agh.. aawww.. arghh.. sshh..
Ah.. Bi.. saya juga sudah.. mau keluar.. saya.. mau.. keluar
Crot.. crot.. serr.. serr.. agh.. aghr.. agh.. Bi.. Bi Sumi.. memek Bibi memang.. luar biasa.. argh.. argh..!
Ahh.. ahh.. Dik.. air mani.. kamu.. hangat.. sekali.. ahh.. Bibi.. jadi segar.. rasanya..!
Cairanku dengan derasnya membasahi lubang kemaluan Bi Sumi, sehingga agak meluber dan rupanya Bi Sumi menyukai air maniku yang hangat. Akhirnya kami pun ambruk dan langsung tertidur berpelukan.
Aku terbangun dari tidurku. Kulihat bi sum lagi di dapur .akupun mengajaknya mandi .di Di kamar mandi, Bi Sumi sekali lagi kusodok liang senggamanya sewaktu bershower ria.
sorenya aku diminta mama untuk ke rumah nenekku di kampong.akupun berangkat kesana . sesampainya disana pagi hari. Kulihat mama masih disana. Akupun langsung masuk ke kamar karena ngantuk. Sorenya aku bangun ternyata mama dan keluarga sudah pergi ke tempat pernikahan.aku hanya tinggal dengan nenekku Tubuh nenekku walau sudah berusia 55 tahun, masih kelihatan padat.
Dia seorang dukun beranak di desa itu dan ahli dalam membuat jejamuan..akhirnya malam pun tiba akupun tidur bareng nenekku
Tengah malam, aku kedinginan. Kecika aku kecil, biasanya aku dibawa nenek ke dalam kain sarungnya, kemudian kami ditindih dalam satu selimut tebal, agar aku hangat. Kali ini, justru aku yang memasuki kain sarung nenek. Kubuka kain sarung nenek dan aku masuk ke dalamnya. Saat nenek terbangun waktu aku memasuki kain saruingnya, dia hanya tersenyu saja.

Dingin sapanya. Nenek malah melebarkan akin sarungnya agak aku bisa masuk ke dalamnya menjadi satuy kain sarung dengannya. Kemudian nenek menindih tubuh kami dengan selimut tebal. Aku merasa hanya. Saat aku mau memperbaiki sarungku, tangankiu tang kuturunkan ke bawah, menyentuh bulu-buu du selangkangan nenek. Ternyata sejak dulu nenek tak pernah memakai celana dalam kalau tidur. Tiba-tiba burungku mengeras. Nenek terus memelukku, agar aku hangat.
Otakku mulai berpikir keras, bagaimana agar kain sarungku sendiri bisa kulorotkan. Dengan demikian burungku akan berhadapan langsung dengan Anu-nya nenek.
Perlahan kulepas gulungan kain sarungku dan aku melorotkannya ke bawah dengan hati-hati dengan kedua kakiku. Sampai kemudian aku merasakan kulit perutku dan perut nenek mulai bersentuhan. Saat tangan nenek mau membetulkan kain sarungku aku langsung memeluk nenek kuat-kuat. Nenek mengira, aku benar-benar kedinginan. Makin lama, sarungku makin kebawah dan akhirnya terlepas dari tubuhku. KUmasukkan sebelah kakiku ke antara kedua kaki nenek. Pahaku sudah menrasakan gesekan halus bulu-bulu yang ada di pangkal paha nenek. Burungku sudah mengeras dan berdiri tegak, sudah berada di antara kedua paha nenek.
Hmmmm. nenek mendehem. Aku tak perduli, Nafsuku sudah benar-benar tak bisa aku kontrol. BYUkankah aku cucu kesayangan nenek. Aku yakin, nenek tidajk akan melaporkan aku kepada siapapun. Aku mengelus pantat nenek dan kembali nenek mendehem. Dengan sebuah gerakan yang cepat, aku menaiki tubuh nenek dan kedua kakiku sudah berada di antara kedua kakinya. Aku arahkan dengan sebelah tanganku ujung burungku ke Anu nenek. Aku merasakan ujung mulut burungku sudah menempel di tempat yang lembab dan hangataku mencoba memasukkanya dan blessh Hmmm nenek kembali mendehem. Aku pun mulai secara reflek memompa tubuh nenek. Terus menerus tubuh nenek aku pompa. Selimut tebal yang menindih tubuh kami sudah terlepas dari tubuh kami ke lantai. Demikian juga kain sarung nenek, sudah melorot ke bawah. AKu berusaha melepaskan kain sarung itu bisa lepas dari tubuh kami. Akhirnya dengan tangan dan kakiku, kain sarung itu, lepas juga dari tubuh kami, hingga kami sudah setengah telanjang.
Kulihat mata nenekku masih tertutup. Aku memeluknya dan terus menggenjotnya dari dari atas. Sampai akhirnya kedua kaki nenek mengangkang lebar dan aku mendengarkan nafasnya memburu. Aku memeluknya dan terus memompanya. AKu semakin tak tahan dan mempercepat genjotanku pada lubang nenek. Aku merasakan, kedua tangan nenek memelukku dari bawah dan aku merasakan dengusan nafasnya di leherku.
Ahhh. aku melepaskan spermaku beberapa kali ke dalam lubang nenek. Kutekan tubuhnya dan aku memeluknya kuat. Sebaliknya aku merasakan nenek balas memelukku dari bawah pada tubuhku, Walau spermaku sudah habis kutumpahkan, nenek masih memelukku dan nafasnya mendengus-dengus dan kemudian perlahan pelukannya melemah.
Burungku mengecil dan meluncur keluar dari lubang nenek. Aku turun dari tubuh nenek dan terbaring di sisinya. TIba-tiba nenek menarik kembali selimut dan menutupi kedua tubuh kami, tanpa kain sarung.
Ayo bangun mandi dulu, biar sarapan, kata nenek membangunkanku yang terlambat bagun. Saat aku terbangun, nenek sudah keluar dari kamar. Kubuka selimut dan aku terkejut, kenapa aku tidak memakai kain sarung. Aku baru teringat kembali apa yabng terjadi tadi malam. Aku tersenyum sendiri. Aku langsung ke belakang rumah dan menimba air dari sumur, memenuhi beberapa ember, baru aku mandi. Nenek sudah siap memasak sarapan dan sudah terhidng di atas meja makan. Kulihat nenek sudah siap sarapan dari piring bekas yang ada di atas meja.
Usai makan, aku tidak melihat lagi nenek di rumah. Pasti sudah ke ladang, pikirku. Aku menutup dan mengunci rumah, aku menyusulnya ke ladang. Aku mendekati nenek dan membantunya bekerja. Kami bercerita, kalau sebentar lagi buah manggis akan matang dan bisa di jual ke pasar. Mungkin minggu depan kami sudah bisa menjualnya. Nenek berjanji akan membelikan aku sepatu batu, Aku senang sekali. Siangnya, kami makan di gubuk ladang yang dari rumah hanya berkisar 300 meter saja. Sorena sebelum kembali ke rumah, kami mandi lagi di sungai seperti kemarin dan nenek tetap mandi telanjang, setelah itu dia memandikanku dan menyabuni tubuhku. Malamnya kami tidur. Aku tidak memasuki sarung nenek, melainkan, aku menurunkan sarung nenek sampai lepas dari tubuhnya. Saat aku menurunkan sarung nenek, nenek hanya mendehem saja dan berusaha menahan kain sarungnya jangan sampai turun. Tanganku lebih kuat dan lebih cepat, hingga sarung nenek sudah lepas dari tubuhnya. Kubuang sarung itu ke lantai. Nenek pun membelakangi tubuhku, dia tidur miring. Aku melepas kain sarungku pula serta semua yang melekat di tubuhku. Setelah itu, aku memeluk nenek dan meraba-raba bulu-bulu yang ada di bawah pusatnya. Nenek hanya mendehem dan berusaha agar tanganku tidak merabanya. Tapi jari tanganku bahkan sudah memasuki lubang lembab dan hangat itu. Aku permainkan jariku di lubang nenek. Sebelah tanganku melepaskan pakaian nenek bagian atas. Nenek tetap meniolak dengan tangannya.
Kutelentangkan nenek dan kukangkangkan kedua kakinya dan aku berada di antara kedua kakinya, lalu aku mengarahkan burungku ke lubang lembab beraroma khas itu. Clup, burungku sudah memasukinya. Aku menindih tubuh nenek dengan matanya yang terpejam. Seperti kodok, aku mulai membuka pakaian atas nenek. Walau nenek berusaha melawan, tapi akhirnya, pakaian itu le4pas juga dan kami sama-sama bugil. Tetek nenek yang besar berwarna coklat dengan pentilnya berwarna hitam, langsung aku sedot-sedot. Aku mulai mengenjor nenek dari atas. Butungku yang besarnya, tetap keras, ketika aku semakin cepat menggenjotnya.
Ah akh nenek mendesah dan menggerak-gerakkan pantatnya dari bawah. Kami berpelukan dan terus saling menggoyang sampai akhirnya aku berbisik ke telingan nenek.
Nek aku mau keluaaaaarrrr
Nenek diam saja dan terus menggoyang-goyangkan tubuhnya dari bawah dengan nafasnya yang memburu serta memelukku kuat. Kami berpelukan, makin lama makin kuat. Aku tak mampu menahan ledakan dari dalam tubuhku dan aku memuncratkan spermaku beberapa kali dan nenek tetap memelukku dengan kuat. Kemuduian kami tertidur pulas.
paginya Aku merasa sangat nikmat. Saat aku sadar dan membuka mataku, burungku sudah berada dalam kuluman mulut nenekku. Sampai akhirnya burungku keras sekali. Aku mengelinjang. Aku merasa tubuhku, ternyata tubuhku sudah telanjang bulat,akupun bangunaku segera Saat kuintip dari sebelah mataku, nenek juga sudah telanjang bulat.aku segera bangunakupun langsung memeluknya! Tubuh Nenek yang putih mengelinjang kegelian ketika susu besarnya kuhisap-hisap, kugigit dan kutarik-tarik puting susunya.
“Uh.. hh.. aduh.. biyung.. geli aku..!” teriaknya tertahan oleh birahi.
Susu Nenek mengelonjor, makin turun bergoyang-goyang. Lidahku makin liar menjalar-jalar menjelajahi lekuk tubuh Nenek yang putih mulus.

Puas bermain di puting susunya, lidahku menjelajah turun ke bawah gunung kembar Nenek. Perutnya sedikit turun, bergelombang bagaikan sisa ombak di pesisir pantai. Sungguh semakin membuat birahiku bergejolak. Bulu-bulu kemaluannya masih terlihat lebat dan kelihatan bibir vaginanya sedikit menyembul, bagaikan jengger ayam.
“Wow.., bener-bener terawat luar dalam ini Nenek.” batinku.
Walaupun lemak sedikit menggumpal di perutnya, tapi kulit nenek masih gres, mulus sampai liang vaginanya pun bersih terawat, terlihat berwarna merah segar kemudaan.

“Shrup.. shrup.. cop.. cop..” bunyi lidahku menari-nari menghisap lubang kemaluan Nenek
“Uh.. uh.. oohh trus trus.. Nak, aduh.. nikmatnya.. iihh..!” badan Nenek meliuk-liuk menahan kegelian.
Vagina Nenek basah oleh ludahku. “Nek.. Jojo.. nggak tahan.. Jojo mau masukin ya..?”
Pelan-pelan penisku dilepas, Nenek Neli telentang di sisi tempat tidur dengan kaki terbuka lebar (mengangkang). Lubang vaginanya terbuka lebar, siap melumat batang penisku. Ujung penisku mulai menyentuh bibir kemaluannya.

Dari atas, vaginanya yang terbuka terlihat menyembul sedikit lubang kencing Nenek Neli. Kugesek-gesekkan dulu penisku ke biji kacangnya.
“Uh.. uh.. geli.. oohh.. nak Jo.. Nenek udah nggak tahan..!”
Kemudian erangannya berganti menjadi, “Ah.. aah.. aduh.. Nak..” ketika penisku menerobos masuk ke dalam vagina Nenek .
Pertama masuk vaginanya karena cairan kemaluannya tidak seperti gadis belasan tahun, baru ciuman saja sudah deras muncrat. Vagina Nenek Neli kering-kering nikmat, bagaikan bersenggama dengan perawan ting-ting.

“Blep.. plak.. plak.. blep..” bersahutan-sahutan bunyi batang kemaluanku beradu, sambil masih kupegang kedua kakinya naik ke atas membentuk huruf V.
Mata Nenek meram melek menahan gejolak kenikmatan. Kupandangi wajahnya, sedikit mehanan nyeri, tersenyum. Buah dadanya bergoyang naik turun, kiri.. kanan.., seiring penisku menghujam masuk keluar lubang vaginanya. Terasa ngilu penisku di dalam, rupanya Nenek sengaja mempermainkan liangnya.
“Uuh.. oohh.. jepitannya enak sekali Nek..!” eranganku pertanda Nenek akan mengakhiri permainan ini.

“Aahh.. Nenek.. oohh.. aduhh.. keluar.. oohh..”
Gesekan penisku semakin keras maju mundur, liang senggama Nenek berdenyut-denyut menjepit batang kemaluaku sambil tangannya mencengkram sprei tempat tidur. Terasa cairan hangat membasahi penisku. Aku sudah tidak tahan, seolah-olah ada dorongan yang begitu hebat di dalam diriku. Semakin keras kupompa vagina Nenek , semakin keras dorongan yang kurasakan. Ah.., rasanya spermaku akan tumpah keluar.

“Sekarang.. Nek.. oohh…. mo keluar.. aahh..!” spermaku muncrat membasahi dalam lubang vagina Nenek Neli.
Basah dan hangat sekali. Berkedut-kedut vagina Nenek Neli. Batang kemaluanku masih setia terbenam di dalam lubang kenikmatannya. Nenek tersenyum senang sambil memencet hidungku.

Lama kami saling terkapar di tempat tidur. Aku mulai menciumi lagi dia langsung membj kontolku.setelah tegang nenek naik mengangkangi tubuhku. DItangkapnya burungku dan dicelupkannya ke dalam lubangnya. Kedau tangannya berada di sisi dadaku, Dengkulnya . juga berada di sisi tubuhku. Aku merasa nenek menekan tubuhnya kuat-kuat dan burungku terbenam habis dalam lubangnya.
Tak lama kemudian nenek memutar-mutar pantatnya, membuat burungku terasa dipelintir-pelintir di dalam lubangnya. Aku pun menggelinjang. Tapi seperti kebiasaan kami, antara aku dan enenk saat bersetubuh, tidak pernah mengeluarkan kata-kata, kecuali ah ssstttt dan hanya satu kata saja. Kami sudah saling mengerti.
Nenek menekankann teteknya ke dadaku. Daging kenyal itu membuatku sangat bergairan dan aku memeluknya dengan kuat. Nenek mengecup bibirku dan menjulurkan lidahnya ke mulutku. Leherku dijilatinya dan nenek menecup di bagian-bagian tubuhku. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Dan kami saling memeluk kuat dan mendesah,aku membalikkanya hingga posisi dogy akupun menggenjotnya lagi tak berapa lama aku enggak kuat lalu aku melepaskan spermaku dalam lubang nenek..
Kami pun tertidur .,,,,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account