Reloaded Sek Dengan Tante Mala

Reloaded Sek Dengan Tante Mala

Reloaded Sek Dengan Tante Mala

Comments Off on Reloaded Sek Dengan Tante Mala

Usiaku sekarang 40 tahun. Aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman seks pertamaku dengan Tanteku. Namanya Tante Mala, adik dari mamaku. Peristiwa ini terjadi 18 tahun yang lalu ketika aku sedang liburan akhir semester. Waktu itu aku masih kuliah tingkat akhir jurusan teknik.

Saat itu Tanteku berusia 38 tahun. Namun meskipun usianya 38 tahun, dia masih terlihat sangat pesona. Wajahnya sangat cantik dan mempesona. Dia memiliki sepasang payudara yang besar dan kencang. Tante Mala adalah seorang janda, suaminya meninggal karena kecelakaan. Tante Mala tidak memiliki anak. Hubungan Tante Mala sangat dekat dengan keluargaku, terutama denganku. Tante Mala sering berkunjung ke rumah. Biasanya Tante akan tinggal dirumah selama 2 3 hari.

Tante Mala termasuk perempuan yang cerdas, ulet dan mandiri. Sehingga bisnis garmen yang dikelolanya maju pesat. Namun dibalik semua itu, aku melihat ada guratan kesedihan terpancar dari wajahnya. Awalnya aku tidak mengetahui penyebab kesedihan tersebut, namun akhirnya aku tahu bahwa semua itu karena kepergian suaminya, sehingga kebutuhan biologisnya tidak dapat terpenuhi seperti halnya perempuan lain seusianya.

Saat aku sedang libur semester, Tante Mala datang mengunjungi keluargaku. Kebetulan saat itu orang tuaku akan pergi beberapa hari untuk menghadiri pernikahan sepupuku, anak dari kakak papaku, di Jakarta. Mereka memintaku dan Tante Mala untuk ikut dengan mereka. Tapi aku bilang aku tidak tertarik untuk ikut bersama mereka dan Tante Mala ternyata juga lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah bersamaku sampai mereka kembali dari menghadiri pernikahan tersebut di Jakarta.

Biasanya kalau lagi liburan, aku suka bangun siang. Namun karena di rumah ada Tante Mala dan di rumah juga tidak ada pembantu, maka aku tidak bisa bangun siang. Aku harus membantu Tante Mala beres2 rumah. Namun itu hanya bertahan 2 hari. Hari ke-3 aku kembali ke kebiasaanku semula. Aku bangun siang. Tiba2 aku mendengar pintu kamarku diketuk dan seseorang memanggil namaku. Ternyata siang itu temanku datang ke rumah membawa beberapa majalah porno luar negeri yang aku pesan. Majalah tersebut berisi foto2 erotis dan adegan seks dari model2 luar negeri. Malam hari setelah Tante Mala tidur di kamarnya, buru2 aku masuk ke kamarku untuk melihat foto2 dari salah satu majalah tersebut. Akibat terangsang saat melihat foto2 tersebut, akupun beronani Sambil melihat foto2 tersebut. Aku kocok batang kon tolku hingga akhirnya kon tolku menyemprotkan spremanya. Setelah melakukan onani tersebut akupun tertidur pulas.

Hari berikutnya, aku pergi bermain dengan teman2ku. Aku pulang kembali pada sore hari dan setelah makan aku segera pergi ke kamarku ingin buru2 melihat majalah porno yang lainnya.

Tapi setelah aku periksa ada satu majalah yang tidak aku temukan di tempat dimana kemarin siang aku menyimpannya. Aku cari majalah tersebut di semua tempat di kamarku. Namun aku tidak menemukannya. Aku heran kenapa sampai majalah tersebut tidak ada ditempatnya. Apakah ada orang lain yang telah mengambil majalah itu dan menyimpannya? Padahal tidak ada orang lain di rumah kecuali aku dan Tante Mala. Begitu ingat Tante Mala, hatiku jadi berdebar-debar, jangan2 Tante Mala yang mengambil majalah tersebut lalu menyimpan di kamarnya. Aku malu dan takut untuk menanyakan majalah tersebut pada Tante Mala. Khawatir nanti Tante Mala justru melapor ke orangtuaku.

Malam itu cuaca sedikit gerimis dan kami makan malam lebih awal. Selesai makan, aku bantu Tante beres2 di dapur. Beres dari dapur aku kembali ke ruang tengah untuk menonton TV sedangkan Tante Mala kembali ke kamarnya. Karena terlalu asyik menonton TV, aku tidak menyadari kalau Tante Mala sudah berada didekatku.

Darimana kamu dapatkan majalah ini, Rud?! Tante Mala langsung bertanya padaku.

Aku sangat terkejut mendengar pertanyaan Tante Mala tersebut. Apalagi setelah melihat Tante Mala memegang salah satu majalah porno tersebut. Dugaanku tadi siang ternyata benar, bahwa majalah yang aku cari ada pada Tante Mala.

Tante, aku mohon jangan bilang ke papa-mama, yah? Tante kan tahu papa-mama orangnya sangat ketat terhadap hal2 seperti itu. Please Tante, aku mohon? pintaku. Tante Mala tersenyum.
Oke Rud, Tante tidak akan bilang ke papa-mama kamu. Tante anggap kamu sudah cukup dewasa untuk tahu tentang hal2 seperti itu. Tapi dengan satu syarat kata Tante.
Apa syaratnya, Tan? tanyaku penasaran ingin tahu apa syarat yang akan diajukan oleh Tante Mala.
Tante ingin melihat majalah yang lainnya jawab Tante Mala sambil tersenyum.

Mendengar syarat yang diajukan Tante Mala, hatikupun menjadi lega. Aku pergi ke kamarku dan kembali ke ruang tengah dengan membawa semua majalah porno yang masih tersisa di kamarku.

Tante duduk disebelahku dan mengambil salah satu majalah serta mengajakku untuk melihat foto2 dalam majalah tersebut bersama-sama. Dengan malu2 akupun ikut melihat dan menikmati foto2 dalam majalah tersebut.

Tante tersenyum saat melihat dan menikmati foto2 dalam majalah tersebut. Kemudian Tante mengomentari adegan persetubuhan antara pria kulit hitam dengan gadis kulit putih.

Rud, gimana rasanya tuh? Kon tol sebesar itu keluar masuk memek yang kecil dan sempit? kata Tante sambil tersenyum memandangku. Mendengar komentar tersebut, seketika wajahku jadi memerah menahan malu. Aku diam tidak menjawab komentar Tante Mala tersebut, karena akupun belum pernah melakukannya.

Tante Mala menggeser duduknya lebih merapat lagi denganku. lalu tangan kirinya mengelus-elus pahaku sambil terus menikmati foto2 dalam majalah yang dipegangnya. photomemek.com Kemudian tangan kiri Tante Mala yang tadinya berada di atas pahaku berpindah ke kon tolku dan meremas-remas kon tolku yang sudah tegang, akibat melihat foto2 dalam majalah tersebut, dari luar celana boxerku. Seketika kon tolku menjadi tambah besar dan keras. Tante Mala meletakan majalah tersebut, lalu berusaha mengeluarkan kon tolku dari dalam celana boxerku.

Gila kon tol kamu gede banget, Rud. Ukurannya sama dengan yang di foto kata Tante Mala saat melihat besarnya batang kon tolku. Dengan kedua tangannya Tante Mala memegang erat2 batang kon tolku.

Beberapa saat kemudian, tangan kiri Tante Mala meraih tangan kananku dan meletakkannya di payudara kirinya lalu menekannya. Ternyata Tante Mala tidak memamkai BH. Payudaranya terasa lembut dari balik baju tidurnya tersebut dan putingnya yang besar terlihat menonjol. Badanku bergetar. Ini adalah pertama kalinya aku menyentuh payudara seorang perempuan. Seolah mendapat ijin, aku mulai menggosok payudara Tante Mala dari luar baju tidurnya. Akibat terus aku gosok, payudara Tante Mala terasa semakin kencang.

Remasan tanganku di payudara Tante Mala tersebut membuat nafsunya semakin menjadi. Kemudian dengan ganasnya, Tante Mala membuka seluruh pakaianku hingga aku telanjang bulat duduk disofa dengan kon tol mengacung ke atas berkedut-kedut. Tangan Tante Mala lengsung memegang kon tolku dan terkejut melihat dengan jelas seluruh batang kon tolku yang besar dan panjang.

“Ouh Rud ternyata kon tolmu selain besar juga panjang. Jembutnya gak begitu lebat, sexy banget. Ouh… ini jauh lebih besar dari kon tolku om. Aow Rud, keras banget. Tante suka banget. Bisa2 Tante ketagihan dan Tante yakin pasti kon tol sebesar ini belum pernah masuk ke memek perempuan. Paling banter cuma buat onani. Tante benar2 beruntung malam ini mendapat perjakamu, Rud!!!” tak henti2nya Tante Mala memuji kon tolku. Tante menyebut kata2 kon tol dan memek dengan tanpa malu2 memebuat aku semakin terangsang sehingga batang kon tolku semakin tegang, besar dan keras, berdiri tegak seperti rudal.

Ayo Rud, telanjangi Tantemu… Tante Mala memintaku untuk melepas baju tidurnya. Mendengar perintah Tante Mala tersebut, akupun dengan cepat melepas baju tidurnya. Aku sudah tidak sabar ingin melihat tubuh telanjang Tante Mala yang seksi. Kini dihadapanku Tante Mala berdiri dengan tubuh telanjang dengan hanya mengenakan CD G-string yang cukup mini. Baru pertama kalinya aku melihat tubuh telanjang seorang perempuan secara langsung. Selama ini aku hanya dapat melihat tubuh telanjang perempuan dari foto2 di majalah atau dari film bokep yang aku tonton.

Payudaranya yang super besar sangat kencang dan padat bagaikan buah melon. Perutnya rata, lekuk pinggangnya begitu menawan dan bokongnya juga besar. Pahanya tampak begitu padat berisi dan terlihat putih mulus membuatku semakin terangsang. Aku melirik keselangkangan Tante Mala. Bukit memeknya cembung dan menonjol ke depan tampak ditumbuhi bulu2 jembut yang sangat lebat, hitam dan keriting. Bulu2 jembut tersebut merambat ke atas sampai bagian perut mendekati pusar dan menyebar ke kiri dan kanan mendekati pangkal pahanya. Benar2 seksi banget, membuat aku semakin terangsang. Aku bengong dan kagum melihat keindahan tubuh telanjang Tante Mala yang putih mulus tersebut.

Sekarang kamu isap payudara Tante, Rud. Jangan bengong saja… kata Tante Mala mengagetkanku. Dengan tiba2 kepalaku ditariknya dan ditempelkannya payudara kirinya ke mulutku.

Aku mengikuti perintah Tante Mala. Ini adalah kesempatan yang luar biasa dapat mengisap payudara seorang perempuan. Kedua payudara Tante Mala tampak putih mulus. Dibagian puncak payudaranya tampak lingkaran areola yang berwaran coklat kehitaman dan puting yang besar berwarna merah kecoklatan. Mulutku terus mengisap payudara Tante Mala kiri dan kanan bergantian.

Ooooohhh… aaaaaaahhh… sssssshhhhh… enak Ruuuuud… terus sedot yang keras Ruuuuud… gigit putingnya Ruuuuud… ooooooohhh… racau Tante Mala. Karena terus menerus aku isap dan aku jilati, kedua payudara Tante Mala semakin kencang dan putingnya menjadi sangat keras dan mancung. Semua itu membuat batang kon tolku semakin keras.

Sambil mengisap payudara Tante Mala bergantian kiri dan kanan, tanganku mulai bergerilya di bagian pangkal paha Tante Mala dan menggosok- gosok memeknya dari luar CDnya.

Karena aku sudah mulai menggesek-gesek memek Tante Mala dari luar CDnya, dengan cepat Tante Mala melepas CDnya sendiri. Kini tubuh Tante Mala benar2 telanjang bulat berdiri di depanku. Kemudian Tante Mala duduk di sofa dengan kedua kakinya dibuka lebar2, seolah-olah memberi isyarat padaku untuk segera menjilati memeknya. Memek Tante Mala terlihat sudah sangat basah dan bulu2 jembutnya terlihat lecek karena basah oleh cairan yang semakin banyak keluar dari memeknya.Bagaikan terkena hipnotis, aku berlutut dilantai sambil memegangi pinggul Tante Mala dan mulutku langsung aku arahin ke memek Tante Mala. Tante Mala membuka kedua bibir memeknya dengan kedua tangannya. Tampak bagian dalam memeknya berwarna merah segar. Aku langsung jilatin bagian tengah memek Tante Mala tersebut.

Aaaaaahhhhhhhh… Ruuudiiiii… ssssshhhhh… mmmmhhhhh… iya Ruuuuud… terus… ssssshhhhh… enak banget… tangan Tante Mala menekan mukaku seerat mungkin ke memeknya, sampai aku susah bernafas dan mukaku basah oleh cairan memeknya. Semakin aku menjilat, Tante Mala semakin mengerang dan menekan kepalaku hingga mulutku menekan erat2 pada memeknya. Tante Mala makin liar menggesekan memeknya ke mulutku.

Aaaaahhhhhh iya Ruuuuud… Tante sudah lama nggak merasakan memek Tante di beginiin… ssssshhhhh… mmmmpppphhhh… kamu pinter juga… ssssshhhhh… aaaaaaahhhhhhh… teriakan Tante Mala makin keras, aku juga makin kencang menjilati memeknya. Saat aku isap memek Tante Mala kuat2, tiba2 Tante Mala menekan kepalaku diselangkangannya dan kedua pahanya menjepit kuat2 kepalaku.

Aaaahhhhhhh… Ruuudiiiiiiiii!!!! Tante keluuuuuaaaaar!!!!! Aaaaaaaahhhhh… enaaaaaknyaaaaaaa… Ruuuuud!!!!! teriak Tante Mala. Pinggulnya diangkat, kepalaku di tekennya sambil menjambak rambutku. Seeeeer… seeer… seeeeeeer…. Memek Tante Mala langsung menyemburkan cairan orgasmenya banyak banget hingga membasahi mukaku. Rupanya Tante Mala yang lama nggak disentuh laki2, hanya dengan jilatan lidahku dimemeknya sudah dapat membuat dia mencapai orgasmenya.

Aku terus mengisap dan menyedot memek Tante Mala tanpa memberi waktu baginya untuk istirahat menikmati orgasmenya. Jilatanku mulai sampai pada 1tilnya. Aku langsung sedot habis 1til Tante Mila yang gede tersebut.

Oooooohhh… Ruuudiiiiiii… geliiiii… enak Ruuuuud… iya teruuuuus… isap 1til Tante… ssssshhhhh… Ruuudiiiiiii… enak Ruuuuud… isap Ruuuuud… aaaaaaahhhhh… Tante Mala pun langsung menjerit-jerit. Aku terus menjilati 1tilnya. Sesekali aku sedot dengan gemas 1til tersebut sambil tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Baru sebentar aku sedot2 1tilnya dan aku remas2 kedua payudaranya, Tante Mala sepertinya sudah bener2 nggak kuat menahan orgasmenya dan keluar lagi.

Aaaaarrrrghhhhhhh… Ruuudiiiiiii… gilaaaaaaa… Tante keluuuaaar… lagiiii… aaaaarrgghhhhh… mmmmmppphhhhh… sssssshhhhh… Ruuuuuuud… ampuuuuuuun… Ruuuuud… Tante keluuuaaaaar!!!! jerit Tante Mala. Seeeeer… seeer… seeeeeeer…. memek Tante Mala kembali menyemburkan cairan orgasmenya. Mukaku yang sudah basah oleh cairan orgasnenya kembali ditekan di memeknya sampai aku hampir nggak bisa bernafas. Cairan yang keluar dari memek Tante Mala masuk kedalam mulutku, rasanya asin2 gurih. Aku terus sedot dan jilatin cairan tersebut sampai bersih. Nggak lama kemudian tubuh Tante Mala langsung lemas nggak punya tenaga. Tante Mala memintaku untuk duduk di sofa dekat dengannya.

Gantian Tante yang service kamu, Rud kata Tante Mala. Sambil tersenyum nakal Tante Mala jongkok di depan batang kon tolku dan langsung mengulumnya. Aku menggelinjang nikmat. Kuluman Tante Mala luar biasa nikmatnya.

Ooouuughh… aaaaaahhhh… ssssssshhhhh… aaaaahhhh… Tanteeeee… enaaak sekaaaliiiiiii… ooooouuugghhh… aku mengerang keenakan, menikmati kon tolku yang sedang diisap oleh Tante Mala.

Hhhhhmmm… ssssshhhhh… ssllrruuuppp… ssllruuuppp… hhhhhmmmmm… kon tolmu besar banget, Rud Tante Mala bergumam. Mulutnya yang mungil penuh dengan batang kon tolku yang besar tersebut. Dengan penuh nafsu mulut Tante Mala mengulum dan mengisap batang kon tolku. Sesekali batang kon tolku dikeluarkan dari mulutnya, lalu lidahnya menjilati seluruh batang kon tolku. Sambil tangannya mengocok lembut batang kon tolku, kedua biji pelirku pun tak luput dan jilatannya. Kemudian batang kon tolku dimasukkan kedalam mulutnya. Mulutnya kembali mengulum dan mengisap batang kon tolku tersebut. Begitu berulang-ulang sehingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa. Karena baru pertama kali aku merasakan kon tolku dikulum dan diisap oleh seorang perempuan, apalagi yang melakukannya adalah perempuan cantik dan seksi, maka akupun tidak mampu bertahan lebih lama lagi.

Taaanteeeee… aakuuu gak taahaan… ooooouuughh… akuuu… mau keluuuaaaaar… ooooouuughh… aku merintih. Mendengar aku mau keluar, Tante Mala bukannya mengeluarkan kon tolku dari mulutnya, tapi mulutnya justru semakin cepat dan kuat mengulum serta mengisap kon tolku. Tak lama kemudian, Crooooot… crooot… croooooooot… kon tolku menyemprotkan spremanya didalam mulut Tante Mala.

Ougghh… Tante Mala tersedak akibat tembakan sprema dari kon tolku.

Gleekkk… ssllruuuppp… gleekkk… sslrruuuppp… terdengar Tante Mala menelan semua spremaku sambil mengisap-isap kon tolku sepertinya dia tidak rela jika ada setetes saja spremaku yang tercecer. Hal itu membuatku semakin merem-melek, kon tolku berkedut-kedut semakin kencang.

Sesaat kemudian kon tolku berhenti berkedut, Tante Mala pun puas mendapatkan sprema perjakaku. Kon tolku tetap keras meskipun barusan telah mengeluarkan sprema, dan tidak ada tanda2 bahwa kon tolku yang sedang dalam gemgaman Tante Mala akan mengecil.

Enak, Rud? Tante Mala bertanya lirih.
Nikmat banget, Tan jawabku. Badanku terasa agak lemas.

Kemudian Tante Mala duduk disebelahku. Tante Mala menyandarkan kepalanya di dadaku. Kemudian dia bercerita bahwa sebenarnya dia termasuk perempuan yang nafsu birahinya sangat tinggi, jadi selalu ingin berhubungan intim terus. Saat masih ada suaminya, maka suaminya dapat mengimbangi nafsu birahinya yang sangat tinggi tersebut dengan memberikan kepuasan seksual yang maksimal dalam setiap persetubuhan yang mereka lakukan. Hampir setiap hari dia dan suaminya melakukan hubungan intim apalagi pada saat awal2 tahun pernikahan mereka,dalam sehari mereka biasa melakukan persetubuhan sebanyak 2 kali, pagi dan malam hari. Dan dalam setiap persetubuhan tersebut, dia dapat memperoleh orgasme 2 3 kali. Makanya begitu suaminya tiada, dia merasa sangat kehilangan. Kehilangan pasangan untuk menyalurkan nafsu birahinya yang sangat tinggi tersebut.

Sempat terpikir olehnya mencari Gigolo untuk menyalurkan nafsu birahinya seperti yang diceritakan oleh teman2 bisnisnya. Namun dia takut tertular penyakit kelamin dan rahasianya terbongkar, karena Gigolo adalah orang lain yang tidak dikenal. Sehingga dia tidak mau menyalurkan nafsu birahinya tersebut dengan sembarang orang. Sedangkan untuk mencari pengganti suaminya, sampai sekarang dia masih belum memikirkan untuk menikah lagi.

Sejenak Tante Mala menghela nafas panjang lalu meneruskan ceritanya. Hampir setiap hari dia melampiaskan birahinya dengan bermasturbasi menggunakan jarinya atau dildo, kon tol karet pemberian salah seorang teman bisnisnya. Sehingga selama ini dia hanya bisa merasakan orgasme dengan jari atau dildo tersebut. Namun bagaimanapun juga karena dia pernah merasakan nikmatnya orgasme dengan kon tol suaminya, maka dia selalu merindukan nikmatnya berhubungan intim dengan laki-laki dan orgasme dengan kon tol beneran.

Kemudian Tante Mala mengatakan bahwa sudah hampir satu tahun dia memperhatikanku. Itu bermula saat suatu pagi dia membangunkan aku dan melihat tonjolan kon tolku yang cukup besar lagi ereksi dari balik celana boxerku. Sejak saat itulah dia terobsesi untuk dapat menyalurkan nafsu birahinya denganku. Selain wajahku ganteng, aku memiliki kon tol yang besar. Dan bodyku yang cukup atletis, karena memang aku rutin fitness di salah satu tempat kebugaran, pasti sanggup mengimbangi nafsunya yang tinggi tersebut. Lagi pula aku adalah keponakannya sehingga dia yakin aku pasti dapat menjaga rahasia. Tinggal butuh waktu dan kesempatan yang tepat. Dan sekaranglah waktu dan kesempatan itu datang.

Waktu aku pergi tadi siang, dia sengaja masuk ke kamarku. Dia ingin memastikan omongan teman bisnisya yang memiliki anak laki2 seumuran denganku. Menurut cerita teman bisnisnya tersebut, sering menemukan majalah2 porno, kaset video dan VCD film bokep di kamar anaknya. Makanya dia jadi penasaran lalu masuk ke kamarku yang tidak terkunci dan dia menemukan tumpukan majalah2 porno di kamarku. Seketika nafsunya bangkit, rasanya dia ingin segera mewujudkan obsesinya. Kemudian dia mengambil salah satu majalah dan menikmatinya di kamarnya. Bahkan dia sempat bermasturbasi sampai orgasme akibat terangsang melihat foto2 dalam majalah tersebut sambil membayangkan kalau yang ada di foto2 tersebut adalah dia dan aku.

Selesai bercerita, Tante Mala memegangi kon tolku yang masih tegang dan mengocoknya dengan lembut sehingga kon tolku menjadi bertambah keras.

“Rud, Tante sudah nggak tahan dengan masturbasi terus setiap hari, Tante ingin merasakan kon tol asli, Rud. Memek Tante sudah lama nggak dimasukin kon tol beneran…” kata Tante Mala. Mendengar semua itu bikin aku jadi semakin terangsang namun aku bingung apa yang harus aku lakukan.
“Kamu belum pernah menyetubuhi perempuan khan Rud?” tanya Tante Mala. Aku menggeleng pelan sambil memandang kearahnya.
“Tapi Tante yakin pasti kamu sudah sering melihat bokep. Nah sekarang kamu praktekin ke Tante, ntar Tante bimbing. Tante yakin kon tolmu pasti bisa memuaskan Tante dan kamu pasti nanti juga menikmatinya” jelas Tante Mala.
Ayo Rud, setubuhi Tante Tante Mala berkata sambil menarik tanganku dan membawaku ke kamarnya. Sebelum naik ke tempat tidur, Tante Mala mengoleskan semacam pasta keseluruh batang kon tolku dan liang memeknya. Kemudian Tante Mala telentang di atas tempat tidur dengan kedua kakinya dibuka lebar2.

Ooooouuuhhhh… Ruuudiiiiiii… cepat masukin kon tolmu kememek Tante. Ooooouuhhhh… Tanteeeee… tidak tahan lagi… cepaaaaat… Ruuuuud… Tanteeeee ingin merasakan kon tolmuuu… yang besar ituuuuu… puaskan Tante dengan kon tolmu itu, Ruuuuud… Tante Mala mengerang dan menyuruhku untuk segera memasukkan kon tolku kedalam memeknya sambil tangannya mengelus-elus 1til dan belahan memeknya. Tante Mala sudah tidak sabar menunggu lebih lama lagi, dia menyuruhku untuk menyetubuhinya segera. Berbekal dengan seringnya melihat majalah2 porno dan nonton film bokep, akupun kemudian menempatkan tubuhku di antara kedua kakinya. Posisiku kini menindih tubuhnya. Aku arahkan kon tol besar dan panjangku itu ke liang memeknya. Aku tekan, tapi tak berhasil masuk. Kedua kalinya aku tekan lagi dan tidak juga berhasil masuk. Tante Mala menjerit kesakitan. Mandengar jerit kesakitannya, aku berhenti menekan kon tolku.

Teruskan Rud. Nggak apa2. Pertama rasanya memang agak sakit, karena liang memek Tante masih sempit dan kon tolmu besar sekali, jauh tidak seimbang kata Tante Mala. Sekali lagi Tante Mala mengolesi liang memeknya dengan pasta. Belakangan aku tahu bahwa pasta tersebut adalah pelumas khusus untuk alat vital.

Tante Mala membuka kangkangannya lebih lebar lagi. Kemudian aku tekan sekali lagi kon tolku yang besar, panjang dan keras itu. Hingga akhirnya masuklah kon tol besarku itu.

Aouw, Rud!!! Tante Mala pun kembali menjerit menahan sakit. Aku terdiam dan berhenti menekan kon tolku.
Tekan terus Rud, jangan berhenti. Percaya ke Tante, nanti pasti Tante juga akan merasakan kenikmatan yang luar biasa bisik Tante Mala ditelingaku sambil menciumku. Aku mengangguk.

Perlahan-lahan aku mendorong kon tolku di dalam liang memek Tante Mala. Kon tolku terasa susah bergerak. Jepitan memek Tante Mala terasa ketat karena memeknya sudah cukup lama tidak kemasukan kon tol ditambah lagi ukuran kon tolku yang cukup besar sehingga memeknya perlu waktu untuk beradaptasi dengan kon tol besarku itu.

Tanteeeee… aaaaahhh… memek Tante semppit sekaliiiiiii… erangku merasakan jepitan memek Tante Mala dibatang kon tolku.

Sedikit demi sedikit batang kon tolku masuk ke dalam memek Tante Mala. Hingga akhirnya, bleeeeeees… seluruh batang kon tolku masuk di dalam liang memek basahnya.

Aduh Ruuuuud… nikmat sekali rasanyaaaaaa… ooooohhh… Ruuudiiiii… kon tolmuuu… besaaarr… sekaaaliii… penuh memekkuuu… rasanyaa… Tante Mala mengerang-erang menikmati seluruh batang kon tol besarku berada di dalam memeknya sampai menembus liang rahimnya. Kini rasa sakit yang tadi dirasakan Tante Mala beralih ke rasa nikmat yang luar biasa.

Sekarang kamu gerakan kon tolmu keluar masuk liang memek Tante Rud… ssssshhh… ooooooohhh… perintah Tante Mala.

Kemudian aku menggerakan pantatku naik turun, sehingga batang kon tolku keluar masuk liang memek Tante Mala sesuai dengan yang diinginkannya. Setelah beberapa kali keluar masuk, kon tolku tanpa kesulitan mulai bergerak lancar di dalam memeknya.

Ooooohhh… Rudiiiii… aaaaaaahhh… nikmat sekali Ruuuuud… ooooohhh… aaaaahhh… ssssshhh… aaaaahhh… tekan yang kuat… ooooohhh… yeeeees… yang dalam Rud, ooooohhh… terus Rud terus… lebih kuat… lebih dalam… ooooohhh… yeeeees… uuuuuhhh… aaaaahhh… enak Rud enak, ooooohhh… Rudiiiii… nikmat sekali kon tolmu Tante Mala merintih-rintih keenakan.

Hhhhmmmm… aaaaahhhh… memek Tante juga nikmat… sempiiiiit… ssssshhh… ooooohhh… enaaaaak… sekaliiiii… Akupun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding memek Tante Mala dibatang kon tolku.

Puaskan Tante Rud, ooooohhh… yeeeees… terus pompa terus kon tolmu Rud, ooooohhh Rudiiiii… tekan yang dalam Ruuuuud… yang kuat… yeeeees… lagi yang kuat… yang dalam… ooooohhh… kon tolmu luar biasa enaknyaaaaa… ooooohhh… terus Rud entoti Tante… Rudiiiii… ooooohhh… nikmatnya genjotanmu… Tante Mala terus merintih-rintih menikmati genjotan2 kon tolku di dalam memeknya.

Kadang-kadang Tante Mala mengangkat pinggulnya menyambut kedatangan kon tolku yang mengakibatkan kon tolku terbenam lebih dalam dan menyentuh dinding rahimnya.  photomemek.com Tante Mala berkelojotan mendapatkan serangan seperti ini, sensasi nikmat yang ia rasakan saat ini belum pernah ia alami sebelumnya. Sensasi yang sedang dia rasakan jauh lebih nikmat dibandingkan dengan sensasi yang dia dapatkan dengan suaminya dahulu. Gelinjang tubuh Tante Mala menikmati persetubuhan ini semakin menjadi-jadi saat aku mulai menciumi lehernya yang jenjang dan menjilati kedua belah telinganya, membuat sensasi persetubuhan ini semakin menjadi-jadi. Kedua bibir kami pun kadang-kadang berpagutan dengan penuh nafsu dan kedua lidah kami saling bertautan.

Tante Mala merasakan liang memeknya penuh sesak dengan jejalan kon tolku, sehingga setiap gesekan kon tolku terasa betul oleh dinding2 liang memeknya. Saat kon tolku keluar masuk di liang memeknya, Tante Mala juga merasakan 1tilnya tergesek-gesek oleh batang kon tolku.

Tiba-tiba tubuh Tante Mala mengejang sementara tangannya meremas-remas rambutku, kedua kakinya mengait pinggulku, pinggulnya terangkat menyambut sodokanku.

Ooooouuuhhh… Ruuuuud… enak sekaliiiii… ooooouuuhhhh… Tante keluuuaaaaar… aaaaaaahhh!!! Tante Mala mengerang, tubuhnya mengejang menyambut orgasmenya.
Aaaaaahhh… Tanteeeeee… aku juga keluuuaaaaar… aaaaahhhh!!! Akibat kedutan memek Tante Mala yang makin kuat, akupun mengerang bersamaan dengan erangan Tante Mala.

Seeeeer… crooooot… seeer… crooot… seeeeeeer… crooooooot…

Tante Mala dan aku berbarengan mencapai puncak kenikmatan dari persetubuhan kami. Kedua kemaluan kamipun bergantian memuntahkan cairan kenikmatannya, kami berdua merasakan kedutan-kedutan kemaluan pasangan masing-masing dan semburan-semburan hangat dari cairan kenikmatan kami.

Setelah tetes terakhir dari cairan kenikmatan kami keluar, Aku perlahan-lahan mulai menarik kon tolku yang sudah mulai mengecil. Dari pelupuk memek Tante Mala nampak mengalir cairan putih bercampur dengan lendir bening menetes kekain sprei. Aku sedikit lelah, staminaku terkuras setelah hampir satu setengah jam aku menyetubuhi Tante Mala. Aku baringkan tubuhku di samping Tante Mala. Kon tolku menjadi lembek namun masih terlihat besar.

Terima kasih Rud, kamu telah memberikan Tante kepuasan yang sudah beberapa tahun tidak Tante rasakan. Akhirnya Tante dapat ngerasain lagi semprotan hangat sprema di dalam memek Tante Tante Mala berkata kepadaku dengan nafas yang mulai teratur.

Kemudian dengan masih bertelanjang bulat, Tante Mala keluar menuju ke dapur. Saat Tante Mala berjalan, aku melihat kedua bokongnya yang besar tersebut bergoyang mengikuti langkah kakinya. Sungguh pemandangan yang membangkitkan gairah. Tante Mala kembali ke kamar dengan membawa beberapa buah-buahan dan makanan ringan dari kulkas. Tak lupa pula Tante membuatkan payudara hangat dan telur setengah matang untukku.

Minum payudaranya Rud, dan kamu makan telurnya. Agar staminamu kembali segar… perintah Tante Mala sambil menyodorkan segelas payudara hangat dan 2 butir telur setengah matang.

Setelah selesai minum payudara dan makan telur setengah matang, kami menikmati buah-buahan dan makanan ringan. Aku mendengarkan Tante Mala bercerita tetang pengalaman seksnya dengan suaminya. Dia mengatakan dengan bangga bahwa pada malam pernikahannya, suaminya menyetubuhinya sepanjang malam dan baru berhenti setelah suaminya kelelahan. Padahal jika suaminya masih ingin menyetubuhinya, dia masih sanggup melayaninya. Ia sendiri sampai bingung mengapa staminanya cukup kuat saat itu.

Sambil bercerita, tangan Tante Mala tak henti-hentinya membelai kon tolku. Sehingga dalam waktu singkat, kon tol besarku telah menjadi tegang dan keras lagi.

Kemudian Tante Mala berjongkok di atas tubuhku, kon tolku ia arahkan keliang memeknya yang sudah basah dari tadi. Dioles-oleskannya kepala kon tolku di 1tilnya. Tante Mala merasakan geli-geli nikmat saat 1tilnya tersentuh oleh kepala kon tolku. Aku pun juga menggelinjang kegelian merasakannya. Setelah aku merasakan sensasi saat kon tolku dijepit memek Tante Mala, kini aku merasakan sensasi baru yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Setelah puas mengoles-ngoleskan kon tolku, Tante Mala mulai menyelipkan kepala kon tolku dibelahan memeknya.

Uuugh… Tante Mala melenguh saat kepala kon tolku mulai terjepit diliang memeknya, Tante Mala merasakan liang memeknya penuh sesak oleh kepala kon tolku, perlahan-lahan Tante Mala mulai menurunkan pantatnya,

Sleeeeeeep… Bleeeeeees…

Uuuuuuugghhh… Ruuuuuuud… Kembali Tante Mala melenguh saat kon tolku mulai menerobos masuk kedalam liang memeknya yang hangat dan mulai terasa licin.
Rud, kon tolmu besar sekali, sesak memek Tante dibuatnya lanjut Tante Mala sambil mulai menekan pantatnya lagi.

Bleeeees…

Aaaaaaagghhh… Tanteeeee… sempit sekali memek Tante Aku mengerang merasakan kon tolku yang terjepit erat oleh memek Tante Mala.
Bukan memek Tante yang sempit Rud, tapi kon tolmu yang besar, oooooooohhhhh… enak sekali kon tolmu Ruuuuud… Tante Mala mengerang manja, sambil menekan lagi pantatnya kebawah perlahan-lahan.

Bleeeees… bleeeeeees…

Aughh!!! Tante Mala menjerit sejadi-jadinya, saat kepala kon tolku menyentuh dinding rahimnya. Sensasi nikmat yang dia rasakan kali ini berbeda dengan sensasi nikmat yang pernah ia dapatkan sebelumnya. Liang memeknya betul-betul penuh sesak oleh jejalan kon tolku yang membuatnya merem melek. Otot2 memeknya mengempot-ngempot sendiri sehingga aku merasakan batang kon tolku seperti dipijat-pijat oleh dinding memeknya.

Kemudian Tante Mala mulai menaik turunkan pantatnya perlahan-lahan, tangannya bertumpu di dadaku. Memeknya sudah cukup basah, namun karena besarnya kon tolku, itu tidak terlalu berpengaruh. Batang kon tolku menggesek erat dinding memeknya. Gesekan-gesekan didinding memeknya sangat terasa ketat sekali. Akupun merasakan hal yang sama, apalagi persetubuhan ini baru yang kedua kalinya buatku setelah aku menyetubuhi Tante Mala beberapa saat yang lalu. Kini aku benar2 merasakan perbedaan yang nyata antara gesekan tangan dengan gesekan liang memek.

“Oooooouuuuggghhh… nikmat banget Tanteeeeee…” akupun mulai mendesah merasakan nikmatannya gesekan batang kon tolku di liang memek Tante Mala. Sekarang aku mengerti rasanya persetubuhan itu ternyata nikmat banget, makanya Tante sangat menginginkannya setelah sekian lama nggak disetubuhi.

Kami mulai melenguh, mendesah dan merintih menikmati persetubuhan ini. Gerakan naik turun Tante Mala semakin lancar seiring semakin membasahnya liang memeknya, akibat cairan pelicin yang semakin banyak keluar dari pelupuk memeknya, sehingga memudahkan pergeseran kelamin kami.

Keringat mulai mengalir dari tubuh kami. Goyangan Tante Mala yang semakin cepat membuat kedua payudaranya ikut bergoyang naik turun. Pemandangan ini membuatku semakin bernafsu. Akupun bangkit dari posisi telentangku, kupeluk tubuh Tante Mala, mulutku bergantian mengisap-isap kedua payudaranya, membuat putingnya semakin mengeras. Karena aku merubah posisi, gerakan naik turun Tante Mala berubah menjadi maju mundur. Kuluman dan isapanku di kedua payudaranya membuat Tante Mala semakin bernafsu, lenguhan-lenguhan kenikmatannya semakin terdengar.

Dengan posisi duduk berhadapan seperti itu, 1til Tante Mala lebih sering bersentuhan dengan batang kon tolku, membuat sensasi kenikmatan yang dirasakannya semakin menjadi. Gerakan maju mundur Tante Mala bertambah cepat, mengimbangi kuluman dan isapanku dikedua payudaranya. Kedua tanganku yang tadinya hanya memeluk Tante Mala, mulai beraksi meremas-remas kedua bongkah pantatnya dan membantu menekan pantatnya tersebut saat bergerak maju, sehingga membuat kon tolku masuk lebih dalam di liang memeknya. Aksiku ini membuat Tante Mala mengerang karena sodokan kon tolku didinding rahimnya semakin terasa.

Aaaaagghhh… ssssssshhhh… ooooouuuuhhhh… teruuuuus… Rud, Yeeeees… isap payudara Tante erang Tante Mala.
Hhhhhmmmm… sssllrruuuppp… ssssllruuuppp… Aku mengiyakan permintaan Tante Mala.
Yeeeees… teeekaaann… pantat Tanteeeee… oooooohhh… aaaaaahhh… lagi-lagi Tante Mala mengerang saat Aku membantu gerakan majunya dengan menekan pantatnya.

Tak lama kemudian,

Tanteeeee… hhhhhmmm… sssllruuupp… aaakkkuu… ssslruuupp… aku mauu… keluuuaaaaar… Aku melenguh, sambil mulutku tetap mengisap-isap payudara Tante Mala.
Tahaan… sebeentaarrr… Ruuuuud… kita keluar barengan… jawab Tante Mala.
Slllllrrruuuuupppp… aaaaaaahh… akuuuuu… tidak kuat lagiiiii… ssslruuupppppp… hhhhhmmmmm… Aku melenguh lagi dan,

Crooooot… crooot… cooooooot… kon tolku menyemprotkan spremanya di dalam liang memek Tante Mala.

Aaaaaaagghhhhh… Tanteeeee… aku keluuuaaaaar!!!! Memek Tante enak sekaliiiiiii… aaaaaaagghhh!!!! Aku mengerang nikmat.

Tante Mala merasakan semburan hangat di dinding rahimnya dan Tante Mala juga merasakan kon tolku berdenyut-denyut. Merasakan itu semua Tante Mala semakin mempercepat gerakannya. Ia pun mendorong tubuhku sehingga aku telentang lagi. Dipeluknya tubuhku, bibirnya memagut bibirku, pantatnya bergerak naik turun dengan cepat. Nampaknya Tante Mala tidak mau kehilangan kesempatan untuk merengkuh puncak kenikmatannya.

Hhhhhmmmmmm…. sslllruuupp… hhhhhmmmmm… ssllruuuppp… rintihan nikmat keluar dari mulut Tante Mala yang sedang berpagutan denganku.

Tak lama kemudian, gerakan Tante Mala semakin tidak beraturan dan bertambah cepat, lalu dengan sekali hentakkan menekan pantatnya kuat-kuat.

Aaaaaaaggghhh!!! Ruuudiiiiiii… Tante keluar jugaaaaaaa… ooooooohhh… enaknya kon tol besarmu Ruuuuud… aaaaaaaggghhh!!! Tante Mala menjerit.

Seeeeer… seeer… seeeeeeer… memek Tante Mala menyemburkan cairan kenikmatannya dan menyiram batang kon tolku.

Aku merasakan pijatan-pijatan kuat dari dinding liang memek Tante Mala dibatang kon tolku, saat memeknya memuntahkan cairan kenikmatannya.

Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatannya, kami berpagutan dengan mesra. Beberapa saat kemudian setelah gairah nafsu kami mereda, Tante Mala mengangkat pantatnya, kon tolku yang mulai mengecilpun terlepas dari jepitan memeknya. Tampak kon tolku mengkilat oleh cairan spremaku yang bercampur dengan lendir kenikmatan dari memek Tante Mala. Kemudian Tante Mala pun merebahkan tubuhnya disampingku.

Makasih Rud, Kamu telah membuat Tante orgasme berkali-kali. Tante benar2 puas malam ini Tante Mala berkata sambil mengecup pipiku.

Aku juga, Tan kataku sambil memeluk Tante Mala dan memberikan kecupan di bibirnya. Setelah istirahat beberapa saat lamanya, kami melakukan persetubuhan 2 kali lagi hingga menjelang pagi. Akhirnya kami berdua tertidur pulas sambil berpelukan.

Setelah persetubuhan malam itu, hari2 berikutnya kami terus melakukan persetubuhan dengan berbagai posisi dan gaya sampai orang tua dan adik2ku datang kembali. Setelah kedatangan mereka, saat mereka tidur lelap di malam hari, kami justru asyik berpacu dalam birahi melakukan persetubuhan yang nikmat tersebut. Dan itu berlanjut sampai Tante Mala kembali ke kota asalnya. Namun kami berdua masih sering melakukan persetubuhan. Setelah hubungan kami berjalan 1,5 tahun, akhirnya Tante Mala menikah dengan pria teman bisnisnya. Sejak saat itulah kami sepakat mengakhiri hubungan kami tersebut.,,,,,,,,,,,

=== TAMAT ===

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account