Cerita Sex Ku Nikmati Cairan Organsme
Cerita Sex Ku Nikmati Cairan Organsme – Hallo Nama saya Lina saya merupakan seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan di kota Surabaya. Umurku 20tahun, tinggi badan 168cm, berat badan 50kg, cukup ideal untuk seorang perempuan . Aku ingin berbagi cerita tentang malam pertamaku bersama suamiku.
Dion nama suamiku umurnya 25 tahun lumayan jauh umurnya denganku.
Pada bulan Desember kemarin kami baru saja melangsungkan pernikahan. Tamu undangan yang datang cukup banyak, mulai dari saudara kami berdua, temanku ataupun teman dari suamiku hampir datang semua. Setelah selesai acara resepsi pernikahan kira-kira jam 11an malam kamipun memutuskan untuk beristirahat karena kelelahan setelah seharian menerima para tamu undangan. Akupun langsung mandi, beres-beres lalu merebahkan diri di atas ranjang yang sudah dirias.
“Yank, mau gak mijitin abang, capek nih..” rengek manja suamiku meminta dipijitin. Karena aku juga merasa capek aku jadi menolak permintaan suamiku itu.
“Aku juga capek bang…” jawabku menolak.
“Bentar aja yank, kalau nolak permintaan suami dosa lho…” aku pun terpaksa menurutinya, maklum pengantin baru.
“Iya deh…aku pijitin, tapi entar gantian ya…badanku juga capek-capek” jawabku.
“Beres istriku sayank… pijitannya malah nanti kubonusi dengan pijit plus-plus…hehehhee” goda suamiku.
“Ahhh abang bisa saja, mulai nakal deh…” kataku sambil mulai memijt kakinya.
Ketika aku pijitin kakinya mulut suamiku malah mendesah.
“Ohh, sayank…enak..aaahhh…” Aku pun langsung menghentikan pijatanku.
“Udah ahh, gantian donk aku juga capek nih…” kataku menghentikan pijatanku, lalu suamiku pun mulai memijit – mijit kakiku, entah kenapa saat telapak tangannya menyentuh kulitku, aku jadi merinding dan merasa terangsang, pijitan suamiku pun makin naik dari betis lalu ke paha.
“iiihhhh…”kataku geli.
“Kenapa sayank, enakkan pijatan suamimu ini?”
Aku sadar aku mulai terangsang, namun aku malu memperlihatkan muka terangsangku,
“Yank, ini malam pertama kita lho…”
“Terus emangnya kenapa bang?” tanyaku pura-pura bodoh karena aku malu untuk membahasnya.
Pijatan suamiku terus naik sampai pada selakanganku, aku sudah tak bisa untuk menahan rasa terangsangku, dan akupun akhirnya mengeluarkan desahan
“Ssstthh…aahhh…”
“Kenapa sayank?” tanya suamiku. Tapi aku hanya diam dan tetap mendesah.
“Kamu terangsang ya sayank?” tanyanya lagi.
Sambil tangannya terus mengelus-elus selakanganku. Sesekali dia menyetuh memekku dengan jari kelingkingnya dan membuat aku sulit menahan gairahku. Akupun langsung bangun, memeluk suamiku dan menciumi bibirnya. Nafsuku benar-benar sudah tak dapat dibendung lagi.
“Emmhh…aahh…ayo bang…kita masukan aja aku sudah gak kuat nahan lagi…”,
Kami berdua pun saling membuka baju, hingga akhirnya kami berdua telanjang bulat.
“Lina sayang, pegang rudal abang donk, terus kocok pelan ya sayank…biar berdiri tegak” akupun menuruti perintah suamiku, perlahan kupegang rudalnya yang lumayan panjang kira – kira 15cm. Setelah aku memegang rudal suamiku ternyata nafsuku semakin bertambah.
“Abang, masukin sekarang ya, aku udah gak tahan nih…” rengekku.
Akupun langsung memasang badan, aku tidur dengan terlentang. Suamiku lalu menindih tubuhku dan mulai menempelkan batang rudalnya di memekku. photomemek.com Setelah kepala rudalnya menempel pada permukaan memekku, dia mulai mengesek-gesekan kepala rudalnya di itilku, membuat aku semakin terangsang, aku merasa aku akan mencapai klimaksku untuk yang pertama kalinya.
“Ahhhh bang aku keluaaarrr…” desahku merasakan nikmat karena orgasme.
“Pelan-pelan ya sayang jangan teriak-teriak gak enak sama yang lain, mereka belum pada tidur”
Aku pun lemas karena telah orgasme duluan, namun suamiku terus menggesek – gesekkan rudalnya ke itilku, aku merasa geli namun setelah beberapa saat aku merasa terangsang kembali, dan kini rudal suamiku siap masuk ke lubang memekku.
“Pelan-pelan ya bang, perih..”
“Iya sayank tenang aja” sedikit demi sedikit rudal suamiku pun masuk.
“Aduuh bang sakiit….” dan lalu “Sleppp…” rudal suamiku pun masuk sepenuhnya ke memekku, aku merasakan perih dan sakit, merasa ada yang mengganjal di memekku,
“aaahhh…ooohhh…” perlahan suamiku menyodok memekku dengan rudalnya. Setelah beberapa kali sodokan, rasa sakit yang kurasakan saat pertama kali rudal suamiku masuk berubah menjadi rasa nikmat yang tak bisa untuk diungkapkan.
Kamipun lalu berganti posisi,
“Lina sayank, kamu berdiri sambil nungging ya?”,
“Iya bang, tapi lampunya dimatikan ya..malu soalnya hihihi…”
“Iya deh abang matiin..” Lalu aku pun berdiri, tangaku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba “Sleeepppp…” rudal suamiku masuk ke memek melalui jalan belakang, posisi ini membuatku semakin panas dan liar. Dia menyodok memekku perlahan dengan kedua tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang toketku dan mempermainkan putingku,
“Sstthh…aahhh…” aku merasa sudah tidak tahan lagi karena putingku dipermainkan sehingga membuatku semakin lebih terangsang dan akhirnya
“Oohhh….aarrgggghhhhh….” teriakku meluapkan kenikmatan untuk yang kedua kalinya, sambil ku tarik rambut suamiku dengan repleks,
“Udah keluar sayank…”
Kemudian suamiku pun menyuruhku untuk ganti posisi lagi, kali ini suamiku yang terlentang di kasur dan aku disuruh untuk menindihnya dia atas.
“Ayo sayank abang digoyang…yaa…” dan “Sleeeppp !!”
“Aahhh…” posisi di atas ternyata lebih nikmat dari posisi yang tadi, aku pun menggenjot dan menggoyang suamiku dari atas.
“Enak sayank…” tanya suamiku. Posisi ini membuatku ingin lebih cepat orgasme.
“Ahhh…Lina sayank akau mau keluaaarr…” teriak suamiku. Suamiku pun akhirnya orgasme juga dan saat aku goyangkan pinggulku secara memutar suamiku pun meladeninya dengan cara menggerakan pinggulnya juga dan akhirnya keluar cairan kental yang deras menyembur memekku..
Akhirnya kami lemas, aku jatuh di pelukan suamiku, dan kami pun tertidur sampai lelap dan rudal suamiku pun masih tertancap di memekku sampai pagi.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,