CERITA SEKS DI LP CIPINANG
- Home
- Cerita ngentot
- CERITA SEKS DI LP CIPINANG
Lega rasanya bisa menikmati keleluasaan kembali seusai 6 bulan mendekam di LP Cipinang. Aku bisa menonton kembali hiruk-pikuknya manusia dgn segala urusannya, Wanita-wanita cantik berseliweran di jalan, sungguh indah pengertian suatu KEBEBASAN. Selagi ini aku sama sekali tdk berfikir bahwa selagi ini kami nasib dlm keleluasaan yg sangat berharga. Kami bisa bangun tidur seenaknya, jalan-jalan ke mal, pokoknya sangatlah leluasa sesuai keinginan kita.
Sekedar info saja serta untuk sehingga bahan renungan, Di dlm tahanan sungguh kenasiban yg sangat membosankan. Kiri kanan tembok tinggi, komunikasi terhenti, waktu berjalan detik ke detik terasa menjenuhkan. Tinggal dlm jeruji logam semacam binatang peliharaan! Beruntung aku ditahan di “Lingkungan” bukan di Blok alias sel tikus yg mengenaskan.
Tetapi demikian nasib di tahanan penuh ancaman serta keributan. Sangat tdk enjoy. Belum lagi kerjaan alias kuliah kami tentu terhenti serta kacau, jg tdk ada satupun cewek yg bisa kami lihat apalagi kami sentuh. pokoknya TDK ENAK!! Padahal aku masuk hanya gara-gara permasalahan sepele: Aku beli ganja. Belum lagi selnya yg kumuh penuh dgn penjahat serta sama sekali tdk bisa menikmati sinar matahari.
Sungguh membikin kami sangat menderita.
Kalau aku deskripsikan kenasiban di sana mulai dari polsek, jaksa, sidang, vonis, hingga di LP Cipinang, mungkin tdk lumayan sehari bacanya. Yg jelas aku hanya mengingatkan terhadap seluruh pembaca jangan hingga menyentuh NARKOBA. Hargailah keleluasaan yg kami miliki sekarang, sebab di dlm tahanan sana ribuan orang sangat merindukan kebebasan, hingga-sampai pada waktu sidang dgn diangkut mobil berjeruji besipun seluruh tahanan berlomba-lomba melongokan kepalanya hanya untuk menonton jalan raya!
Akupun begitu. Aku merasakan bagaikan seekor katak yg keluar dari tempurung. Aku sangatlah menikmati keleluasaan yg aku miliki sekarang, serta sasaran pertama merupakan melepaskan hasrat seksual yg sekian lama terpendam. Aku bolak-balik agenda serta cari kawan di memori HPku. Aku ingat-ingat dari sekian wanita, mana yg paling berkesan? Pikiranku menerawang menembus memori dlm otakku hingga akhirnya “Hana” sehingga opsiku, kawan chatting yg berwajah manis, tinggi, putih, 36B, dgn goyang yg aduhai.
Berfikir ke sana tanpa sadar senjataku langsung berdiri. Aku langsung kontak HPnya, tp yg membawa suara pria. Aku tdk nyahut serta langsung mematikan Hpku.
“Wah, kacau nih kalau gini!” Mengingat hasratku sdh sangatlah tdk bisa tertahan lagi, aku hubungi hampir semua wanita yg sempat kencan dgn aku, serta beruntung aku bisa mengundang Dewi bekas bawahanku yg kini sdh bekerja di tempat lain. Tdk terlalu keren bodinya, tp cukuplah untuk menumpahkan hasrat. Aku rayu dirinya untuk bolos sehari serta nyatanya dirinya mau. Tenang sdh pikiranku.
Cocok jam 10.00 pagi kami sdh berada di Hotel serta tanpa basa-basi lagi, aku langsung menyerangnya. Pakaian kami berdua sdh berhamburan di lantai. Aku bagaikan musafir berjumpa air. Aku elus serta jilat semua jengkal tubuhnya, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Puting toketnya makin mencuat pertanda Dewi sdh diserang birahi tinggi. photomemek.com Aku terus mencumbu Toketnya. Kadang aku selingi dgn gigitan-gigitan lembut. Dewi terus meracau tdk karuan, apalagi saat bibirku mengemut klitorisnya serta lidahku menerobos kewanitaannya. Ekspresi Dewi terus kacau.
Tangannya menggapai-gapai mencari pegangan atas ajaran kenikmatan yg aku berbagi. Rambutku diacak-acak serta kadang dijenggut, hingga Dewi tidak tahan serta akhirnya berbalik menyerangku. Tubuhku didorongnya serta aku terlentang dikasur. Senjataku yg sedari tadi sdh menegang cocok berada di mukanya. Tp nyatanya Dewi malah menghindar.
Aku memejamkan mataku, serta tahu-tahu lidahnya terasa hangat menjalari leher serta dadaku, sementara toketnya menempel menjepit senjataku. Sungguh nikmat sekali. Ajaran darahku serasa berdesir nikmat menerima cumbuan Dewi. Aku pun tdk tinggal diam mengelus serta meremas pantatnya yg montok, serta saat cumbuannya hingga pada senjataku, Dewi langsung menggenggamnya serta mengocok batang senjataku pelan serta teratur, sementara mulutnya yg mungil mengemut kepala senjataku.
Nafsu birahiku terus panas serta terasa membakar rongga dadaku. Dgn satu sentakan aku kembali berada di posisi atas. Kubuka pahanya sedikit serta dgn sedikit dorongan, masuklah senjataku ke dlm kewanitaannya. Dewi menjerit lirih pertanda nikmat. Senjataku pun terasa sekali hangat dgn denyutan nikmat kewanitaannya yg terasa meremas-remas. Perlahan aku menggerakkan pantatku naik turun. Kami mulai mendaki puncak kenikmatan bersama.
Hampir seluruh gaya sdh aku perbuat. Ruangan ber AC yg dingin tidak sanggup lagi menghapus peluh di tubuh kami yg terus bercucuran serta panas birahi tubuh kami yg menuntut pelepasan. Gerakan senjataku pada posisi dog style makin lama makin cepat serta tidak beraturan lagi, hingga akhirnya dgn meremas pantatnya kuat kusemprotkan kenikmatan orgasme ke dlm celah kewanitaannya, berbarengan dgn Dewi yg mencengkram kuat sprey pertanda melepas orgasmenya yg berbarengan dgnku.
Aku terlentang mengatur ajaran nafasku yg hampir putus. Dewi merebahkan kepalanya di dadaku.
“tit.. tit,”
HP ku berdering 2 kali pertanda ada pesan masuk. Aku bangkit berdiri serta membaca pesannya:
“Aku tunggu di tempat biasa jam setengah satu”
Aku lihat pengirimnya Hana. Aku sehingga bingung.
“Kenapa tadi aku bel suara cowok?” Aku segera hapus pesannya.
“Sial!!” aku ngegerutu sendiri,
“Udah Keluar, baru dirinya beritain!”
Tp mengingat tubuh Hana yg begitu aduhai aku tidak mau membuang peluang ini. Aku bangunkan Dewi dari tidur ayamnya serta mengajaknya pulang, meskipun Dewi protes macam-macam tp akhirnya dirinya mengerti jg bahwa aku wajib balik ke kantor sebab ada urusan penting. Terpaksa deh aku bohong sebab kalau aku bilang ada urusan ranjang yg lebih penting bisa runyam kan?
Pukul 12.05 aku keluar dari pelataran Hotel. Terhadap yg bertugas aku titipkan kunci kamarku serta kukatakan bahwa aku mau cari makan sambil kuselipkan uang 10.000an. Seusai Dewi turun dari mobilku, segera aku menuju tempat biasa kami ketemu dgn Hana. Tetapi sebelumnya aku mampir dulu ke apotik beli viagra 100. Aku kuatir nafsuku yg sdh tersalurkan tadi menganggu ereksiku kelak dgn Hana. Aku minum separuhnya.
Sampai di sana aku lihat Hana sdh menantikan. Aku lihat pergelangan tanganku memperlihatkan pukul 12.35, berarti aku terlambat 5 menit. Seusai basa-basi serta ngobrol akhirnya aku baru tahu bahwa Hana kini sdh menikah, serta yg tadi ngangkat call aku merupakan suaminya. Untung suaminya tdk cemburuan serta sangat menyaygi Hana (Katanya). Dialog kami berlanjut terus hingga di sofa kamar hotel yg tadi aku sewa, walau Hana sedikit bimbang dgn keadaan sprey yg berantakan, tp dirinya mau menerima penjelasanku bahwa aku menginap dari tadi malam sendiri.
Hasratku yg tadi baru tersalurkan membikinku santai serta relax, tetapi pengaruh obat membikin senjataku terasa berdenyut-denyut. Apalagi saat Hana dgn manjanya mengawalinya. Pantatnya yg menurutku sangat indah dgn tanpa dosa menduduki senjataku. Meskipun tetap berpakaian, tidak urung nafsuku langsung bangkit. Apalagi bau parfumnya yg khas terus membikinku tidak tahan untuk mengawali agenda yg sesungguhnya. Tp sungguh di luar dugaanku, Hana yg dahulu kalem kini begitu liar.
Begitu aku mulai melumat bibirnya, dirinya langsung membalasnya ganas. Pakaianku langsung dibukanya, ciumannya buas menjalari leherku, lidahnya memutari dadaku serta memainkan putingku, sementara tangannya langsung hebat celanaku, serta menggenggam senjataku yg kaku. Hana yg tetap berpakaian lengkap mencumbu aku yg sdh telanjang polos. Fantastis!! Tp keadaan itu tidak berjalan lama. Aku berbalik membuka bajunya perlahan.
Wow.. Inilah yg aku dambakan: 36B. Aku tidak mau kalah serta mencumbunya panas. Menonton keindahan tubuh Hana nafsuku naik drastis. Dgn tanpa sehelai benangpun kami saling bercumbu berlomba memberbagi kenikmatan, tetapi aku rasakan nafsu Hana sungguh di luar dugaanku. Dlm posisi 69 aku kewalahan menerima emutan mulutnya di senjataku. Lidahku hingga terasa kaku menerobos kewanitaannya yg terus basah.
Tiba-tiba Hana berbalik serta langsung menduduki senjataku. Diarahkan kepala senjataku cocok di bibir vaginanya. Pinggulnya yg bahenol perlahan turun. Otomatis senjataku langsung menyeruak masuk ke dlm vaginanya. Pinggulnya mulai bergerak naik turun serta kadang memutar. Jari-jarinya yg lentik mengusap dadaku. Sungguh indah.
Tetapi sebentar saja gerakan pantat serta pinggul Hana terus cepat serta tdk beraturan, hingga aku merasakan tubuhnya mengejang kaku serta senjataku terasa hangat. Nyatanya Hana sdh mencapai orgasme. Tubuhnya diam serta lemas di atas tubuhku tp senjataku yg kaku tetap tertancap di dlm vaginanya.
Sebentar saja Hana diam. Mungkin tetap menikmati sisa-sisa kenikmatan yg baru dicapainya. Tidak tidak lebih dari 1 menit dirinya menyuruhku kembali mengawalinya dgn posisi di atas. Saat ini gantian aku yg bekerja keras menyodok senjataku ke dlm kewanitaannya yg terus basah. Beberapa gaya sdh aku lewati. Hana sendiri sdh orgasme berulang-ulang.
Hampir di tiap gaya Hana bisa orgasme, sementara aku sama sekali belum ada tanda-tanda mau keluar. Hingga Hana tdk sanggup lagi melayaniku serta memohon kepadaku untuk mengeluarkan spermaku, aku tetap bimbang untuk mengeluarkannya. Jam sdh menunjukkan pukul 15.30, berarti sdh tiga jam aku main, serta hebatnya dlm kurun waktu tersebut senjataku belum melemah, senjataku tetap saja kaku.
Aku mencoba berkonsentrasi untuk mencapai puncak kenikmatan, tetapi hingga keringatku bercucuran aku belum bisa mencapainya. Aku sehingga tdk enak sendiri menonton keadaan Hana yg terus tdk bertenaga serta membikin vaginanya ngilu. Lalu aku keluarkan senjataku serta beristirahat sebentar.
15 menit kemudian kucoba lagi dgn menciumi vaginanya, Nyatanya Hana welcome, serta sama sekali tdk menolak, meskipun sangat sesak serta membikin Hana menjerit, tetapi kenikmatan yg diterima senjataku sangat terasa, serta tdk lebih dari 5 menit senjataku memuntahkan sperma di dlm anusnya. Sungguh nikmat.
Aku terbaring merebahkan tubuhku menenangkan debar jantungku yg terasa berdetak cepat. Hana sdh tertidur pulas dlm kelelahan, serta kepuasan. Di sinilah aku sadar alangkah indah pengertian KEBEBASAN, apalagi bisa main dgn 2 wanita dlm satu hari. Enak gila! Di penjara mana ada?,,,,,,,,,,,,,,,,,
Related Posts
Cerita Birahi Sex Tembak Anus Pacarku
Comments Off on Cerita Birahi Sex Tembak Anus Pacarku