Cerita Dewasa Selingkuhanku Dengan SPG motor Yang Perawan

Cerita Dewasa Selingkuhanku Dengan SPG motor Yang Perawan

Cerita Dewasa Selingkuhanku Dengan SPG motor Yang Perawan

Comments Off on Cerita Dewasa Selingkuhanku Dengan SPG motor Yang Perawan

Denis yang berstatus menikah, melakukan hubungan sex dengan seorang sales motor yang dikenalnya pada saat berteduh disebuah dealer motor. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!
Sebelum memulai ceritaku ini, alangkah baiknya jika aku memberikan sedikit gambaran tentang saya, Namaku Denis, aku adalah seorang pegawai pada sebuah perusahaan asing di kota bogor. Usiaku 31 tahun, wajah sedang-sedang saja dan postur tubuhku standar. Ketika itu pada hari kamis pada bulan mei aku berangkat kerja seperti biasanya.
Namun ditengah perjalanan ke tempat kerjaku aku terpaksa aku harus berteduh di sebuah dealer motor kecil karena hujan lebat. Setelah aku berteduh kulihat ada seorang 1 orang wanita yang berjaga di dealer itu, nampaknya dia adalah sales dari dealer motor itu. Karena aku melihatt dia sendirian dan aku-pun juga ingin berteduh didalam dealer itu, aku-pun menghampirinya. Sesampainya aku menghampirinya maka aku-pun berbasa-basi dan mengajaknya ngobrol.
Tidak kusangka ternyata basa-basiku itu ditanggapinya dengan ramah oleh wanita itu. Jadilah kami mengobrol selama aku berteduh di dealer motor itu. Pada saat itu kami mengobrol dengan asiknya, dari obrolan itu aku-pun mengetahui nama wanita itu adalah, Renita. www.filmbokepjepang.net  Renita ini adalah seorag wanita single yang baru berusia 24 tahun yang mempunyai wajah cantik dan tidak membosankan. Hal yang paling aku sukai dari Renita adalah bibirnya yang mungil,dan berwarna agak kemerahan.
Yah mungkin saja warna agak kemerahan itu berasal dari lips gloss-nya,hhe, tapi tidak papalah yang penting sedap dipandang. Tidak terasa kami mengobrol sudah hampir 1 jam, obrolan kami akhirnya berakhir karena memang hujannya sudah reda dan aku harus melanjutkan perjalanan kekantorku untuk bekerja. Namun sebelum aku berpamitan, aku sempatkan untuk meminta kartu namanya dengan alasan aku akan membeli motor, biasalah trik cowok.
Singkat cerita karena akuppun sampai dikantoku, sesampainya dikantor kebetulan sekali kerjaanku tidak terlalu banyak, karena aku telah mendapatkan nomer telefon dari kartu namanya itu aku-pun mencoba iseng-iseng menelefon Renita. Tidak kusangka Renita menanggapi telefonku dengan welcome dan asik.
Singkat cerita dari hal itu kami-pun menjadi sering berhubungan lewat telephone, pada saat itu aku memberanikan untuk berterus terang tentang statusku jika aku sudah menikah, namun nampaknya statusku ini tidak menjadi masalah untuk Renita.
Aku beropini seperti itu karena aku mendengar tanggapan Renita tentang statusku, kata Renita “ makin banyak teman makin banyak rejeki , ”, wah kesempatan bagus nih buwat aku deketin dia, hhe maklumlah namanya lelaki pasti nggak ada puasnya kalau masalah cewek. Oh iya guest, walaupun aku sering komunikasi dengan Renita lewat telephone, namun aku memintanya untuk menghubungiku pada siang hari ketika aku dikantor dengan alasan takut jika istriku salah sangka pada hubungan kami.
Hari demi hari hubungan kami-pun makin hangat saja, dan sampai saat ini masih aman-aman saja hubunganku dengan Renita. Hubungan kami aman karena arena Renita menuruti perkataanku. Walaupun hubungan kami selama ini hanya lewat telephone namun kedekatan kami rasanya seperti nyata, kami merasa saling nyaman pada saat kami mengobrol di telefon. Tak jarang ucapan-ucapan manis dan romantis yang keluar dari mulut kami setiap kali berbicara ditelefon.
Rasanya sejak perkenalan itu jika tidak aku tidak mendengar suara Renita rasanya ada yang kurang dalam hidupku, begitupun sebaliknya degan Renita. Renita dan aku nampaknya sudah terhanyut dalam cinta terlarang yang seharusnya tidak kami jalani. Merasakan saling nyaman dinatara kami ini, terlintaslah difikiranku untuk menjadikan Renita selingkuhanku.
Tidak terasa hubungan kami-pun berjalan 1 bulan tanpa status, karena merasa sudah cukup lama aku-pun mengajak Renita untuk ketemuan atau ngedatelah kalau kata anak muda sekarang, hhe. Renita yang sudah akrab denganku walau hanya lewat telefon, pada saat aku ajak ketemuan dia menanggapinya dengan senang hati untuk ketemuan.
Pada saat itu kami menentukan waktu dan tempat untuk pertama kalianya kami keremuan. Kami menentukan tempat pada sebuah restoran siap saji yang berada di Mall di kota bogor pada hari kamis pada pukul 15.00 wib. Pada saat itu aku-pun sampai ke lokasi lebih dulu, kira-kira setealh 10 menit aku menunggu Renita-pun datang.
Pada saat itu dia datang dengan mengenakan jeans berwarna brtu dongker dan baju ketat berwarna putih. Ketatnya baju dan celana jeans Renita itu membuat pantat dan payudaranya terlihat montok dan kencang sekali dari balik pakaianya. Payudara Renita sebenarnya tidak terlalu besar namun seperti itulah seleraku, sedang, namun montok dan padat.
Dalam pertemuan pertama kami kami mengobrol tidak ada rasa rishi atau cangung sedikitpun. Entah mengapa bisa seperti ini. Memang wanita ini jika aku rasa-rasakan memang tipe wanita pemikat. Sepanjang pertemuan kami itu, Renita tidak menepis tanganku pada saat aku mencoba memegang tangannya, bahkan dia mengusap bibirku yang katanya belepotan sauce.
Mendapat respon yang seperti itu aku-pun semakin yakin kalau Renita memang ska padaku. Singkat cerita kami-pun telah selesai makan, dan aku-pun mengantar dia pulang rumah kontrakan yang ditingalinya sendiri. Sesampainya di rumah kontrakan Renita, dia memintaku untuk mamprr sebentar, tanpa banyak berfikir aku-pun mengiyakan tawaranya.
Rumah kontrakan yang terdiri dari ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi milik Renita, menyelimuti suasana romantis yang sudah tercipta sejak di mall tadi. Hal itu membuat suasana dinatara kami terasa aneh, semacam terasa sesak nafas aku saat itu. Situasi kontrakan yang sepi sungguh memancing otak mesumku.
Pada saat iru aku berfikir harus mengakhiri pertemuan ini dengan kesan yang dalam dan penuh kenangan.
Mata Renita saat itu menatapku seakan memberi sinyal padakau agar aku berbuat sesuatu kepadanya. Sampai pada akhirnya aku-pun berpura-pura untuk buang air kecil di kamar mandinya, dan Renita-pun mengantarku kedalam dengan posisi dia berjalan didepanku. Sebelum sampai diakmar mandi, tepatnya berada didepan kamarnya, aku memberanikan diri untuk menarik tangannya, dan kini tubuh kamipun berhadapan dengan jarak tubuh yang sangat dekat dan berhadapan,
“ Ada apa kamu menarik aku Mas?, , ” ucapnya dengan wajah sayu seolah tau jika aku ingin berbuat sesuatu padanya.
Saat itu aku tidak menjawab pertanyaannya, dengan penuh birahi aku mulai mencium bibirnya, dengan lembut. Tanpa perlawanan Renita menikmati ciumanku, bahkan diapun merespon ciumanku dengan lembut dan penuh nafsu. Bibirnya yang sexy terasa sangat lembut dan manis. Kini kamipun saling berpangutan dengan lidah yang saling menjelajahi.
Ditengah hangatnya ciuman kami, Renita sempat menghentikan ciuman kami, dia berkata dia sungguh sangat terangsang dan dia juga berkata jika baru kali ini dia melakukan kissing. Dari pengakuan Renita itu aku merasa tertantang untuk membimbing dan memberinya kepuasan yang tak akan terlupa seumur hidupnya.
Setelah sempat terhenti ciuman kami, kami-pu melanjutkan lagi.
Nampak saat itu Renita menikmati ciuman yang semakin memanas.Aku merasakan tubuhnya terasa agak panas, dari hal itu mulailah aku melepas kaos-nya, dan Renita menurut saja. Karena menurut aku-pun melanjutkan melepas Bra Renita yang berwarna hitam. Seperti yang aku bayangkan sebelumnya, Renita ini mempunyai payudara yang berukuran sedang namun kencak dan montok. Setelah terlepas Bra-nya, aku membiarkan payudara itu tergelantung bebas. Aku-pun beralih menjilati leher Renita,
“ Euhhhhh… Ssssshh… geli Mas, Ouhhh…, , ” desahnya sembari memperkuat pelukanya padaku.
“ Enak Mas, terus mas …Sssshhh…, , ” desahnya semabri mengelincang kegelian.
Pada saat itu tubuh Renita mengelincang erotis dalam pelukanku, hal itu membuat nafsuku semakin membara saja. Sembari masih menjilati lehernya dan telinganya, kini tanganku-pun mulai melepas celana jeans-nya, tidak kusangka Renita pasrah dia bahkan dia membantuku melepas celananya, setelah terlepas celananya terlihatlah gundukan vagina yang menyembul dari balik celana dalam sexy berwarna hitam, Wow… sexy sekali. Kini Renita sudah telanjang dada dan hanya memakai celana dalam saja.
Dengan segera aku-pun membimbing Renita ke kasur dan sesampainya dikasur aku-pun merebahkan tubuhnya. Sejenak aku diam menatap keindahan tubuhnya, aku hanya tersenyum menatapnya, dan Renita membelai rambutku dengan wajah sayu dan pasrah, lalu,
“ Ren, aku merasa nyaman denganmu, aku mencintaimu Ren,, ” kataku merayu sembari menciumi wajahnya.
“ Aku juga Mas, aku merasa nyaman jika bersamamu Mas, , ” balasnya.
Aku mulai bergerilya diatas tubuhnya kujilati lagi lehernya, bagian tubuh wanita yang paling gampang membuat membuat mereka kegelian. Kutelusuri dadanya menuju belahan payudaranya Tanganku mulai meraba dan sesekali kucubit putting. Pada saat itu Renita hannya meringis, dan membalas mencubit lenganku.
Kunikmati payudara Renita, dan dia menikmati perlakuanku padanya. Saat itu rasanya darahku terasa mendidih sekali. Kini ciumanku mulai beralih turun menjilati, dan menciumi perutnya.
Nampaknya kami sudah kami terbawa suasana yang hot itu. Jilatan demi jilatan aku lakukan hampir pada seluruh tubuhnya, kini sampailah aku di bawah pusarnya. Merasa masih terhalang celana dalam, aku-pun melepaskan celana dalamnya dengan perlahan. Tanpa penolakan dari Renita kini celana dalam renita-pun sudah terlepas, terpampanglah kewanitaan Renita yang dihiasi bulu kewanitaan yang luman lebat. Tanpa banyak kata, kusibakan bulu kewanitaan Renita dan aku jilati kemaluanya.
Dengan penuh nafsu sex, kujilati dan sesekali aku hisap clitorisnya. Pada saat kemaluannya kuoral, dia sedikit terpekik dan dia menjambak rambuntuku. Jambakan Renita membuatku tambah bergairah. Aku semkain liar saja, aku hisap, jilat bibir kewanitaan dan clitoris Renita dengan liarnya. Lidahku dengan lihaynya menelusup masuk keliang senggamanya, lalu,
“ Ouhhhh… Sssss… Ahhhh… Ouhhh… enka Mas, terus mas ja ngan berhenti !!!, ” ucapnya diiriningi desahanya.
Nafas dan nafas renita saling memburu, kemaluan Renita terasa nikmat sekali pada saat itu. Tubuhku bergetar, nafsuku memuncak tidak karuan. Dalam hatiku sempat berkta, gila, kenikmatan vagina Renita rasanya lebih nikmat dari vagina istriku yang mulai agak longgar setelah melahirkan. Dengan cepat aku buka semua pakaianku, sekarang akupun telanjang bulat. Kaki Renita menjepit-jepit kepalaku.
Cewek ini terangsang hebat. Tapi rasanya tidak adil kalau dia terbang sendiri. Kuputar tubuhku menjadi dan kini kamipun dalam posisi sex 69. penisku yang tegang mengacung di wajahnya. Renita shock sewaktu melihat Penisku, dia terdiam, mungkin tidak tahu harus melakukan apa,
“ KOg diem sayang, ayo pegang penisku, habis itu diremas sayang, ” ucapku mengajarkannya.
Setelah beberapa menit Renita mau meremas-remas penisku. kurasakann ada sensasi nikmat menyerangku. Rasanya lebih nikmat dari pada kuremas sendiri atau istriku yang meremasnya. Pantatku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Renita. Lama-kelamaan remasan Renita makin pintar dan lincah saja. Penisku semakin menegang dan semakin maksimal ereksinya.
Aku meneruskan oralku pada kemaluan Renita, sebaliknya Renita juga semakin semangat memainkan batang kejantananku. Kemaluannya basah oleh liur dan lendir. Aku sendiri tidak tahan lagi,
“ Ayo sayang sepongin Penis aku !!!, ” pintaku dengan nada memelas.
Mungkin dalam keadaan fly, Renita menurut saja, dilahapnya Penisku. Pertama agak pelan ragu, tapi kemudian Renita jadi buas. www.filmbokepjepang.net   Aku sulit menggambarkan rasa apa yang sedang menyerang tubuhku. Luarbiasa kami berpacu saling memuaskan. Cewek itu tidak perlu diajar banyak untuk menikmati kenikmatan sexs ini.
Beberapa menit Renita mengocok Penisku, aku merasakan nampaknya batang kejantananku akan segera menyemburkan spermaku, namun ketika ak akan mendapatkan orgasmeku tiba-tiba tangan Renita menghentikan kocokan pada Penisku. Syukur deh dia menghentikan, kan sayang kalau spermaku keluar karena kocokan tangan Renita.
Pada saat Renita mengehentikan kocokanya, tidak lama kemudian aku-pun menghentikan jilatan dan hisapanku pada kewanitaan Renita dan aku mengganti posisiku dengan posisi man on top,nampaknya Renita merasa agak keberatan,
“ Kog berhenti mas ??? ” ucapnya dengan nada bicara keberatan.
“ Emang kenapa sayang, kena tangung ya? Hha…, ” ucapku mengoda.
Saat aku berkata seperti itu Renita mengangguk malu sambil menggigit dadaku, dan aku,
“ Jangan digigit sayang nanti membekas, bisa-bisa nanti istriku curiga, ” ucapku.
Namun percuma saja aku berkata seperti itu, nasi sudah menjadi bubur, membekaslah bekas gigitan merah halus tergambar didadaku,
“ Bandel kamu yah, awas ya aku balas kamu…, ” ucapku.
Kemudian aku-pun membalas dengan menghisap payudaranya dengan kuat, kini membekaslah bekas cupangan merah menghiasi payudara-nya, lalu aku berkata,
“ Pokoknya kita harus bercinta sebelum bekas cupanganku hilang, kalau tidak bakala ada bencana yang bakal menimpa kita, ” ucapku menggodanya.
“ Hahaha, kamu nih bisa aja deh Mas, huwwwww… ” jawabnya.
Kemudian aku-pun sedikit menindih tubuhnya, dan kubelai rambutnya, lalu,
“ Sayang, aku boleh nggak minta keperawanan kamu?, ” pintaku.
“ Memangnya setelah mas jilat dan isep vagina aku, aku masih perawan ?, ” ucapnya bingung dan polos merasa heran mendengar ucapanku.
“ Kamu ini ada-ada aja deh, kan kita belum ML, tadi akukan Cuma jilat dan cium vagina kamu sayang, jadi kamu sekarang masih perawananlah, dan tadikan tidak ada darah yang keluar dari vagina kamu, yang ada tadi Cuma lendirmu kewanitaan kamu yang keluar, huh… ” ucapku menjelaskanya.
Kemudian Renita memelukku dan berkata,
“ Makasih ya Mas, terus terang aja Mas aku suka pada mas semenjak pertama kali bertemu sama mas waktu itu, jadi jika sekarang aku sudah telanjang dihadapan mas, artinya aku sudah menjadi milik kamu sepenuhnya mas, ” jawabnya.
Mendengar perkataannya aku sedikit terkejutn lalu aku berkata lagi untuk meyakinkanya,
“ kamu nggak inget kalau aku sudah aku beristri, ” tanyaku.
“ aku tidak perduli degan status kamu Mas, dan aku tidak akan cemburu jika Mas bersama istri Mas, aku rela menjadi yang kedua Mas, ” jawabnya polos dengan wajah serius.
Inilah wanita, mereka memberi sexs agar mendapatkan cinta. Sedang pria memberi cinta untuk mendapatkan seks. Lalu Kuciumi wajahnya,dan Renita membalas dengan antusianya. Birahi kami kembali bangkit, kulit kami bergesekan membawa sensasi nikmat. Payudara-nya hangat lembut dan kenyal menggosok dadaku,
“ Sssssssss…. Ouhhhhhhhh….., ” erang nikmatku.
Kini kami kembali tenggelam dalam suasana mesum lagi. Renita mengerang sewaktu jariku menusuk kemaluannya yang banjir. Kukocok tidak terlalu dalam, aku tidak ingin merobek selaputnya, biar Penisku yang merobeknya,
“ Sssss… enak mas… Ahhhhh…., ” desah Renita.
Saat itu tubuh Renita memanas, dan aku sendiri lebih memanas dari Renita. Kini mulailah kutuntun tangannya untuk memegang penisku,
“ Sayang, bantuin aku masukin penisku ke vagina kamu yah !!!, ” pintaku.
Renita meremas Penisku dan mengarahkan ke Kemaluannya. Alat kelamin kami bersentuhan. kepala batangku menyentuh bibir kemaluannya. Inilah pertamakali kami seutuhnya bersatu. Kudorong masuk Penisku yang mengeras seperti batu. Mata Renita terpajam sambil menggigit bibirnya. Kemaluan yang basah dan sudah terbuka itu masih sempit untuk di masuki.
Aku keluar masukan sedikit demi sedikit penisku secara berulang kali,
“ Ouhh… Auwww… Sssss… Sakit Mas…, ” erang Renita setiap kali Penisku mencoba menembus keperawananya.
“ sabar ya sayang, tahan dulu sakitnya, ” ucapku.
“ Aku nggk kuat Mas , sakit Mas, huwwww…., ” rintihnya.
“ Sakitnya Cuma sebentar kog sayang, tahan dulu yah…, ” ucapku mencoba menenangkanya.
Sembari terus merayu dan menenangkanya, dengan sedikit kasar aku mencoba menjenol keperawananya, dan,
“ Blessssssssssssssssss, ”
Pada akhirnya tertembuslah selaput dara Renita oleh penisku, dan bercak darah segar-pun menempel di Penisku. Sekitar 3 menitpenisku tertanam didalam Vagina Renita, benar-benar nikmat sekali. Penisku terasa hangat, dan seakan dinding vagina Renita memijat penisku. Saat itu penisku tertanam dalam hingga semua batang kejantananku habis tertelan oleh Vagina Renita.
Liang senggama Renita sempit tapi dalam, penisku yang panjangnya sedang saja sekitar 14 cm tenggelam semua. Tubuh Renita mengejang bergetar, dia menggigit lagi dadaku kali ini agak dekat leher. Tapi karena sedang fly aku tidak peduli. Setelah beberapa saat kami meresapi setiap butir kenikmatan. Aku mulai menggenjot kejantananku , kami bersatu dalam dalam nafsu birahi yang di iringi rasa sayang.
Aku seperti seorang joki yang sedang duduk diatas kuda. Sementara Renita menggelepar-gelepar seperti ikan kehabisan air. Nafas yang memburu dan erangan. pikiranku tersumbat, tubuhku melayang kesurga.
Renita tambah membuatku bersemangat menyetubuhinya dengan suaranya yang merengek, mengerang nikmat. Berkali-kali dia menceracau tidak karuan,
“ Ahhhh… Sakit Mas… Aghhh… Ssssssss… Ahhhhh…, ” desah nikmat bercampur rasa ngilu karena memang baru kali ini renita ML.
Dengan penuh birahi aku menggenjot Vagina Renita, kira-kira setelah 15 menit, aku kurasakan Vagina meghimpit kuat kejantanaku. Tubuh Renita mengejang terdiam, nafasnya memburu tersendat-sendat, dan Renita memelukku erat. Nampaknya Renita hampir orgasme. Lalu aku-pun Kupercepat tusukan penisku ke vagina Renita,
“ Ouhhhh… Mas… Sssssss… Aku keluar Mas… Ahhhhhhhhhhhhh…, ” ucapnya.
Terasa lendir kawin Renita membasahi kejantananku yang tertanam dalam Vagina Renita. Ditengah orgasme yang didapatkan Renita, aku-pun terus menusuk vagina Renita dengan cepatnya. Sekitar 5 menit aku menggenjotnya. Tidak lama kemudian kurasakan batang kejantananku berdenyut dan,
“ Ahhhhhhhhh… Crotttttttttt… Crottt.. Crotttt…, ”
Tersemburlah air maniku didalam Rahim Renita, saat itu yang kurasakan hanyalah kenikmatan yang luar biasa. Aku tidak berfikir bagaimana akibatnya setelah kejadian ini pada saat itu. Kurasakan sisa-sisa kenikmatan orgasmeku. Kemudian,
“ Sayang, terima kasih ya, kamu wanita hebat yang baeru aku temukan dalam hidupku ini, kamu telah memeberikan aku surge dunia yang belum pernah aku rasakan, ” ucapku sembari kukecup keningnya.
“ Iya Mas, aku juga terimakasih Mas, aku sayang kamu Mas, jangan tinggalin aku Mas…, ” ucapnya lemah penuh makna.
“ Iya sayang aku nggak akan tingalin kamu, aku janji, ” ucapku.
Semenjak kejadian itu hubungan kami berlanjut, dan beruntung sekali karena Renita tidak hamil saat itu. Kini kami-pun sudah kawin sirih tanpa sepengetahuan istriku. Hari-hari kami dipenuhi dengan hubungan sex yang dilandasi rasa rela dan cinta. Semoga hubungan kami langgeng dan tidak ketahuan oleh istriku. TamaT. www.filmbokepjepang.net

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account