Akibat Tukang Ojek

Akibat Tukang Ojek

Akibat Tukang Ojek

Comments Off on Akibat Tukang Ojek

Hari ini Naomi mengkhiri aktifitasnya di idol grup jeketi. Sebagai jagoan imajinasi gue, Naomi dan Ve adalah dua sosok yang bikin gue bertahan bikin tulisan selama ini. Entah story itu di nilai jelek atau baik oleh para pembaca story gue. Akhirnya menyerah juga, bersamaan ini kelulusan Naomi, gue beneran pamit. Motivasi nulis sudah bener-bener hilang. Masih punya hutang di forum sebelah yang pasti harus di selesain. Terakhir dari gue buat forum Fiksi, Oneshoot dengan cast Naomi.

Start….

Malam itu, Malam jumat Kliwon, karena terpaksa tidak ada yang bisa menjemput aku di Fx pasca latihan. Aku akhirnya terpaksa memakai jasa ojek online untuk mengantarku pulang. Ada juga perasaan was-was, karena malam-malam diantar orang asing dan aku ini cewek, jadi wajar kalau ada pikiran negatifnya.

Jadilah akhirnya naik ojek online pulang ke rumah. Kalau biasanya dapat driver yang asik dan nggak ngebosenin, kali ini dapat driver yang bikin bosen. Pelit bicara dan nyetirnya itu lho, ngebut banget tapi gak hati-hati. Sudah kuingatkan buat naiknya pelan-pelan saja malah makin ngebut aja. Dan firasat gaenak pun terjadi, bukan dimacem-macemin, tapi si drivernya kehilangan keseimbangan di tingkungan akibat ada kucing yang nyebrang dadakan. Akhirnya jatuh berdua, dan karena kepalaku kebentur dinding pagar orang, mendadak pandanganku buram dan gelap gitu, ada suara orang-orang nolongin tapi malah gak kelihatan sama sekal dan pas aku buka mata.

bangun hari ini mau bolos lagi? sekolah itu bukan sekolah kakekmu Naomi

hah? Sekolah?

Aku mengejap-ejapkan mataku supaya bisa melihat lebih jelas siapa yang tengah berbicara denganku. Begitu pandanganku mulai jelas betapa terkejutnya aku. Seorang yang familiar ada di depan pintu kamarku dengan pakaian yang tidak wajar untuk dipakai oleh dia.

kak Ve???

Ve??? Siapa itu??? kamu ngelindur ya??? ohh aku tahu semalam nonton drama lagi sampai pagi? Pantes sampai kebawa mimpi

Aku lantas melompat dari tempat tidurku dan menyentuh pipinya, mengelusnya perlahan. Nggak salah lagi, dari teksturnya memang dia kak Ve. Aku lantas tertawa, sungguh lucu membayangkan kak Ve yang pemalu dan selalu terlihat polos berubah menjadi lelaki atau danso seperti sekarang.

kamu ngetawain apa sih?

kak Ve tiap kamu jadi danso begini aku mau ketawa

apa itu Danso??? Siapa dia? Artis?

danso itu julukan kalau kita pas perform jadi cowok jadi-jadian aduh aku mau ketawa lagi

Aku benar-benar tidak membayangkan kak Ve akan berdiri di depanku dengan kostum dansonya. Sungguh untuk alasan apa dia datang dengan jadi pria jadi-jadian. Tapi tiba-tiba kak Ve memegang pundakku dan tatapannya berubah menjadi tajam, sepertinya dia akan marah.

dengar Naomi, aku nggak ngerti maksud ucapanmu itu apa danso itu apa, yang jelas aku ini kakakmu, Vernando, dan sekarang waktunya kamu berangkat sekolah jadi cepat kamu mandipakai seragam sekolahmu sebelum kamu terlambat dan aku dapat surat teguran lagi

lagi bercanda kan? aku bertanya sambil memiringkan kepala.

apa aku kelihatan bercanda Naomi??? kali ini matanya memerah dan suaranya nampak seram di telingaku.

Entah kenapa sepertinya dia nggak bercanda. Aku pun buru-buru kabur ke kamar mandi. Baru kali ini aku melihat sosok mengerikan kak Ve. Bukan ding, dia lagi jadi Vernando, apa yang sebenarnya terjadi.

***

Berubah, aku sama sekali nggak paham dengan dunia ini sekarang. Aku ini anak kuliahan, tiba-tiba duduk di sebuah bangku urutan nomor tiga dari depan, dipaksa mengerjakan tugas sekolah anak SMU yang aku sendiri tidak ingat lagi sejak aku lulus sekolah dan masuk universitas bareng Sinka. Aku sendiri juga bingung kenapa kak Ve tiba-tiba jadi cowok sekaligus kakakku sendiri, sementara Sinka entah kemana.

Naomi Naomi

Panggil bocah perempuan disebelah tempat dudukku yang membuatku benar-benar menjadi risih. Bocah berdada gede itu terus menerus memanggil namaku sedari tadi, meski aku sudah memberi gestur untuk diam, tapi dia masih saja menggangguku.

apa sih Nat!!! hardikku sehingga membuat ibu guru yang duduk membaca majalah di depan menengok ke tempat dudukku.

ada apa Naomi??? tanya bu guru.

nggak bu nggak apa apa

Kembali aku melihat ke arah lembar kertas soal ulanganku. Tidak ada satupun soal yang bisa kukerjakan, hanya kupandangi saja tanpa mau kucoret-coret. Lagi-lagi bocah berisik sebelahku yang seharusnya bernama Natalia itu, kembali memanggil-manggil namaku. Akhirnya akupun menoleh.

kamu kenapa sih dipanggil kok malah marah-marah.. ini lho aku sudah selesai biasanya kan kamu nungguin contekan dari aku??? kata Nat.

eh masa sih? ujarku sambil menggigiti pensilku.

iya nih cepet nanti keburu muter bu Laksaninya

Laksani, yups, gak salah tulis. Sosok guru yang duduk di depan sambil membaca majalah itu adalah teh Melody. Masih dengan tatapan galaknya ditambah kacamata yang ia pakai membuatnya sedikit lebih cantik dari biasanya.  photomemek.com Tapi usia memang tidak bisa menipu sih. Dengan kemunculan aneh sosok teh Melody sama kak Ve dalam mode Vernando jelas menunjukkan kalau ini bukan duniaku, apakah aku lagi bermimpi? Atau tengah terjebak dalam imajinasiku sendiri.

***

wwoyy bangun lo ini meja tempat gue sama temen-temen gue minggir lo

Aku mendongakkan kepalaku dan menatap tajam ke arah bocah sok yang ada di depanku. Gracia!!! Berani sekali kamu ikut-ikut jadi Danso dan bertindak menyebalkan seperti sekarang.

eh Cio jangan sok-sok begitu memang teh ini meja punya nenek moyangmu Nat berdiri sambil berkacak pinggang memarahi Gracia yang tengah menjadi Cio.

siapa yang sok-sok an ini bukan meja gue noh punya ibu kantin tapi gue biasa makan di sini sono gih nyari tempat lain kata Cio sambil bergaya alay saat berbicara.

aku sama Naomi udah duluan kamu aja yang nyari tempat lain

eh lelet ya ini cewek, udah gue bilang gue biasa makan di sini lo sama teman lo yang tiduran ini pindah aja ke tempat lain ngerti?

Aku yang tidak tahan dengan pertengkaran mereka segera berdiri. Dengan gerakan cepat, aku melakukan headbang alias mengayunkan kepalaku tepat di depan Cio aka Gracia versi cowok ini dan rambutku sukses menampar pipinya sehingga dia nampak terkejut.

aku sama Nat akan pergi pakai deh sepuasnya tempat ini kalau perlu makan mejanya juga nggak apa-apa kok ayok Nat

Mampus, itulah kata pertama yang keluar dari mulutku saat melihat Cio berdiri terpaku tanpa bisa berkata apa-apa. Jikalau ini bukan semestaku dan halusinasiku saja, maka tentunya aku punya hal yang bisa bikin pria-pria macam Cio itu bungkam. Sorry Gre, tapi kamu keterlaluan sekali jadinya kukasih headbang penakluk para lelaki, klepek-klepek deh kamu sama aku, hihihi.

Naomi Naomi

apa sih Nat? bisa nggak gausah ngulang-ngulang gitu manggil namaku

emmhh kamu apain tuh si Cio sampai diam tanpa kata gitu udah kayak patung aja

hahaha tau deh, aku kan gak ngapa-ngapain dia

hmm kok bisa ya, ngomong-ngomong kenapa kamu manggil aku Nat???

lah memang namamu kan Natalia?

haaa??? Hahaha salah, namaku itu Ratih, sejak kapan berganti jadi Natalia?

hah??? itu reaksi terakhirku, sungguh dunia yang aneh sekali.

Sepulang sekolah, aku dan Nat, eh bukan, sama Ratih seperti biasa menunggu jemputan kami masing-masing. Saat itulah, secara tiba-tiba seorang cowok, entah dia ini kuliah atau masih sekolah, menghentikan sepeda motornya dan melepas helmnya.

siapa ya? tanyaku sambil memiringkan kepalaku.

apa-apaan sih kamu masa sama cowokmu sendiri kamu lupa?

cowok??? Pacarku??? aduh, ya tuhan, kenapa harus dia sih? Aku mengingat-ingat siapa julukan dia di dunia realitaku.

sayang??? idih, aku geli dipanggil sayang sama kamu, please tuhan, hentikan kegilaan ini.

aku nggak apa-apa, Pawpaw makasih, aku lagi banyak melamun maaf terpaksa deh.

yaudah ayo kita pulang aku anterin ke rumah

biasanya kita begini nggak sih? tanyaku ke Ratih yang ada di sampingku.

kalian maksudnya? Ya iyalah kan kalian pacaran dan kamu sendiri yang minta Pawpaw jemput kamu ujar Ratih yang kemudian kembali sibuk sama handphonenya.

oke deh kamu boleh anterin aku pulang kataku yang kemudian bisa melihat senyuman di pipi Pawpaw.

Akhirnya aku pulang dibonceng sama Pawpaw aka Nadila mode cowok di dunia ini. kebayang nggak gimana rasanya dipacarin sama cewek sekaligus teman situ sendiri, meski wujud Pawpaw adalah laki-laki di di dunia ini, tapi siapa yang bisa membuktikan dia laki-laki tulen kecuali dia punya anu di balik celananya.

dah sampai nih Tita

Titaaa???

ada yang salah???

nggak ada yaudah, aku masuk dulu kataku yang mulai pusing dengan segala fenomena yang terjadi saat ini.

lho kamu nggak ijinin aku masuk nih? Mumpung aku yang nganter tanya Pawpaw saat aku berjalan menuju pagar dan berniat menguncinya lagi.

emang biasanya kalau kamu nganter terus kamu masuk gitu?

ya iyalah aduh, kan kamu pasti ngajak aku begituan kalau nganter kamu pulang

begituan???? aku kaget mendengar ucapan Pawpaw barusan. Tak ingin salah paham, akupun ingin memastikan.

iya begituan burung ketemu sarang sayang

hueeekkk pergi nggak ada hari ini nggak ada begituan pulang kamu usirku sambil berusaha menahan muntahku.

sayang kamu nggak apa-apa? tanya Pawpaw dengan wajah nampak khawatir.

aku bilang pulang ya pulang aduh, hooeekkk

oke aku pulang kamu buru-buru masuk dan istirahat deh bye

Itu anak kok ya nggak peka ya? pacarnya muntah-muntah malah ditinggal pergi, harusnya aku suruh pergi ya nolak dong. Mungkin Pawpaw takut aku hamil kali ya, makannya dia kabur. Jijik banget ngebayangin Pawpaw telanjang di depan aku sambil gesekin, aaah. No, nggak bisa. Dan aku pun muntah lagi.

***

Malas bangun, entah rasanya aku benar-benar malas menghadapi kenyataan kalau aku terjebak di dunia yang tidak aku kenali ini. Seperti biasa, Si Vernando itu datang membangunkanku untuk pergi ke sekolah dan aku selalu jadi pihak yang salah setiap pagi. Dan ini sudah hari ke tujuh aku mengalami situasi yang sama, harus bertengkar setiap pagi dengan si Vernando.

dek panggilnya, sedikit halus dari biasanya. Biasanya si Vernando akan memanggil namaku jika menyapa dan mengajak mengobrol.

iya ada apa?

kamu masih berhubungan sama Pawpaw?

kalau iya kenapa? kan kami pacaran

oh ya udah dia bangkit dari tempat duduknya dan membawa piring-piring kotor ke tempat cucian di dapur.

Aku merasa ada raut sedih sekaligus tak bahagia terpancar dari wajah kak Ve saat aku mengatakan soal Pawpaw. Aku sangat hafal ekspresi kesedihannya karena aku pernah satu tim dan kurasa persamaan fisik mereka berdua pasti juga berakibat terlihat sama ketika bahagia dan tengah bersedih. Jujur selama seminggu ini berlalu, ku berusaha mengenali masing-masing karakter orang-orang yang berhubungan denganku di dunia ini termasuk kak Ve dan Pawpaw.

aku jalan dulu ya kataku ramah ke Si Vernando.

hati-hati di jalan jangan pulang larut, besok sekolah

iya kak entah kenapa aku ingin memanggilnya demikian. Aku membayangkan dudut memanggilku cici, jadi aku melakukan hal yang sama ke Vernando ini.

Aku berjalan keluar sambil menenteng tasku. Kulihat diluar, Pawpaw sudah menunggu di dalam mobil miliknya. Saat aku masuk Pawpaw nampak senang dan melihatku dengan tatapan kagum. Aku sudah belajar membiasakan diri dengan semua ini, meski masuk belum seratus persen mampu kutahan, aku tidak akan muntah di depannya, bahkan kita sudah berciuman dan upps, rahasia.

Pawpaw menstarter mobilnya dan melajukannya keluar dari pekarangan rumahku. Perasaanku campur aduk, gimana ya rasanya kencan dan ngeseks sama Nadila versi cowok. Aku sendiri juga penasaran apakah Pawpaw ini punya Anu layaknya laki-laki sungguhan? Atau cuma sekedar berubah danso aka cowok-cowok jadian saja.

Seperti yang sudah ketebak, Pawpaw mengarahkan mobilnya kearah puncak. Dia beberapa kali menggengam tanganku dan memuji kalau aku cantik, ya jelaslah aku cantik, ada ada saja nih si Pawpaw.  photomemek.com Aku juga bertanya-tanya banyak hal kepadanya dan ketemulah jawabannya soal kesedihan raut Vernando tadi pagi. Vernando sangat menyayangiku, makannya dia tidak rela aku dekat-dekat dan berbagi kasih sayang dengan pria lain. Segitunya kamu sayang ke aku kak Ve? Hihihi.

Tibalah kami tiba di sebuah penginapan, dan setelah menyewa sebuah kamar langsung deh kami berdua masuk ke dalam. Aku makin deg-degan membayangkan dibalik celana itu ada tititnya nggak ya? pokonya pikiranku benar-benar penuh kekhawatiran. Dan rasa ke khawatiranku itu terjawab, setelah celana jeans yang dia pakai dilepaskan, sebuah tonjolan nampak di celana dalam.

ohhh My god Pawpaw kamu beneran cowok sungguhan? kataku begitu kerasnya.

kamu pikir apa sih? Ada ada saja ujarnya dengan sewot.

Pawpaw melucuti pakaiannya sendiri dan dia kembali menatap kesal kearahku ketika dilihatnya aku masih memakai utuh pakaianku. Dengan ragu-ragu aku pun melepas satu persatu pakaian yang membalut tubuhku. Yakin, jika ada Wota di sini, pasti mata mereka akan jelalatan ke arahku. Pawpaw lalu menarik tubuhku ke dalam kamar mandi. Dia mengajakku untuk mandi bareng terlebih dahulu karena tubuh kami sudah lengket oleh keringat karena terjebak di kemacetan tadi.

Aku mendesah pelan setiap daerah sensitif pada tubuhku tersentuh. Melihatku seperti itu, Pawpaw malah semakin sering menyentuh kedua puting payudaraku. Sedangkan tangannya yang lain jadi sibuk meraba-raba bibir vaginaku.

ssshhh Paw, mendingan di kamar saja deh jangan di kamar mandi begini

Pawpaw menuruti permintaanku, syukurlah dia tidak buta oleh nafsu seperti yang aku takutkan. setelah selesai menyabuni tubuhku, dia kemudian membilas tubuhku sampai bersih. Dia kemudian dengan penuh semangat menggendongku ke ranjang untuk segera menikmati tubuhku. Tapi lagi-lagi aku menyelanya.

eitts, aku keringin badan aku dulu… Paw, mandi dulu sana gih! Supaya nggak bau pas ngeseks sama aku! kataku dengan nada centil ke Pawpaw.

Aku tertawa lirih melihat reaksinya yang nampak ogah-ogahan ke kamar mandi lagi. tapi aku terus mendorongnya sampai dia pun akhirnya kembali ke kamar mandi dan kudengar gemericik air shower. Nggak ada toleransi buatmu Paw, hehehe. Setelah mengeringkan badan, aku tiduran telentang di atas tempat tidur dalam keadaan telanjang bulat. Entah kenapa aku merasa deg-degan lagi. menurut cerita Paw, aku sudah nggak virgin lagi, tapi bukan dia yang buka segel, jadinya dia nggak tahu siapa pelakunya.

Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuhnya ala kadarnya, Pawpaw langsung menyerbuku yang sudah nampak terletang polosan tanpa sehelai benangpun di atas tempat tidurku. Dia langsung menyerang payudaraku, menyusu disana sambil sesekali meremasnya lumayan cukup keras. Tentu saja birahi yang hebat segera melandaku. Aku mengerang, mendesah dan menggeliat keenakan akibat perlakuan Paw, pada kedua payudaraku. Perlahan tapi pasti, cairan cintaku mulai mengalir membasahi dinding liang vaginaku.

Dan aku kembali menggelinjang kegelian ketika semua cairan cintaku yang keluar itu segera diseruput oleh Paw yang kini berpindah menyerang area bawah tubuhku. Dengan penuh nafsu Paw terus menjilat bahkan mengecupi vaginaku.

Paaw Aaaa kamu aaahh aku tak kuasa menahan serangannya sampai mendesah keenakan. Kedua telapak tanganku kugenggamkan pada sprei tempat tidur selagi aku berjuang menahan nikmat yang kurasakan sekarang ini.

Desahan nafasku semakin hebat ketika Pawpaw menusukkan lidahnya ke dalam vaginaku. Sementara itu tangannya terus memelintir putting payudaraku bergantian antara yang kiri dan kanan. Akhirnya setelah lima menit aku menggeliat dan mengejang, orgasme melandaku. Orgasme barusan sudah cukup untuk membuat nafasku tersengal-sengal. Seluruh tubuhku berkeringat dan terasa sudah lelah.

say aku masukin sekarang udah nggak tahan ijin Pawpaw saat dirinya sudah mengambil posisi di selangkanganku, membuat aku memperhatikan, penis seperti apa yang akan segera memompa vaginaku ini. Rasanya masih sulit untuk percaya, Nadila benar-benar menjadi lelaki dan mempunyai penis dan bersiap menyetubuhiku.

Ternyata penis milik Pawpaw tak sebesar dugaanku, palingan tak sampai lima belas senti. Aku jadi sedikit tenang dan tidak khawatir mengalami sakit yang berlebihan saat penis itu menusuk vaginaku. Ingin rasanya menolak, tapi kasihan Pawpaw. Kepala penis Pawpaw mulai masuk ke lubang vaginaku. Batang penis miliknya terasa begitu keras, dan terus menusuk ke dalam, tapi rasanya tak sampai menyentuh dinding rahimku.

Ooouuuugh eeeghh Pawpaw melolong keenakan sementara aku menggigit bibir merasakan sedikit sakit yang bercampur sedikit nikmat.

Paw pelan-pelan ya aku takut sakit kuingatkan dia supaya tidak brutal menyetubuhiku.

Kemudian Pawpaw mulai bergerak memompa liang vaginaku, membuat rasa nikmat langsung menjalari sekujur tubuhku. Aku pun menggeliat dengan pasrah. Sesuai arahanku, Pawpaw memompa tubuhku dengan ritme yang cenderung soft dan tidak menyakitiku sama sekali, makasih Nad batinku dalam hati.

Tapi pada akhirnya semua berantakan. Pawpaw mulai terhipnotis oleh kenikmatan dan nafsu semata. Dia mulai meninggalkan arahanku dan memompaku dengan begitu liarnya. aku segera melenguh-lenguh dan langsung orgasme, kali ini lebih hebat dari yang pertama tadi. Aku memandang Pawpaw dengan jengkel sekaligus penuh gairah. Tapi dia mengabaikan kekesalanku dan malah terus memompa liang vaginaku dengan kecepatan yang makin lama makin tinggi. Gairahku yang belum benar-benar turun setelah sempat mengalami orgasme, kini kembali naik dengan cepatnya.

Paw vaginaku bisa robekk kalau kamu brutal begini

sorry Say aku udah seminggu lho

tapi kan Aaaahhh pelanin Paw

Pawpaw mengabaikanku dan terus memompaku dengan kecepatan tinggi. Gila, staminanya benar benar luar biasa, aku dibuatnya kewalahan oleh Pawpaw, mungkinkah di duniaku dia juga sekuat ini sebagai seorang gadis. Sodokan demi sodokan seolah memompa gairahku kembali menuju orgasme, dan luar biasa, aku sudah orgasme yang ketiga saat ini, dua kali akibat liang vaginaku dipompa Pawpaw dengan ganasnya.

Setengah jam lebih berlalu, dan belum menunjukkan tanda-tanda bahwa Pawpaw akan orgasme. Tiba-tiba dia dengan perkasa menarikku bangun, dan turun dari ranjang berdiri. Dengan tetap memeluk pinggangku dan penis yang masih terus menancap erat dalam vaginaku, membuat aku takut terjatuh hingga melingkarkan betisku ke pinggangnya dan merangkul lehernya erat.

Dia kemudian melumat bibirku, sementara sodokan penisnya yang begitu kokoh, terasa semakin dalam menancap pada liang vaginaku, membuatku semakin melayang, mengantarku mengalami multi orgasme di pelukan dirinya.

uuuuh Paaaaawww. aaaaduuuuh enaaaaaak bangeeet erangku, tanpa terkendali. Aku pun mengejang di pelukan Pawpaw.

Kepalaku menengadah, pantatku terasa kejang tersentak-sentak ke depan, cairan cintaku membanjir membasahi lantai ruangan ini, nafasku seperti orang yang habis lari jauh saja. Aku benar-benar tak percaya bahwa diriku baru saja melakukan hubungan seks, dengan Nadila versi lelaki dan mengalami orgasme berkali-kali. Apakah hal seperti ini mungkin terjadi di dunia realita? Apakah seks itu senikmat ini? aku tidak tahu.

Lamunanku buyar saat Pawpaw tiba tiba memelukku semakin erat. Tusukannya juga semakin bertenaga, sementara tubuhnya terasa bergetar. Apakah akhirnya Pawpaw akan orgasme? Pasti dia akan segera orgasme.

Ennngghh… Naaaomeee sayaaang Jerit Pawpaw.

Dia menjepit tubuhku dengan pelukan yang dadaku sesak dan sulit bernafas. Namun hal itu membuatku kembali orgasme kecil, mengiringi semprotan spermanya yang amat banyak di dalam vaginaku. Dan aku sangat kesal ketika Pawpaw tiba-tiba melepaskanku begitu saja hingga aku agak terbanting, untungnya aku terbanting di kasur yang empuk.

Paw kasar banget SIH!!! bentakku dan membuatnya kaget.

sorry say aku kelepasan

bodo amat!!! Aku nggak suka kamu kasar!!!

Aku bangun dan menuju ke kamar mandi. Membanting pintu dengan kasarnya. Sayang sekali harus diakhiri dengan situasi seperti sekarang. setelah have fun diatas tempat tidur. Pawpaw mengajakku berjalan ke sekitaran penginapan yang di teruskan pergi jalan-jalan ke taman Safari dan ke Cibodas. Dia berusaha meminta maaf untuk kesalahannya, dan wajah menyesalnya mengingatkanku pada Nadila ketika salah gerakan dan berusaha meminta maaf. Ya sudahlah.

Aku tiba di rumah jam 10 malam. Kalau di dunia realita, pulang jam segini sih biasa saja, nggak bakal diomeli karena biasa pulang lebih dari tengah malam, tapi disini? si Vernando pasti marah-marah. Aku pulang dengan mengendap-endap biar nggak ketahuan si Vernando. Langsung berniat masuk ke kamar dan ketika lewat depan pintu kamar Si Vernando, aku tak sengaja mendengar lenguhan dan desahan. Aku pun tergerak untuk mengintip dan betapa terkejutnya aku.

Si Vernando tengah menindih tubuh seorang perempuan yang pahanya terbuka begitu lebarnya. Vernando memagut bibir perempuan itu dengan buasnya. Nampaknya dia baru saja orgasme, ketinggalan deh berarti, upss. Sebuah rasa sakit mendera telingaku, rupanya seseorang dari belakang tengah menjewer telingaku. Dia menarik telingaku memaksaku menjauh dari depan pintu Vernando dan menyeretku ke kamarku.

dasar tukang mengintip itu gak sopan namanya

Rona??? Kamu juga??? jadi siapa sekarang dirimu di dunia ini. suaranya benar-benar mirip penyanyi rock, garang, tapi dandanannya adem, sungguh cowok yang aneh.

sakit tau Ron iseng kupanggil begitu.

dasar, panggil gue kak Ronald jangan ngintip makannya jam segini baru pulang darimana?

kencan jawabku judes.

pasti ngewe

idih mulutnya saddisss

biarin mendingan lo perhatiin tuh abang lo kasian gue cabut dulu ya inget jangan ngintip, perhatian ke kakak lo ujarnya sambil berjalan keluar dari kamarku.

Masih banyak hal yang belum aku ketahui dari tempat ini, aku harus Arrrghh tiba-tiba kepalaku terasa sakit, pandanganku berkunang-kunang secara tiba-tiba menjadi gelap sama sekali dan tubuhku terasa ringan sampai ambruk ke atas tempat tidur.

***

Aku membuka mataku. Yang terlihat adalah sebuah ruangan dengan sebuah infus tergantung tak jauh dari tempatku berbaring. Setelah memahami sedikit lebih lama, barulah kusadari aku di rumah sakit. Kulihat Yona nampak tertidur dalam posisi terduduk diatas kursi.

Yon bangun kubangunkan dia.

eenggh eh udah bangun kamu

bisa tolong gelasnya haus banget Yona beranjak dari tempat duduknya dan mengambilkan segelas air putih yang ada diatas laci samping tempatku berbaring.

gila bisa ya tidur selama tiga hari??? Padahal cuma terbentur pagar doang pakai helm lagi

Jadi itu yang terjadi, syukurlah aku kembali ke dunia realitaku. Tapi aku malah termenung oleh pertanyaan Ronald, eh Rona, untuk memperhatikan si Vernando. Dokter datang dan mengecek kondisiku. Syukurlah aku bisa pulang besok pagi. Benar-benar deh. Gara-gara supir ojek online itu aku harus mengalami semua ini.

The End

sorry kalau jelek ya… ditulis langsung dari jam 9 malam dan barusan selesai tanpa gue proof atau minta proof ke siapapun… so sorry for Typo ya guys… Terimakasih forum fiksi… sayonara…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account