Tetek Jumbo Warisan Ibu
Hai sahabat …..Nama saya Ady keturunan jawa namun kelahiran lampung maklum luach orangtuaku merantau kelampung. Aku remaja yang lurus-lurus saja, dengan tinggi 167cm dan berat 60 kg. Selepas lulus SMA dikotaku aku minta ijin dengan orangtuaku untuk melanjutkan studi dikota pelajar, pembaca sekalian pastiannya mengertilah dimana itu kota pelajar????
Yaa…..tebak anda semua benar yaitu Yogyakarta, namun disana saya memiliki lingkungan dan teman yang kondusif dan bisa dibilang sangat melindungi dan menjaga saya disana, selain sibuk kuliah saya juga sibuk dengan kegiatan intra kampus sebut saja BEM dan sudah 2 th saya berkecimpung disana. Mungkin karena banyaknya pengalaman semasa kuliah dan berorganisasi saya mudah bergaul dan supel. Selepas saya menyelesaikan studi saya di yogyakarta saya mendapat pekerjaan dari perusahaan asing yang bergerak dibidang farmasi dan saya ditempatkan dilampung dikarenakan saya lebih menguasai lokasi daerah saya tinggal.
Dan dari situlah saya mulai mengenal nikmatnya ngesek. Karena tuntutan pekerjaan yang membuat saya untuk momdar-mandir ke apotek dan kedokter akhirnya saya mengenal dua gadis cantik secara bersamaan, yang pertama saya kenalan dengan cewek yang lagi berobat kedokter disekitar tempat tinggal saya sebut saja nama vera (bukan nama sebenarnya), awalnya hanya biasa saja karena kesalahan dalam memandanga akhirnya kita berkenalan dan ngobrol untuk mengakbrabkan diri masing-masing. Ternyata vera adalah gadis yang supel dengan perawakan yang enak dipandang, rambut hitam panjang terurai sepanjang pengait BHnya, dengan tinggi 157cm dan ukuran BHnya 34, itu saya ketahui dari mulutnya sendiri.
Sebelum larut malam saya harus melanjitkan pekerjaan saya yang tertunda dan meninggalkan vera dengan ibunya untuk berobat namun setelah kita menukar nomor hp masing-masing. Setelah itu saya menuju ke rumah praktek dokter kandungan, sebelum saya memasuki ruang dokter tersebut saya dikejutkan dengan assisten dokter tersebut sebut saja nama dewi (bukan nama sebenarnya), akhirnya kita berkenalan dan bercanda ria bersama hingga waktu yang ditunggu datang untuk menemui dokter tersebut. Sebagai gambar dewi anak gadis kecil dengan ukuran payudara yang besar sekali sehingga bila duduk dan bercanda dengannya mata saya tidak pernah lepas dari gundukan besar yang menjulang didadanya, dengan gigi yang ditata rapi dengan kawat gigi yang berwarna hijau sewarna dengan sofline yang digunakannya sehingga menambah daya tarik dewi malam itu. Setelah menunggu lama waktu yang dinanti datang saya menui dokter tersebut dan sebelum pulang saya janjian dengan dewi untuk mengantarkannya pulang, selain untuk mengakrabkan diri juga untuk mengetahui dimana rumahnya sehingga bila ingin ketemu tanpa kesulitan yang berarti langsung menemuinya.
Malam makin larut ketika kami pulang, bayangkan sendiri pembaca bila seorang dokter kebidanan dan kandungan bila membuka praktek pastinya larut malam baru lach bias pulang untuk melepaskan penat seharian, sesampainya dirumah ternyata telah disambut hangat oleh ibunya dewi yang telah lama menunggu, dewi mempersilahkan saya untuk duduk dulu dan ngobrol dengan ibunya, saya juga merasakan takjub yang luar biasa ternyata ibunya walau sudah tua namun tampak muda dan yang lebih mendebarkan hati saya adalah payudara yang dimiliki ibunya ternyata lebih besar dari padsa milik anaknya mungkin ukuran BHnya sekitar 40d , luuuuuuuuuuuuuuuar biasa selain cantik dan memiliki toket yang basar ternyata ibu ini ramah dan baik hati, sembari menunggu dewi selesai mandi saya ditemani ibunya untuk cerita dan tanya-tanya tentang saya dan keluarga saya, ya biasalah standar ibu ingin tahu temen cowok anak ceweknya. Setelah mandi, dengan rambut basah terurai dan seutas handuk untuk menetupui tubuhnya yang dililitkannya disela-sela gundukan payudaranya, bias dibayangkan sendiri pembaca betapa tegangnya adik kecil yang tertidur pulas langsung berdiri dengan gagahnya, dewi datang menemui saya, sabar ya dy…mau ganti baju dulu
Lima menit kemudian dia keluar dengan tanktop pink dan celana pendek makin merangsang aja nie cewek batinku….
Tak lama dia pamitan dengan ibunya untuk keluar sebentar untuk cari makan karena tadi belum sempet untuk makan malam, selama di perjalanan ingin rasanya motor yang saya gunakan untuk tidak berjalan karena dewi sungguh membuat saya merangsang hebat malam ini.
Dengan baju dan celana pendeknya dia duduk merapat diatas motor bahkan dengan sengaja menempelkan payudara jumbo miliknya. Sehabis makan malam saya ingin cepat pulang kerumahnya karena nggak enak sama ibunya namun dia melarang untuk tidak pulang cepat-cepat, dan dimalam itu pula saya dapat merasakan ciuman hangat darinya, pertama sich saya hanya mendaratkan ciuman dikeningnya tapi ntah kenapa mungkin karena terbawa suasana malam yang dingin kedaan itu menjadi berubah, seprtinya dia butuh kehangatan malam yang lebih dari itu lalu saya mengarahkan cumbuan saya kebibirnya yang ranum dan mengoda ternyata dewi malam membalasnya dengan ganasnya 10 menit sudah lidahku bermain didalam mulutnya bahkan liur kami beradu didalam rongga mulutnya. filmbokepjepang.sex Tak lama tangannya aktif bergerak menyusuri tubuhku,
tangannya terus mengusah punggunggu walau sebenarnya bukan itu yang dia mau namun batang penis yang telah meresahkannya, akhirnya tangan dewi kubimbing untuk merasakan kontolku, dia sangat takjub dan dengan cekatan dia mengelus dan mengusap ujung kontolku, sambil dia bertanya pada kontolku…..hei belum apa-apa kok uda ngences ciiii,hehehehehehe
Dengan candaanya tersebut akupun mulai aktif untuk mencopot baju dan celana yang dikenakan dewi, begitu takjubnya aku dengan payudara dan kemaluannya. Kok gondrong banget cii wie jembutmu saya kutanya dan dia hanya tersipu malu dan mencekram kontolku lebih kencang…..
Aduch…….terikku, dan dia tertawa kecil seakan bahagia makana jangan ngeledek orang donk…timpalnya. Tanpa banyak perintah posisi kita sudah berubah menjadi 69 posisi favorit bagi pemula. Agak lama aku mencumbu kemaluannya, dewi minta gantian, dia ingin mengulum kotolku.
“Masukin aja yuk dii, dewi sudah ingin ngerasain penis kamu di!” Cegahnya sambil mencium dan mngulum dalam-dalm kontolku
aku tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godaku.
“Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya di,” Balasnya sambil mencubit perutnku yang berotot.
Aku tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata dewi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa kontolku semakin berdenyut-denyut.
Aku tidak segera memasukkan batang kontolku, melainkan terus menciumi sekujur tubuh dewi,aku membalikkan tubuh dewi hingga menelungkup, lalu kucium kedua paha bagian belakangnya, naik ke bongkahan pantatnya yang sexi abis, terus naik lagi hingga ke tengkuk.
Aku menyelipkan tangan kiriku ke bawah tubuhnya, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi dewi, lalu aku remas-remasnya buah dadanya. Lidahku terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipinya. Sementara itu tangan kananku mengusap-usap vaginaku dari belakang. Hingga jari tengahku menyusup lembut ke dalam liang vaginanya yang basah merekah.
Aaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, nikmat banget dy…………
“Vagina dewi bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama kamu,” aku berbisik persis di telinganya. Dewi tidak bisa bereaksi apapun lagi. hingga tangan kananku bergerak mengangkat sebelah paha dewi
Mata dewi terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas dewi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinku menggenggam dan meremas gemas buah dada dewi, sementara yang kanan mengangkat sebelah paha deewi semakin tinggi. Lalu…, benda tumpul menyeruak masuk ke liang vagina dewi dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya teriak dewi…!!!
Sejenak dewi tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Dia nikmati inci demi inci batang kemaluanku memasuki liang vaginanya. Terasa penuh, nikmat luar biasa.
“Oohh…,” sesaat kemudian dewi mulai bereaksi tak karuan. Tubuhnya langsung menggerinjal-gerinjal, sementara aku mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku terus menjilati putingnya derwi yang semakin merekah..
“di, penismu enaaak…!!!,”dewi setengah menjerit.
Aku tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalku. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja dewi semakin menjerit-jerit karena Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.
“Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
aku malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihan dewi. dewi semakin erotis.
“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”
Masukin lebih dalllllllllllllllam lagi,pintanya…..
Aku terus menggecak-gecak. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya dewii sama sekali tidak kesulitan menikmati batang kemaluanku pada vaginanya.
“dewi mauuuuuuuu keluar! dewi mau keluaaaaaaaaaaaaar!!” dia menjerit-jerit.
“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama kamu wie!” aku menyodok-nyodok semakin kencang.
“Sodok terus, di!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”
“Oh, ah, uuugghhh… ”
“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”
Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat dewi, kuremas bongkahan pantatnya. Terasa vagina dewi berdenyut-denyut kencang sekali. Aku keluar aku sudah orgasme!bisiknya
Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin ini pengalaman p-ertamaku ngeseks dengan gadis montok kayak dewi. Dewi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia menungging.
Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, dewi kuatur posisi tubuhnya hingga menungging. aku mengikuti gerakanku, batang kemaluanku yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginanya yang keset..
Lalu perlahan aku mulai mengayun pinggulku. Ternyata dia luar biasa. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.
Aku menikmati gerakan maju-mundur Tidak berapa lama, vagina dewi mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalanya sehingga, menoleh ke belakang. aku segera menunduk, untuk mengecup pipinya.
“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… di!!”
aku tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhnya sampai terguncang-guncang. Dewi menjerit-jerit. Cepat sekali, birahinya merambat naik semakin tinggi. Aku pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka dewi mengimbangi gerakanku dengan menggoyangkan pinggulnya cepat-cepat. Dewi putar-putar pantatnya, sesekali majumundurkan berlawanan dengan gerakan ku.
Aku menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnku dari kemaluannya. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. aku langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. “Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
“Aku hampir keluar wiii!” gumamku. Gerakanku langsung cepat dan kuat.
“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desah dewi
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ samamu wie!” Erangku
“dewi juga, dewi juga, vagina ku keenakaan…!” Balasnya.
“Aku sudah hampir keluar, wie…, vaginamu enak bangeet ciiiii… ”
“dewi juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”
“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”
“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! dewi enak enak, dewi enak, diii…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
Tubuhnya mengejang sesaat sementara otot vaginanya terasa berdenyut-denyut kencang. dewi menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, aku menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluanku dalam-dalam di liang vaginanya.
“Oohhh…!!!” aku pun menjerit, sementara terasa kemaluanku menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginanya. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.
Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Aku memeluknya mesra sekali.
Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.
“Enak banget,” bisikku beberapa saat kemudian.
“Hmmm…” dewi menggeliat manja. Terasa batang kemaluanku bergerak-gerak di dalam vaginanya.
“Vaginamu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”
“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”balasnya
Aku lalu menetek seperti bayi. Putingnya kuhisap, jilat, gigit-gigit kecil. Sambil memasang kembali pakaian yang telah berserakan ntah kemana. Rasanya aku tak ingin melepaskan malam ini untuk terus memeluknya denga menggenjot vaginanya yang peret. Ditambvah lagi payudara yang tambun membuatku ingin menghisapnya lama-lama. Dan akhirnya aku antarkan dia pulang kerumahnya yang terlihat sepi karena ibunya sudah tertidur duluan, sesampainya dirumah aku semakin hornny iangin menggenjot vaginanya lagi namun dewi melarangku dan dia hanya menyodoekan tetek jumbonya untuk di hisap dan diremas. Pada saat itu dewipun sudah teraksang kembali namun dia masih sanggup menahannya dan membisikkan besok lagi aja yaaaaaa..
Dengan berat hati aku melangkahkan kaki untuk meninggalkan dewi namun sebelum aku beranjak pergi dewiu mwnarik tanganku untuk menghisap tetek jumbonya sekali lagi…
Malam ini seakan tiada habisnya, dan sesampainya dirumah aku masih ingin bercinta dan kutelpon vera untuk phone seks dan ternyata dia juga sering melakukannya, dan untuk cerita vera dilanjut besok aja yaaaa
Hehehehehehehehehe..