Puber Expired Nadine
- Home
- Cerita Sex
- Puber Expired Nadine
Salam kenal, ini cerita pertama saya, mohon maaf bila tidak sesuai & menyalahi Undang-undang yg berlaku, mohon kritik dan sarannya.
Sebut saja namaku bram (28 tahun) saya adalah seoarang pegawai lapangan sebuah perusahaan besar di pulau jawa, sebagai staff lapangan (proyek) yg saat itu saya ditempatkan di luar kota di pulau jawa, membuat frekuwensi bertemu dengan istri hanya sebulan sekali, seperti hal nya laki2 normal, terkadang saya pun merasa kesepian, namun saya mempunyai prinsip tidak pernah membeli demi nafsu. Dari situ saya mengenal beberapa medsos yang iseng disarankan oleh teman2, sekalian iseng mengasah ilmu masa muda saya apa masih hebat, hehehe…
Dari situ saya mengenal seorang wanita, sebut saja namanya Nadine (30 tahun), dia salah seorang pns di kota wilayah kerjaku, awal perkenalan kita sebagai teman berubah dekat karena dia sering curhat masalah rumah tangganya, dia bilang merasa nyaman curhat denganku karena saya adalah pendengar yang baik dan dewasa.
Sekian lama perkenalan semakin dekat, iseng2 saya mengajaknya untuk bertemu di sebuah resto sambil makan siang, dan ternyata gayung bersambut, kita janjian untuk makan siang, awal bertemu jujur aku gugup karena setelah 5tahun menikah aku tidak pernah lagi mendekati wanita secara pribadi. Dia datang duluan di reso itu karena ada beberapa hal yg menghambat saya.
“Hai slamat siang, kamu nadine kan” aku tau krna dari sekian pengunjung hanya dia wanita berseragam pns, walaupun memakai jacket untuk menyamarkanya”
“Kok tau? Kamu bram ya?” jawabnya
“Ya aku bram” akupun hanya mampu bengong meliat wajahnya..
“Kok bengong kenapa?” tanyanya
“Owh enggak cman beda aja ama di foto profilemu”
“Beda gimana” timpalnya..
“Lebih manis dari yang ku kira”
“Guombal!!! Udah jangan ngrayu ibu2” diselingi tawa dan merah di pipinya..
Lama kita bercakap semakin akrab dan bercanda, namun dia sedikit gelisah..
“Kok gelisah gitu non, ada masalah?”
“Owh enggak kok, gak papa” jawabnya
Akhirnya awal pertemuan itu di akhiri dengan lembutnya berjabat tangan denganya dan janjian kalau kita akan bertwmu kembali..
Malam harinya kita lanjut ngobrol lewat medsos, tentu saja setelah dia suaminya tertidur, semakin lama curhatan dan obrolan kita semakin dalam, bahkan menjurus ke arah pribadi, dari situ aku tau kalau intinya dia belum pernah merasakan puas dalam hal seks, disitu saya mencoba dewasa dan tidak serta merta memanfaatkan keadaan, malah saya memberikan motivasi pada hubungan mereka, semakin hari kita semakin deket dan entah siapa yang memulai hubungan kita sudah seperti sepasang kekasih ( dalam bercakap2 ) mulai panggilan sayang sampai godaan dan candaan berbau seks, namun dia selalu berhasil mengalihkan topik jika aku sudah kelewatan.
Suatu saat kita janjian untuk bertemu lagi, namun dia minta agar jangan di tempat umum, dari situ aku tau kenapa dia gelisah waktu pertemuan pertama, dia takut dikenali oleh orang yg dia kenal saat bertemu denganku, akhirnya kuberanikan diri untuk mengundangnya ke kos ku, maklum kos ku termasum kos bebas mulai dari pegawai kantor sampai pemandu karaoke. Saya tak menyaka dia bersedia dan akhirnya terjadilah pertemuan indah itu.
Saat dia datang kupersilahkan masuk dan perkataanya mwngejutkanku;
“Tutup aja pibtunya bram, gak enak kalau diliat ama tetangga kosmu”
Aku hanya menuruti tanpa tau harus senang atau bibgung, di dalam kamar kosku terdapat satu sofa panjang isi 2orang, karena hanya itu aku duduk di sebelahnya dan gak mungkin mengajaknya ngobrol di tempat tidurku.
“Mau minum apa nad?” tanyaku
“Gak usah repot air putih aja”
Dan kitapun melanjutkan obrolan mulai dari guyonan kuselingi gombalan lamaku, entak siapa yg mulai tiba kami berdua sama2 terdiam, dan kuberanikan berkata “kamu cantike sekali nad” sambil menatap mata indahnya yang berlapis kaca mata dan membelai pipi imutnya yg masih berbalut kerudung kerjanya, dia tak menjawab hanya tersenyum kecil dan terus memandang mataku, akhirnya kusudahi kebisuan itu dengan ciuman lembut dan singkat namun perlahan di bibir mungilnya, tak ada penolakan dan dia hanya memejamkan mata menikmati sentuhan lembut bibir kami,
Setelah itu mata kami kembali terbuka dan saling memandang, sebagai laki2 normal, kuulangi mencium bibir mungilnya namun kali ini bukan ciuman singkat, kulumat habis bibir atas dan bawahnya, dibalasnya dengan menyedoti lidahku begitu juga sebaliknya, tanganku tak tinggal diam, tangan kananku membelai punggungnya yang masih berseragam lengkap dan tangan kiriku meremas dadanya dari luar, terasa lembut sekali bra nya, semakin panas di sela2 ciuman kami, ku eranikan diri melanjutkan jelajah tangan kiriku masuk dari kerah baju seragamnya, karena kuanggap tak ada penolakan waktu aku meremas dari luar tadi. memekrapet.com
Kumasukan tangan kiriku dan mencari puting suaunya, owh sungguh kecil dan lembut, kupilin2 puting kecil itu dari dalam bra nya, dia mendesah dan menyandarkan diri ke sofa, kulanjutkan dengan membuka satu persatu kancing bajunya, masih tak ada penolakan, hanya desahan nafasnya yg memburu terniang keras di telingaku, setelah berhasil membuka beberapa kancing seragamnya, kucoba mengeluarkan bongkahan kembar itu dari bra dan langsung kujilat penuh nafsu di kedua puting hitamnya secara bergantian, ia hanya mendesah dan meremas2 rambutku, kuarahkan tanganya ke dalam celanaku agar dia merasakan betapa kerasnya pejantanku saat ini, namun apa yg terjadi, dia terkejut setelah menggenggam pejantanku dan segera melepaskan tanganya;
“Gede banget punyamu bram…”
“Kenapa nad, kamu gak suka?” tanyaku
“Bukan begitu, jauh banget ama milik suamiku, aku gak pernah tau ada yang sebesar ini selain milik suamiku” jawabnya meyakinkanku kalau ia tidak pernah berhubungan dengan laki2 lain selain suaminya, baik sebelum menikah ataupun setelahnya. (Padahal menurutku masih normal ukuranya)
Tak tanggung2 kukeluarkan saja pejantanku dari celana, semakin terkagum dia dan malah tertawa lucu..
“Kok kepalanya bisa putih, imut banget, kok beda ya sama milik suamiku dan gambar di internet??” tiba2 menghujaniku dengan pertanyaan kekaguman.
Kepalang tanggung, kusentuhkan lagi tanganya ke pejantanku dan kulumat lagi bibirnya sambil meremas dua buah payudara lembutnya, kembali ia hanya merintih keenakan, kucoba melanjutkan serangan tanganku ke dalam rok panjanfnya, baru saja masuk ke pahanya, sudah direpisnya tanganku.
“Bram cukup pliss, kita udah terlalu jauh..” bantahnya
Aku hanya memandang matanya yang serius dan menghela nafas karena nafsuku terputus, namun kembali sebagai laki2 jantan aku harus menghormati pilihanya, dan aku mau kalaupun kami berhubungan seks atas dasar suka sama suku bukan paksaan, walaupun ada sedikit rasa kecewa manusiawi di wajahku.
Sepertinya dia merasakan kekecewaanku dan berkata
“Maaf bram, kamu jangan marah ya..”
“Gak papa kok nad, justru aku yg minta maaf udah sejauh ini ama kamu, udah lancang, sebagai laki2 sejati aku menghormati pilihanmu.. Maaf kalau membuatmu gak nyaman” jawabku
“Bukan begitu bram, aku wanita normal juga haus kasih sayang, tapi…” kata2nya terputus dan dia terdia memandangku dengan tangan kirinya di wajahku sedangkan tangan kananya menggenggam keras pejantanku.. javcici.com
Tiba2 dia menciumku sambil tanfanya mengocok pejantanku, lalu dia beralih cepat mengulum pejantanku dengan bibirnya, aku yang belum sempar kaget kelonjotan menikmati permainan bi ir imutnya, lalu dia berjongkok di bawah sofa sambil terus mengoralku, sambil menikmatinya, kumainkan kedua putingnya dengan tanganku dan kugesekan jempol kakiku ke arah selangkanganya yang berbalut celana dalam, basah sekali kurasakan di sana, diapun menikmati sensasi yang kuberikan dan terus mengoralku, di sela2 itu di berkata “maaf bram aku belum bisa memberikan yang lebih dari ini, walau kurasa kamu tau akupun menginginkanya..”
Aku hanya mengangguk bodoh menikmati sensasi itu, tiba2 dia mengejang dan menekan keras jempol kakiku dengan selangkangan berbalut cd miliknya, sambil bergetar dia mendesah “aku dapet bram, ahahahaaahhhh….” terasa becek sekali celana dalamnya, sampai sampai jempolku tertekan masuk setengah bersama cd krem basahnya ke dalam lubang vaginanya, aku terkesima, namun dengan ccepat dia kembali mengocok pejantanku dan diselingi dengan oral dan jilatan lidahnya.
hampir satu jam kami dalam posisi itu dan jebolah pertahananku, aku berteriak kecil
“Nadine aku keluaaarrrgghhh….” crott..crottt… Masuk ke dalam mulutnya dan sedikit keluar menodai pakaian dinasnya, berlari dia ke kamar mandi dan memuntahkan spermaku dari mulutnya sambil terbatuk2, lalu beberapa kali kudengar dia berkumur2, setelah itu dia kelaur, mengambil tisu membersihkan spermaku yang muncrat ke sragamnya sambil berkata marah sedikit senyum
“Kamu jahat bram, aku belum pernah kayak gini, rasanya asin, amis, pokoknya aneh…”
Aku hanya tertawa memelukanya dan mencium keningnya penuh kasih sayang…
Tanpa sadar dan komando, secara reflek mulutku berkata
“Aku sayang ama kamu nad..”
Dia seperti terkejut mendengar kalimatku, bergegas dia membetulkan seragamnya dan beraiap untuk kembali ke kantornya, aku bingung, apa ada yang salah dengan ucapanku (dalam hati kubertanya) dan saat dia membuka pintu kamarku, kutarik tanganya dan memeluknya serta memandang wajahnya, “aku salah nad kalau aku sayang ma kamu? Aku minta maaf deh kalau itu nyakitin kamu..”
Dia hanya terdiam menatap mataku dan tiba2 dipeluknya erat tubuhku sambil disandarkanya kepalanya ke bahuku, kami terdiam, setelah beberpa saat dia tersadar dan berkata “aku harus absen pulang ke kantor dulu” setelah itu kami berciuman mesra beberapa saat, lalu dia pergi dari halam kos ku dengan bebek besinya dan perlahan menghilang…
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,