Pertama Kali Spermaku Muncrat di depan Wanita
Di beri anugerah pada diriku atas ketampanan yang saya miliki, wajah ke arab arabpan, mempunyai jambang yang tipis alis yang tebal dan hidung yang mancung, tapi dari anugerah yang saya miliki saya tak pernah namanya bermain soal cinta apalagi memainkan wanita, karena mungkin lingkup dari keluarga yang mengajarkanku untuk menjauhi hal hal tersebut, tapi saya mempunyai kisah yang unik yang pantas untuk di baca semua ini dimulai dengan perkenalanku pada seorang gadis asal kota M, yang kebetulan berlibur dikota L. Namanya Rita, ia masih duduk dikelas ii SMU pada sebuah sekolah bergengsi di kotanya. Dari awal ritahatnya saya sudah begitu tertarik, bagaikan terhipnotis pada pandangan pertama.
Kulitnya yang kuning langsat dan tubuh yang tinggi semampai sangat menarik hatiku. Apalagi jika ia tersenyum, lesung di pipinya membuat ia semakin mempesona dimataku. Hal ini belum pernah kualami sebelumnya, yang biasanya saya cuek dengan yang namanya wanita harus membuat pengecualian untuk yang satu ini.
Singkat cerita sesudah beberapa hari kami berkenalan dan beberapa kali berjumpa, ia telah menjadi pacarku yang sangat kucintai. Banyak persamaan pada diri kami hingga kami cepat merasa cocok. Dengan pengalaman-pengalam an akan seluk-beluk pacaran, kujalani hari-hariku bersama Rita sebatas peluk dan cium pipi saja.
Mungkin cuma ini keberanian yang dapat kulakukan sebagai awal masa pacaran. Hingga pada suatu malam (tepatnya malam minggu) sebab keadaan cuaca mendung kuajak Rita untuk mengunjungi tempat kostku, dan kebetulan akupun cuma sendiri ditempat itu.
Di kamarku kami cuma duduk-duduk mendengar musik dan saling bertukar cerita tentang pengalaman masing-masing. Entah dari mana keberanian itu datang, saya mencoba duduk lebih dekat dengan Rita yang pada saat itu sedang membolak-balik sebuah majalah remaja di atas ranjangku.
Lalu dalam keadaan hening seperti itu, Ritapun kelihatan salah tingkah dan untuk menutupinya ia sengaja mengikuti irama musik Paint my love-nya Michael Learns to Rock yang telah mengalun sejak tadi.
Sebentar kupandangi wajahnya yang ayu dengan kulit muka putih kemerahan, lalu kuraih dagunya hingga ia berpaling ke wajahku, kukecup keningnya sambil kukatakan ?Aku sayang kamu Rita?, ia cuma diam dengan mata yang sedikit sendu. Ingin rasanya saya mencium bibirnya seperti pernah kulihat pada film-film barat dan Blue film tetapi semakin kubayangkan hal itu semakin kencang rasanya detak jantung ini.
Dengan sedikit berhati-hati kuberanikan diri untuk mengecup bibirnya. Rita cuma diam dan sedikit memejamkan matanya. Dengan hati yang tidak karuan ini kuciumi hidungnya lalu perlahan-lahan turun ke bibirnya dan kuhisap pelan-pelan. Tanpa kuduga diapun membalas lumatan bibirku sambil sedikit bergeser dan memeluk diriku.
Sungguh nikmat rasanya, rangsangan hebat yang belum pernah kurasakan. Sekian lama kami berpaut bibir, perlahan-lahan kuturunkan kecupanku ke lehernya dan kurebahkan ia hingga tidur telentang. Hingga saat kutindih Rita mendesah-desah bagai orang kehabisan nafas. Secara reflek pula tanganku menyentuh dua buah bukit kenyal dan langsung kuremas perlahan-lahan.
Udara dingin dan situasi seperti ini membuatku tidak bisa lagi menahan rangsangan hebat di dalam diri ini, tanganku mulai bergerak menarik baju Rita yang ia masukkan ke dalam roknya, lalu kusingkap hingga terlihat kulit perut yang putih bersih dan pusar yang indah.
Kukecup dan kujilati tengah perutnya hingga Rita terengah-engah, dan tanpa kusuruh ia langsung membuka bajunya sendiri. Begitu terpana saya dengan pemandangan asing seperti ini, dua buah bukit yang ditutupi BH tipis membuatku terdiam beberapa saat, tetapi Rita yang sudah terangsang hebat nampaknya mulai menyerangku dengan memeluk dan menciumku serta perlahan-lahan melepas satu persatu kancing bajuku.
Sesudah bajuku ditanggalkan lalu ia mulai mengecup dadaku dan menjilat perutku yang ditumbuhi bulu-bulu halus dialurnya. Kenikmatan luar biasa yang tidak pernah kualami hingga kontolku yang sejak tadi mengeras rasanya telah lembab oleh keringat dingin kenikmatan.
Perlahan-lahan kuraih wajahnya dan langsung kulumat bibirnya, permainan lidahpun sedikit demi sedikit mulai kujalani dengan agak kaku. Kemudian kupeluk dirinya sambil tanganku melepas kait BH yang menutupi dua buah bukit kembarnya. Sesudah keadaan kami telanjang bagian atasnya, bagaikan hilang kesadaran langsung kuciumi daging kenyal yang ujungnya sedikit kemerah-merahan itu, dan kontolku pun kugesek-gesekkan pada alat kelaminnya yang masih terhalangi rok.
Biarpun kami tidak membuka celana kami masing-masing tetapi gesekan itu membuat pelukan kami semakin menguat dan akupun semakin tidak bisa menahan diriku lagi, hingga beberapa saat kemudian cairan pejuh keluar membasahi celana dalamku dan dalam sekejap tercium bau pejuh. Ritapun tampaknya tahu akan hal itu dan Iapun tersenyum, katanya sih.. seperti bau aroma bayclean (cairan pemutih kain).
Ritapun menolak tawaranku untuk memuaskan dirinya, agar kami sama-sama puas. Mungkin sebab malu dan menganggap kejadian ini cuma reflek belaka. Sesudah ia kuantarkan pulang, akupun mulai membayangkan kejadian yang baru saja kualami, dan akupun berpikir begitu cepatnya saya klimaks cuma sebab gesekan saja. mungkin juga sebab hal ini adalah pertama sekali saya melakukannya.
Sesudah masa liburannya habis, kemudian ia pamit padaku dan pulang kembali ke kota asalnya M. Kenangan manis itu membuat kami selalu diliputi rasa rindu, Interlokal, chat adalah obat bagi kerinduan kami. Perkenalan dengan orang tuanya pun semakin membuat hatiku yakin akan memilikinya, begitu juga dengan Rita orang tuaku pun telah kuperkenalkan padanya.
Pada saat itu kurasakan tiada halangan lagi bagi kami untuk menyatu seutuhnya. Hingga suatu saat musibah itu datang, Rita meninggal dunia sesudah sebulan saya diwisuda untuk program D3. Sungguh pilu hatiku saat itu, kepergiannya yang tidak terduga telah meninggalkan kenangan indah semenjak ia menjalani masa-masa indah denganku.
Telah 6 bulan berlalu hingga saat sekarang kutuliskan kisahku, masih terbayang kesan-kesan manis yang kujalani bersama Rita. Maafkan saya Rita, semoga engkau tenang dialam sana .