Memek Rekan Kerja Sempit

Memek Rekan Kerja Sempit

Memek Rekan Kerja Sempit

Comments Off on Memek Rekan Kerja Sempit

Ronde pertama sudah terselesaikan sekujur tubuhku lemas seperti tidak ada tulangnya, aku tersenyum puas, melihat Mawar klimak wajahnya yang binal seakan akan membuat aku menjadi ganas untuk kumainkan vaginanya.

Dia selalu melayaniku untuk masalah hawa nafsu dia penuh kasih sayang dan kessabaran, tubuhnya yang seksi aku balikan dan vaginanya aku mainkan dengan aku hisap hisap kulumat lemdir aku gigit sedikit klitoris Mawar semakin kegelian di atas kasur, sedangkan kon*tolku sudah tegang lagi.

Cepat masukin penisnya sayang, Mamah mau bobo nich.., lemas, ngantuk, kicaunya. Setelah kubersihkan vaginanya dengan handuk kecil, kumasukkan lagi penisku, aduh ternyata lubang vaginanya menyempit kering lagi, menambah nikmat terasa di penisku.

Mmaahh, eennaak.. Maahh, oogghh, sempit lagi Maahh.. sambil terus kutekan ke atas dan ke bawah penisku. Aku sedikit mengangkat badanku tanpa mencabut penisku yang terbenam penuh di vagina Mawar, kemudian kaki kanan Mawar kuangkat ke atas dan aku duduk setengah badan dengan tumpuan kedua dengkulku.

Mawar memiringkan sedikit badannya dengan posisi kaki kanannya kuangkat ke atas. Dengan posisi demikian, kusodok terus penisku ke luar dan ke dalam lubang vaginanya yang merah basah. Mawar mulai melenguh kembali dan aku semakin bernafsu menusukkan penisku sampai dasar vaginanya.

Oogghh, Maahh, oogghh.. nikmat sekali sayang, lenguhku sambil memejamkan mataku merasakan kenikmatan vagina Mawar yang menyut-menyut dan menyedot-nyedot. Paahh.. Mamah enaak lagi, oogghh.. Paahh, dia mulai melenguh lagi keenakan.

Aku semakin bersemangat menusukkan penisku yang semakin tegang dan rasanya air maniku sudah naik ke ujung penisku untuk kusemburkan di dalam kemaluan Mawar yang hangat membara. Kubalikkan tubuhnya supaya tengkurap dan dengan bertumpu pada kedua dengkulnya aku mau bersenggama dengan doggy style, supaya penisku bisa kutusukkan ke vaginanya dari belakang sambil melihat pinggul dan pantatnya yang putih dan indah.

Dalam posisi senggama menungging begitu, aku dan Mawar merasakan kenikmatan yang sangat sempurna dan dahsyat. Apalagi aku merasakan lubang vaginanya semakin sempit menjepit batang penisku dan sedotannya semakin menjadi-jadi.

Paahh.. teruuss genjoott.. Paahh.. Mawar mulai mengerang lagi keenakan dan pantatnya semakin mundur maju sehingga lubang vaginanya terlihat jelas melahap semua batang penisku. Blleess, shhoott.. bleess.. sroott, sreett crreeckk.. gesekan penisku dan vaginanya semakin asyik terdengar bercampur lenguhan yang semakin nyaring dari dua anak manusia yang saling dilanda cinta.

Maahh, oogghh.. adduuhh, Yaangg.. emghh, Papah enaakk, ooghh! aku tergoncang-goncang dan dengkulku semakin lemas menahan kenikmatan dan nafsuku yang semakin menggelegak. Sementara itu keringatku semakin bercucuran membasahi kasur meskipun AC cukup dingin di kamar hotel itu.

Paahh, oogghh, teruuss tusuuk Paahh.. Mawar merintih-rintih ke asyikan, kelihatannya akan klimaks lagi. Rupanya Mawar nggak mau tahu kalau posisi persetubuhan saat itu akan berakhir 2-1 untuk kemenanganku, dan entah akan menghasilkan skor berapa sampai pagi hari nanti, soalnya mumpung ketemu sebelum dia dikawinkan.

Mawar memintaku untuk telentang lagi dan sementara dia berada jongkok di depanku, sehingga vaginanya yang merah basah sampai ke bulu-bulunya terlihat jelas di depan mataku. Aku memberi kode agar Mawar mendekatkan vaginanya ke mukaku.

Sesaat kemudian vaginanya sudah ditindihkan di mulutku dan kulumat habis cairan asin bercampur manis yang ada di selangkangan dan mulut vagina dan bulunya. Kujilati habis dan kutelan dalam-dalam.

Mawar melenguh keasyikan sambil menggoyangkan pinggulnya ke atas ke bawah dan membenamkan vaginanya ke mukaku. Paahh.., ooghh, Paahh.., nikmaatt, yaangg.. teruuss, aduuhh.., oogghh, eemmhh, gilaa.., emmhh, mulai ramai lagi dia dengan lenguhannya yang semakin menambah semangatku untuk terus melumat, menjilat, menggigit-gigit kecil kemaluan dan klitorisnya, lidahku terus menggapai-gapai ke dalam kemaluannya dan sesekali menjilat lubang pantatnya, sehingga dia menggeliat dan melenguh keenakan.

Lenguhan Mawar kalau sedang senggama itu tak bisa kulupakan sampai saat ini. Mawarku adalah isteriku yang sesungguhnya, meskipun secara resmi tidak dapat dilakukan karena keadaan kami masing-masing.

Terkadang kami bingung apakah cinta kasih kami akan terus tanpa akhir sampai takdir memisahkan kami berdua? Mawar kembali kuminta celentang, karena sudah kebiasaanku kalau aku klimaks harus melihat wajahnya dan mendengar lenguhannya di depan mataku, dan rasanya semua perasaan cintaku dan spermaku tumpah ruah di dalam vaginanya kalau aku ejakulasi sambil berada di atas tubuhnya yang mulus montok, terkadang sambil meremah buah dadanya yang putih padat.

Kumasukkan lagi segera penisku yang sekeras besi dan berwarna coklat mengkilap itu kelubang vaginanya, Blleess. Aku sudah tak tahan lagi menahan gumpalan spermaku di ujung penisku.

Kugenjot penisku keluar masuk vaginanya sampai ke ujung batang penisku, sehingga rambut kemaluan kami terasa bergesekan membuat semakin geli dan nikmat rasanya. filmbokepjepang.sex Kuangkat kaki kanan Mawar ke atas, sehingga aku semakin mudah dan bernafsu memaju mundurkan pinggulku dan penisku, Mawar meringis dan melenguh keenakan.

Paahh.. teruuss Paahh.. oogghh, penis Papah eaakk.. oogghh, eemmhh.. emmhh.. aduuhh. Keringat kami semakin bercucuran membasahi sprei, masa bodoh sudah bayar mahal ini. Aku semakin bernafsu menyodok dan menarik batang penisku dari vagina Mawar yang semakin licin tapi tetap sempit seperti perawan.

Ooogghh.. Maahh.. oogghh.. Maahh.. ikut goyang dong Sayaang.., ooghh.. Papaahh maauu keluuaarr.. aku semakin gila saja dibuatnya, keringat semakin bercucuran, nikmat dan nikmat sekali setiap bersetubuh dengan Mawarku sayang.

Air maniku rasanya tinggal menunggu komando saja untuk disemprotkan habis-habisan kelubang vagina Mawar. Paahh, aduuhh, bareng yuu.. Paahh.. Mamah mmoo keluaarr lagi, Mawar minta aku menindihnya dan menciumnya. Segera kutimpa dia dari atas sambil melumat mulut, bibir dan lidahnya.

Ooogghh.. yuu.. baraeeng.. Paahh.. aiiaaogghh.. aduhh.. yuu Maahh.. Paahh.. badan kami saling meregang, berpelukan erat seakan tak mau lepas lagi. Air maniku kusemprotkan dalam-dalam ke lubang vagina Mawar, rasanya nggak ada lagi tersisa.

Kami terkulai lemas dalam pelukan hangat dan puas sekali. Sesekali penisku kutusukan ke dalam vaginanya, Mawar menggelinjang geli dan melenguh Paahh.. udaahh.. Mamahh geli.. matanya terpejam puas.

Kuciumi dia, kubersihkan lagi vaginanya dengan jilatan lidah dan mulutku, ketimbang pakai handuk. Vaginanya tetap harum, manis dan wangi laksana melati. Sepulang dari Singapore, aku dan Mawar masih selalu bertemu di beberapa motel di Jakarta dan sekitar Botabek.

Aku seakan tidak rela melepas kekasihku untuk dikawinkan dengan lelaki lain. Tapi memang tidak ada jalan lain, sebab meskipun Mawar telah menyatakan keikhlasannya untuk menjadi isteri keduaku, namun aku juga sangat cinta keluarga terutama anak-anakku yang masih butuh perhatian.

Mawar sangat maklum hal itu, namun dia juga tidak bisa menolak keinginan orangtuanya untuk segera menikah mengingat hal itu bagi seorang wanita adalah sesuatu yang harus mempunyai kepastian karena usianya yang semakin meningkat.

Waktu itu Mawar sudah berusia hampir 26 tahun dan untuk wanita seusia itu pantas untuk segera berumah tangga. Tanpa terasa hari pernikahan Mawar sudah tinggal tersisa satu bulan lagi, bahkan undangan pesta pernikahan sudah mulai dicetak, bahwa resepsi pernikahannya akan diselenggarakan di Balai Kartini.

Hatiku semakin merasa kesepian, dari hari ke hari aku semakin sentimentil dan sering marah-marah termasuk kepada Mawar. Aku begitu tak rela dan rasanya merasa cemburu dan dikalahkan oleh seorang laki-laki lain calon suami Mawar yang sebenarnya tidak dia cintai.

Tapi itulah sebuah kenyataan pahit yang harus kutelan. Itulah adat ketimuran kita, adat leluhur dan moyang kita. Barangkali kalau aku dan Mawar hidup di sebuah negara berkebudayaan barat, hal ini tidak bakalan terjadi, sebab Mawar bisa menentukan pilihannya sendiri untuk hidup bahagia bersamaku di sebuah flat tanpa bisik-bisik tetangga dan handai-taulan di sekitar kita.

Tanpa terasa pula aku sudah menjalin cinta dan berhubungan intim dengan Mawar hampir empat tahun lamanya, seperti layaknya suami isteri tanpa seorang pun yang mengetahui dan hebatnya Mawar tidak sampai mengandung karena kami menggunakan cara kalender yang ketat sehingga kami bersenggama jika Mawar dalam keadaan tidak subur.

Pada suatu sore, Mawar meneleponku minta diantarkan untuk mengukur gaun pengantinnya di sebuah rumah mode langganannya di kawasan Slipi. Kebetulan aku sedang agak rindu pada dia. Kujemput dia di sebuah toko di Blok M selanjutnya kami meluncur ke arah Semanggi untuk menuju ke Slipi.

Di mobil dia agak diam, tidak seperti biasanya. War, kok tumben nggak bersuara, kataku memecah hening. Dia menatap mukaku perlahan, tetap tanpa senyum. Air matanya terlihat samar di pelupuk matanya.

Mah, kenapa sayang? kok kelihatannya bersedih, kataku sekali lagi. Dia tetap menunduk dan air matanya mulai meluncur menetes di tanganku yang sedang mengelus mukanya. Bertambah dekat hari pernikahanku, aku bertambah sedih Pah, ujarnya.

Mamah membayangkan malam pengantin yang sama sekali tidak Mamah harapkan terjadi dengan lelaki lain. Sayang sekali kamu sudah milik orang lain. Kenapa kita baru dipertemukan sekarang? Mawar berceloteh setengah bergumam.

Aku merasa iba, sekaligus juga mengasihani diriku yang tidak mampu berbuat banyak untuk membahagiakannya. Kugenggam tangannya erat-erat seolah tak ingin terlepaskan. Tanpa terasa, mobilku sudah memasuki pekarangan rumah mode yang ditunjukan Mawar.

Hampir setengah jam aku menunggu di mobil sambil tiduran, mesin dan pendingin mobilku sengaja tak kumatikan. Laser disk dengan lagu Love will lead you back mengalun sayup menambah suasana sendu yang menyelimuti perasaanku.

Aku dikejutkan Mawar yang masuk mobil dan membanting pintunya. Setelah berada di jalan raya kutanya dia mau ke mana lagi dan dia menjawab terserahku. Kuarahkan mobilku kembali ke jembatan Semanggi dan belok kiri ke jalan Jenderal Sudirman dan masuk ke Hotel Sahid.

Sementara aku mengurus check-in di Reception Desk, Mawar menungguku di lobby hotel. Kemudian kami naik lift menuju kamar hotel di lantai dua. Pah, Mamah serahkan segalanya untukmu, Mamah khawatir sebentar lagi Mamah dipingit, nggak boleh keluar sendirian lagi, maklum tradisi kuno kejawen masih ketat.

Tanpa malu-malu lagi karena kami memang sudah seperti suami isteri, dia membuka satu persatu pakaian yang melekat di badannya sehingga kemontokan tubuhnya yang tak bisa kulupakan terlihat jelas di hadapanku.

Tanpa malu-malu pula dia mulai memelorotkan celana panjang sampai celana dalamku, sehingga batang penisku yang masih tiduran terbangun. Tanpa menungguku membuka baju dan kaus singlet, Mawar sudah membenamkan batang penisku ke mulutnya dan melumatnya dalam-dalam.

Aku mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa dan batang penisku mulai mengembang besar dan keras seperti besi. Ogghh.. Maahh.., isep terus yaang ooghh, aduuhh.. gelli, aku mulai melenguh nikmat dan Mawar semakin cepat mengulum penisku dengan memaju-mundurkan mulutnya, penisku semakin terasa menegang dan aliran darah terasa panas di batang penisku dan Mawar semakin semangat melumat habis batang penisku.

Ogghh, Paahh, enaakk asiin.. Paahh. Wah, batang penisku makin terasa senut-senut dan tegang sekali rasanya cairan spermaku sudah berkumpul di ujung kepala penisku yang semakin merah mengkilat dikulum habis Mawar.

Aku minta Mawar menghentikan hisapannya dulu, kalau tidak rasanya spermaku sudah mau muncrat di mulutnya. Ooogghh, Maahh, sudah dulu doong, Papaahh moo.. keluaar! Mawar menuruti eranganku dan beranjak rebah dan telentang di tempat tidur.

Aku mengambil nafas dalam-dalam untuk menahan muncratnya spermaku. Aku ikut naik ke tempat tidur dan kutenggelamkan mukaku ke tengah selangkangannya yang mulus putih tiada cela tepat di depan kemaluannya yang merekah merah.

Kujulurkan lidahku untuk kemudian dengan meliuk-liuk memainkan kelentitnya, turun ke bawah menjilat sekilas lubang pantatnya. Mawar melenguh kegelian dan mulai menaik-turunkan pantatnya yang putih dan gempal.

Kutarik ke atas lidahku dan kujilat langit-langit vaginanya yang mulai basah dan terasa manis dan asin. Kutegangkan lidahku agar terasa seperti penis, terus kutekan lebih dalam menyapu langit-langit vagina Mawar.

Mawar semakin memundur-majukan pinggulnya sehingga lidahku menembus lubang vaginanya semakin dalam. Aku sebenarnya ingat bahwa hasil operasi selaput daranya tempo hari di Singapore bisa jebol lagi, tapi aku tak peduli kalau kenikmatan bersenggama dengan Mawar telah memuncak ke ubun-ubunku.

Paahh.. ooghh.. woowww.. ooghh.. paahh, terus paahh.. enaakk.. paahh lidahnya kayaak kontooll.. Goyangan pinggul Mawar semakin menggila, aku pun tambah semangat membabi buta memainkan lidah dan mulutku melumat habis vagina dan klitorisnya sampai cairan Mawar semakin banyak mengalir.

Kuhisap dan kutelan habis cairan vagina Mawar yang asin manis itu sehingga lubang vaginanya selalu bersih kemerahan. Mawar terus menyodok-nyodokkan vaginanya ke mukaku sehingga lidahku terbenam semakin dalam di lubang vaginanya, sampai mulai terasa pegal rasanya lidahku terus kutegangkan seperti penis.

Paahh.. sudah naik sayaang, Mamah sudah nggak tahan, masukkan penisnya sayang. Mawar menarik tanganku ke atas supaya aku segera menaikkan badanku di atas badannya. Penisku memang sudah terasa panas dan tegang sekali.

Mawar tak sabar memegang penisku dan menuntunnya ke lubang vaginanya yang sudah basah karena lendir kemaluan bercampur ludahku. Maka bleess, Ogghh.. Paahh.. tekan terus sayaang, Mamah udaahh rinduu.. oogghh emmgghh.. Paah.. terus goyaag sayaang.. ooghh..

Pantat Mawar mulai bergerak naik turun dengan liar dan penisku sebentar masuk sebentar keluar dari lubang vaginanya yang menyedot-nyedot lagi. Kunaikkan kaki kanannya dan dengan posisi setengah miring dan posisiku setengan duduk aku sodok vagina Mawar dari belakang.

Aku semakin bernafsu kalau melihat pantat dan pinggul Mawar yang putih. Penisku semakin ganas dan tegang menyodok mantap vaginanya dari belakang. Mawar membalikkan tubuhnya sehingga menungging membelakangiku dan penisku tak kucabut dari vaginanya.

Paahh.. teruuss doong, Mamaah nikmaa.. ogghh.. teruuss.. sodook sayaang.. ogghh.. Paahh.. aaogghh.. uugghh.. Pantatnya semakin menggila mundur maju dan aku pun semakin menggila menyodokkan penisku sampai rasanya mau patah.

Memang setiap senggama sama Mawar rasanya habis-habisan. Kutumpahkan semua kemampuan dan keperkasaanku untuk membahagiakan Mawarku. Dia pun demikian, tidak ada yang tersisakan kalau kami bersenggama.

Harus habis-habisan supaya puas. Keringat kami membanjiri sprei hotel seperti habis mandi. Mmaahh.. ooghh, teruuss goyaang.. oogghh.. Maahh.. Papaahh moo keluaarr.. gila Maahh.. vaginanyaa.. ooghh.. nikmaat.. sekalii..

Aku mulai ribut dan Mawar melenguh semakin panjang. Mungkin tamu kamar sebelah mendengar lengkingan dan lenguhan kami. Masa bodoh! Pahh.. emmghh.. oogghh.. Paapaahh.. adduuhh.. Paahh.. adduuhh.. Mamaahh.. mmoo kelluuaarr.. emmgg.. adduhh.. Paahh aduuhh.. Paahh.. adduuhh.

Kugenjot terus penisku keluar masuk, vagina Mawar yang semakin banjir dengan cairan vaginanya, terus kugenjot penisku sampai pegel aku tak peduli. Keringat kami terus membanjiri sprei. Kuminta Mawar telentang kembali karena dengkulku mulai lemas.

Dia tersenyum sambil tetap memejamkan matanya. Oh, cantiknya bidadariku, rasanya ingin kukeluarkan seluruh isi penisku untuknya. Mawar baru sadar bahwa hasil operasi selaput daranya mungkin jebol lagi.

Mawar bilang masa bodoh, yang penting semuanya telah diberikan buat Papah. Biar saja suaminya curiga atau marah atau bahkan kalau mau cerai sekalipun kalau tahu dia nggak perawan lagi. putri77.org Kali ini kami nggak menunggu waktu ketika Mawar sedang tidak subur, karena Mawar ingin mengandung anakku dan orang tidak akan curiga karena Mawar akan punya suami.

Memang kasihan nasib suami Mawar nanti, tapi bukan salah kami karena dia merebut cinta kami, ya kan? Cepat pah masukan lagi ach.. jangan mikirin orang lain! Tuh kan betapa dia nggak ambil peduli tentang hari pernikahannya dan calon suaminya, sebab bagi dia akulah suami sesungguhnya dalam hati sanubarinya.

Bleess.., Ooogghh.. Paahh, enaak.. Paahh.. aaoogghh.. uuhhgg.. uughh.. genjot terus Paah, Aku tekan penisku sekuat-kuatnya sampai tembus semuanya ke lubang paling dalam vaginanya sampai terasa mentok.

Ooogghh.. mmaahh.. nikmaatt.. istrikuu.. sayaangg.. oogghh.. aagghh.. eemmgghh.. aku setengah berdiri lagi dengan tumpuan ke dua dengkulku dan kurenggangkan kedua kaki Mawar, kusodokkan terus penisku keluar masuk vaginanya, bleess.. sreett.. blleess.. sreet.., vaginanya menimbulkan suara yang semakin memancing gairah kami berdua.

Mawar memejamkan dan mengigit-gigit bibirnya dan mencakar-cakar punggung dan tanganku ketika mulai meregang. Ooogghh.. Paappaahh.. emmgg.. oogghh.. aduuhh.. Mamaah moo keeluuarr.. ooghh.. Paahh.. teruuss.. saayyaang, keluuaarriinn barreenng oogghh.

Hayyoo.. Maahh.. oogghh.. hayoo.. baarr.. ooghh.. reenng.. Maahh.. ooghh, teriakanku tak kalah serunya. Kami menggelepar, meregang, mengejang bersama-sama, serasa nafasku mau copot dan Mawar melenguh panjang sambil merasakan cairan air maniku tertumpah ruah di lubang kemaluannya, terasa nikmat dan hangat katanya.

Biasanya sehabis merasakan klimaks yang sangat dahsyat Mawar selalu memukul dan mencubit sayang badanku, terus kelelahan mau tidur sehingga terbaring lunglai dengan keringat bercucuran.

Aku selalu memeluk dan menciumi keningnya, hidungnya, mulutnya, rambutnya sampai ke pantatnya, biasanya dia menggelinjang dan marah-marah karena geli. Jika Mawar sudah terpuaskan dan tertidur, aku rasanya lelaki yang sangat berbahagia di dunia ini

MONA4D

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account