Kusetubuhi Pegawai Salon Dan Sekretarisku
Pada hari ini aku merasa sangat lelah. Badan dan pikiranku lelah sekali setelah meeting tadi siang.
Kemudian akupun memutuskan untuk pergi ke salon bertujuan untuk sekedar creambath dan refleksi setelah pulang kantor .Sambil menunggu jam pulang kantor akupun browsing di internet sambil menyerutup secangkir teh. Lalu akupun membuka salah satu situs internet dengan keyword filmbokepjepang.sex yang berisi tentang Cerita Dewasa terupdate ,cerita sex terupdate , , dan masih banyak kategori lainya yang berhubungan dengan Sexlah pokoknya. Setiap aku membaca dari Situs www.artikelbokep.com aku merasa selalu merasa Horny. Kemudian aku memangil Tina sekretarisku bertujuan untuk menggodanya, karena Tina ini salah satu cewek yang Hot dan Genit dikantorku bekerja.
“ Tina kemari sebentar dong bapak mau bicara sebentar sama kamu, penting!!!,” kataku lewat telepon.
“ Iya Pak saya segera kesana,” jawabnya padaku yang terdengar merdu.
Tidak lama kemudianTinapun sudah muncul di dalam ruanganku,
“ Tolong kamu kunci pintunya Tin, soalnya aku mau ngomong penting sama kamu,” perintahku dengan agak bewibawah.
Sembari mengunci pintu ruanganku Tina tersenyum genit kepadaku. Hari itu dia tampak anggun dengan pakaian yang sopan. Dengan baju yang longgar dan rok yang selutut, ditambah dengan syal yang melingkar di lehernya membuatnya tak kalah cantik dari biasanya. Walaupun dengan pakaian yang longgar seperti yang dia kenakan, buah dadanya yang besar tampak tersembunyi di balik bajunya.
“ Maaf pak, Ada apa ya Pak Danu memangil saya,” tanyanya padaku dengan mimik muka yang serius.
“ Hmmmm…. Kamu kok kelihatan beda ya hari ini, Pakaianmu kok nggak sesexy biasanya sih Tin,” godaku padanya.
“ Hhe… masak iya sih Pak, tapi emang iya sih pak soalnya nanti sehabis pulang kantor saya diajak tunangan saya untuk makan malam bersama keluarganya,” jawab Tina sambil duduk di kursi di depanku.
“ Walaupun kamu nggak seseksi biasanya, bagiku kamu tetap tampak menggemaskan kok,” godaku pada Tina.
“ Emmmm….. mulai deh jurus gombal pak Danu, bisa saja aja deh mujinya.hhe…”
Mulailah kucoba menggoda dirinya dengan kata-kata nakal yang agak menjurus pada Tina,
“ Sini deh Tin, kamu duduk disini…” perintahku sambil menunjuk ke arah pangkuanku.
Tanpa menjawab tiba-tiba Tina tersenyum manis dan kemudian dia bangkit dari kursinya kemudian duduk di atas pangkuanku. Buset ni cewek baru digoda gitu aja udah nemplok dipangkuan Gue bisa diprspek nih cewek..hhha ( ujar dalam batinku).
“ Wahhh…. Pak Danu habis baca cerita porno ya… Pantas pak Danu jadi horny… hahaha,” tawanya setelah melihat layar laptopku.
“ Hahahah, iya nihTin, jadi ketahuan deh sekarang kalau aku jadi horny… jujur aja ya tin sebenarnya setiap aku melihat kamu aku selalu horny selama ini, habisnya kamu cantik dan menggemaskan sih” rayuku sambil mengelus-elus paha Tina yang berada dipangkuanku.
Lalu kuberanikan diri untuk mendekatkan bibirku ke wajahnya, Tidak kusangka Tina langsung menyambutnya dengan penuh gairah. Kamipun melakukan french kiss, sambil tanganku membuka kancing bajunya satu persatu. Tampak buah dadanya yang besar masih terbungkus oleh BHnya yang berwarna hitam. Kuciumi belahan dadanya sambil tanganku membuka pengait Bhnya Buah dada Tinapun mencuat keluar sambil bergoyang menggemaskan ketika pengait BHnya telah kubuka. Tanpa membuang waktu kuciumi dan kujilati buah dada yang kenyal itu berikut putingnya yang dengan cepat mengeras menahan gairah,
“ Uhhhh.. Sssssgghh… Ahhhhhh… nikmat sekali Pak kulumanmu” erang Tina ketika aku menikmati satu per satu buah dadanya secara bergantian.
“ Iya dong Tin, bapakkan ahli dalam hal seperti ini,” jawabku sembari meneruskan aksiku.
“ Ahhhh…. Pak… ssshhggg…. jangan dicupang Pak yah, nanti tunanganku curiga.. sssgghhh” jawabnya sembari mengerang nikmat.
“ Ayo buka pakaianmu sayang ” perintahku setelah aku puas menikmati dadanya.
Tinapun bangkit dan membuka pakaiannya satu persatu.
“ Aku pengin kamu yang sepenuhnya aktif kali ini. Badanku sedang capai dan aku cuma mau duduk saja di sini. Mengerti Tina?” tanyaku sambil tersenyum.
“ Ihhh… Pak Danu curang..” rengutnya manja.
Tina tampak tinggal mengenakan celana dalam mini di depanku. Dia mengelus-elus buah dadanya sendiri menggodaku.
“ Jangan dibuka semua Tin, gitu aja… menurutku lebih kalau seksi begitu” kataku ketika dia akan membuka celana dalamnya.
“ Pakai juga syalnya..” perintahku.
Tinapun kemudian menghampiriku dengan hanya mengenakan celana dalam mininya dan sepatu hak tingginya. Penampilannya tambah sensual dengan syal yang melingkar di lehernya yang jenjang. Dia kembali duduk di atas pangkuanku. Kuciumi kembali bibirnya sambil meremas-remas buah dadanya yang padat menjulang itu.
Tina kemudian bangkit dan berjongkok di depan kursiku. Dibukanya retseleting celanaku. Aku membantunya dengan membuka sepatuku dan sedikit berdiri, agar dia dapat mudah membuka celanaku. Tak lama celana dalamkupun telah dibukanya. Kemaluankupun langsung mencuat di depan wajahnya yang cantik jelita itu.
“ Wah.. Sudah tegang banget nih Pak,” godanya sambil kemudian menjilati kemaluanku.
Ditelusurinya kemaluan dan dihisap-hisapnya buah zakarku.
“ Kamu suka Tina?” tanyaku lagi-lagi secara retoris.
“ Siapa sih yang nggak suka.. Besar banget..” katanya terputus karena kemudian dengan lahap dia sudah mengulum kepala kemaluanku.
Rasa nikmat menjalar dengan cepat ke seluruh tubuhku. Lia dengan rakus menghisap kemaluan bosnya ini.
“ Eummm.. Eummm… Eummm..” gumamnya ketika mulutnya memberikan kenikmatan luar biasa pada syaraf-syaraf kemaluanku.
Aku hanya duduk di kursiku sambil mencengkeram lengan kursi menahan kenikmatan. Sesekali kusibakkan rambutnya agar aku dapat melihat kemaluanku menjejali mulut sekretaris cantikku ini. Tampak pipinya yang putih bersih menggelembung disesaki kemaluanku. Setelah puas dihisap, aku suruh Lia untuk berdiri.
“ Ayo sayang.. Menghadap ke pintu.” perintahku.
Kemudian Tinapun kemudian menaiki pangkuanku dengan tubuhnya membelakangiku. Disibaknya celana dalam yang ia kenakan, kemudian Lia mengarahkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang sudah basah oleh gairah mudanya.
“Ouhhh….ushhh…Ahhhh… Yeahhh… Ssssgghhh… ” jeritnya tertahan ketika kemaluanku mulai menerobos liang senggamanya.
Liapun kemudian menggerakkan pantatnya naik turun sementara aku memegangi pinggangnya yang ramping.
“ Oh.. Pak.. Enak.. Terus Pak.. Oh.. My god.. so amazing.. uhhhh….. yeahhhh….” Tina mulai meracau menahan kenikmatan yang diberikan kemaluanku yang memang ukurannya di atas rata-rata ini. Tina terus bergoyang di atas pangkuanku, sambil tangannya meremas-remas buah dadanya sendiri.
“Pak.. Enak.. Oh.. Tina hampir sampai Pak..” erangnya lagi.
Tak lama badan Tina menegang sambil dia menjerit tertahan. Aku merasa kemaluanku semakin basah oleh cairan vaginanya. Rupanya dia telah orgasme. Setelah orgasme, dia menghentikan goyangannya
.
“Tina… Kok berhenti gimana sih? Aku belum puas nih!” kataku pura-pura marah.
“ Jangan kuatir Pak Danu… Tina pengin minum sperma Bapak.. Tina suka soalnya. Boleh kan pak?” pintanya sambil memelas tapi genit.
“ Hmm.. Boleh nggak ya..” godaku,
“ Boeleh pak yahh…Please.. Please..” rengek Tina sambil menciumi pipiku.
“ Emmmmm,.. OK deh.. Karena saya sedang baik hati… Boleh deh…”ntar kamu telen tuh spermaku sampai kamu puas dan tak berbekas !!” perintahku.
Tinapun kemudian kembali jongkok dan kembali mengkulum kemaluanku dengan mulutnya,
“ Ahhhhh… ssssghhhh… ahhhhh… Enak tin lebih cepat tin mengkulum Penisku …. Ahhhh…“ ujarku sambil mengerang kenikmatan,
“ Eumm…. Sruput…. Sruput…. Sruput…. Sruput…. Sruput…. “ suara kuluman Tina dengan cepatnya,
Setelah beberapa menit dijilat dan dihisap, akupun merasa akan mengalami orgasme,
“ Ahhhh tin … lebih cepat lagi tin….a…a….aku mau keluar nih …. “ erangku lagi karena sudah hampir orgasme,
“ Ahhhhhhhhhhhhhhh….. Crotttt…. Crotttt…. Crotttt…. Crotttt…. “
Akhirnya keluar juga letusan spermaku didalam mulut Sekretarisku yang menggairaahkan itu, kemudian Tina pun menelan dan menjilat habis dengan rata tanpa bekas pada kemaluanku.
“ Sungguh luar biasa kulumanmu Tin, makasih ya Tin, emuuuachhh… udah yuk kita rapih-rapih, aku mau kembali bekerja lagi nih” kataku padanya sembari kukecup bibirnya,
“ Iya pak bos sayangku …. Emuuaccchhh…. “ jawabnya sembari membalas ciumanku tadi.
Beberapa menit kemudian kami bergegas mengenakan pakaian kami masing-masing. Setelah kami selesai merapikan pakaian Tinapun tersenyum manis padaku dan bergegas melangkah keluar dari ruanganku. Karena aku sudah puas dengan kuluman Tina tadi, aku meneruskan browsingku tentang berita-berita terkini saja dan aku menutup situs www.butuhsex.com. Tidak lama kemudian tinapun kembali masuk ke ruanganku, dia telah tampak kembali anggun dan sopan serta luar biasa cantik mengenakan pakaian,
“ Pak saya pamit pulang dulu ya Pak”.
resminya.
“ Kok buru-buru tnsih?” tanyaku padanya.
“ Iya nih pak, saya sudah dijemput tunangan saya Pak. Lagian takut macet dan terlambat” ujarnya padaku.
“ OK deh.. Salam buat keluarga tunanganmu ya” kataku sambil tersenyum.
“ Baik Pak nanti saya akan sampaikan” jawabnya dengan suara resmi tapi terdengar merdu di telinga.
Tibalah waktu pulang kantor, dan akupun menjadi tambah lemas dan penat sehabis mengerjai Tina tadi. Kuparkirlah Mercy kesayanganku di sebuah mall yang terletak tak jauh dari kantorku. Kubergegas menuju sebuah salon dengan dekorasi yang didominasi warna merah itu, akupun masuk kesalon itu,
“ Mau diapain Pak ” tanya resepsionis yang cantik.
Kulihat namanya yang terpampang di dada dia bernama Resti,
“ Creambath sama refleksi nih mbak ” jawabku pada resepsionis itu.
“ Mari dicuci dulu Pak rambutnya” Resti mempersilahkanku ke tempat cuci.
Tak lama pegawai salon yang akan merawat rambutkupun datang. Kuperhatikan dia tampak masih ABG. Dengan tubuh yang kecil dan kulit sawo matang tapi bersih, wajahnya pun tampak manis dan imut. Walaupun tak secantik Tina, tapi wajahnya yang menyiratkan kemudaan dan keluguan itu menarik hatiku. Tapi yang paling menyedot perhatianku adalah buah dadanya yang besar untuk ukuran tubuhnya. Dengan tubuh yang mungil, buah dadanya tampak menonjol sekali dibalik seragamnya yang berwarna hitam itu.
Perawatanpun dimulai. Oh iya nama pegawai salon itu adalah Anis, mulailah Anis, memberikan pijitijan-pijitan di tubuhku yang lelah. Tetapi tak kuduga setelah aku menyetubuhi Tina tadi, gairahku kembali timbul melihat Anis. Terutama karena buah dadanya yang tampak masih padat dan kenyal itu. Benar-benar sexy sekali dilihatnya, ditambah dengan celana jeansnya yang sedikit di bawah pinggang sesuai mode masa kini, sehingga terkadang perutnya tampak ketika dia memijat bagian atas kepalaku.
Setelah creambath, Anispun yang memberikan layanan refleksi. Karena tempat dudukku lebih tinggi darinya, kadang ketika dia agak menunduk, aku dapat melihat belahan dadanya dari balik T-shirtnya yang kancingnya sengaja dibuka. Begitu indah pemandangan itu. Sudah lama aku tidak menikmati ABG yang berumur belasan tahun lagi. Akupun mengajaknya mengobrol. Ternyata dia baru lulus SMA dan berusia 18 tahun lebih sedikit. Mau melanjutkan sekolah tidak ada biaya, dan belum mendapatkan kerja yang sesuai. Dia bekerja di salon tersebut sambil mencari-cari kerja yang lain yang lebih baik.
Singkat cerita aja nih para pembaca, akupun kemudian tawarkan dia untuk melamar di perusahaanku. Tampak dia berseri-seri mendengarnya. Aku sarankan sehabis jam kerjanya kita dapat mengobrol lebih jauh lagi mengenai pekerjaan itu. Diapun setuju untuk menemuiku di food court selepas pulang kerja nanti. Jam 19.00 malam, Anis menemuiku yang menunggunya di tempat yang telah disepakati itu. Kupesan makan malam sambil kita berbincang-bincang mengenai prospeknya untuk bekerja di perusahaanku. Kuminta dia mengirimkan surat lamaran serta ijazahnya secepatnya untuk diproses. Kubilang ada lowongan sebagai resepsionis di kantorku. Memang cuma resepsionis di kantorku maish kurang, sehingga aku merasa perlu untuk menambah satu lagi. Setidaknya itulah pikiranku yang sudah diseliputi hawa nafsu melihat kemolekan tubuh muda Anis.
Sambil berbincang, mataku terus mengagumi buah dadanya yang tampak sekal menggiurkan itu. Ingin rasanya cepat-cepat kujilat dan kuhisap sepuas hati. filmbokepjepang.sex Anis tampak menyadari aku menatap dadanya, dan dia tampak tersipu malu sambil berusaha menutup celah T-shirtnya. Sehabis makan malam, aku tawarkan untuk mengantarnya pulang. Sambil meneruskan wawancara, alasanku. Anispun tidak menolak mengingat dia sudah ingin sekali pindah tempat kerja. Terlebih penampilanku membuatnya semakin yakin. Di dalam mobil, dalam perjalanan, kuteruskan perbincanganku mengenai job description seorang resepsionis di kantorku. Sambil berbincang kucoba meraba pahanya yang terbungkus jeans ketat. Sesekali tangannya menolak rabaan tanganku.
“ Jangan Pak… malu” alasannya.
Sementara itu, nafsuku sudah begitu menggelora dan motel jam-jaman langganankupun sudah hampir tampak.
“ Anis.. Terus terang saja.. Kamu memenuhi semua persyaratan.. Hanya saja kamu harus bisa melayani aku luar dalam untuk bekerja di perusahaanku.” tegasku sambil kembali mengerayangi pahanya. Kali ini tidak ada penolakkan darinya.
“ Tapi Pak.. Anis nggak biasa..” ujarnya.
“Yach kamu mulai sekarang harus membiasakan diri ya..” kataku sambil meremas pahanya dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku membelokkan setir Mercyku ke pintu masuk motel langgananku itu.
Mobilku langsung masuk ke dalam garasi yang telah dibuka oleh petugas, dan pintu garasi langsung ditutup begitu mobilku telah berada di dalam. Kuajak Dian turun dan kamipun masuk ke dalam kamar. Kamar motel tersebut lumayan bagus dengan kaca yang menutupi dindingnya. Tak lama, petugas motel datang dan akupun membayar rate untuk 6 jam. Setelah si petugas pergi, kuajak Anis untuk duduk di ranjang. Dengan ragu-ragu dia patuhi perintahku sambil dengan gugup tangannya meremas-remas sapu tangannya. Kusibakkan rambutnya yang ikal sebahu dengan penuh kasih sayang, dan mulai kuciumi wajah calon resepsionisku ini. Kemudian kuciumi bibirnya yang agak sedikit tebal dan sensual itu. Tampak dia hanya bereaksi sedikit sambil menutup matanya. Hanya nafasnya yang mulai memberat.
Kurebahkan tubuhnya di atas ranjang, dan langsung tanganku dengan gemas merabai dan meremasi buah dadanya yang ranum itu. Aku sangat gemas sekali melihat seorang ABG bisa mempunyai buah dada seseksi ini. Kuangkat T-shirtnya, dan langsung kujilati buah dadanya yang masih tertutup BH ini. Kuciumi belahan dadanya yang membusung. Ahh.. Seksi sekali anak ini. Anis masih tetap menutup matanya sambil terus meremas-remas sapu tangan dan seprei ranjang ketika aku mulai menikmati buah dadanya. Kubuka pengait BHnya yang tampak kekecilan untuk ukuran buah dadanya, dan langsung kuhisap dan kujilati buah dada gadis salon ini.
“ Ssssshhggg… uhhhh.. ahhhh…” hanya erangan tertahan yang keluar dari mulutnya.
Anis tampak menggigit bibirnya sendiri sambil mengerang ketika lidahku menari di atas putingnya yang berwarna coklat. Dengan cepat puting itu mengeras pertanda siempunya sedang terangsang hebat. Segara kulucuti semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat. Kemaluanku telah tegak ingin merasakan nikmatnya tubuh gadis muda ini. Akupun duduk di atas dadanya dan kuarahkan kemaluanku ke mulutnya.
“ Jangan Pak.. Anis belum pernah..” katanya sambil menutup bibirnya rapat.
“ Ya kamu harus mulai belajar donk..” jawabku sambil menyentuhkan kemaluanku, yang panjangnya hampir sama dengan panjang wajahnya itu, ke seluruh permukaan wajahnya.
“ Katanya kamu mau jadi pegawai kantoran..” aku mengigatkan.
“ Tapi nggak akan muat Pak, Penis bapak besar sekali” ujarnya,
“ Ya kamu coba aja sedikit demi sedikit. Dimulai dari ujungnya dulu ya sayang..” perintahku lagi.
Anispun mulai membuka mulutnya. Kusodorkan kemaluanku dan sedikit demi sedikit rasa hangat yang nikmat menjalari kemaluanku itu, ketika Dian mulai menghisapnya. Kuangkat kepalanya sedikit sehingga dia lebih leluasa menghisapi kemaluan calon bosnya ini.
“Ya.. Begitu.. Sekarang coba lebih dalam lagi” kataku sambil mendorong kemaluanku lebih jauh ke dalam mulutnya.
Kemudian kutarik keluar kemaluanku dan kuarahkan mulut gadis ABG ini ke buah zakarku.
“ Sekarang kamu jilat dan hisap ini ya.. Sayang ” perintahku padanya.
Lalu Anispun menurut. Dijilatinya dan kemudian dihisapnya buah zakarku satu per satu. Demikian selama beberapa menit aku duduk di atas dada Anis dan mengajarinya memberikan kenikmatan dengan menggunakan mulutnya. Mulutnya tampak penuh sesak ketika ia menghisapi kemaluanku.
Setelah puas menikmati hangatnya mulut Anis, aku kembali gemas melihat buah dadanya yang membusung itu. Kembali kunikmati buah dadanya dengan mulutku. Kembali Anis mengerang tertahan sambil mengatupkan bibirnya. Sementara itu, akupun melucuti celana jeansnya dan sekalian celana dalamnya. Tampak vaginanya yang bersih tak berbulu seperti menantang untuk digenjot kemaluanku.
Tanganku meraba-raba vaginanya dan tak lama menemukan klitorisnya. Kuusap-usap klitorisnya itu, sementara mulutku kembali dengan gemas menikmati buah dadanya yang besar menantang. Terdengar dengusan nafas Anis semakin dalam dan cepat. Matanya masih menutup demikian juga dengan bibirnya. Tangannya tampak semakin keras meremas sprei ranjang kamar. Aku sudah ingin menyetubuhi gadis petugas creambath ini. Kurenggangkan pahanya sementara kuarahkan kemaluanku ke liang nikmatnya.
“Pak, pelan-pelan ya masukin penisnya…” pintanya sambil membuka mata.
Tanpa menjawab, mulailah kudorong kemaluanku menerobos liang vaginanya. Memang dia sudah tidak perawan lagi, tetapi vaginanya masih sempit menjepit kemaluanku.
“ Aaaaaaaaaaahhhh…. Sssshhhggg…. Ssshhhh….” jeritnya ketika kemaluanku telah menerobos vaginanya. Tak kuasa lagi dia untuk menahan jeritan nikmatnya.
Mulai kugenjot vaginanya, sambil kuremas-remas buah dadanya. Makin keras erangan Dian memenuhi ruangan itu.
“ Sssshhggg…. Ahhhhhhh… enka sekali pak…uhhhhh…… Ahhhhh…” erangnya seirama dengan goyanganku.
Terlihat Bbuah dadanya bergoyang menggiurkan ketika aku memompa vaginanya. Sesekali kuhentikan goyanganku untuk kembali menghisapi buah dadanya yang besar dengan gemas. Hampir 20 menit terus kupompa gadis manis pegawai salon ini. Tiba-tiba dia mengerang dan mengejang hebat tanda orgasme. Tampak butir keringat mengalir membasahi wajahnya yang manis. Kuseka keringatnya dengan penuh kasih sayang. Kemudian kembali sku menunggangi tubuhnya dan kali ini kuletakkan kemaluanku diantara buah dadanya yang kenyal itu. Tanganku merapatkan buah dadanya, sehingga kemaluanku terjepit diantaranya.
Nikmat sekali rasanya dijepit buah dada gadis ABG semanis dia. Mulai kugoyangkan badanku maju mundur sehingga buah dadanya yang kenyal menggesek-gesek kemaluanku dengan nikmat. Kadang kulepaskan kemaluanku dari himpitan buah dadanya untuk kemudian kusorongkan ke mulutnya untuk dihisap. Kemudian kembali kujepitkan diantara buah dadanya yang ranum itu. Kira-kira 15 menit lamanya kemaluanku menikmati kenyalnya buah dada dan hangatnya mulut Anis. Akupun merasa akan orgasme,
“ Sssghhhhhhh…. Ahhhhhh… aku mau keluar Nis…. Sssshhhh…. Ahhhhhh…. “
dan tak lama kemudian,
“ Sssssgghhhhh…. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…. Crotttt…. Crotttt…. Crotttt…. Crotttt….”
Keluarlah spermaku yang kusemburkan cairan lendir nikmatku di atas buah dada Anis. Dengan kemaluanku, kuoleskan spermaku keseluruh permukaan buah dadanya yang sangat membuatku gemas itu. Terpuaskanlah aku Oleh Anis, akemudian kami bergegas merahpihkan diri dan memakai baju kami masing-masing. Singkat cerita kamipun keluar dari motel itu, dan kamipun masuk kedalam mobilku,
“ Oh iya Pak, Jangan lupa dengan janji Bapak tentang pekerjaan itu hlo pak, ” ujar Anis di dalam mobilku.
“ Iya anis sayang, kamu tenang aja, bapak selalu tepatin janji bapak kog. kamu segera kirim lamarannya kamu ya kekantor bapak” jawabku.
Merasa senanglah Anis mendengar jawbanku. Terbayang olehnya kerja di kantor yang merupakan cita-citanya. Akupun tersenyum senang membayangkan buah dada Anis yang akan dapat aku nikmati sepuasnya nanti. Kuturunkan Anis dipinggir jalan sambil kuberi uang untuk ongkos taksi.
“ Terimakasih ya Pak ” katanya sembari dia turun dari mobilku.
“ Iya Anis sama-sama, kamu hati-hati ya dijalan” jawabku sambil melambaikan tangan.
Kemudian kukebut mobilku menuju jalan tol. Hari telah larut malam. Jalanan telah menjadi lenggang. Ingin rasanya cepat sampai di apartemanku setelah hari yang melelahkan ini. Tiba-tiba aku sadar kalau aku belum mengetahui secara seksama kemampuan Anis untuk menjadi resepsionis.
Interpersonal skill, bahasa Inggris, telephone manner, dan lain-lain. Rupanya aku hanya terbuai oleh buah dadanya yang nikmat itu. Biarlah nanti bagian HRD yang mengetesnya, pikirku. Kalau lulus ya diterima, kalau nggak ya nggak apa-apa. Toh aku sudah puas menikmati seluruh tubuhnya. WKWKWKWK.