Kunikmati Istri Dan Sahabat Wanitanya
“ Farah… apa kabar kamu? Sapa seorang Wanita berusia sedikit tua dari istriku,
“ Emmmm… kamu Sofie ya ?? Apa kabar Sof lama ya kita nggk ketemu..” jawab istriku yang langsung menghampiri Sofie dan merekapun saling berpelukan,
“ Pah… sini deh !!! ingatnggk ini siapa ?, ini Sofie itu hlo Pah ” ujar istriku padaku,
“ Oh iya aku ingat, apa kabar kamu Sof ? “ tanyaku sembari mengulurkan tangan untuk menyalaminya,
Sofie Ini adalah sahabat istriku ketika masih kuliah dulu, dia tidak terlalu cantik sih, namun dia mempunyai kulit yang putih dan bersih. Kami terakhir bertemu Sofie kiara-kira empat tahun lalu disuatu acara ketika di Jakarta. ketika itu dia datang dengan suaminya, profesi suami Sofie dulu adalah seorang arsitek. Mereka berduapun kemudian mengobrol dengan asiknya. Aku tidak tahu apa yang dibicarakan mereka, sampai-sampai istriku nampaknya lupa kalau dia sedang belanja, dan akupun menggandeng anak-anaku dan melangakah meninggalkan mereka untuk meneruskan belanja kami. Kubiarkan mereka berdua mengobrol asik untuk melepas rindu. Sesaat kemudian Sofie menghampiriku utuk berpamitan pulang. Selesailah belnaja kami, kmaipun kembali ke mobil,
“ Pah kamu tahu nggak Sofie sudah bercerai dengan suaminya” ujar istriku sewaktu di mobil,
“ Kog bisa sih Mah ?? tanyaku,
” Iya pah, jadi gini ceritanya. Suaminya menikah lagi dengan wanita lain, Sofie tidak mau dimadu pah, So.. akhirnya mereka bercerai deh,dan Dia sudah 3 tahun menjanda ” ujar istriku panjang lebar menjelaskan padaku,
“ Ouwh gitu ya mah, Lalu gimana tuh si Sofienya ? ” tanyaku lagi pada istriku,
“ Ya udah gitu aja endingnya pah. Sekarang Sofie membuka usaha butik untuk menyambung kehidupanya ” ujar istriku Farah,
Perbincangan kamipun berhenti sampai disitu saja karena anak anak mulai ribet karena lapar untuk minta makan, dan kamipun berhenti di sebuah restoran yang sejak dulu menjadi langganan kami. Kemudian istriku tiba berbicara,
“ Pah… gimana kalau Sofie suruh nginep disini aja Pah sebelum kita pulang ” usul istriku padaku,
Tiba-tiba Farah mempunyai ide sore itu ketika kami sedang santai di teras depan rumah kami.
“ Emmmm.. Boleh… boleh tu mah ” jawabku,
Jujur ketika itu tidak
ada niat aneh atau macam-macam melintas di pikiranku. Ketika itu aku sedang melepas semua pikirang tentang pekerjaan dan benar benar bersantai, lagi pula anak-anak juga tidak mau tenang, mereka selalu ribut tidak karuan. Kemudian Farahpun mengambil Hand Phonenya untuk menelfon Sofie, kira-kira setengah jam dia ngobrol dengan sahabatnya itu, dan menjelang pukul 08.00 ketika kami baru saja menyelesaikan makan malam kami, suara mobil terdengar memasuki halaman rumah kami,
“ Hey senua ” sapa Sofie kepada kami,
Ketika kami menyambutnya malam itu dia nampak segar dengan celana panjang yang mencetak bentuk pantatnya dan atasan model sekarang yang agak gombrong itu, namun sampai saat itu kembali aku belum ‘memikirkan hal itu’ sama sekali. Istriku segera menarik tangan Sofie itu dan mengajaknya kedalam sementara pembantu kami membawakan barang bawaannya masuk rumah. Rumah kami tergolong agak besar dan masih memiliki sebuah kamar yang tidak terpakai,disitulah barang bawaan Sofie diletakan. Pada Malam itu aku masuk kamar duluan, setelah anak anak tertidur, sementara istriku masih asyik ngobrol dengan kawannya, dan tak lama kemudian aku tertidur pulas.
Tiba-tiba ada rasa hangat dan geli nikmat menyadarkanku, akupun tahu itu kelakuan istriku yang sudah mengulum batang kemaluanku, dan akupun segera berdiri walau aku sendiri masih setengah sadar, entah kapan celanaku sudah turun sampai kelutut aku benar benar tidaak tahu karena saat itu aku tertidus sangat pulas sekali.
Kemudian sembari mulutnya mengkulum batang kemaluanku, istriku melepas celana dan pakaianku terlepas seluruhnya. Setelah kami saling mencumbu, menjilat dan bergumul, akhirnya dengan posisi Farah diatas, dia mulai memasukan batang kemaluanku kedalam vaginanya yang hangat itu. Mulailah Farah beraksi dengan menggoyangkan pinggulnya perlahan, sesaat kemudian Istriku semakin semakin menambah kecepatan goyangannya, sembari bergoyang mulutnya mulai mendesis nikmat,
“ Sssss… ahhhhhh…. ” desah Farah,
Setelah beberapa menit Farah beraksi diatasku, akupun mulai tak kuat menahan spermaku, seakan air maniku berlomba-lomba akan menyembur duluan dalam vagina istriku. filmbokepjepang.sex Farah yang masih terus bergoyang mengejar puncak kenikmatannya, pada akhirnya setelah beberapa detik kemudian istriku melenguh dan mendesis desis ketika dia mulai mencapai klimaxsnya begitu pula tidak lama setelah istriku mendapat klimaksnya, air maniku menyusul nemenyembur kedalam vagina istriku. Untung saja aku belum keluar, padahal bila dia masih belum keluar juga aku sudah tidak kuat menahan spermaku. Lagi.hahaha.
Kemudian istrikupun ambruk terkulai lemas diatas tubuhku, dan kemaluanku terlepas dengan sendirinya, kami berciuman dan saling memeluk. kemudian kami tidak banyak bercakap malam itu, lelah sekali rasanya setelah seharian berputar putar dan belanja serta nikmatnya sex yang baru saja kami rasakan membuat kami segera terlelap dalam selimut dengan posisi telanjang bulat.
Kini Pagipun telah tiba dan akupun terjaga, ketika itu aku melihat istriku masih tertidur pulas, yahh mungkin dia terlalu lelah. Kemudian aku mengenakan celana pendek dan kaos oblong, lalu akupun menuju kamar mandi yang ada diadalam kamar kami untuk cuci muka. Selesai cuci muka akupun bergegas menuju kedapur untuk mencari kopi. Ketika aku melintas ke arah dapur kulihat Sofie sedang asyik mengaduk kopi digelasnya, diapun melihat kearahku dan memeberi senyuman kepadaku. Ketika itu Sofie hanya mengenakan baju tidur yang agak tipis sekilas buah dadanya yang saat itu tidak menggunakan bra membayang jelas dimataku. Suasana pagi yang sejuk ditambah melihat pemandangan Sofie yang seperti itu spontan Penisku mengeras karena konak, lalau Sofie menawarkan,
“ Mas kamu suka kopi manis atau pahit ?” tanya Sofie padaku
“ Hlooo kog kamu yang bikin, pembantu saya kemana emang Sof ?” tanyaku,
“ Ouh si bibi ya mas, dia aku suruh kepasar mas, soalnya Sofie pingin masak mas..hhe. hobby Sofie kan masak mas ” jawabnya.
Sebenarnya aku Ingin bertanya hobbynya yang lain, tapi mengingat dia teman istriku aku tidak jadi bertanya.
“ Boleh aja kog masak Sof, anggep aja disini rumah kamu sendiri,,hhe. Oh iya kopinya jangan terlalu manis ya !!! nanti bisa diabetes ” ujarku,
Hampir saja kulanjutkan dengan kata nakalku, untung aku masih bisa menjaga mulutku.
Siang itu aku bersantai dikamar sementara istriku dan Sofie asyik memasak, anak-anaku juga asyik dengan urusan mereka masing -masing dikamarnya.
“ Pah… anak-anak makanan sudah disiapin tante Sofie nih, buruan kesini makan !!!.” teriak istriku diiringi hawa dingin kota Bandung yang membuat kami lapar,
Mataku sempat menelusuri tubuh Sofie yang tampak sibuk mengambilkan nasi, menyipakan lauk pauk dan dengan tank top ketat, celana jeans yang dikenakannya mencetak bentuk tubuhnya, sesungguhnya Sofie ini wajahnya biasa saja tidak terlalu cantik, tubuhnya juga sudah tidak sekencang gadis muda, namun kulitnya sangat putih dan bersih, dari wajah serta penampilannya serta cara bicaranya terlihat jelas kalau dia bukan petualang, dan yang agak mengganggu pemikiranku adalah sudah 3 tahun bercerai, jangan jangan sudah rapat kembali.hha. Pepes ikan mas, sayur asam, sambal dan ayam goreng yang nikmat dalam waktu singkat bersih tandas dan beberapa saat kemudian aku sudah terbuai dalam mimpi, entah apa yang diperbuat istriku, sahabatnya dan anak anak sudah tidak kupedulikan lagi.
Setelah mandi sore kami menyempatkan diri pergi ke mall, beli jagung bakar, makan malam dan menjelang Pukul )9.00 malam kami sudah kembali kerumah, kemudian anak-anakpun langsung masuk kamar. Sepilah suasana waktu itu. kemudian aku membaca buku dikamar, ketika istriku masuk dan duduk disampingku, dengan wajah yang berbinar-binar dia berkata,
“ Pah.. menurut papah Sofie bagaimana..?” tanyannya tiba tiba.
“ Bagaimana apanya ” tanyaku
“ Udah nggk usah mengelak deh Pah, mamakan melihat papah memperhatikan Sofie, waktu makan siang tadi, … papah minat sama Sofie ?” tanya istriku,
“ Emmmm… bukan begitu juga kali mah” ujarku,
Kemudian akupun mencoba menyampaikan isi pemikiranku siang tadi, spontan istriku lalu mencubitku,
“ Oh gitu ya pah, coba aja kalau mau ? Lihatin tuh lubangnya masih ada atau nggak ? jawab Farah padaku,
“ Emmmm… tapi dia kan teman mama dan belum tentu memahami gaya hidup kitab” jawabku,
“ Udah sana papah pokoknya nurut aja ya !!! dijamin nggak rugi deh” ujarnya, lalu dia sambil mencium pipiku,
Kemudian Farahpun keluar dari kamar. Akupun kembali mencoba membaca Buku ku, namun konsentrasi ku sudah buyar. Sekitar lima belas meFar kemudian pintu kamar terbuka dan masuklah istriku serta Sofie yang sudah berganti pakaian dengan daster, wajahnya tampak segar dengan rambut diikat kebelakang sementara dadanya tampak menggantung lepas..sayang daster batik yang dikenakannya agak tebal..sehingga tidak ada bayangan yang timbul,
“ Ngobrol disini saja ya Sof, pah boleh kan Sofie ngobrol dulu disini ..?,” soalnya Bibi belum tidur pah dia lagi nonton TV, dikamar Sofiekan nggak enak pah soalnya nggak ada Exhaust Fan nya ” ujar istriku,
Pada awalnya aku agak canggung sih, tidak lama kemudian pembicaraan kamipun sudah namapak santai. Posisi istriku duduk disisiku dan kami duduk diranjang bersandar santai, sementara Sofie duduk diujung ranjang. Kamipun mengobrol segala hal sampai suatu saat istriku bertanya,
“ Oh iya Sof, kalau boleh tahu nih yaa… kamu kan sudah pisah 3 tahun sama mantan suamimu tuh, nah kalau pas kamu kepingin gituan gimana tuh sof solusi kamu? Tanpa basa-basi Farah bertanya kepada Sofie, pertanyaan itu spontan membuat wajah Sofie memerah.
“ Ah…kamu ada-ada aja deh tanyaya, udah ah…emangnya kenapa, kok tiba-tiba nanyain yang begituan sih
” jawab Sofie tersipu malu,
Tiba tiba Farah bangkit, lalu mengambil lap top yang biasa kugunakan, meletakannya dipangkuannya dan menyalakannya serta memanggil Sofie mendekat. Aku hanya memperhatikan apa yang dilakukan istriku, walau aku tahu apa yang ada dipikrannya, sekejab kemudian terdengar suara Sofie berteriak kecil…
” Ihhhh…Stress kamu ya Far ” ucap Sofie sambil melirik kearahku,
Berkali-kali aku mendengar jerit heran Sofie saat melihat apa yang tersaji di laptopku. Disitu kumpulan gambar photo petualangan kami. bermacam occasion yang sudah ku compile dalam suatu album, ada yang istriku sedang dikeroyok, ada yang sedang swinging dengan pasangan lain, intinya gaya hidup Sex kami itu bebas.
“ Sof, Sebentar ya ” kata Farah yang lalu beranjak ke kamar mandi,
Sofie tidak menjawab namun matanya terus menatap layar laptop dengan wajah yang berubah ubah antara percaya dan tidakpercayadengan kelakuank istriku dan aku. Dia masih asyik menscroll koleksi gambar itu, tak lama Farah yang sudah kembali duduk didekatku, tangannya langsung menyusup kedalam celana pendek yang kukenakan. Istriku lalu merangkul leherku, mencium bibirku, lidah kami saling bertautan dan tangannya dengan nakal memainkan kemaluanku yang masih tersimpan didalam celana pendek yang kukenakan. Beberapa saat kemudian celana yang kukenakan sudah terlepas. Ketika Sofie menengok kearah kami Diapun terheran karena saat itu istriku sedang asyik menjilat dan menghisap batang kemaluan. ketika istriku melihat bahwa sahabatnya memperhatikan nya Dia menghentikan sejenak gerakannya dan memberi tanda kepada Sofie agar mendekat, dan entah sadar atau tidak Sofie mendekati kami duduk disamping tempat tidur.
Kemudian Tiba –tiba istriku menarik tangan Sofie dan meletakannya di batang kemaluan ku yang sudah mengeras. Tangan yang terasa dingin bertemu dengan batang kemaluan yang sangat hangat memberikan sensasi padaku, dan benar seperti kata istriku Sofie sudah terlalu lama tidak menyentuh laki laki, sesaat kemudian dua mulut mungil menjadikan batang kemaluanku sebagai mainan, saat Sofie menghisap kepala kemaluanku istriku menjilati bijiku. kujulurkan tanganku lalu kutarik Sofie agar merayap keatas dan sesaat kemudian bibirnya sudah berpagutan dengan bibirku, Ketika dasternya kulepas payudara Sofie terpampang jelas, terlighat puting susunya lebih besar dari istriku merah agak kehitaman, kontras dengan kulit putihnya, dan walau sudah tidak terlalu padat dan agak turun sedikit namun asyik juga. Mulutku melumat puting susu yang sudah mengeras itu dan tanganku menyusup ke bawah pusarnya, terasa selangkangan yang lembab agak basah dengan bulu kemaluan yang cukup lebat. Istriku yang mengerti apa yang kuinginkan, kemudian Istriku menghentikan gerakannya yang tadi menjilati kemaluanku lalu memberi kesempatan padaku untuk mengubah posisi.
Kemudian dengan cepatnya Kubaringkan Sofie telentang, dan kucium bibirnya, lalu perlahan jilatanku merambat turun lehernya. Kemudian ajku beralih kepundaknya dan buah dadanya ganti berganti kujilati dan kuhisap putingnya sementara dia hanya memejamkan mata mengerang lirih, sembari lidahku turun terus kebawah. ketika jilatanku sampai di perutnya Sofiepun mulai menggelinjang tak karuan. Lalu akupun mempunyai inisiatif kuambil bantal, lalu kuminta dia mengganjal pinggulnya dan kini aku mulai konsentrasi pada vagina yang merekah membasah itu.
Kusibak bulu kemaluan Sofie Dengan kedua tanganku, lalu aku beralih mulai kubuka liang vaginanya liang Sembari lidahku mulai menjajah klitorisnya, sesekali lidahku masuk dan kembali menjilat, menghisap dan menjilat Vagina Sofie. Farah yang rupanya tidak tahan, tiba-tiba dari belakang dia menyerangku dengan liarnya.
“ Sssssss…aaaahhhh… nikmatnya… ssss…ahhhhh… akuy nggak tahan lagi nih…ssss….ahhh ” desah nikmatku,
Sofie sesekali menjepit kepalaku dengan pahanya, dan aku mengerti sudah terlalu lama dia merasaakan nikimatnya Sex. Tak heran ketika aku menyudahi permainan lidahku dan merayap naik ketas tubuhnya tangannya menyambut dan memelukku, dan setelah batang kemaluanku terarah tepat di Vagina Sofie dengan perlahan mulai kutancapkan Penisku ke Vagina Sofie. Diapun mengerang lalu dia membuka pahanya dengan lebar, setelah kepala kemaluanku masuk dengan satu hentakan yang diiringi desahan keras dari Sofie ini kubenamkan batang kemaluanku hingga habis dan mentok.
“ ssssshhh… ahhhh… terus mas… enak… ahhhh “ desah sofie,
Tanpa menjawab kubiarkan kemaluanku terendam dalam vagina yang sangat hangat itu, memang sih kelebihan wanita sunda mempunyai vagina yang nikmat, Vaginanya tidak kering namun juga tidak becek, yah… mungkin itu pengaruh dari suka makan lalapan kali ya…hha. Kemudian setelah itu mulai kukeluar masukan degan berulang-ulang secara konstan. Sementara Sofie memeluk dan kakinya bahkan melingkari pinggangku, mulalilah kurasakan sensasi lain wanita saat aku sibuk dengan Sofie, ternyata sensasi itu berasal dari istriku yang mengusap dan memegangi bijiku saat batang kemaluanku bergerak memompa naik turun di vagina Sofie, bahkan sesat kemudian bukan lagi usapan, tapi yang kurasakan sebuah jilatan brutal yang memberi rasa nikmat luar biasa, batang kemlauanku terbenam dijepit kemaluan Sofie Di iringi jilatan lidah Farah menjilati bijiku, sesekali batangku terjilat saat aku menarik keluar Penisku.
Bisa-bisa kalau begini terus tidak lama lagi aku bakalan tumbang nih, maka dengan segera aku merubah posisi, tanpa melepaskan batang kemaluanku dari vaginanya , kubalik posisi hingga Sofie kini diatasku, kini aku punya mainan tambahan, buah dada yang bergoyang dan menggayut diatasku dengan leluasa kuremas, sesekali putingnya kuhisap, disisi lain istriku juga jadi lebih leluasa menggarap kemaluanku yang sedang menyatu dalam vagina bisa membuat Sofie sahabatnya itu. Kemudian Sofie mulai bergerak teratur, mungkin terlalu lama tidak merasakan kemaluan laki laki membuatnya tidak tahan terlalu lama. Dia melakukan aksi naik turun diatasku dengan konstan, dan semakin lama semakin bertambah cepat. Kemaluannya mulai menghangat dan aku membantunya dengan menghisap puting susunya dan pada akhirnya dengan satu teriakan dia menghempaskan kepalanya kebelakang, sembari mencengkeram pundaku dan mendesah nikmat dengan tubuh mengejang,
” Sssss…aaaahhhh…aaaahhh…aduh….. aku udah keluar Mas…ahhhhhh…” desah nikmat Sofie dan ujarnya padaku,
Diapun terkulai lemas, lalu kuciumi bibirnya dengan perlahan, lalu kurebahkan Sofie disampingku, sesungguhnya aku yakin kalau kuteruskan sedikit lagi dia masih bisa menggapai satu klimax lagi walau tidak sedahsyat yang barusan. Namun aku juga tahu kalau istriku sudah menanti giliranya, Lalu kusuruh Farah menungging dan dari belakang batang kemaluanku yang masih basah kuyup dangn lendir Sofie menerobos memasuki lubang vagina istriku yang juga sudah basah dengan lender kawinya. Kamipun melakukan hubungan Sex dengan professional dengan irama yang konstan dan sudah dalam kontrol kami. Karena spermaku nampak sudah mendesak, lalu akupun memberi tanda kepada Farah untuk meningkatkan speed Sexnya dan pada akhirnya,
“ Ssshhhhh….aaaaahhhhhhhh… Crottt…. Crot… Crot… aku keluar Mah …. Ahhhhh “ desahku,
Tersemburlah air maniku deras mengisi vagina istriku sementara istriku juga mencapai klimaxsnya pada saat yang bersamaan….
“ Ssssss….. Ahhhhhh…. Mamah juga keluar mah … Emuuuaccchhh… “ ujar istriku sembari mencium bibirku dengan lembut,
Cukup lama kami terdiam dan berpelukan bertiga dalam keadaan telanjang, dengan carsa bergantian kedua wanita itu menciumi bibirku sembari tangan mereka mengelus serta mengusap ngusap kemaluanku yang masih basah dengan lender kawinku itu. Belum lama rasanya aku beristirahat, Sofie memulai lagi dengan memainkan kembali mulutnya di selangkanganku sementara Farah berjongkok diatas wajahku dan lidahku langsung saja menerobos masuk ke lubang vaginanya, vagina istriku walau sudah banyak yang menikmati namun tetap terawat dan terasa nikmat, begitu juga klitorisnya masih tetap mungil kemerahan. Sekitar4 menit kami dalam posisi itu, kini kembali aku diatas Sofie yang dengan melebarkan kakinya menerima kemaluanku dan Farah memelukku dari belakang menjilati leher dan belakang telingaku. Terkadang lidah Farah turun ke bawah menjilat hingga ke belahan pantatku.
Mulalilah aku menggenjot Vagina Sofie yang terlentang dibawah tubuhku dengan konstan dan, bibir kami saling bertemu dalam ciuman yang panas. Farah istriku sesekali mengelus dan mengusap usap bijiku yang memberikan sensasi nikmat dan seperti tadi Sofie yang masih haus Sex itu kembali mencapai klimaxsnya terlebih dulu,
” Sssss…ahhhhhhh… Mas…aaahhh… lebih cepet Mas…. Aaahhh.. .aduh…enak Mas …. Aaaahhhh…” ucap sofie yang mulai lepas kendali,
Kemudian mulailah seluruh tubuhnya mengejang dan Sofiepun terkulai lemas, aku berhenti sebentar tanpa mencabut kemaluanku yang masih terbenam dalam vagina yang berdenyut-denyut nikmat itu. Tidak lama kemudian aku mulai lagi menggerakan Penisku maju-mundur secara konstan ke Vagina Sofie,
” Aaahhh… auw…auw….geli mas….ahhh…auw… ” Desah sofie kegelian,
Tanpa menjawab akupun terus menggenjot Vagina Sofie dengan cepat dan konstan, aku ingin mengejar klimaks keduaku yang ingin kucapai,
“ Papah mau keluar lagi ya ? ” Tanya istriku,
Tanpa menjawab Istriku akupun meneruskan genjotanku ke Vagina Sofie, Dengan giat istriku juga mengusap dan meremas bijiku dan ketika aku merasa tak tahan lagi, kemudian kucabutlah kemaluanku dari vagina Sofie dan istriku segera membuka mulutnya untuk menerima kemaluanku yang basah dengan lendir Sofie, lalu…
“ Sssssss….aaaaaahhhhhh…. Crot… Crot… Crot… Crot… “ akhirnya keluarlah spermaku kedalam mulut istriku, Farahpun yang tanpa ragu langsung menelannya, Setelah melemas, kemaluanku dilepas dari mulutnya namun bukan berarti berhenti karena lidahnya masih terus menjilati hingga batang kemaluanku bersih dari cairan. Akupun terkulai lemas lalu berbaring karena sudah lemas rasanya melayani Kedua wanita itu.
Tak lama kami beristirahat kemudian Kedua wanita itu yaitu Istriku dan Sofie sahabatnya menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri. Akupun waktu itu sudah tertidur lelap. Sungguh pengalaman Sex yang luar biasa bagiku.