Kisah Cinta Ibu Dan Anak
- Home
- Cerita sex sedarah
- Kisah Cinta Ibu Dan Anak
Kisah cinta ibu dan anak – 1
Pukul 10.00, kulihat mobil Mama
masuk perkarangan rumah. Mama
turun dari mobil.
“Ma.. Mama” teriakku sambil
melambaikan tangan.
Sebelum aku lupa aku bernama Yoyo
(nama samaran) umur 16, aku tinggal
bersama kedua orang tuaku. Mama
berumur 27 dan Papa berumur 45.
Kenapa umur kedua orang tuaku
berbeda jauh, karena Mama saat
umur 12 tahun hamil karena
diperkosa oleh tetangganya waktu di
desa Mama dan yang menolong
penderitaan Mama adalah Papa yang
berumur 30 tahun tapi belum
menikah. Kata paman Mama sudah
manis dan cantik (macan) waktu kecil.
Sekarang Mama tidak mungkin hamil
lagi karena Mama mengalami
pendarahan rahim yang sangat parah
ketika melahirkan aku, itu
dikarenakan umur Mama yang masih
sangat muda saat melahirkan aku.
Aku sangat menyayangi dan
mencintai Mama disamping itu ada
juga perasaanku ingin menikmati
tubuh Mama. Mama sangat cantik,
dadanya besar, dan kalau setiap
melihat Mama pasti adikku selalu
bangun. Apalagi setiap aku
melakukan onani dalam anganku aku
melakukan hubungan intim dengan
Mama.
“Sayang kamu berhasil, dan kamu
juga mendapat ranking 1″ teriak
Mama sambil melambaikan tangan
kepadaku.
Pukul 19.00, kami sekeluarga makan
bersama.
“Selamat ya Yo, kamu ingin
melanjuntukan ke SMU mana?” tanya
Papa.
“Enggak tahu Pa” jawabku.
“Kok enggak tahu sih, ntar kamu
tidak sekolah loh” kata Mama.
“Ya sudah ntar Papa cariin tapi kamu
harus pertahankan prestasimu yaa”
kata Papa.
Pukul 20.00, aku dan Mama nonton
TV bareng. Papa pergi ke Bandung
setelah makan tadi karena katanya
ada urusan kerja dan Papa akan di
Bandung selama 4 hari, dan aku
disuruh menjaga Mama. Mama tidak
berapa lama pergi ke kamar tidur.
“Mama tidur dulu ya sayang” kata
Mama.
Aku menonton TV acara misteri, aku
yang orangnya takut akan hal-hal
gaib pergi ke kamar Mama supaya
ditemanin nonton. Aku mendorong
kamar Mama yang ternyata tidak
terkunci. Aku sangat takjub melihat
Mama yang sedang tidur karena
Mama tidur hanya memakai BH dan
CD. Aku sesak napas tak tahu harus
bagaimana karena ini benar-benar
kejadian yang tak diduga.
Aku mendekati Mama, Mama kalau
tidur susah untuk dibangunkan jadi
mungkin ini kesempatanku untuk
merasakan tubuh Mama pikirku
dalam hati. Dengan perasaan takut
kubuka BH Mama. begitu terbuka,
aku sadar bahwa dada Mama sangat
indah. Dada Mama tidak kalah indah
dengan dada cewek jepang yang aku
tonton di blue film. Kuremas-remas
kedua dada Mama dengan ritme
kadang keras kadang lembut,
kuremas berulang-ulang.
“Akh.. Akh..” desah Mama walau
pelan tapi aku mendengar.
Aku seperti mendapat lampu merah
menghisap tetenya kanan kiri secara
bergantian sedangkan tangan kiriku
kuselipkan ke dalam CD Mama untuk
memainkan vagina Mama.
“Sshh.. Shh” desah Mama tangan
kiriku yang kuselipkan ke CD untuk
memainkan vagina Mama terkena
lendir Mama yang sudah keluar. Dada
Mama yang kuhisap kedua puting
Mama mengeras. Setelah puas
menghisap dan menjilat puting Mama
aku membuka CD Mama yang sudah
sedikit basah sama lendir Mama
sendiri. Kujilat, kuhisap dengan keras
vagina Mama dan kumasukkan
lidahku ke dalam vagina Mama.
“Ohk.. Ssh” desah Mama dan lendir
Mama lagi-lagi keluar.
Aku ganti dengan mengocok vagina
Mama dengan jari tangan kanan
sementara tangan kiri mengelu-elus
klitoris Mama yang membesar.
“Akhh.. Sshh.. Okhh” desis Mama
agak keras tapi tetap dalam keadaan
tidur. Aku tidak peduli Mama bangun
atau tidak kukocok tangan kananku
yang mengocok vagina Mama dengan
cepat.
“Plok.. Plokk” bunyi kocokan vagina
Mama lalu.
“Akhh.. Akhh. Yaa.. terus.. sampai”
gunggam Mama yang disertai tubuh
Mama mengejang dan mengeluarkan
lendir banyak.
Aku tahu pada saat itu Mama pasti
orgasme langsung saja kujilat vagina
Mama yang masih berlendir.
“Wah benar-benar vagina Mama
wangi dan lendirnya enak” kataku
kubisikkan ke kuping Mama yang aku
sendiri tidak tahu Mama masih tidur
atau sudah bangun.
Mama masih mengatur napas karena
habis orgasme, tapi aku nekat dengan
mencium mulut Mama dan
memasukkan lidah ku ke dalam mulut
Mama. Ternyata Mama membalas
kulumanku dan memainkan lidah
Mama dengan lidah aku, lama sekali
kami saling menghisap dan
mengulum. Tapi tanganku tidak
diam. Tanganku meremas buah dada
Mama, memilin puting Mama yang
menyebabakan Mama mendesis.
“Okhh.. Akhh”.
Tubuh Mama tiba-tiba mengejang lagi
tang menandakan Mama orgasme
untuk ke-2 kalinya.
“Akhh.. Okkhh.. Datang.. Nikmat”
gunggam Mama lagi tetapi tidak
menampakkan Mama akan bangun.
Lagi-lagi cairan Mama keluar. Aku
tidak berani membuat Mama
melakukan oral kepadaku karena
takut Mama tahu aku berbuat mesum
padanya. Makanya aku langsung
memasukkan kontolku ke vagina
Mama yang sudah basah. Walaupun
vagina Mama basah tapi kontolku
ynag besar tidak dapat masuk. Aku
akui kontolku besar dan panjang tapi
setelah kucoba-coba akhirnya dapat
masuk.
“Okhh… Shh..” desah Mama waktu
kontolku masuk ke vagina Mama.
Vagina Mama sempit, aku sangat sulit
menggerakkan kontolku. Vagina Mama
terasa nikmat yang membuat aku
melayang syraf-syaraf dan otot-otot
vagina Mama memijit kontolku. Mama
pun seperti cacing kepanasan
menggoyangkan pantatnya tidak
beraturan yang membuat kontolku
akhirnya masuk seluruhnya ke vagina
Mama.
“Akkhh.. Okhh” desah Mama sambil
mengejang dan itu membuat aku
kaget karena Mama orgasme ke-3
kalinya. Dan cairan Mama yang keluar
agak memudah kan aku melakukan
gerakan kontolku di vagina Mama.
Mama merenggangkan kedua pahanya
untuk memudahkan aku
menggerakkan kontolku. Mula-mula
kukocok pelan-pelan, lalu selanjutnya
berirama kadang pelan kadang cepat
yang semakin membuat Mama
mengugam.
“Akhh.. Teruus nikmat.. Yaa” aku
semakin bersemangat, mulai
menganti posisi Mama sekarang
Mama telungkup dan pantatnya
kubuat menungging, dengan gaya
doggie style ini aku merasa nikmat
dan Mama pantatnya mengikuti irama
goyangan kontolku, otot vagina Mama
mengedut dan aku yakin Mama
orgasme, ternyata Mama orgasme
untuk ke-4 kalinya.
Aku juga mengedut dan muncratlah
spermaku di vagina Mama, bahkan
aku yakin spermaku menymprot rahim
Mama karena kontolku di vagina
Mama selalu kena rahimnya.
“Akhh.. Akhh” desah Mama.
Aku tak puas lalu kupangku Mama
dan wajah kami berhadapan lalu
kumasukkan kontolku ke vagina
Mama. Plleess.. bunyinya.
“Akkhh..” desah Mama.
Kukocok dengan berirama, aku dan
Mama orgasme berbarengan sambil
kami mengulum. Kudiamkan sebentar
kontolku dalam vagina Mama.
Kukeluarkan, plop bunyinya. Kucium
kening Mama dan kuusap rambutnya.
Kulihat Mama sangat lelah dengan
keringat yang bercucuran, ku bisikkan
ke telinga Mama.
“Lain kali lagi ya Ma, Mama sangat
enak vaginanya” lalu aku matikan TV
dan pergi ke kamar sebelum tidur
kulihat jam ternyata jam 3 dini hari
aku selesai main sex dengan Mama.
Kesokannya..
Pukul 17.00, aku berenang dengan
santainya, aku tidak canggung kalau
bertemu Mama begitu juga dengan
Mama seperti tidak tahu kejadian
semalam.
“Yo Mama ikut berenang donk” kata
Mama yang begitu aku berbalik
melihat Mama sudah memakai bikini
untuk berenang, dan aku yakin bahwa
Mama tidak memakai apa-apa selain
bikini itu. Mama lalu masuk ke kolam
dan menuju ke aku.
“Ajarin Mama berenang donk Yo” kata
Mama agak manja. Aku yang
mendapat kesempatan langsung
berpikir bagaimana caranya untuk
menyetubuhi Mama lagi.
“Begini ya Ma, Yoyo akan ngajari
Mama tapi Mama harus nuruti kata
Yoyo. Gimana Ma, mau enggak?”
tanyaku.
“Boleh” kata Mama sambil tersenyum.
“Pertama kita pemanasan dulu Ma”
kataku.
Lalu aku membelai dada Mama yang
montok. Aku melihat Mama diam saja
sambil napas Mama terlihat sesak,
aku mulai membuka bikini atas
Mama.
“Jangan Yo ada Bi Inah dan Bi Pur”
kata Mama.
“Enggak pa.. pa.. Ma enggak
ketahuan kok” balasku.
Mama diam saja, segera aku menjilat
dada kanan Mama dan memilin
puting kiri Mama dengan tangan.
“Akhh… akhh, kamu mulai bandel
ya.. Yo” kata Mama sambil mendesah.
Kucium mulut Mama dan Mama
membalas dengan memasukkan
lidahnya dan menghisap kidahku
serta meludahi aku. Kami bermain
lidah sangat lama.
“Yo masukin donk, Mama enggak
tahan nih akhh..” kata Mama.
Aku lalu menaikkan tubuh Mama ke
pinggir kolam lalu membuka bikini
yang melindungi vaginanya. Begitu
terbuka kulihat lendir Mama sudah
keluar segera saja kuhisap, kujilat
dan kumasukkan lidahku dalam
vagina Mama.
“Akkh.. Okhh enak Yo vagina Mama
sangat enak” kata Mama.
“Ma aku kan membuat Mama lebih
baik tapi Mama tidak boleh main sex
dengan siapapun termasuk Papa”
kataku sambil mengocok-ngocok
vagina.
“Iya Yo, Mama kan budak sex mu,
cepat Yo masukkin kontolmu ke vagina
Mama akkhh.. Sshh” jawab Mama.
Aku naik ke pinggir kolam lalu
mendudukan Mama di atas
pangkuanku dengan wajah kami
bertemu “bleess” bunyi kontolku ke
vagina Mama.
“Wah, Mama sudah bisa ya nampung
kontol Yoyo” candaku.
“Kan kemarin sudah latihan ama
kamu” kata Mama.
Lalu aku sadar bahwa Mama kemarin
suka melakukan sex denganku.
Dengan semangat kupompa dengan
cepat.
“Akkhh.. Yess.. Enak sayang.. terus”
teriak Mama.
Senyumku melebar dan aku pun
mencium mulut Mamaku yang dari
tadi mendesis dengan disertai
pompaanku yang cepat.
“Sayang.. Saayangg Mama datangg”
teriak Mamaku. Lalu kurasakan mani
Mama menyiram kontolku yang masih
memompa Mama. Tubuh Mama
menegang dan memelukku dengan
kuat, tapi tiba tiba Bi Inah kulihat
datang.
“Kenapa sayang kamu mau main di
kolam sama Mama?” tanya Mama.
“Iya Ma habis Bi Inah
datang”jawabku.
Aku senderan di dinding kolam
sedangkan Mama berhadapan
denganku. Mama lalu masuk ke air
dan tanpa kusadari Mama melakukan
oral kepadaku. Mama hisap, jilat
pokoknya Mama melakukan yang
hebat dan membuat aku mendesah.
“Akhh”.
“Kenapa Den?” tanya Bi Inah. Aku
kaget.
“Enggak pa.. pa.. Bi” jawabku.
Lalu Bi Inah ke dalam dan aku
orgasme tapi Mama meminum
spermaku sekaligus minum air kolam.
Kutarik Mama.
“Enggak pa.. pa.. Ma?” Tanyaku.
Waktu mama mau menjawab, kucium
mulut Mama dan kumasukkan
kontolku ke dalam vagina Mama
dengan gaya aku seperti mengendong
Mama. Lama kami melakukannya dan
Mama memeluk erat-erat, tubuhnya
mengejang dan orgasme Mama untuk
ke-2 kalinya. Aku yang masih bangun
menyuruh Mama naik lagi ke luar
kolam dan Mama ku suruh
menungging. Kali ini aku masukin
kontolku ke lubang pantat Mama.
“Ma, kita anal sex yuk?” tanyaku.
“Jangan Yo, Mama belum pernah”
jawab Mama.
Tanpa memperdulikan jawaban Mama
kumasukkan dengan paksa ke pantat
Mama walau pun lama akhirnya
masuk juga.
“Penuh Yo.. Sakit” teriak Mama.
Aku tak peduli tetap kukocok tak
berapa lama Mama menggoyang
pantatnya untuk mengimbangi
kocokanku.
“Enak Yo.. Shh.. Yang keras Yo” teriak
Mamaku.
Kupercepat lajuku, kontolku
mengedut dan tubuh Mama
mengejang lalu kami sama-sama
orgasme.
“Akhh Mama datang sayang” teriak
Mama.
“Akhh vagina Mama enak juga”
kataku.
Setelah kami selesai sex. Kami mandi
berdua lagi dan melakukan sex lagi.
Terus-terusan kami melakukannya
dimana ada kesempatan, entah saat
mandi, malam ketika Papa keluar
kota, di mobil, dan kami juga
menyewa hotel jika kondisi tidak
aman tapi kami ingin melakukan sex.
Pokoknya kami melakukannya setiap
hari baik itu dimana tempatnya.
Aku memasuki kelas 2 SMU..
Papa ingin merayakan pernikahan
Mama dengan Papa dengan liburan
dari kantor untuk 3 orang selama 2
hari, aku pun ikut dalam liburan
tersebut. Memang Mama masih
menepati janjinya untuk bermain sex
hanya dengan aku, tapi aku merasa
Mama akan mau melakukan
hubungan badan karena ini hari
pernikahan mereka. Makanya aku pun
berhasrat untuk minta ikut. Mama
tahu alasan sebenarnya aku ikut
makanya Mama mengiyakan
permintaanku. Liburan ini benar-
benar liburan buat kami tapi tidak
untuk Papa makanya liburan akan
ulang tahun pernikahan mereka
menjadi hubungan sex antara Ibu
dan anak.
Pukul 14.00, kami tiba di^^^.
Hotelnya bagus. Papa memesan 2
kamar. Aku melihat Papa mencium
Mama tapi Mama menolak karena
Mama melihat mataku yang menatap
Mama dengan tajam.
“Kamu kok selama ini menolak
apapun permintaanku, bahkan untuk
kucium aja kamu nolak” tanya Papa.
“Malu kan dilihat orang” hindar
Mama.
Telepon Papa berbunyi dan Papa
ngomong sebentar lalu menghentikan
pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2
orang tuaku bersebelahan, aku mau
masuk lalu kudengar.
“Ma, Papa pergi dulu ya maaf, nih
ntar Papa baliknya jam 21.00″ kata
Papa ke Mama.
Aku masuk kamarku, kutunggu selama
4 menit dan keluar kamar sambil
melihat Papa ada atau tidak. Kulihat
tak ada Papa maka aku pun membuka
kamar Mama yang ternyata tidak
terkunci. Aku masuk dan merantai
pintu kamar, kulihat Mama sudah
telanjang bulat tanpa apa-apa
mendekat kepadaku. Diciumnya
bibirku, akhirnya kami saling
mengulum. Mama menundukkan
wajah ke celana jeansku, dan
membuka celanaku dan CDku.
Dengan cepat aku juga membuka
bajuku. Sekarang kami sama-sama
telanjang bulat.
Mama mengulum kontolku, menjilat,
mengocok.
“Akhh” desahku.
“Kontolmu lebih dahsyat 100x dari
pada kontol papamu” kata Mama.
Dengan kehebatan Mama dalam oral
aku orgasme. Cpreett.. Cepreet..
suara dalam mulut Mama dan Mama
pun menelan spermaku tanpa ada
yang tersisa.
“Enak sekali spermamu sayang” kata
Mama genit.
Aku membawa Mama ke ranjang lalu
aku melakukan oral ke Mama. Kuhisap
jilat klirotis Mama, sedangkan tangan
kanan mengocok pantat Mama, lalu
tangan kiri bermain aktif dengan
buah dada Mama, kuremas-remas
dengan ganas.
“Akhh.. Teruuss Yo” desah Mama.
Kumainkan posisi ini dengan lama,
Mama pun mengejang.
“Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang
sayaanngg” teriak Mama sekeras
mungkin.
Kurasakan dimulutku lendir Mama
keluar dari vaginanya, sedangkan
tangan kananku merasa keluar lendir
juga dari lubang pantat Mama.
Kujilat dan kutelan lendir Mama baik
yang di vagina dan lubang pantat
Mama. Kucium Mama lalu kutanya.
“Siap Mamaku sayang” Jawab Mama.
“Terserah kamu dan kontolmu say,
pantat, buah dada, vagina Mama
semuanya hanya milikmu”.
Dengan semangat Mama membuka
pahanya lebar-lebar, tapi Mama salah
karena kumasukkan kontolku ke
lubang pantat Mama.
“Ukhh.. Sshh” desah Mama.
Dengan Mama yang berlendir dan
selama ini kami berhubungan sex,
mengakibatkan Mama tidak
kesusahan menerima kontolku. Tak
berapa lama Mama mengaitkan kedua
kakinya ke pinggangku dan tubuh
Mama menegang.
“Oohh.. Yeeaahh” teriak Mama.
Kurasakan daging di lubang pantat
Mama mengurut kontolku dan
menyiram dengan lendir Mama. Aku
tak peduli Mama orgasme, tetap
kupompa lambat, cepat, lambat
dengan berirama. Lalu aku
menelungkupkan Mama dan membuat
Mama menunging, kumasukkan
kontolku tetap pada lubang pantat
Mama. Mama mengoyangkan
pantatnya sesuai gerakanku.
Sepertinya gairah Mama naik lagi,
karena Mama mendesis.
“Oohhk.. Uhkk.. Yeaa” sambil tetap
mengimbangi gerakanku. Kontolku
semakin besar dan gerakan Mama
juga semakin liar,
“Ma, Yoyo datang” kataku.
“Tahan Yo datangnya sama Mama ya
sayangg.. Okhh” balas Mama.
Tak berapa lama aku dan Mama
orgasme berbarengan. Di pantat
Mama Bercampur benih kasih cinta
spermaku dengan mani Mama.
Kulihat jam ternyata sudah jam 18.00,
“Ma pindah yuk ke kamar Yoyo”
ajakku, “Ntar Papa jadinya enggak
bisa main sama Mama” kataku lagi.
“Ayuk lagipula Mama inikan milikmu
sayang” kata Mama sambil mengulum
mulutku.
Kontan gairahku naik lagi tapi sempat
kutahan, dan meminta Mama pindah.
Kami pun pindah ke kamarku, lalu
kami main lagi.
BERSAMBUNG ..,,,,,,,,,,,,,,