Kisah Ayu Jilbab Bayar Iuran RT Pake Toket
Kisah Ayu Jilbab Bayar Iuran RT Pake Toket | Hari ini aku masih menemani istriku liburan di Jakarta.
Setelah kemarin istriku menemaniku untuk futsal dan spa, hari ini aku yang gantian
untuk menemani istriku hadir di acara reuni kelas bersama teman-teman smu nya.
sebenarnya tentang kejadian di spa kemarin, aku baru mengetahuinya ketika membaca tulisan
istriku, namun aku berusaha memakluminya karena ketika itu aku memang belum memberi
orgasme kepada istriku. selain itu juga karena lelaki yang memuaskan istriku adalah adiknya sendiri.
walaupun hati ini sesak, namun teselip rasa penasaran untuk melihat secara langsung
apa yang mereka lakukan. perasaan ini juga menjadikan libidoku sering naik ketika mengingatnya.
Reuni istriku dilaksanakan pukul 2 siang di salah satu rumah temannya.
so, aku rasa masih bisa bersantai menikmati liburan di pagi ini.
Ayu terlihat sangat menikmati liburannya kali ini, namun saking santainya ketika ayu
sedang di rumah, ia suka berbusana yang kelewat santai menurutku.
pagi ini mentang-mentang dirumahnya semua adalah muhrimnya, ayu cuek-cuek saja memakai
celana pendek ketat dan tanktop.
Kisah Ayu Jilbab Bayar Iuran RT Pake Toket
Aku beranjak bangun dari ranjangku, kemudian berjalan ke dapur untuk mengambil gorengan hangat
favorit istriku. dirumah saat ini sedang sepi, hanya ada aku, ayu dan eno, adik iparku.
saat itu istriku sedang memasak di dapur dan eno sedang merendam pakaian kotornya.
Aku: Sayang, masak apa?
Ayu: Ini, masak nasi uduk. udah lama gak makan nasi uduk kan mas?
Aku: Iya, di kost kan jarang yang jual nasi uduk. wah, istriku keliatan jago masak kalo gini.
Eno: mbak, masak yang enak yaaaaaaa…
Ayu: Iyeeeee…
kemudian aku mengambil gorengan yang telah disiapkan dipiring sambil menunggu nasi uduk
masakan istriku matang. akupun beranjak ke ruang tengah untuk menonton tv.
antara ruang tengah dan dapur tidak ada sekat yang memishkan, sehingga aku bisa menyaksikan
istriku memasak didapur.
Ayu: Oke, tinggal tunggu matang, saatnya mandi dulu.
Eno: mbak, mau nitip cucian kotor gak?
Ayu: Oke dek, bentar ya.
kemudian istriku memasuki kamar mandi yang bersebelahan dengan ruang mencuci.
aku merasa akan terjadi sesuatu terkait rasa penasaranku. aku berjalan perlahan mencari
tempat untuk mengintip yang leluasa dan bisa mendengar jelas obrolan mereka.
kemudian dengan perlahan pintu kamar mandi terbuka,
Ayu: dek, coba liatin mas Rifky lagi dimana?
Eno: mbak, aku udah muterin rumah tapi mas Rifky gak ada, mungkin lagi keluar.
Ayu: oh ya udah. nih aku titip pakaian kotor. cuciin yang bersih ya.
yang mengejutkanku, istriku membuka pintu kamar mandi secara penuh dalam keadaan dirinya bugil,
lalu menyerahkan pakaian kotornya ke Eno yang sudah menunggu di luar kamar mandi.
tentu saja Eno bisa menyaksikan tubuh bugil istriku.
perasaanku pun mulai sedikit kacau, ada rasa cemburu bercampur horny melihat kejadian itu.
kulihat eno sedikit terkejut namun ia hanya tersenyum saja ketika menerima pakaian dari istriku.
ayu kemudian menutup pintu dan melanjutkan mandinya, sedangkan eno merendam pakaian istriku.
Eno: mbak,ini gak salah?
Ayu: apaan dek?
Eno: BH mu ukuran 34 B?
Ayu: enggak, itu bh kakak pas masih SMA, kalo sekarang udah 36 C. Tapi abis cz bawanya dikit.
Eno: woh, pantes. kmaren kliatan payudara kakak gede gitu, tapi masa ukuran bh nya segini.
kudengar istriku bernyanyi di dalam kamar mandi dan eno melanjutkan mencucinya.
Eno: kak, aku mau ke minimarket dulu ya? molt* nya abis.
Ayu: iya, jangan lama-lama.
beberapa menit kemudian aku mendengar ketukan di pintu depan, namun sepertinya istriku tidak mendengarnya.
ketika aku hendak keluar dari tempatku mengintip, istriku telah selesai mandi.
Ayu: Eno??? Maaas???
cerita dewasa terlengkap terbaru http://foto-video-cerita-dewasa.blogspot.com/
aku mengurungkan niatku untuk keluar dari tempatku mengintip.
dan ayu tidak mendengar jawaban apapun, dan tentu saja aku masih diam menyaksikan apa yang akan
terjadi selanjutnya.
pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, kulihat istriku melongok kanan kiri dan ketika ia merasa
tidak ada seorangpun di rumah, istriku dengan tubuhnya yang masih basah keluar kamar mandi dengan
telanjang bulat dan mengendap-endap istriku berjalan menuju jemuran di belakang rumah.
ternyata ia tidak membawa handuk ketika mandi. namun sekilas aku melihat orang yang mengetuk
pintu tadi sedang berjalan ke belakang rumah melalui lorong samping.
pandanganku kembali ke istriku yang saat itu sedang mengelapkan handuk ke rambutnya
dan masih dalam keadaan telanjang bulat.
dengan mengangkat tangannya dan memegang handuk dikepala, istriku sungguh sex i apalagi tubuhnya
masih dalam keadaan basah dengan payudaranya yang besar semakin menggoda.
Kisah Ayu Jilbab Bayar Iuran RT Pake Toket
aku yang menyaksikan saja sudah sangat horny dan tak terasa tanganku sudah mulai mengurut penisku
perlahan.
tiba-tiba orang yang mengetuk pintu tadi sudah sampai didepan istriku.
mereka terlihat sama-sama terkejut. istriku terkejut melihat ada 2 orang asing didepannya, sedangkan
mereka terkejut melihat tuan rumah sedang bugil di halaman belakang.
Ayu: eh, bapak bapak siapa yaa?!?!
istriku masih terkejut dan kulihat tangannya berusaha menutupi tubuhnya.
tangan kiri berusaha menutupi 2 putingnya dan tangan kanannya menutupi vaginannya.
Mr. X: eh maaf bu, kami tadi mengetuk pintu depan, tapi tidak ada respon, lalu kami mendengar
ada yang sedang mandi, jadi kami langsung kebelakang. biasanya juga langsung ke belakang saja.
Mr. Y: iya bu, maaf. ini kami dari RT mau menagih iuran bulanan warga.
mereka berdua mulai terlihat menahan nafsu melihat istriku yang sedang bugil.
namun yang mengejutkanku istriku tidak beranjak dari pandangan 2 laki-laki itu.
Ayu: oh begitu. silahkan duduk pak biar saya ambil uang dulu, berapa duit nih pak?
Ayu masih berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangan, namun payudaranya yang besar tidak
bisa ia tutupi seluruhnya, tangan kiri istriku hanya mampu menutupi 2 putingnya saja.
2 orang utusan RT itupun menuruti istriku dan duduk di kursi panjang yang berada di halaman
belakang rumah.
Mr. X: iuran bulanannya 30rb bu.
sambil matanya mulai berani jelalatan menelanjangi tubuh istriku.
begitu juga teman dari Mr. X yang tidak kuketahui namanya itu, matanya sudah tajam melahap
tubuh ayu, pandangannyapun tak lepas dari payudara istriku.
Ayu: oh ya, tunggu sebentar pak.
istriku kemudian berjalan menuju kamar untuk mengambil uang di dompetnya.
aku berharap istriku ketika kembali untuk mengantarkan uang sudah mengenakan pakaian yang layak.
sambil mengintip, tak terasa cairan lubrikasi ku sudah menetes keluar, pikiran kotorku
tak sanggup memprediksi apa selanjutnya yang akan terjadi.
pintu kamarku terbuka, istriku sambil membuka-buka dompet keluar dari kamar.
kali ini ayu sudah mengenakan pakaian kembali, namun yang menjadikan ku sesak adalah
istriku hanya memakai sebuah kaos longgar yang terlihat seperti kaos untuk olah raga basket.
kaos itu berwarna merah, memiliki lubang leher dan lubang lengan yang lebar, panjangnya
mencapai 5 senti dari selangkangan istriku.
didalamnya istriku tidak lagi mengenakan bh dan cd. sehingga apabila dilihat dari samping
ketika ayu berjalan melewatiku, bulatan payudaranya akan terlihat jelas. apabila dilihat dari
depan belahannya jauh lebih dalam dari sebuah tanktop yang menjadikan payudara istriku
terlihat sangat menyembul.
ketika istriku sampai dipintu belakang rumah, ayu mengintip sebentar apa yang sedang 2 orang
utusan RT itu lakukan. ternyata mereka sedang berusaha mengatur penisnya agar tidak terlihat
menggelembung, dan seketika itu juga ayu keluar menemui mereka. tentu saja mereka sangat
kaget karena posisi penis mereka sedang di luar celana, semakin kaget lagi ketika mereka
melihat busana ayu yang menggoda itu.
Ayu: Sedang apa pak? kok kelihatannya panik gitu?
Mr. X: aduh maaf bu, kami ngaceng melihat ibu yang bugil tadi, celana saya jadi terlalu
sempit, jadi penis saya keluarin. maaf bu.
sedangkan teman Mr. X itu terpana melihat paha mulus istriku.
Ayu: ngomong-ngomong tadi iurannya 30rb ya pak? uang saya 100rb nih, ada kembalian gak pak?
Mr. X: waduh maaf bu, kami baru berangkat keliling, jadi belum ada kembalian. gimana nih?
namun tak kusangka pandangan istriku hanya tertuju kepada penis 2 orang itu. penis besar
berurat dan hitam yang mereka keluarkan dari celana masing-masing.
Mr. X: maaf bu, kalo seandainya di tuker dengan barang lain juga boleh?
Ayu: apa itu pak?
Mr. X: kalo ibu mau ngocokin penis kami, kami anggap lunas deh.
AYU: Yeeeee… enak aja, ogah pak!
Mr. Y: kalo gitu di ganti susu aja deh bu, 5 menit cukup.
Ayu: Susu ini pak?
dengan genitnya istriku menarik kebawah kaosnya, sehingga yang menutupi putingnya hanya
bagian kecil yang menggantung di bahu.
kulihat 2 utusan RT itu menelan air liurnya melihat nakalnya istriku, akupun mulai
mengocok kembali penisku.
mereka kemudian saling berpandangan,
Mr. X: boleh deh bu.
Ayu: yaudah bapak bapak duduk aja.
kemudian istriku mengarahkan kepala 2 orang itu ke arah payudaranya, memeluk dengan mesra
dan membiarkan mereka mengenyot puting coklat istriku.
sambil mengelus rambut mereka istriku nampak menggigit bibir bawahnya sambil matanya terpejam.
2 pria itu tampak tak sabar mengenyot dan menyedot puting istriku, tentu saja istriku yang
menikmati hal tersebut semakin mendekap erat kepala mereka berdua.
kulihat tangan 2 pria itu mengocok penis masing-masing semakin cepat.
dan tiba tiba saja istriku melepaskan kepala mereka berdua.
Ayu: UPs! sudah lima menit pak. hehehe… sudah ya pak?
Mr. X: sebentar bu, kami boleh melanjutkan ngocok ya? sudah mau keluar nih!
dan tak berapa lama mereka orgasme bersamaan, lalu mereka pun berpamitan kepada istriku.
Istriku yang sedang ‘nanggung’ pun masuk kedalam rumah, lalu duduk di kursi makan yang
posisinya tepat berada didepanku. dia mulai menggosok-gosok vaginanya, merangsang klitoris
nya hingga ia kembali ON. Sepertinya Ayu tidak menyadari kalo aku sedang mengintip dirinya
yang bermasturbasi, dan aku semakin paham bagaimana cara istriku bermasturbasi.
ketika aku hendak keluar untuk memuaskannya, pintu depan rumah terbuka yang menandakan
eno sudah kembali dari minimarket. istriku langsung menghentikan masturbasinya lalu
berpura pura melanjutkan masak. ia mematikan kompor dan mengangkat panci untuk memasak
nasi uduk tadi.
adik iparku yang baru datang terpana melihat busana kakaknya.
Eno: kak, kaos basket ku kok kamu pake?
Ayu: iya pinjem, tadi buru-buru abis mandi, takut nasinya gosong.
namun terlihat kalo nafas istriku masih berat karena menahan nafsunya.
kemudian istriku membungkuk untuk mengambil wajan di kolong meja, dan karena menunduk itu pula
vagina istriku yang telah banjir jadi terbuka.
eno yang melihat kesempatan itu langsung mengeluarkan penisnya dan memeluk istriku.
istriku yang terkejut semakin terbelalak karena tiba-tiba vaginanya di tusuk penis eno.
Ayu: ahhhhh, dek kamu mau ngapain.
Eno: kak, maaf kak, aku udah gak tahan!
dengan gaya dogie eno terus menggenjot istriku, kali ini aku benar benar menyaksikan istriku
bercinta dengan orang lain selain diriku. namun kulihat istriku sangat menikmati percintaanya.
Ayu: ohh eno, terus sayang, yang cepet! lebih dalem! aghhhh…
istriku hanya berusaha berpegangan pada dinding dapur walaupun ia sangat kesulitan karena
eno dengan keras dan kasar menghentakkan penisnya maju mundur ke vagina istriku.
Eno: ah kak, aku mau keluar kak…
Ayu: iya dek, keluarin didalem aja, aku juga mau keluar nih!
akupun hanya bisa melanjutkan onaniku melihat kejadian itu,
tak berapa lama mereka orgasme secara bersamaan. aku semakin terbakar cemburu ketika menyaksikan
eno memeluk ayu dari belakang dan ia mencium tengkuk istriku. eno juga berejakulasi di dalam
vagina istriku.
Ayu: udah dek, ntar mas mu pulang. jangan sampe ketahuan mas rifky
Eno: iya kak, besok lagi ya kak.
Ayu: heheh, mau lagi dong, tapi liat situasi yaa… udah kakak mau mandi lagi.
istriku kembali ke kamar mandi dan eno melanjutkan mencuci bajunya. aku dengan mengendap-endap
keluar dari tempat mengintip dan berpura-pura baru saja kembali dari luar.
dengan langkah gontai aku memasuki kamarku dan merenungi apa yang baru saja terjadi….