Istriku Dijadikan Budak Seks Anak Pembantuku.
- Home
- Cerita sex pembantu
- Istriku Dijadikan Budak Seks Anak Pembantuku.
Hai semproter ijinkan saya yang nubie ini menuangkan ide dan fantasi saya yang tidak seberapa ini, Mohon Saran dan kritiknya Ya Hu, Agan agan semua. terima kasih.
Namaku Adi Utomo umurku 40 tahun dan aku bekerja diperusahaan swasta dan posisi jabatanku lumayan tinggi jadi sudah punya rumah sendiri juga sebuah mobil, ya dibilang ekonomiku lumayan bagus bisa dikatakan cukup kaya.
Saat ini aku sudah menikah serta sudah memiliki seorang anak laki laki yang kini sudah duduk di bangku smp dan anakku baru kelas 1nama anakku Raka, dan anakku ini anaknya pendiam dan termasuk kuper dalam pergaulan, jika tak sekolah anakku ini selalu berada dirumah dan tentu suka menghabiskan waktunya berada didalam kamarnya, dan masalah komunikasiku dengan Raka anakku ini kurang begitu akrab dan hanya sesekali aku ngobrol dengannya. sedangkan istriku bernama Arini 38 tahun, hanya sebagai ibu rumah tangga dan istriku ini orangnya alim tentu saja dalam kesehariannya selalu memakai jilbab jadi bisa dibilang istriku ini istri muslimah dan selalu menjaga auratnya. Sementara dalam hubungan seks kami yang dibilang biasa biasa saja dan dalam seminggu aku bisa menafkahi batin istriku selama 4 kali, dan gaya seks kami pun standar standar saja aku diatas istriku dibawah dan memang istriku ini tidak suka melakukan gaya yang aneh aneh. Oh ya masalah penampilan istriku yang alim itu kini sudah berubah dratis dan istriku kini sering memakai pakean yang seksi selalu memakai rok yang panjangnya hanya setengah dari pahanya saja, dan perubahan penampilan istriku itu kira kira kurang lebih 3 bulan ini semenjak kehadiran Bi Ijah serta anaknya yang bernama Bowo. Awal awal saat perubahan penampilan istriku tentu saja aku memprotes penampilan istriku namun istriku bilang hanya dirumah saja, dan aku masih memprotesnya karena dirumah ada bowo dan Raka, tapi isriku menjawab Bowo masih kecil dan juga Raka culun anaknya serta jarang keluar kamar jika tak ada keperluan membuatku hanya bisa berdiam tak lagi memprotesnya dan sampe sekarang aku tak pernah memprotesnya.
Tentang masalah perubahan penampilan istriku dan kenapa aku mengaitkannya dengan bik Ijah serta bowo anaknya itu, karena mereka berdua lah yang mengubah penampilan istriku yang dulunya alim yang kini jadi seperti lonte dan bahkan aku tau sangat tau kalo istriku sudah dijadikan budak seksnya anak yang bernama Bowo itu dan Bowo selalu ngentoti istriku kapanpun, dimana pun ia mau dan aku yang sebagai suaminya pura pura tidak tau padahal aku sering liat mereka bersetubuh dikala aku berada dirumah dan aku selalu mengintip mereka lagi ngentot dan aku tidak tau apakah istriku menyadari kalo aku selalu mengintipnya tapi aku yakin istriku serta Bowo menyadarinya namun pura pura tak menyadari jika aku mengintip mereka dan masalah istriku dientot oleh Bowo tentunya aku sangat marah namun aku tak bisa berbuat apa apa karena aku merasa tak mampu memberikan kenikmatan seks pada istriku dan pada akhirnya aku hanya bisa mendiamkannya, Meski aku begitu sakit mengetahui istriku telah main serong akan tetapi aku tak pernah punya niatan untuk menceraikan istriku karena aku masih mencintai istriku serta aku tak mau membuat putra semata wayangku menjadi terlantar akibat perceraian dari kedua orang tuanya jadi itulah yang membuatku tak menceraikan istriku meski istriku telah menghianatiku dan juga sudah menjadi budak seks dari anak bernama Bowo itu dengan kerelaannya sendiri. Bahkan semenjak istriku disetubuhi sama anak yang bernama Bowo itu istriku masih mau melayaniku namun istriku menyuruhku pake kondom dan sementara anak bernama Bowo itu tak pernah pake kondom, dan tentu saja aku memprotes istriku namun istriku malah bilang ke aku kalo aku tak memakai kondom tak boleh ngentotin dia dan akhirnya aku menyerah dan selalu memakai kondom saat mau menyetubuhi istriku. Dan saat ini istriku tengah mengandung dua bulan jadi istriku tak menyuruhku memakai kondom lagi. dan oh ya tentang kehamilan istriku aku yakin itu bukan dari benihku melainkan benihnya Bowo karena semenjak pertama kali dientot Bowo istriku langsung menyuruhku memakai kondom saat aku mau menyetubuhi dirinya jadi aku begitu yakin kalo janin didalam perut istriku bukan hasil dari benihku melainkan benihnya Bowo dan aku yang tau istriku dihamili sama Bowo aku hanya bisa diam dan pura pura senang saja dan merasa bahwa akulah yang menghamili meskipun sebenarnya istriku tau bahwa bukanlah aku yang menghamilinya namun istriku berkata bahwa akulah yang menghamilinya dan akupun meng iyakannya saja. Dan aku tau tujuan istriku bilang kalo yang menghamilinya adalah aku dan tujuannya biar aku senang bisa menghamilinya. Pernah sih aku bilang kalo aku bukan yang menghamilinya karena selama ini aku selalu pake kondom tapi dengan santainya istriku bilang bocor kali kondomnya dan membuatku tak memprotesnya lagi. Dan oh ya masalah aku sedang ngentoti istriku apakah istriku menikmati, tentu saja tidak, karena kontolku yang kecil hanya bikin geli di vagina istriku, dan aku juga merasa kontolku begitu sangat mudah masuk kevagina istriku yang mana lubang vagina istriku yang terlihat menganga dan ndower itu, dan istriku yang malah bilang ke aku kalo penisku cuma bikin dia kegelian divaginanya dan aku yang mendengarnya cuma bisa menangis didalam hati dan mengakui kalo aku tak bisa membuat istriku puas, jangankan membuat puas istriku penisku kecil ku tak mampu bertahan lama meskipun penisku berada di lubang yang longgar milik istriku dan setiap aku ber ejakulasi selalu istriku setengah mengejekku dan berkata padaku ” Pah,, penismu dah mungil mana cepet crooot lagi, papah payah beda sama Bowo ” Ejek istriku disetiap kali aku ngentoti dia dan kulihat istriku nampak santai tiap kali mengatakannya dan tiap kali aku menanyakan padanya apakah Dia pernah ngentot sama bowo pasti jawabannya tidak pernah dan lalu hubungannya sama Bowo apa? tanyaku keistriku dan selalu istriku menjawab ” tidak ada hubungannya apa apa, sudah jangan tanya lagi dan itulah jawaban istriku dan aku selalu menanyakan keistriku apa dia selingkuh dariku dan bermain seks dengan Bowo eh malah istriku marah marah dan bilang kepadaku jangan main asal nuduh saja dan padahal dipikir pikir istriku sebenarnya tau kalo aku sudah tau kalo dia sudah ngentot dengan Bowo akan tetapi istriku sengaja membodohiku dan sementara aku hanya bisa diam saat dibodohi sama istriku. Dan kenapa aku bisa tau kalo istriku pasti sudah tau kalo aku juga mengetahui kalo istriku sudah ngentot dengan Bowo, karena tiap kali aku dan istriku selesai bersetubuh istriku selalu ijin padaku minta dipijit sama Bowo dan aku mengizinkannya, setelah mendapat ijin dariku istriku langsung membawa Bowo kekamar kami dan saat Bowo sudah dikamar kami istriku menyuruhku tidur dan ntah kenapa aku begitu nurut akan perintah istriku dan akupun tidur meski dalam kepura puraan saja. Dan disaat aku pura pura tidur sambil pura pura ngorok istriku bilang ke Bowo ” Ayo setubuhi Nyonyamu juga lontemu ini disamping suamiku nak Bowo , tadi penis mungil suamiku tak bisa muasi aku jadi puasi lah aku nak Bowo dengan kontol besarmu itu.. Dan itulah kata kata istriku setiap kali sehabis bercinta denganku serta dalam tidur pura puraku, Sementara Bowo selalu menjawab ” Penis suami mu terlalu mungil mana mungkin bisa membuat tempekmu yang ndower dan menganga itu puas nyonya, nih baru kontol Bowo yang bisa muasi kamu Nyonya ” Dan itulah yang selalu dikatakan Bowo kepada istriku dan aku yakin mereka berdua tengah meledek, mengejek dan menghinaku dan aku yang selalu mendengarnya hanya bisa diam saja. Toh aku juga mengakui kontolku memang kalah jauh dibandingkan kontol milik anak bernama Bowo ini yang usianya baru 15 tahun namun memiliki kontol 3x lebih besar dari milikku dan 1,5x lebih panjang dari milikku yang dimana panjang kontolku cuma 12 cm begitu jauh perbedaan antara kontolku dengan kontol milik Bowo yang usianya hampir sama dengan usia anakku, Dan itu yang membuatku minder sama anak yang bernama Bowo itu juga merasa takjub padanya dimana Usia nya masih sangat muda dan bisa dibilang Bowo ini masih anak anak namun memiliki Kontol sangat besar dan pertama kali aku melihatnya membuatku begitu sangat kaget bahkan aku serasa seperti bermimpi saja tapi apa yang kulihat benar benarlah nyata bahwa seorang anak baru berumur 15 tahun mempunyai penis yang menakjubkan membuatku terheran heran karenanya.
Kembali tentang Arini istriku, Dan ternyata istriku tidak hanya patuh sama Bowo melainkan sama bi Ijah juga, Dan aku tau saat bi Ijah menyuruh istriku memijitnya istriku pun memijit bi Ijah, aneh memang ketika seorang majikan memijit pembantunya dan seharusnya seorang pembantulah yang memijit majikannya, tapi itulah yang terjadi pada istriku yang kini berubah jadi pembantunya bi Ijah yang notabene adalah seorang pembantu. Dan apa aku cuma diam saja ketika istriku diminta memijit bi Ijah tidak!!! filmbokepjepang.com Aku pernah memprotes istriku dan mengatakan ke istriku kok mau maunya disuruh mijit oleh bi ijah pembantunya sendiri itu tapi jawaban istriku membuatku tak berdaya dan pernah memprotesnya lagi dan jawaban istriku begini ” Bi Ijah capek pah jadi wajar to kalo bi Ijah minta pijit, jadi papah diem saja tak usah komentar lagi ” itulah jawaban istriku yang membuatku tak pernah lagi memprotes istriku dan akupun cuma bisa diam ketika istriku diminta mijitin bi Ijah yang sebenarnya seorang pembantu dikeluargaku.
Bi Ijah dan Bowo anaknya bekerja sebagai pembantu dirumahku sudah hampir 4 bulan ini dan mereka berdua juga tidur dirumahku karena bi Ijah tak mempunyai rumah jadi bi Ijah dan Bowo anaknya tinggal bersama kami dan akulah yang membawa bi Ijah serta Bowo anaknya tinggal dirumahku dan kuberi pekerjaan sebagai pembantu dirumahku.
Awalnya aku kenal bi Ijah serta Bowo sekitar 4 bulan yang lalu dan saat itu waktu lagi pulang kerja aku tak sengaja melihat ibu ibu bersama anaknya lagi duduk ditrotoar dengan wajah lesu seperti orang yang lagi kelaparan dan aku yang merasa kasian lalu aku menghampiri mereka.
” Maaf bu apa ibu merasa lapar ” Tanyaku ke ibu ibu itu setelah aku sudah didekat mereka dan ibu ini membawa tas yang aku yakin berisi pakean dan aku berpikir kalo ibu dan anaknya sedang mencari tempat tinggal.
” Iya tuan sejak kemarin saya dan anak saya belum makan ” Ucap ibu itu kala aku. Dan akhirnya akupun mengajak ibu itu serta anaknya kewarung makan. Dan sambil makan aku tanya tanya ke ibu itu dan akhirnya aku tau ibu itu bernama Ibu Ijah dan anaknya Bowo. Dan kala itu bu Ijah bercerita kalo rumahnya kena gusur karena menempati ditanah pemerintah dan saat itu bu Ijah bingung mencari tempat tinggal karena dia mengaku uang hasil kena gusur dijambret sama orang yang tak dikenalnya, dan bu Ijah bercerita kembali kalo Dia sudah tak mempunyai suami lagi karena suaminya meninggal karena sakit saat Bowo anaknya masih berusia 10 tahun dan saat itu Bowo baru duduk dikelas 4 sd dan akhirnya Bowo tak sekolah lagi dan memilih menjadi pengamen jalanan karena bu Ijah tak sanggup membiayai sekolah Bowo dan kata bu Ijah waktu hanya bekerja jadi tukang Cuci yang upahnya tak seberapa dan bu Ijah bercerita lagi kalo sebenarnya dia punya masih punya anak lagi yakni kakaknya bowo, namun anak sulung bu Ijah sudah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan dan membuat bu Ijah kini hanya hidup berdua sama Bowo saja dan bu Ijah bercerita kalo dia waktu itu lagi bingung mencari pekerjaan dan akhirnya aku yang merasa akupun kala itu menawari bu Ijah bekerja sebagai pembantu dirumahku serta tinggal dirumahku bersama anaknya dan bu Ijahpun mau lalu berterima kasih padaku dan akupun bilang ke bu Ijah tak usah berterima kasih toh aku serta istriki tengah mencari pembantu pengganti pembantuku yang dulu yang sudah tak lagi bekerja karena ingin menikah dan pada akhirnya ku ajak bu Ijah serta anaknya itu kerumahku.
Setelah sampai rumah kuperkenalkan bu Ijah serta anaknya ke istri sekaligus ke anakku, setelah itu aku bilang keistriku kalo aku ingin berniat mempekerjakan bu Ijah jadi pembantu di rumah ini, dan Awalnya istriku tak setuju karena tak tau asal usulnya bu Ijah dan istriku takut kalo ternyata bu Ijah orangnya jahat lalu aku menceritakan masalah yang dihadapi bu Ijah membuat istriku merasa kasian dan akhirnya istriku juga setuju memperkerjakan bu Ijah sebagai pembantu dan tinggal dirumah kami membuat bu Ijah serta Bowo anaknya merasa senang dan berterima kasih padaku serta ke istriku, Dan saat itulah bu Ijah serta Bowo tinggal bersamaku dan tidur diruang pembantu, dan bu Ijah merasa tak keberatan tidur berdua sama Bowo anaknya dikarenakan kamar pembantu kami cuma satu.
Satu minggu semenjak bu ijah yang sekarang kami panggil bi Ijah tinggal bersama kami aku belum menemukan keanehan dikeluargaku, dan aku merasa bi Ijah orangnya ramah, baik juga sopan kepadaku serta keistriku juga keanakku Dan serta bi Ijah ini orang rajin serta ulet dalam bekerja dan orangnya juga tak aneh aneh membuat istriku percaya kalo bi Ijah orangnya memang baik apalagi istriku pernah mengetes menaruh uang sebesar 1 juta dikamar mandi dan ber fikir kalo bi Ijah bakal mengambilnya lalu kabur, ternyata bi Ijah tak mengambil uang itu dan malah memberitahukan ke istriku kalo ada uang dikamar mandi dan setelah itu istriku tak lagi mengetes bi Ijah dan percaya kalo bi Ijah memang baik orangnya. Sedangkan Bowo anak bi Ijah juga termasuk anak yang baik, juga rajin saat bekerja, dan Bowo ini sepertinya mudah bergaul karena anakku Raka yang sifatnya pendiam, cuek, serta kurang dalam hal bergaul mampu diakrab pi sama Bowo dan tentunya membuatku merasa senang karena anakku punya teman ngobrol meski dengan Bowo anak dari pembantuku itu, tapi ya gitu anakku selalu menghabiskan waktunya dikamar sehabis pulang dari rumah, ntah itu main laptop, main ps , atau sekedar tiduran dikamar.
Namun setelah hampir 2 minggu bi Ijah serta Bowo anaknya tinggal dirumah kami dan waktu itulah awal dimana istriku dijadikan budak seks serta dianggap seperti pelacur murahan oleh Bowo anak dari seorang pembantu dan istriku juga dijadikan pembantu oleh bi Ijah yang notabene pembantunya sendiri dan Waktu itu aku melihat secara langsung saat istriku pertama kali disetubuhi sama Bowo dan kisah itu bermula dari tak kesengajaanku mendengar obrolan bi Ijah dengan Bowo anaknya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,