FateStay Siscon

FateStay Siscon

FateStay Siscon

Comments Off on FateStay Siscon

Warning: Cerita ini nantinya akan mengandung kekerasan! Bagi anda yang tidak kuat genre kekerasan mohon jangan lanjutkan.

Part 1: Permulaan
Namaku Harun, aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Baru saja aku lulus SMK, umurku sekarang genap 18 tahun dan aku adalah putera seorang peternak lele oleh karena itu keseharianku sekarang menjadi peternak lele sama seperti ayahku. Walaupun begitu, seperti kebanyakan anak muda jaman now aku juga terjerat menjadi penyuka anime dan hentai yang sering disebut “WIBU”. Hentai-hentai incest yang sering aku tonton dengan kawan-kawanku meracuni pikiranku dan tanpa sadar mempengaruhi alam bawah sadarku. Rumahku berada di pojok kampung dan lumayan jauh dari rumah warga sekitar, karena tanah disini sangat luas dan asal kamu tahu rumahku sangat mewah (Mepet Sawah), rumah tetanggaku terdekat jaraknya 200 meter dari rumahku. Pegunungan, sawah yang luas dan pohon-pohon yang rindang adalah pemandangan yang bisa aku nikmati setiap hari. Tukijo adalah nama ayahku, pria berkumis yang memiliki perawakan kekar karena kesehariannya menjadi penyangkul panggilan di sawah-sawah tetangga dan setiap harinya mengangkat karung pelet untuk pakan lele. Luas kolam yang kami miliki sekitar 10 meter persegi dan jumlahnya 20 kolam. Baru saja satu bulan yang lalu Ibuku meninggal dunia karena sakit jantung. Sehingga kami kini hanya hidup bertiga. Aku memiliki adik perempuan yang cantik yang bernama Lina. Dia masih duduk di bangku SMP kelas 2, walaupun begitu payudara dan pantatnya telah terlihat seperti wanita subur dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
Hari-hari kami lalui setelah meninggalnya ibu terasa perubahan yang amat derastis dalam keseharian kami, biasanya sarapan telah tersaji saat jam 7 pagi. Sekarang kami harus memasak sendiri dan kadang-kadang adikku yang memasak. Walaupun tidak seenak masakan Ibu, tapi bersyukur ada yang memasak untuk ayah dan aku. Awalnya aku melihat adikku hanya biasa saja, tapi akhir-akhir ini sepertinya dia sudah mulai menuju masa pubertasnya. Dadanya lebih terlihat membusung dan pantatnya terlihat semakin montok. Ketika hari minggu pagi ketika ayahku masih tertidur pulas, aku melihat adikku hendak mandi hanya berlilitkan handuk putih tipis terlihat sangat menggoda. Lalu seketika muncul ide mesumku untuk mengintipnya melalui celah kecil di samping kamar mandi. Kemudian dengan langkah yang kubuat sepelan mungkin seperti assasins aku bersiap memasang kuda-kuda dan memasang lensa mataku di celah tersebut. Satu menit kemudian terdengar langkah adikku masuk ke kamar mandi. Dan benar dia melepas handuknya dan seketika aku tertegun melihat tubuh telanjang putih mulus mungil nan montok adikku Lina secara jelas. Toketnya terlihat sangat ranum lebih indah daripada toket abg-abg yang biasa kulihat di media sosial dan internet. Memeknya terlihat hanya satu garis lurus namun menggembung (mlenuk) tanpa ditumbuhi rambut sedikitpun. Seketika itu juniorku yang aku beri nama Lancer (sesuai dengan bentuknya yang ramping namun panjang tak terkira) berontak melihat tubuh ranum adik kandungku sendiri. Ketika adikku bersiap mengambil gayung aku lantas membuka celanaku dan mengeluarkan “Lancer” dari persembunyiannya. Kukocok menggunakan bantuan mentega & lotion anti nyamuk dengan perbandingan 1:1, secara perlahan sambil melihat dari celah itu aku mengeluh pelan karena efek lotion anti nyamuk dan mentega benar-benar membuat licin dan ada anget-angetnya gitu. Adikku mulai mengguyur tubuh mungilnya dengan air dan mulai menggosok tubuh mulusnya dengan sabun cair seluruh termasuk meremas-remas toket dan menyapu vaginanya. Lancer benar-benar tegang maksimal saat itu dan ketika adikku selesai mandi dan memulai proses menyikat gigi. Saat menyikat gigi kulihat toketnya berayun-ayun kekanan dan kekiri mengikuti irama sikat giginya, membuat toketnya bergelantungan tak beraturan sangat menggoda dan seketika itu aku kocok dengan sangat kuat dan melenguh tertahan karena Lancer hendak memuntahkan cairan seakan berteriak “Gae bolg” lalu crot-crot, spermaku muntah sejadi-jadinya ke dinding kamar mandi dan aku menjadi agak lemas namun puas. Lalu aku berjalan ke depan dan menyapa adikku yang telah selesai mandi menggunakan handuk yang tipis tadi, ekspresiku aku buat senatural mungkin walaupun baru saja muncrat.

Lalu kami bercakap-cakap sebentar:

Aku : Lin?

Adikku : Ya mas har?

Aku : Dik handuknya kok pakai yang tipis begitu?

Adikku : Iya aku punyanya cuma ini, gpp kan dirumah juga cuma ada mas Harun dan ayah doang, nggak ada orang lain juga.

Aku : Oh gitu, yaudah sana cepetan ganti pakaian trus masak, mas udah laper.

Adikku : Ok mas.

Aku menelan ludah melihat tubuhnya yang baru saja di kamar mandi kunikmati secara visual. Beberapa hari berlalu, Waktu itu hari sabtu sewaktu aku pulang dari sekolah pukul 14.00 aku mendengar suara rintihan penolakan khas wanita dari dalam dapur dan aku yakin itu adalah rintihan adikku. Lalu aku mendekat dan mengintip. Rumah dan dapur milikku adalah model terpisah, rumah dari tembok tapi khusus dapur terbuat dari anyaman bambu. Dengan mengendap aku mencari celah untuk mengintip untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Aku kaget melihat ayahku yang kekar bertelanjang dada sedang mencoba mengoyak baju SMP pramuka yang masih dikenakan adikku. Dugaanku pasti ayah nafsu saat melihat lekuk tubuh Lina saat dia memasak memakai seragam pramuka. Lalu aku mendengar percakapan mereka:

Adikku : Jangan yah, aku ini anakmu, ingat yah!

Ayahku : Aku nggak peduli aku udah haus semenjak ditinggal ibumu kont*lku ini tak pernah digunakan

Adikku : Please yah! Ampuuun! Aku masih perawan!

Ayahku : Hahaha malah bagus, kamu nurut atau aku usir dari rumah ini dan jadi gelandangan?

Adikku : Jangan usir aku yah

Ayahku : Makannya layani ayah kalau mau selamat

Aku hampir tak percaya dengan apa yang kulihat ini, ternyata di rumah ini tidak cuma aku saja yang nafsu dengan tubuh adikku yang mungil tapi montok itu. Cuma bedanya kalau aku masih sembunyi-sembunyi hanya sebatas ngintip, tetapi ayahku sungguh sangat beringas, anaknya sendiri bakal diperkosa. Aku kasihan melihat adikku Lina diperlakukan kasar seperti itu oleh ayahnya kandungnya sendiri, namun aku juga bakalan kentang kalau aku memanggil warga untuk menghentikan kelakuan bejat ayahku. Kasihan juga kalau warga malah memukuli ayahku, & keluargaku bakalan hancur kalau aib ini malah kusebarkan. Karena rayuan iblis akhirnya aku hanya diam menikmati sambil mengintip mereka berdua. Adikku Lina mulai terisak ketika baju pramukanya dirobek paksa oleh ayahnya, membuat kancing-kancing baju tersebut terlempar sebagian. Adikku berteriak Aaaaakh hmpsh ampun Ayah, walaupun berteriak tetangga kami tidak mungkin mendengar karena jarak rumahku dan tetanggaku sangat jauh. Diem kamu kata ayahku seraya membuka satu persatu kain pakaian pramuka yang berantakan karena dikoyak secara paksa, kemudian kutang dan celana dalamnya. Terpampanglah tubuh mulus adikku tanpa sehelai benangpun tersaji dihadapan ayahku, lalu ayahku menampar pantat adikku yang mungil namun lumayan besar dan montok dengan kasar Plaak! Plaak! Plaak! Nah merah gini kan jadi tambah nafsuin buat aku perkosa, kata ayahku. Adikku hanya bisa menjerit dan terisak pilu. Sebenarnya aku tidak tega, tapi kok nafsu juga. Lalu ayahku menciumi bibir anak kandungnya itu secara beringas sambil sesekali mengenyot toketnya yang ranum. Kemudian ayah melepas celananya, lalu ditunjukkanlah kont*l super besarnya namun lebih pendek dibandingkan Lancerku. Punya ayahku panjangnya tidak seberapa tapi besar berurat bagaikan Berserker, Ayah menundukkan Lina lalu secara paksa mengarahkan kont*lnya yang besar ke mulut mungil Lina. Tentu saja susah namun dengan kasar akhirnya kont*l ayahku masuk seluruhnya. Adikku Lina dibuat kuwalahan menerima sodokan kont*l ayahku karena memang mulutnya yang mungil dipaksa mengulum Berserker. Mata adikku menangis pilu menerima perlecehan oleh ayah kandungnya sendiri, dengan kasarnya tanpa ampun mengeluar-masukkan kont*lnya secara brutal. 10 menit kemudian ayahku melepaskan kont*lnya dari mulut mungil adikku, dengan disusul adikku yang terbatuk-batuk berusaha bernapas, lendir-lendir kental liur adikku berjatuhan dari sela-sela bibirnya yang manis. Ayahku mengambil kardus untuk alas prosesi penodaan lebih lanjut anak kandungnya tersebut. Adikku menangis ampun yah, aku mohon jangan rusak masa depanku, aku masih perawan, kata Lina lalu dibalas dengan bebarapa tamparan keras hingga pantat adikku tambah memerah oleh ayahku. Kamu diem, ayah udah nafsu banget sama kamu Lina.

Hal paling kutunggu-tunggu akhirnya dimulai. Ayahku mulai menghujamkan paksa Berserkernya ke dalam Holy Grail sempit Lina. Dengan susah payah akhirnya masuk separuhnya, akhirnya adikku Lina terisak kembali karena merasakan perih di mem*knya yang mulai mengeluarkan darah perawannya. sakiiit yah, cukup, ampuuuun, Ayahku tidak peduli malah makin nafsu melihat usaha penolakan dari Lina. Dengan dorongan kuat akhirnya blessssss masuklah seluruh bagian berserker kepunyaan ayah ke dalam liang sempit anak kandungnya itu, lalu dengan sekuat tenaga dan kasar ayahku menghujam keluar-masuk secara berulang-ulang dan selang sekitar 10 menit kemudian akhirnya ayahku menyemprotkan cairan spermanya ke rahim anak kandungnya yang masih SMP. Assshhh…….. aaaaah….. croooot croooot croooot 5x ayahku mengejang di mem*k sempit Lina, mantep banget mem*k kamu, Lina anakku. Lain kali kalau ayah pengen lagi kamu harus layani ayah, atau aku usir dari rumah ini, kalau kamu nggak mau jadi gelandangan layani ayah setiap ayah minta. Lalu ayahku membuka dompet kemudian memberi uang adikku 50 ribu sambil berkata ni aku kasih bayaran uang jajan tambahan buat kamu biar kayak lonte, dibayar habis dipake. Adikku menangis terisak diperlakukan bak pelacur seperti itu kemudian dari sela-sela memek sempitnya meleleh cairan hina peju ayahku bercampur dengan darah perawan anak kandungnya sendiri berwarna pink sedikit berbusa tak bisa tertampung karena saking banyaknya peju ayahku.

Jikalau respon banyak yang suka bakalan disambung kok,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

MONA4D

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account