Cerita Sex: Tesa Dan Lino Asyik Bercinta
- Home
- Cerita Porno
- Cerita Sex: Tesa Dan Lino Asyik Bercinta
Cerita Sex: Tesa Dan Lino Asyik Bercinta
“iya yah, lagi pengen aja”,
“ini deh aku kasih uang buat main internet”,
“gak usah yah, aku dirumah aja kok”,
“tumben bener, ya udah… ayah keluar dulu, kamu dirumah terus kan?”,
“iya yah”,
“ya udah, aku nanti pulang malem soalnya, uangnya ini buat beli makan ya..”,
“iya deh yah, sip” Lino kemudian ditinggal ayahnya keluar.
Cerita Dewasa Terbaru | Anak SMP itu memang tidak biasanya dirumah saja, apalagi hari itu hari minggu. Lino masih bingung, ia masih mengingat dengan benar pengalaman pertamanya bersetubuh dengan perempuan cantik bernama Tesa itu, mahasiswi cantik itu membuat anak SMP itu tak bisa tenang, ia ingin sekali bertemu dengan bidadari itu lagi.
Setelah rumahnya sepi, Lino keluar dan mengunci rumahnya, kemudian segera ia menuju kontrakan Tesa. Hari minggu itu tepat pukul 10, Lino sudah mengetuk pintu kontrakan Tesa.
“pa..pagi mbak Tesa…”,
“Pagi… yuk masuk…” Lino langsung diajak masuk kerumah itu, kini Lino langsung diajak kekamar Tesa. “mmm…mbak Tesa, aku…”,
“mau main game kan? gih main lagi, tuh udah aku nyalain leptopnya” Lino mau tak mau harus menghampiri laptop itu, meski sebenarnya Lino sudah ingin mencoba menikmati tubuh montok Tesa itu.
“oh, iya mbak, hehehe…” Lino mulai bermain game layaknya kemarin, Tesa kini tidak disebelahnya, mahasiswi cantik itu sedang sibuk didapur, sepertinya sedang memasak.
Lino memilih bermain game dilaptop itu, menunggu Tesa menghampirinya lagi.
Beberapa saat kemudian, Tesa sudah kembali menemui Lino,
“Lino, udah makan?”,
“udah kok mbak, mbak Tesa makan deh…” Lino melihat Tesa sudah membawa sepiring makanan,
“Oh, iya deh, bentar ya… aku makan dulu”,
“iya mbak” Tesa lalu makan didekat dapur, Lino masih harus menunggu lagi, entah apa yang akan terjadi ia tau pasti ia tidak salah datang ketempat itu.
“huft, kenyang, hehe, gimana no game nya?”,
“mm… seru nih mbak, beda lagi game nya..”,
“untung si Rahma simpen game bagus dileptopku, hehe…”,
“i…iya mbak” Kemudian Lino melanjutkan gamenya, kini tanpa suara Lino bermain ditemani Tesa.
Lino melihat Tesa hanya diam menontonnya bermain, sesekali juga mengutak atik smartphonenya.
“hmmf… ngantuk no…”,
“mm… mbak Tesa tidur deh, aku pula…”,
“Temenin no… hehe”,
“ooh, mm… iya deh mbak” Lino lalu menaruh leptop disebelah kasur, dan ia duduk disebelah Tesa.
“loh, kok duduk sih? tidur sini sama aku…”,
“oh, eh… i…iya mbak” Lino kemudian tiduran, dan kini ia berada tepat disebelah Tesa yang cantik itu.
“nah, gitu dong… ada apa no, kok kayaknya bingung”,
“gak papa kok mbak”,
“mikirin yang kemarin ya?” Lino tersentak, Tesa tau apa yang difikirkannya,
“anu…itu”, Tesa lalu mengelus rambut Lino itu, “udah… gak papa kok, aku gak marah, seneng malah, hehe”, “mm… tapi mbak…”. Tesa lalu merangkul Lino, dan kini mereka berdua berdekatan,
“udah, yuk tidur deh, coba matanya ditutup…” Lino masih memandangi wajah cantik Tesa itu, lalu anak SMP itu menutup matanya, sambil merasakan kehangatan pelukan Tesa.
“nah, cup… siip, tidur yuuk” Tesa mencium kening Lino, lalu menutup matanya. kedua pasangan beda umur itu segera mencoba untuk tidur.
Lino ternyata tidak bisa tidur, ia hanya diam sambil menutup matanya, juga merasakan hela nafas Tesa yang mengenainya. Beberapa menit diam, Lino kemudian membuka matanya, ia melihat Tesa begitu mempesona meski sudah tertidur. Lino kemudian melihat buah dada montok Tesa itu sedikit menjulang keatas, dan membuat anak SMP itu sungguh tertarik untuk menyergap benda kenyal itu.
Siangnya, Tesa ternyata terbangun duluan, ia melihat Lino tertidur lelap dalam pelukannya. Mahasiswi itu tersenyum, lalu ia mencium kening Lino. Tesa sebenarnya sangat senang, ia ditemani seorang anak SMP yang cukup ganteng, dan ia tau sangat hebat dalam bercinta. Tesa lalu melihat jam, ternyata masih jam 2 siang. Mahasiswi itu lalu berusaha untuk bangun, namun ia menyenggol sesuatu yang keras, ternyata penis Lino sudah berdiri dalam celananya itu.
Tesa tersenyum nakal, lalu mahasiswi itu memutar tubuh Lino, dan anak SMP itu kini menghadap keatas, penisnya itu terlihat menonjol dicelananya. Tesa kemudian membuka celana itu perlahan, dan penis tegak itu digenggamnya, lalu perlahan ia kocok dengan nikmat. Tesa heran, masih tidur pun, penis Lino itu sudah tegak, memang sungguh hebat.
Kemudian Tesa sibuk memandangi penis Lino itu, meski tidak sebesar penis pacarnya, tapi karena tidak ditutupi bulu bulu, Tesa jadi senang untuk mencicipi benda tumpul itu. Tesa lalu mendekat, dan mulai menjilati penis Lino itu. Lidahnya dengan gliat menelusuri tongkat kenikmatan itu, kepala penis milik Lino itu lalu dijilati, tampak sedikit basah oleh cairan bening. Tesa dengan senang menoral penis tegak anak SMP itu. Tesa tiba tiba memegang buah zakar Lino, diremasnya perlahan, dan ternyata itu membangunkan tidur Lino.
“mm…auh…loh…mm…mbak Tesa…” Lino terbangun dengan bingung, karena penisnya itu sekarang sudah asyik dikocok dan diemut oleh Tesa.
“mm…mm…slruup…mm… udah bangun no…”,
“ooh, mbak Tesa, kok udah…”,
“pas bangun tadi udah tegang punya kamu…mm…mm… ya aku emut deh, kasian dibiarin, mm…mm…” Lino benar benar heran dan juga senang, bangun tidur penisnya itu sudah asyik dinikmati bidadari secantik Tesa. “ooh, gitu ya…mmf… pantesan…”,
“mm…mm…napa no?”, “pantes, enak banget mimpiku, hehe…uuh” mendengar itu Tesa mempercepat kulumannya, kepalanya naik turun, penis tegak milik Lino itu kini dijilat dan diemut dengan cepat.
Lino jadi tak kuasa menahan sensasi nikmat itu, memang ia tidak rugi datang kekontrakan Tesa itu.
“auh…mbak aku…itu…uuh” Crooot crooot, lagi lagi lino memuntahkan sperma kedalam mulut Tesa,
“hmmf!, uufgh… mm…gleeg …uuh… mm…ooh” Tesa menelan sperma Lino sampai habis.
“uuhf, maaf lagi mbak, gak kuat”,
“mmf… gak papa kok, hehe” Tesa kemudian berpindah, perempuan itu kemudian tiduran disebelah Lino, namun kini ia merapat disebelah kanan Lino, buah dadanya itu menempel disisi Lino.
“m…mbak Tesa…”,
“Iya no…” Lino masih penasaran dengan Tesa yang cantik itu,
“m…mbak Tesa… udah punya pacar ya?”,
“hehe, iya no… tapi sekarang pulang kampung…”,
“ooh, mm… sama… pacarnya mbak tesa sering…”,
“sering kok no, tapi gak tau nih, kok enakan penismu ya, hihihi” Senyum nakal Tesa itu membuat hati Lino berdesir, entah dari mana ia bisa bertemu dan bersama perempuan semempesona Tesa itu.
“aah, bisa aja mbak Tesa, kan punya ku gak segede punya pacarnya mbak tesa”,
“Iya sih, tapi kalau gede kan sulit diemutnya no… punya mu dimainin juga asyik…” Tesa sambil berbicara, tangannya itu juga sibuk mengelus elus penis Lino yang baru selesai ereksi tadi.
“uuh… gitu ya… kok mbak Tesa suka banget sih…”,
“gak tau no, enak aja… kamu ganteng juga loh” Lino seraya langsung tersenyum malu mendengar pujian Tesa, sambil merasakan penisnya terus dielus tangan mulus Tesa.
“masak sih mbak?”,
“iya, sayang kamu masih SMP”,
“mm… emang kenapa kalau masih…mmm!” Tesa tiba tiba langsung mencium Lino, bibir mereka saling bertemu,
“cup…mm…mm” . Lino memilih membalas ciuman Tesa itu,
“mm…cup…mm” Tesa dan Lino kemudian mulai saling bercumbu, lidah mereka segera bertemu dan beradu.
mereka terus bercumbu dengan asyik, tangan Lino tak mau diam, buah dada montok Tesa itu kini sudah mulai diremas dan dielus elus.
“mm…cup… nakal ya Lino,hihi…mmm”,
“cup..mm… mbak Tesa sih… mm… cantik banget…” Lino sungguh menikmati adegan mesrahnya bersama Tesa, ia seperti menggantikan pacar si mahasiswi cantik itu.
Beberapa menit bercumbu, Tesa tiba tiba menghentikan adegannya bersama Lino itu.
“mm… eh bentar No…” Tesa kemudian mengambil smartphonenya yang ternyata sudah berbunyi, segera ia mengangkat telpon.
“halo? Rahma toh… dikontrakan kok… jam brapa?… sama sih Lino ini… iya tetangga kita itu…” tak mau menunggu, Lino itu membuka tanktop dan BH Tesa, buah dada montok milik mahasiswi cantik itu kini mulai ia cium dan juga sesekali diremas remas dengan nikmat, benda kenyal didada Tesa itu sungguh ingin ia nikmati dengan puas.
” main aja kok ini…aahn… nggak kok, pulang jam berapa kamu?…. oke deh, nnh… aku jemput dimana? uuh… oke oke, gak papa kok ma…iya… sip hati hati…” Tesa menutup telpon itu, lalu ia melihat Lino sudah sibuk meremas buah dadanya, juga menjilati putingnya itu.
“huh, Lino gak sabaran deh… aahn”, “mm…maaf mbak, itu tadi mbak Rahma ya?”,
“ooh, iya, dia habis ini balik kesini…”,
“mmf…cup…mm… yaah…”,
“kok yah…”,
“n..gak papa kok mbak” Lino menghentikan aksinya, anak SMP itu lalu memilih diam saja disebelah Tesa.
Tesa sadar pasti Lino sedikit kecewa, takut kalau tidak bisa bercinta dengannya.
“Nanti masih bisa main kok”,
“mm.. iya mbak” Lino sedikit bingung, ia takut nanti tidak bisa menikmati tubuh indah Tesa lagi.
Tesa lalu berdiri, dan melepas pakaiannya. Lino kembali senang, anak SMP itu sudah segera ingin merasakan nikmatnya menusuk nusuk lubang vagina yang nikmat. Buah dada montok milik Tesa itu tiba tiba sudah disambut tangan tangan nakal Lino lagi, dielus dan diremas remas puting Tesa itu membuat Lino berdesir hatinya.
“heeiii, sebentar, baru buka baju juga… hhmmh”,
“hehe, maaf mbak”,
“haha, mandi sama aku yuk no…” Lino bukan main gembira, Kini ia akan mandi bersama seorang bidadari. “ayok mbak, waaah”,
“hey, senengnya kamu, hihi, buka dong pakaian kamu…” Tesa berjalan perlahan menuju kamar mandi, bokongnya yang bergoyang membuat Lino tak sabar, Lino dengan cepat melepas pakaiannya, kemudian menyusul Tesa yang sudah duluan dikamar mandi.
Lino langsung terkesima, melihat Tesa sudah masuk kedalam bak mandi.
“wah wah, itu punya mu udah manggut manggut kayak burung parkit, haha” Tesa heran, Lino itu sudah bersemangat lagi, penisnya sudah tegak berdiri.
“bisa aja mbak”,
“Sini sini…” lambaian tangan Tesa itu tak dibiarkan, Lino segera mendekat, lalu ikut masuk kedalam bak mandi, ia mengambil posisi dibagian lain bak itu.
“wah, pas ya mbak buat berdua…”,
“iya dong, aku biasanya mandi sama Rahma”,
“hmm…gitu ya…” Tesa kemudian melihat Penis Lino itu tegak ditengah bak mandi.
“hehe, sini deh, kasian udah minta disayang penis kamu…” Tesa mendekat, lalu buah dada montoknya itu diletakkan menghimpit penis tegak Lino, buah dada kenyal itu kemudian digencet merapat membuat sensasi nikmat pada penis Lino.
Tesa kemudian menggoyang kan buah dadanya itu,
“mm… enak gak no?”,
“enak banget mbak, uuh”, Tesa wajahnya mulai memerah, mahasiswi itu lalu melanjutkan aksinya, buah dadanya itu kini digencetkan ketengah, lalu digerakkan naik turun, daging kenyal itu mengelus elus penis Lino dengan sangat nikmat.
Beberapa menit kemudian, Lino sudah merasa cukup senang,
“mm…udah mbak?”,
“hehe, mm… ayo no, gantian kamu deh, dari tadi aku terus, hehe” Tesa bersandar, lalu membuka selangkangannya. tampak kini vagina Tesa siap dinikmati dalam air dibakmandi itu.
Lino kemudian segera berpindah keatas tubuh Tesa. Lino kemudian menempelkan penisnya dibibir vagina Tesa, tanpa memasukannya kedalam lubang nikmat itu. penisnya itu lalu digesek gesek dengan penuh kenikmatan.
“mm… gimana mbak? aku pinter juga kan gesek gesek?”,
“aaahn…ouh…iya no, mmm…ouh” Tesa menggigit bibirnya sendiri, merasakan gesekan mau penis Lino dibibir vaginanya,
“ooh, mm… udah pernah mandi bareng pacarnya ya mbak?”,
“ouh, aahn… nnggh… belum no, kamu duluan ini… auch” mendengar hal itu Lino jadi bersemangat, ia menggesek dengan cepat penisnya itu, membuat bibir vagina Tesa tak henti dipenetrasi.
Tesa benar benar tak kuasa menahan sensasi nikmat hasil gesekan Lino itu.
Beberapa menit kemudian, Lino menghentikan gesekannya,
“ooh, mbak Tesa, aku masukin boleh ya…”,
“ouh…mmf… masukin deh, bentar no…” Tesa memutar tubuhnya, Kini mahasiswi cantik itu mengambil posisi menungging.
Lino kini melihat bokong montok Tesa itu menjulang tinggi, dan vaginanya basah kuyub terisi air. Tanpa ragu Lino langsung memasukkan penisnya kelubang kenikmatan itu, sleeb, air keluar dari lubang itu menetes kebak mandi.
“Aaaahn! wow, ouh…sshh…uuh”,
“ooh, makin basah makin licin ya mbak, uuh” Lino kini mulai beraksi, penisnya itu digerakkan maju mundur, karena sudah licin, vagina Tesa itu jadi leluasa untuk dipenetrasi.
Lino kini dengan lincah menggerakkan pinggulnya, penisnya dengan nikmat menyodok vagina mahasiswi cantik itu.
“ouh..ah..ah..ah…aahn…nggh..no…”,
“ooh, asyik kan mbak, main sama aku..ouh”,
“Aaahn…ouh… iya, kamu hebat banget…nnngh…aaahn”. Lino memegang pinggul Tesa, dan kini anak SMP itu dengan cepat menusuk vagina Tesa. filmbokepjepang.com penisnya bergerak dengan lincah, suara tabrakan tubuh mereka itu meramaikan suasana kamar mandi, desahan Tesa yang menggairahkan menambah nikmat aksi persetubuhan dikamar mandi itu.
Lino kini sangat gembira, lagi lagi ia menyetubuhi mahasiswi cantik seperti Tesa.
“ouh..aahn…mmf… Lino..hnnh…oh…aaahn”,
“uuh… mbak Tesa memang paling luar biasa, oh, tak ada yang secantik dan semontok mbak tesa, ouh”, “aahn… Lino…uuh..mm..uh..ah…ssh…aaahn..” beberapa menit itu dengan asyik Lino terus menyetubuhi Tesa layaknya sudah kebiasaan.
Lino tak kecewa sudah memberikan keperjakaannya dulu kepada Tesa, kini ia masih terus dengan nikmat merasakan vagina Tesa itu, juga tubuh montok mahasiswi cantik itu.
“aahn..aahn…lino…oh..ooh” Tesa tak kuasa mendesah, Lino dengan cepat menyodok terus lubang vaginanya, Tubuh mereka berdua bergoyang seiring gesekan hebat dari penis Lino.
“hhngh, aku udah mau keluar mbak” Lino mencabut penisnya, lalu Tesa tampak lelah dan memutar tubuhnya.
Kini tesa menghadap kearah penis Lino yang siap melepas tembakan.
“ooh, keluarin semua no, aku mau mandi sperma mu…mmf…aahn” Crooot croot crooot, Lino benar benar menghujani tubuh Tesa dengan Spermanya itu.
Tesa lalu mengelus tubuhnya sendiri, merasakan hangatnya sperma Lino ditubuhnya itu.
“hhhgnf… ooh… super sekali no…cup…”,
“uuh..iya mbak, mm… makasih mbak Tesa…” anak SMP itu berpelukan sebentar dengan mahasiswi montok itu,
“iya, hehe, ayo cepetan mandi deh, sebentar lagi mau nyusul Rahma diterminal” Tesa dan Lino kemudian menyelesaikan aksi mandi bersamanya itu.
Setelah selesai Lino dan Tesa segera berpakaian lagi.Lino tampak melihat Tesa sudah memakai jaket dan celana panjangnya. Setelah itu Lino menunggu didepan, dan kemudian Tesa segera mengajaknya keluar rumah.
“huh, seru deh hari ini”,
“iya mbak, makasih lagi mbak Tesa…”,
“iyaaa, hmm, aku nyusul Rahma dulu ya” Tesa mengelus rambut Lino itu, lalu segera naik kemotornya.
“iya mbak, m… nanti… main lagi ya mbak, kalau sendiri…”,
“hehe, iya no… sip, dadaah” Tesa tersenyum, setelah itu segera mengendarai motornya untuk menjemput Rahma.
Lino kemudian pulang kerumah dengan senyum lebar, dirumahnya ia masih teringat bagaimana pengalaman seksnya selalu mengasyikan saat bersama Tesa yang cantik dan montok itu. Sore itu ia memilih untuk melamun saja, ia pasti menunggu saat yang tepat untuk kembali bercinta dengan Tesa yang mempesona itu.
- ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,