Cerita Sex Perawanku jadi Jaminan
Sepertinya aku mesti mengubur dalam-dalam impianku guna menjadi satu-satunya wanita dengan gelar MBA di dusun ini. Sia-sia sudah seluruh jerih payah sekitar masa kuliah dulu. Semuanya bermula dari datangnya musim kemarau yang berkepanjangan tahun lalu.
Untuk mengembangkan usahanya, Abah sudah mendapatkan kredit yang cukup besar dari suatu bank swasta. Semula, Abah tidak mengalami kendala untuk membayar angsuran kreditnya sebab hasil yang didapatkan Abah dari perkebunannya yang luas dan canggih sangat berlimpah. Karena itulah Abah bisa mengirim aku ke Jawa guna kuliah di suatu universitas terkemuka di negeri ini.
Namun, musim kemarau berkepanjangan tahun lalu sudah menghancurkan semuanya. Semua tumbuhan di ladang dan kebun Abah mati kekeringan. Karena stress, Abah terpapar stroke dan aku juga harus mengurungkan niatku guna melanjutkan kuliah di tingkat S2.
Semakin hari situasi Abah tambah menurun. Kami sekeluarga mesti memasarkan barang-barang berharga kami untuk ongkos pengobatan dan membayar angsuran kredit ke bank. Pada bulan ke-enam, kami telah tidak punya apa-apa lagi yang bisa kami jual, sementara lokasi tinggal dan lading telah diagunkan Abah ke bank guna mendapatkan kredit sampai-sampai tidak barangkali kami menjualnya.
Di tengah kekalutan, datang seorang laki-laki paruh baya yang mau membantu kami. Dia ialah salah seorang terkaya di dusun kami, yang pun sekaligus adalahsaingan usaha Abah. Kami mengenal lelaki ini sebagai Pak Kusrin. Semua hutang-hutang kami ditunaikan lunas oleh Pak Kusrin pada hari tersebut juga. Kami semua paling senang dan berterima kasih pada Pak Kusrin, sebab tanpa dia, kami barangkali harus bermukim di kolong jembatan atau emperan toko.
Malam tersebut Pak Kusrin datang ke lokasi tinggal kami dan aku mendampingi Mak guna menemuinya. Tak disangka, saat Mak pergi menengok Abah di kamar, Pak Kusrin menuliskan hal yang tidak pernah terbersit di pikiranku.
“Kamu sadar, kan … Wati, Utang abah anda besar sekali. Saya mesti mengeruk simpanan untuk melunasinya. Tentunya saya tidak inginkan itu dirasakan amal jariah. Saya mesti menemukan sesuatu. Saya hendak mendapatkan kamu, Wati,” kata Pak Kusrin.
“Ma …. Mmaa …maksud Pak Kusrin, bapak mau memungut saya sebaga istri?” tanya ku terbata-bata.
“Wati … Wati …Kalau saya mengambil anda sebagai istri, maka hubungan utang piutang salah satu kita bakal hilang. Saya tidak inginkan itu. Saya bilang kan tadi saya hendak mendapatkan kamu, tubuh anda persisnya. Saya hendak menikmati tubuh anda sampai saya anggap utang tersebut lunas,” kata Pak Kusrin seraya menyeringai.
Malam itu, Pak Kusrin menjadi pria kesatu yang menyetubuhi aku. Aku merelakan keperawananku untuk menunaikan utang Abah.
Di sini, di kamar ini, guna kesatu kalinya aku melayani laki-laki. Pak Kusrin bahkan tidak inginkan repot-repot menguras uang untuk mencarter kamar hotel untuk merasakan tubuhku. Begitu aku mengiyakan niatnya, dia meminta aku bersiap-siap di kamarku sambil menantikan obat powerful yang diminumnya bereaksi. Aku masih duduk di ujung lokasi tidur saat Pak Kusrin masuk ke kamarku. Dia langsung mendekat aku tanpa peduli bahwa dia tidak mempedulikan pintu kamarku tersingkap lebar dan lantas membelai rambutku. Tiba-tiba dia membuka retsleting celananya dan menerbitkan kontolnya yang telah tegang. Aku terkesiap. Itu ialah kali kesatu aku menyaksikan kontol, dan kontol tersebut ada di depan wajahku.
Pak Kusrin meminta aku mengulum kontolnya. Dengan tangan gemetar aku memegang kotol Pak Kusrin dan memasukkannya ke mulutku. Air mataku berlinang. photomemek.com Betapa tidak, aku yang berpendidikan tinggi ini pada akhirnya darurat harus mengulum kotol laki-laki tua. Pak Kusrin menjambak rambutku dan memaksa aku guna mengocok kontolnya dengan mulutku. Meski sempat tersedak, aku berjuang untuk menyenangkan pria tua bangka ini. Pak Kusrin merasakan layananku seraya mendesah dan mendesis.
Setelah sejumlah menit berlalu, kotol Pak Kusrin menjadi semakin tegang dan Pak Kusrin memegang kepalaku dengan kedua tangnnya seraya mendorong kontolnya ke dalam mulutku.
Dia menjangkau klimaks dan air maninya menyembur terbit di dalam mulut ku. Karena kepalaku tertahn kedua tangan Pak Kusrin, aku darurat menelan peju yang keluar supaya aku tetap dapat bernafas. Sebagian peju Pak Kusrin meleleh terbit dari mulutku saat Pak Kusrin menarik terbit kontolnya dan tumpah mengairi bajuku.
Tanpa sadar aku membuka lebar-lebar kedua pahaku dan mengerak-gerakkan pantatku. Pak Kusrin membuka bibir memekku dan dengan jari-jarinya dia mulai menggosok-gosok itilku dengan lembut. Mulutnya tak henti-hentinya menyedot pentil buah dadaku. Tubuhku telah di luar kendaliku sendiri sebab nafsu birahi sudah menguasaiku. Kini aku yang mendesah dan mendesis. Perlahan-lahan kepala Pak Kusrin beralih dari dadaku, turun ke perutku dan kesudahannya dia menanam kepalanya di selangkanganku. Kini dengan lidah dan bibirnya dia melahap memekku. Habis telah pertahananku. Aku sekarang bahkan menyodor-nyodorkan memekku seraya memembelai dan sesekali merenggut rambutnya. Sensasi yang tak pernah aku rasakan tersebut begitu estetis dan nikmat.
Melihat aku sudah paling terangsang, Pak Kusrin berhenti dan memungut posisi salah satu kedua pahaku. Kontolnya dia gesek-gesekkan ke itil dan lubang memekku. Aku yang telah dikendalikan nafsu malah mengusung pantatku sampai-sampai ujung kotol Pak Kusrin menyodok masuk ke lubang memekku. Aku tersentak. artikelbokep.com Sensasi yang aku rasakan ternyata jauh lebih nikmat sampai-sampai tanpa sadar aku memohon Pak Kusrin guna cepat-cepat memasukkan kontolnya ke memekku yang telah basah oleh cairanku endiri dan liur Pak Kusrin.
“Masukin, Pak … Masukin …. Aku telah gak tahan lagi,” kataku.
“Hehehehe … Siapa tadi yang menagis tersedu-sedu gak inginkan melayani aku? Hahahaha … Nih, aku kasih ….” katanya seraya melesakkan kontolnya ke lubang memekku yang masih sempit. “Agak sakit sedikit, anda tahan ya …”
“Ahhhhhhh …… Shhhhhhh …. Enakkk …Pak,” kataku. Separuh kotol Pak Kusrin sekarang sudah masuk ke dalam memekku. Dia mengerakkan pingulnya maju mundur dengan perlahan. Aku meracau dilanda kesenangan yang timbul sebab gesekan dinding memekku dengan kotol Pak Kusrin. Tiba-tiba Pak Kusrin mengigit leherku dan menyentak pinggulnya maju sampai-sampai kontolnya masuk semuanya ke memekku.
“Aaaaauuu …. Sakit …. …Pak!” aku tersentak. Selaput daraku sekarang sudah tembus di dorong kotol Pak Kusrin. Namun rasa pedih di leher dan rasa kaget sebab digigit secara tiba-tiba menciptakan aku tidak terlalu menikmati pedih yang timbul sebab sobeknya selaput daraku. Pak Kusrin hanya terkekeh.
“Gimana? Gak terlampau sakit kan memek kamu?”
“Enggak Pak, namun pelan-pelan terbit masuknya. Masih agak nyeri …”
Kemudian Pak Kusrin mulai mengerjakan gerakan memompanya. Awalnya perlahan-lahan dan lantas semakin cepat.
“Ahhhhh Watiiiii …. Nimaaat bangeeeet ….. “ kata Pak Kusrin.
Aku tidak menjawabnya. Aku terlampau sibuk merasakan persetubuhan tersebut dan sesekali aku mengusung pantatku guna menyambut tusukan kotol Pak Kusrin di memekku. Aku merangkul dan membelai-belai punggung Pak Kusrin. Aku telah memperlakukan Pak Kusrin laksana seorang suami. Pak Kusrin mempercepat gerakannya dan aku juga semakin melambung ke angkasa. Aku merasakan desakan yang paling kuat di unsur rahimku yang menciptakan aku laksana mengejan. Reluruh otot-otot di tubuhku mengejang. Memekku berdenyut-denyut.
“AAAAAAAAAAH ……. AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH …” aku menjerit keras saat aku menjangkau orgasme kesatuku. Hal yang semula aku lakukan sebab terpaksa untuk mengamankan martabat orang tuaku ternyata begitu nikmat. Mungkin ini ialah kompensasi yang diserahkan Tuhan atas pengorbananku. Tubuhku begitu rileks sesudah puncak kesenangan bersetubuh tersebut aku capai. Aku terbaring di atas lokasi tidur seraya meresapi masing-masing sensasi yang aku rasakan.
Pak Kusrin yang belum menjangkau klimaks tidak terlampau suka dengan situasi memekku yang paling basah serta tubuhku yang lemas tanpa reaksi. Dia menarik keluar kontolnya dari memekku dan berganti posisi. Dia menanam kontolnya salah satu kedua buah dadaku. Dia memegang buah dadaku dengan kedua tangannya sampai-sampai kontolnya terjepit kedua benda lembut namun kenyal itu. Lalu dia menggerakkan pinggulnya dan memperlakukan celah salah satu kedua buah dadaku laksana yang dia kerjakan pada memekku. Aku yang masih lemas sebab orgasmeku melulu terdiam memandangi kepala kotol Pak Kusrin yang timbul terbenam dari celah itu. Setelah sejumlah menit Pak Kusrin mempercepat gerakkannya dan kesudahannya air maninya menyembur mengairi wajah, leher dan payudaraku. Dia juga ambruk di sisiku sambil menata nafasnya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,