Cerita Sex Nasib kelabu Anak Tunggal penuh derita seks
Papah dan mamahku setelah menikah sekitar 20 tahun mereka hanya dikaruniai seorang anak yaitu aku. Aku adalah anak tunggal. Mamahku adalah seorang perempuan yang disiplin dan keras sedangkan papahku kebalikannya bahkan bisa dikatakan bahwa papah berada dibawah kekuasaan mamah. Bisa dikatakan mamah lah yang lebih berkuasa dan mengatur segala-galanya dalam keluargaku. Tapi, walaupun mamah keras, diluar rumah aku termasuk ABG yang bandel dan sering gonta-ganti pacar, tentunya tanpa sepengetahuan mamahku.
Namun suatu saat, ketika itu aku kelas 3 SMU, mamahku pergi menjenguk nenekku yang sakit didesa. Mamah akan didesa kurang lebih seminggunan. Hatiku bersorak gembira. Aku bisa bebas dirumah, gak akan ada yang maksa untuk belajar. Aku juga bebas pulang sore. Kalau papah…yah.. dia selalu kerja hingga setiap hari pulang larut malam.Pulang sekolah, kuajak cowokku Galuh kerumahku. Aku udah beberapa kali melakukan hubungan intim dengan Galug. Namun hubungan tersebut gak pernah bener-bener nikmat. Selalu dilakukan secara terburu-buru hingga aku gak pernah meraskaan yang namanya orgasme. Dan aku sangat penasaran, bagaimana sih nikmatnya ketika orgasme?
Singkat cerita, aku dan Galuh udah berada diruang tengah. Kami merasa bebas. Waktu masih menunjukkan jam tiga, sedangkan papah selalu pulang jam 6 lebih. Jadi, kami punya banyak waktu untuk memuaskan berahi kami. Kami duduk disofa. Galuh dengan segera melumat bibir tipisku. Kurasakan hangatnya bibirnya. “Aaagghhh..” kurangkulkan tanganku kelehernya. Ciuman Galuh makin dalam. Sekarang lidahnya yang mempermainkan lidahku. Tangannya-pun mulai bermain dikedua payudaraku. Aku sangat terangsang dengan perlakuan Galuh. Aku udah dapat merasakan kalau memekku udah mulai basah. Segera kujulurkan tanganku keperut bawahnya. Kurasakan kalau burung Galuh juga udah bengkak dan sangat keras. Aku mencoba membuka resleting celananya namun agak susah. Dengan segera Galuh membukakannya untukku. Bagai gak ingin membuang waktu, secara bersamaan, aku-pun membuka kemeja sekolahku sekaligus Bra-ku namun tanpa mengalihkan perhatianku pada Galuh. Kulihat segera setelah CD Galuh terlepas, burungnya sudah sangat tegang dan siap perang.
Kami berpelukan lagi. Sekarang, tanganku bebas memegang k0ntolnya. Gak begitu besar, namun cukup keras dan berdiri dengan tegangnya. Kuelus-elus sejenak. Kedua telurnya yang dibungkus kulit yang sangat lembut, sungguh menimbulkan sensasi tersendiri ketika kuelus dengan lembut. K0ntolnya kemerahan. Diujungnya berlubang. Kubuka lubang kecil itu, kemudian kujulurkan ujung lidahku kedalam. Galuh melenguh. Expresi wajahnya membuatku makin bergairah. “Aaahhhhh..”. Lalu kumasukkan k0ntol Galuh kedalam mulutku. Galuh melepaskan CD-ku kemudian mempermainkan memekku dengan jarinya. Terasa sentuhan jarinya diantara kedua bibir memekku. Dimainkannya clitorisku yang membuatku semakin bernafsu. Kuhisap burungnya. Kujilati kepala k0ntolnya, sambil tanganku mempermainkan buah pelirnya dengan lembut. Sesekali kugigit buah pelirnya dengan lembut.
“Yank…Pindah kelantai aja yook, biar lebih bebas…” ujar Galuh
Tanpa menunggu jawabanku, Galuh langsung menggendongku dan membaringkanku dilantai berkarpet tebal dan bersih. Dibukanya rok seragamku, yang tinggal satu-satunya menempel dibadanku, demikian juga bajunya. Kini aku dan Galuh sudah telanjang bulat. filmbokepjepang.sex Aku semakin menyukai suasana ini. Kutunggu, apa yang akan dilakukan Galuh selanjutnya. Ternyata Galuh naik keatas badanku dengan posisi terbalik, 69. Dibukanya pahaku lebar-lebar, selanjutnya yang kurasakan adalah jilatan-jilatan lidahnya yang panas dipermukaan memekku. Bukan itu aja, clitorisku dihisapnya, sesekali lidahnya ditenggelamkannya masuk kedalam memekku. Sementara k0ntolnya tetap kuhisap. Aku udah gak bisa menahan lagi.
“Gal…Ayo masukin aja” pintaku
“Bentar lagi Yank…” jawab Galuh
“Aaaahhh.. Aku gak tahan lagi, aku mau burungmu…Please!” mohonku
Lalu Galuh memutar haluan. Digosok-gosokannya kepala k0ntolnya sebentar kemudian “Bleeeeess..” k0ntol Galuh masuk dengan mantap. Gak perlu diolesi ludah untuk memperlancar, memekku udah banjir. Amboy, nikmat sekali. Disodok-sodok, maju mundur.. maju mundur. Aku gak tinggal diam. Kugoyang-goyang juga pantatku. Terkadang kakiku kulingkarkan kepinggang Galuh.
Tiba-tiba, “Aaaahhhh.. aku keluar..” Dicabutnya k0ntolnya dan spermanya berceceran diatas perutku. “Shit! Sama saja, aku belum puas, dia sudah muntah,” gerutuku dalam hati. Namun kupikir, “Aaahhh…Gak papa, babak kedua pasti ada.” Namun dugaanku meleset. Galuh berpakaian.
“Yank…maaf yah.. aku baru ingat kalau hari ini rupanya aku harus latihan basket, sudah telat nih” Galuh berpakaian dengan buru-buru dan membuatku sangat kecewa
“Kurang ajar anak ini. Dasar egois, memangnya aku perek, cuman memuaskan kamu aja”
Aku sangat kecewa dan berjanji dalam hati gak akan mau ngesex lagi dengan Galuh. Karena kesal, kubiarkan Galuh pergi. Aku berbaring aja disofa, tanpa mempedulikan kepergiannya, bahkan aku berbaring dengan membelakanginya, wajahku kuarahkan kesandaran sofa.
Lalu kudengar suara langkah mendekat.
“Ngapain lagi sikurang ajar ini balik” pikirku
Namun aku memasang gaya cuek. Kurasakan pundakku dicolek. Aku tetap saja cuek.
“Dinda”
Oh.. ini bukan suara Galuh. Aku bagai disambar petir. Aku masih dalam keadaan bugil.
“Papah!” aku sungguh-sungguh ketakutan, malu, cemas, pokoknya hampir mati
“Dasar bedebah, rupanya kamu udah biasa berhubungan sex yaaaa. Jangan membantah. Papah tadi lihat kamu berhubungan sex dengan teman laki-lakimu itu. Biar kamu tau, ini harus dilaporkan sama mamahmu”
Aku semakin ketakutan, kupeluk lutut ayahku,
“Paaah.. jangan ya Pah, aku mau dihukum apa aja, asal jangan diberitahu sama orang lain terutama Mamah” aku menangis memohon
Tiba-tiba, papah mengangkatku kesofa. Kulihat wajahnya semakin melembut.
“Din, papah tau kamu gak puas barusan. Waktu papah masuk, papah dengar suara-suara desahan aneh, jadi papah jalan pelan-pelan aja dan papah lihat dari balik pintu, kamu sedang dientot teman laki-lakimu itu, jadi papah intip saja sampai siap mainnya”
Aku diam aja tak menyahut.
“Din, kalau kamu mau papah puasin, maka rahasiamu gak akan terbongkar”
“Sungguh?”
Papah gak menjawab, namun mulutnya udah mencium toketku. Dijilatinya permukaan toketku, digigitnya perlahan putting susuku. Sementara tangannya udah menjelajahi bagian bawahku yang masih basah. Papah dengan segera membuka bajunya. Langsung seluruhnya. Aku terkejut. Kulihat k0ntol papahku jauh lebih besar, jauh lebih panjang dari k0ntol Galuh. Aku gak tau berapa panjangnya, yang jelas panjang, besar, mendongak, keras, hitam, berurat, berjembut lebat. Bahkan antara pusar dan k0ntolnya juga berbulu halus. Beda benar dengan Galuh. Melihat ini aja aku udah bergetar.
Lalu didudukkannya aku disofa. Pahaku dibuka papah lebar-lebar. Papah berlutut dihadapanku kemudian kepalanya berada diantara selakanganku. Tiba-tiba lidah hangat sudah menggesek kedalam memekku. Aduh, lidah papahku menjilati memekku. Papah menjilat lebih lihai, lebih lembut. Jilatannya dari bawah keatas berulang-ulang. Kadang hanya clitorisku aja yang dijilatinya. Dihisapinya, bahkan digigit-gigit kecil. Dijilati lagi. Dijilati lagi. “Ooohhhh.. Oooohhh.. Enak…Pah di situ Pah…Enak…Nikmat…Pah,” tanpa sadar, aku gak malu lagi mendesah didepan papahku. Ayah melumat memekku cukup lama. Tiba-tiba, kurasakan nikmat yang sangat dahsyat, yang tak pernah kudapat sebelumnya.
“Oooohhhhh.. jadi begini ini yang namanya orgasme, nikmatnya sungguh terasa” Aku tiba-tiba merasa lemas. Papah mungkin tau kalau aku sudah orgasme, maka dihentikannya menjilat lubang senggamaku. Sekarang papah berdiri tepat didepan hidungku, k0ntolnya yang besar itu menengadah. Dengan posisi, papah berdiri dan aku duduk disofa, kumasukkan k0ntol papahku kedalam mulutku. Kuhisap, kujilat dan kugigit pelan. Kusedot dan kuhisap lagi. Begitu kulakukan berulang-ulang. Papah ikut
menggoyangkan pantatnya, hingga k0ntolnya kadang masuk terlalu dalam, hingga aku dapat merasakan kepala k0ntolnya menyentuh kerongkonganku. Aku kembali sangat bergairah merasakan keras dan besarnya k0ntol papah didalam mulutku. Aku ingin segera papah memasuki vaginaku, namun aku malu memintanya. Vaginaku udah bener-bener ingin merasakan k0ntol papah yang besar dan panjang itu.
Tiba-tiba papah menyeruhku berdiri. “Mau main berdiri niiih” pikirku. Ternyata gak. Papah berbaring disofa dan mengangkatku keatasnya.
“Masukkan Din!” kata papah
Lalu kuraih k0ntol papah kemudian kuarahkan ke memekku. Aaaahhh.. sedikit sakit dan agak susah masuknya, namun ayah menyodokkan pantatnya kedepan.
“Aduh pelan-pelan Pah”
Kemudian berhenti sejenak, namun k0ntol papah sudah tenggelam setengah akibat sodokan papah tadi. Kugoyang perlahan. Dengan perlahan pula k0ntol papah makin masuk dan makin masuk. Ajaibnya semakin masuk, semakin nikmat. Lubang memekku bener-bener terasa penuh. Nikmat rasanya. Karena dikuasai nafsu, rasa maluku udah hilang. Kusetubuhi papahku dengan rakus. Ekspresi papahku semakin menambah nafsuku. Remasan tangan papah dikedua toketku makin menimbulkan rasa yang sangat nikmat sekali. Kogoyang pantatku dengan irama keras dan cepat.
Tiba-tiba, aku mau orgasme, namun ayah berkata,
“Stop! Kita ganti posisi. Kamu nungging dulu”
“Mau apa ini?” pikirku
Tiba-tiba kurasakan gesekan kepala k0ntol papah dipermukaan vaginaku dan.. “Bleeeeess..” kontol papah masuk kedalam vaginaku. Yang begini yang belum pernah kurasakan. Galuh gak pernah memperlakukanku begini, begitu juga Rangga, cowok yang mengambil perawanku. Namun yang begini ini rasanya selangit. Gak terkatakan nikmatnya. Hujaman-hujaman kontol papah terasa menggesek seluruh lubang vaginaku, bahkan hantaman kepala kontol papah-pun terasa membentur dasar memekku, yang membuatku merasa makin nikmat. Aku merasakan sodokan papah semakin keras dan semakin cepat. Perasaan yang kudapat-pun semakin lama semakin nikmat. Semakin nikmat, semakin nikmat dan semakin nikmat.
Tiba-tiba, “Aaaauuhhhhh..Ooooohhhh.. Ooohhhh..!” kenikmatan itu meladak. Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Hentakan papah semakin cepat aja, tiba-tiba kudengar desahan panjangnya. Seiring dengan itu dicabutnya k0ntol appah dari lubang senggamaku. Dengan gerakan cepat, papah udah berada didepanku. Disodorkannya penisnya kemulutku. Dengan cepat kutangkap, kukulum dan kumaju-mundurkan mulutku dengan cepat. Tiba-tiba aku merasakan semburan lahar panas didalam mulutku. Aku gak peduli. Terus kuhisap dan kuhisap. Sebagian pejuh papah tertelan olehku, sebagian lagi kukeluarkan, kemudian jatuh dan meleleh memenuhi daguku. Papah memelukku dan menciumku,
“Din, kapan-kapan, kalau gak ada mamah, kita main lagi yaaaa”
Aku Gak menjawab. Sebagai jawaban, aku menggelayut dalam pelukan papahku. Yang jelas aku pasti mau. Dengan pacarku aku gak pernah merasakan orgasme. Dengan ayah, sekali main aku orgasme 2 kali. Siapa yang nolak????
Setelah itu asal ada kesempatan, kami melakukannya lagi. Sementara mamah masih sering marah, dengan nada tinggi, berusaha mengajarkan disiplin. Biasanya aku diam aja, pura-pura patuh. Padahal suaminya, yang menjadi papahku itu, sering kugeluti dan kunikmati. Beginilah kisah permainanku dengan papahku yang pendiam, namun sangat lihai diatas ranjang.