Cerita Seks, Mantan Pengasuhku Yang Sekarang Sangat Montok
“Cari siapa ya ?” Tanyaku. Aku sendiri kaget, Kulihat wanita ini sangat cantik dan mempunyai Toket yang gede. Kulitnya sangat putih sekali terawat.
“Ini rumahnya Ibu Siska?” Jawabnya kepadaku.
“Iya benar, Mau cari mama saya?” Tanyaku kembali.
“Hah? Kamu Eno. Sudah besar yah sekarang.” Ujarnya dengan kaget.
“Iya aku Eno, Lah kamu siapa?” Tanyaku dengan heran,
“Aku yang dulu ngurusin kamu, Aku mbak Sani.” Jawabnya.
Aku pun terbengong karena ia sangat cantik sekali. Bahkan badannya menonjol sekali walau hanya memakai kaos biasa dan celana panjang. Akupun mempersilahkan ia masuk dan memanggil mamaku. Ia pun akhirnya ngobrol dengan mamaku, Aku hanya mendengarkan saja walau mataku melirik-lirik ke atas tonjolan tersebut.
“Udah punya anak kamu san? Suamimu kemana?” Tanya mamaku.
“Enggak bu, Aku belum punya anak. Dan aku juga sudah cerai sama suamiku. Ia suka main pukul dan main wanita.” Jawabnya dengan senyum.
“Oh begitu, Udah lama juga ya.” Ujar Ibuku.
“Iya bu udah lama, Aku kesini cuma sekedar sapa aja. Abis kangen sama ibu dan lainnya.” Ujar Sani.
“Yah gpp, Kan kamu udah ibu anggap keluarga sendiri. Hari ini istirahat disini aja ya. Kamarmu masih sama seperti yang dulu.” Ucap ibuku. filmbokepjepang.com
“Ehmmm. Boleh bu ? Aku mau bu. Makasih banyak ya bu.” Jawab Sani.
Otak ku memang sudah tak bisa di tahan lagi. Hanya beberapa menit aku kembali kekamar. Akupun kembali memikirkan pengasuhku tersebut. Aku ingin sekali menidurinya malam ini. Ia sangat cantik dan seksi sekali jika ia melepas semua bajunya. Itulah yang sekarang berada di pikiranku. Sekitar jam 11 malam, Akupun mencoba keluar dari kamar untuk mengambil air minum. Dan Tanpa sengaja kulihat Sani keluar dari Toilet.
“Mbak, Kok malam-malam mandi.” Ujarku.
“Iya nih No, Tadi ketiduran jadi lupa mandi.” Jawabnya.
“Mbak sekarang cantik banget ya, Montok lagi.” Pancingku.
“Udah besar kamu ya sekarang. Hmm, Berarti kamu udah umur 21 ya No.” Tanyanya lagi.
“Iya mbak. Kenapa mbak?” Tanyaku.
“Kamu sudah punya pacar belum, Terus udah pernah begituan No?” Ujarnya.
“Udah sering aku mbak. Hehe.” Bohongku agar bisa memancing nafsunya..
“Terus kamu mau mbak netein gak?” Tantangnya.
“Hah? Ehmm mau mbak, Tapi dikamarku ya.” Jawabku yang kaget karena ajakannya tersebut.
“Eeee ii.yaa Mbak.” Jawabku dengan gugup.
Akupun langsung melepaskan celanaku, Ia pun dengan cepat malahap semua kontolku.
“Uggh.. Ughh..” Ujarku dengan nikmat.
Ia terus mengulum kontolku, Tanganku di pegangnya dan ia langsung mengarahkan tanganku ke Toketnya. Tanganku, Ku biarkan diam di Toketnya tanpa meremasnya. Ia pun langsung berkata.
“Udah No jangan malu-malu. Anggap aja ini pacar sendiri.” Ujarnya sambil sesekali menjilati kontolku.
Aku yang sudah tak tahan lagi langsung menarik tubuhnya dan merebahkannya di atas kasurku. Akupun langsung mengarahkan kontolku tepat di lobang memeknya. Berkali-kali ku coba memasukannya, Tapi tak bisa lantaran sakit.
“Ahhh. Di jilat dulu dong sayang biar tempik Mbak basah. Jadi nanti gampang.” Ujarnya kembali.
Akupun langsung mengikuti sarannya. Aku langsung turun ke daerah memeknya. Tepat di depanku, Memek dengan wangi yang sangat khas membuat kontolku mengeras sekali. Sambil menjilati memeknya, Kukocok kontolku sendiri yang sudah tak tahan untuk menusuknya.
“Uchh. Uchhhh..” Desahnya.
Kujilati terus itilnya yang mengeras hingga memerah. Ia hanya mendesah nikmat sambil sesekali meremas-remas Toketnya.
“Udah basah nih No, Ayuk mulai.” Ujarnya karena sudah tak tahan lagi.
Akupun terdiam dan langsung berbaring di sampingnya. Sani sendiri ingin kupuaskan. Dengan cepat ia mengambil tisue yang berada di meja kamarku. Lalu ia membersihkan kontolku yang sudah mulai menciut. Di gengamnya kembali dan di sepongnya kembali kontolku. Gerakan lidahnya memutar-mutar di kepala kontolku hingga kontolku kembali mengeras.
“Ahh. Ahhh.. Mentokin Mbak, Enak Mbak.” Ujarku sambil menekan-nekan kepalanya yang sedang menghisap kontolku.
Setelah mengeras, Ia pun langsung naik ke atasku.
“Ughhhh…” Desahnya ketika memasukan kontolku ke dalam memeknya.
Dengan cepat ia memompa naik turun, Toketnya sendiri mengikuti iramanya. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Tanganku mencoba mengesek-gesekan itilnya, Ia menjerit keenakan sambil terus memompa kontolku naik turun. Di ronde kedua ini, Rasanya sangat lama sekali. Akupun hanya memejamkan mataku sambil sesekali meremas Toket dan memainkan Itilnya yang memerah. “Seeeerrrr” Keluar cairan dari memeknya menembak dadaku.
“Aduh mbak kok pipis.” Tanyaku.
“Acchh. Ahhh. Ssshh.. Bukan pipis sayang, Mbak sudah orgasme.” Ujarnya sambil diam di atasku dengan rasa yang nikmat.
“Ohh. Baru tau aku Mbak.” Ucapku.
“Mbak udah keluar, Kamu masih mau No?” Tanyanya lagi.
Aku sendiri merasakan nanggung walau pertama sudah mengeluarkan sperma. Akupun langsung merengkuh kedua pantatnya yang besar dan langsung menaik turunkan pantatnya agar memeknya memompa kontolku. Sambil memompa, Akupun menghisap pentilnya yang memanjang.
“Accchh. Aaashhhh. AHhhhh. ” Desahnya tak terkontrol karena ku gerakan tanganku dengan cepat.
Tak berselang lama akupun ingin mengeluarkan spermaku lagi. Akupun langsung berkata kepada Sani jika aku ingin dia yang gantian bergoyang.
“Mbak gantian dong udah pegel nih.” Ujarku.
Ia pun kembali memompa naik turun. Tak berselang lama, Aku kembali mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. filmbokepjepang.com
“Achhhh.. Ughhhh.. Enak banget mbak.” Desahku.
Ia masih tak berhenti bergoyang, Rasanya ngilu sekali kontolku yang sudah mengeluarkan sperma tapi masih di di pompa di dalam memeknya.
“Mbakk Aku udah keluar.”: Ujarku.
“Ehhh, Udah ya. ” Ia pun melepaskan dirinya.
Akupun dan Sani berbaring bersama tanpa menggunakan sehelai benangpun.
“Mbak, Aku baru tau rasanya ngentot. Ternyata nikmat banget ya.” Ucapku.