Cerita Seks Aku Dan Mamah Ku Bermain Lebi di Hotel Sepulang Dari Bandung
- Home
- Cerita lesbian
- Cerita Seks Aku Dan Mamah Ku Bermain Lebi di Hotel Sepulang Dari Bandung
Cerita Seks Aku Dan Mamah Ku Bermain Lebi di Hotel Sepulang Dari Bandung – Jumat siang, sepulang dari kuliah, saya di ajak ibu kepesta perkawinan keluarga diluar kota, yang jaraknya lebih kurang 200 km atau 4 jam perjalanan mobil bila tak akan macet melalui Puncak. Pesta keluarga gagasannya dilangsungkan sebentar Malam jam 19. 00. hingga usai. serta diprediksikan jam 22. 00 juga akan usai serta segera pulang sekali lagi ke tempat tinggal di Jakarta. Sesampai ditempat Pesta.. beberapa teman dekat serta keluarga banyak yang kagum pada kecantikan Ibu. Jadi ada yang bercanda kalau pasangan Kami (saya serta Ibu Kandungku) yaitu seperti pasangan suami isteri yang begitu cocok. Pokoknya di antara Keluarga serta teman dekat, kami lah sebagai konsentrasi pandang. Lebih wow… dibanding mereka yang sesaat duduk dipelaminan malam itu.
Narasi Sex Memanglah Kecantikan ibu tak ada duannya, lebih dari kecantikan tamu2 sepantarannya yang ada jadi masih tetap lebih cantik serta seksi dibanding Ibu-Ibu 10 th. lebih gampang dari Ibu, walaupun juga sesungguhnya Ibuku telah termasuk usia 40 th.. Ibu senantiasa melindungi kesehatan serta tidak sempat melupakan senam, Bila di rumah senantiasa menjaga badannya, supaya tetaplah fit, cantik serta seksi.
Pas jam 22. 00, kami pamitan untuk pulang, maklum tempat tinggal sangat jauh apabila tak ada rintangan mungkin saja sampainya di rumah telah larut malam atau jam 02 Pagi….. persisnya 1/2 jam lalu pk 22. 30, kami sudah meninggalkan tempat pesta serta saya segera menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2.. janganlah sangat kencang.. sayang!!!, jalannya begitu licin”, benar kata Ibu, karna hujan yang turun mulai deras, mana sekali lagi mendekati puncak makin berkabut. Sebagian waktu lalu, Tiba2 stir mobil kurasakan begitu berat, ” Aduh Mamai…, Ban Mobilnya Kempes…”, dengan refleks Ibuku menjawwabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel paling dekat … nanti tidak keburu … dapat —bisa kita ngadat di jalan.. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sembari berbelok masuk satu diantara hotel berbintang yang berada di Kaki Lereng …Puncak.
Sebelumnya kami keluar dari mobil, Ibuku berkata, .. ” Sayang, bila Ban Mobilnya Kempes serta tidak dapat ditolong lagi…, kita mesti bermalam di Hotel ini, Besok pagi saja perjalanan kita teruskan”, serta memanglah kondisi yang mengharuskan kami untuk berkunjung bermalam…di hotel berdua dengan mama
Kami berdua dijemput serta diantar ke Resepsionis serta untuk kurangi keraguan, Ibuku segera mencatat jati diri kami berdua jadi suami isteri, Ibu mengerling kepadaku.. sembari keluarkan Kredite Cardnya untuk digesek jadi jaminan nginap hotel 1 Malam.
Setiba di Kamar, .. ibu segera tersenyum manis serta berkata.. ” Sayang… janganlah macam2 yah!!!, meskipun di tempat pesta barusan malam, mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri serta di resepsionis, ibu juga menyebutkan kita suami isteri, namun anda tetaplah anak ibu.. tidak bisa macam2 sama ibu. yah!! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mam.., sayang yang cantik ”. Tak tahu dari tempat mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, meskipun itu saya berikan dengan bercanda … namun bila dipikir, wah dapat berabe juga.. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik serta seksi.. tentu sangkaan orang bila bukanlah Suami Isteri yang kemalaman pastinya peselingku yang kaya, serta yang pasti pastinya mereka memakai saat yang begitu panjang untuk bersetubuh.., atau bersanggamah atau ngentot.. sepuas-puasnya, tak ada sangkaan ketiganya…
Fikir2 praduga orang, tidak merasa Yuniorku menegang.. semakin kencang.. sepertinya setan setan berahi mulai kuasai fikiranku…membuatku nyaris salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” Ibu Ingin Mandi dahulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda semakin kuat, ” iya.. iya.. Mam” sahutku agak bergetar, sembari buka korset Ibu serta tak tahu mengapa, saya coba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, meskipun ibu tidak memakai korset namun cetakan badannya begitu prima, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang dibarengi dengan pinggul lebar yang begitu cocok dengan benjolan buah dada yang masih tetap tegak menantang kedepan, ditambah sekali lagi kulit Ibu putih tidak bernoda begitu halus serta harum…, Pastinya semuanya lelaki menginginkan nikmati keindahan serta kesempurnaan alam yang ada pada Mama…tanpa terkecuali termasuk juga saya, anak kandungnya….
Pada saat ibu di kamar mandi.. terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan badan montok ibu yang telanjang bulat, tidak merasa tanganku mulai memegan siyunior yang mulai tidak bisa dikendalikan serta tiba2 terdengar teriakan perlahan-lahan Ibu ” sayang… anda juga mandi ya!! airnya Nyaman serta hangat “ jawabku ” nanti Mam ”, ” Iya donk, masa sich mandi bareng? ” lantas senyap…, fikirku.. apa ini signyal plus dari ibu???, atau cuma karna canda Ibu???, tidak merasa.. genggaman pada Yuniorku semakin kencang, “Sabar yah yunior.. anda nanti saya input di memeknya ibu ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar serta kotor…
Tak lama kemudian, Ibu keluar dari kamar mandi, serta badan ibu cuma dililit ketat oleh selembar handuk hanya 1/2 buah dada ibu ke bawah hingga sejengkal di atas lutut, Karna suhu kamar begitu sejuk, sembari lari kecil.. Ibu menuju spring bed segera masuk dalam selimut yang tidak tipis, lantas ibu berkata ” Gantian mandinya… ibu ingin tidur duluan “, serta saya segera menjawabnya ” tidak jadi mandi Mam.., pagi saja sekalian…” jawabku singkat, karna jawaban ini telah saya buat persiapan supaya cepat2 dapat tidur dengan kata lain lebih cepat tidur di samping Mamaku, ” Terserah anda aja… tapi bila bau janganlah baring selain Ibu ya?? ”
Saya terlewat kurang lebih 10 menit sesudah nafas ibu seperti mulai teratur dengan kata lain tidur… perlahan-lahan tempat saya naik ke pembaringan selain kiri ibu, maksud saya untuk ikut pula masuk di balik selimut, saya tarik serta simak sedikit selimut yang hanya satu juga akan kami gunakan berdua, namun tiba2 ibu mengeliat mungkin saja merasa hembusan dingin karena selimut yang menutupi badannya tersinkap sedikit.., terlihat ibu tidur di bawah selimut tanpa ada kenakan sehelai kain dengan kata lain telanjang bulat, karna kami memanglah tidak menyiapkan baju tidur, ibu tidur miring membelakan disamping kanan, perlahan-lahan saya masuk di balik selimut selain kiri ibu yang telanjang, serta tak lama kemudian lalu,
ibu membalikan badannya serta berwajah nyaris menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tidak tebal merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan serta kucoleng perlahan-lahan hidung ibu, namun tidak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir ibu yang tidak tebal, supaya terlihat gigi yang putih rapi berjajar, juga tidak ada reaksi dari ibu, serta pada akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku serta kukecup bibir ibu, mulai desak nafas ibu sedikit terganggu, mungkin saja terhambat dengan hidungku pada akhirnya ibu buka sedikit mulutnya, tanpa ada kuberi peluang menutupnya, kusedot lidahnya, serta rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…,
serta setelah itu kwalitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk serta memutari tubuh ibu dengan lenganku, reaksipun datang dengan semakin merapatnya badan ibu yang mungil serta telanjang ini kedadaku, paha ibu mulai menyerang serta menyentuh yuniorku yang beralih jadi Yunior yang kenyal serta berdiameter sebesar pergelangan tangan ibu, pelukan ibu mulai mengencang, mungkin saja punya maksud menarik object yang lebih hangat yang ada pada tubuhku, kondisi ini membuatku semakin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul ibu, turun kebawah sisi bokongnya, selalu turun serta berputar-putar kedepan lebih kebawah sekali lagi, serta pada akhirnya hingga kebulu pubis ibu yang begitu halus, kutelusuri bibir vagina ibu serta pada akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya…,
Ibu mulai berekasi, ke-2 paha ibu menjepit, tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku ibu yang tajam, mungkin saja ini dalah refleks karena sesutu yang masuk vaginanya, cuma ibu yang tahu, badan ibu saya dorong supaya sedikit terlentang serta awalilah saya menindis 1/2 badan ibu terlebih buah dada kiri ibu dengan badanku, paha kiri ibu dengan paha kiriku, serta tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher ibu untuk mengerayangi buah dada kanan ibu, bibir ibu serta bibirku membuat satu ruangan serta ke-2 lidah kami sama-sama menggelitik, nafas ibu semakin memburu, saya semakin kesurupan serta menyerang, karena semakin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan ibu serta jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris ibu yang mulai memanas serta keluarkan lendir membasahi vagina ibu, pada akhirnya ibu tersentak
” Hey… anda ngapain Mama…ini tidak bisa Ar…!!, “kata Ibu kaget serta geram, jawabku sembari gemetar serta bernafsu campur aduk, ” saya tidak dapat tidur mam…, terlebih seranjang dengan ibu yang sekali lagi telanjang bulat” ” ohw.. demikian yach … ibu terdiam agak lama lantas membalik membelakangiku, sambungnya “tetapi Janganlah kasar gitu donk!! ” lantas Ibu terdiam lagi…namun napasnya masih tetap memburu serta bergetar, berikut kalimat ibu yang kurang saya tahu, apakah perbuatan saya barusan dibenarkan namun tidak bisa kasar atau??? apa yach…. Saya tidak berani sekali lagi ngomong macam2.. serta jawabku singkat “Maaf Mama” sembari memandang punggung ibu yang masih tetap agak bergetar, tak tahu sebagian lama kami terdiam berdua tiba2 Ibu Membalik sembari berkata.. ”kalau anda pingin bercinta dengan ibu mesti lembut serta perlahan saja.. kan banyak waktu”,
sambungnya sekali lagi “Kamu Anak Nakal bisa peluk serta mencium Ibu, pokoknya badan ibu malam hari ini kuserahkan semua padamu terkecuali yang satu ini, yakni Yuniormu yang gede ini dilarang keras masuk vaginanya mama”, sembari ibu memegang Yuniorku serta menarik serta menyapu kepermukaan vaginannya. ” tapi malah hanya yang satu ini punya ibu yang paling nikmat ” sebagai memprotes, serta mulai berani, “siapa yang katakan anak ****** ”, Ibu mulai menindih badanku serta menciumku, Kubalas ciuman Ibu, wow… begitu nikmat dibanding saat saya mencium ibu dalam kondisi tertidur, namun kesempatan ini dengan sadar sesadarnya, malah ibu mulai meransang, sembari melemparkan selimut kelantai, jadinya kami benar – benar telanjang bulat di udara kamar yang sejuk di atas ranjang.
Kami berciuman serta berpelukan telanjang bulat dengan Ibu, begitu lembut serta perlahan, rupanya ibu sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu, kadang-kadang Ibu mengeram serta menggeliat jika kusentuh serta kupelintir halus putting teteknya.. Auhh!!, janganlah disitu Ar..!!, Ibu tidak tahan… sayannngggg, keluh Ibu panjang…, “tetapi enak kan Mam!! ” Aiii!!! …Mama semakin kesurupan.. serta berusaha memperoleh Yuniorku.. yang semakin kaku serta jadi membesar Maksimum…
Pada saat Ibu menggenggam Yuniorku, Badan Ibu kudorong jadi terlentang serta dan kutindih dengan tubuhku.. Mulut Kami semakin menyatu, kupeluk erat badan Ibu yang mungil, serta Yuniorku kuarahkan ke Vagina Ibu, namun Ibu tetaplah menggenggam yuniorku, cuma menggosokian kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang mulai berlendir.
Kadang-kadang Kepalanya telah masuk 1/2 namun Ibu, keluarkan nya lagi… Karna saya tidak tahan sekali lagi perlakuan Ibu seperti ini…Kutarik Tangan Ibu yang menggenggam yuniorku supaya lepas.. rupanya usahaku ini cukup berhasil serta secara cepat kuselipkan dalam Vagina Ibu, Merasa Vaginanya begitu licin, menggesek serta berlendir dan berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak Ibu, Kugocok Vagina Ibu serta ibu menyeimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tidak karuan… namun baru 2-3 kali gocokan, tiba2 Ibu dengan kemampuan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi serta menggessernya jauh kesamping pada akhirnya yuniorku lepas dari vaginannya.. clukppp …”Aiii!!! …kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… bisa sayang.. ”.
Tiba tiba Ibu mulai bangun lalu membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya bertemu dengan mulutku, ibu mulai menunduk serta mencapai Yuniorku serta memasukan ke mulutnya serta melumutnya, kadang-kadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sembari bertukaran dengan bibir yang lembut serta hangat, yang paling mengasikan bila kepala Yuniorku digelitik dengan lidah ibu, demikian halnya klitoris ibu, saya gelitik dengan ujung lidahku, kadang-kadang ibu hilang kontrol, mendengus menaikkan gocokan serta lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, kadang-kadang sangkin bernafsunya juga ibu, tangannya turut juga meramas biji pelirku… serta semua berjalan sama-sama kerja sama menolong masing masing menjangkau puncak birahi yang buat lupa segala-galanya kalau berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan begitu tabu, namun malah begitu mengasikkankan serta tambah lebih nikmat dengan memek manapun…. didunia ini.
Ibu semakin hilang ingatan mengocok Yuniorku, serta pada akhirnya, saya tidak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin dalam memek ibu.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata ibu kesurupan mempermainkan air maniku sembari menggosokkannya di-kedua buah dadanya…
Ibu juga tidak tahan sayang…., Sesaat kemudian ibu bertukar tempat, duduk persis di atas selangkangku persis tempat Yuniorku bertemu segera dengan vagina ibu, ibu membimbingnya dengan begitu mudah masuk liang sanggamanya serta menjepitnya…wow…wow…. satu kesenangan yang begitu susah dilukiskan dengan kata2, tak ada sekali lagi kesenangan yang lebih dari kesenangan pada saat Yuniorku dijepit serta dikocok oleh vagina ibu, pinggul ibu naik turun mengakibatkan Yuniorku masuk semakin dalam basic vagina ibu, …, saya tidak mau kesenangan ini berjalan cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong ibu sampil masih tetap menempelkan Yuniorku dalam vagina ibu,
kugoyang2 badan ibu yang mungil, ibu semakin kesurupan…dan juga rasakan kesenangan yang tidak ada tarnya…mata ibu mulai terpejam… sembari berdengus ach–ach… ibu tidak tahan sekali lagi, minta di turunkan untuk akhiri permainan ini…” sayang… turunkan ibu.. tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam.. ”, kubaringkan badan ibu, kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina ibu, ibu menjepit semakin kencang.. vagina ibu semakin berdenyut2… serta pada akhirnya pelukan kami berdua semakin kencang, ibu seolah juga akan menggantung ditubuhku lekat serta begitu erat …cret–cret… serta rintihan kesenangan ibu bercampur aduk dangan beranganku… semua selesai membawa kami berdua ke langit ketujuh…
Sesudah ledakan kesenangan birahi bersanggamah dengan ibu yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana saja buat kami berpelukan lemas serta penuh kebahagian… serta pada akhirnya jam didinding hotel sudah memberikan jam 03 pagi. yang pada akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam kondisi telanjang bulat berpelukan seperti bayi yang baru lahir…
Esok harinya Ibu serta Yuniorku keduluan terjaga…, Ibu sembari memelukku, menjepit hidungku hingga saya susah bernafas serta pada akhirnya saya juga terbangun…, Selamat Pagi Anak Nakal…sambut Ibu sembari tersenyum manis…, tidak kusiasiakan Peluang ini, kutarik badan Ibu persis menindih badanku, Kuraih muka Ibu serta kulemut bibirnya yang tipis…, Ibu juga bereaksi menyongsong.. jadi dalam tempat badannya menindih badanku… berupaya memasukan Yuniorku ke Vaginanya…
Kelihatannya Napsu Birahi Ibu semakin jadi jadi sesudah bersanggama, tidur istirahat semalam.. kusambut kebinalan Ibu serta tiba –tiba Ibu hentikan pergerakannya sembari berkata.. Ar, Anda belajar dari tempat mana kurang ajar setubuhi Ibu. sebelumnya saya menjawab, Ibu mengencangkan otot Vaginanya.. buat yuniorku semakin kelelap.. “Kan Ibu yang ajarin…” jawabku singkat sembari membalikan badan Ibu jadi tertelungkup.., kuangkat pinggul Ibu sedikit meninggi serta kuarahkan yuniorku ke Vagina Ibu dari belakang.. Kembali terdengar berangan Ibu.. “Jangan gini Ar.. oww!!, namun goyangan Maya malah mensupport serta menyongsong.. Kugocok Vagina Ibu dari belakang…agar tidak terepas ke-2 tanganku menggenggam pinggulnya.. Ibu semakin menggelapar.., serta kocokanku semakin kencang …, badan Ibu terangkat mengakibatkan buah dadanya bergelantungan bergoyang selaras tumbukan Yuniorku ke Vaginanya,
mendadak ibu mencapai ke-2 tanganku serta membawa ke gundukan buah dadanya…dan Ibu mengeram histeris namun suaranya teredam karna Muka ibu dibenamkan dikasur.. Dalam sebagian waktu lalu, kami berdua ambil tempat duduk bertemu.. tepanya Ibu duduk di atas selanggkangku.. dengan Vaginanya tetap masih menjepit yuniorku…, Ibu menaik-turunkan bokongnya sembari mendengus serta saya menjilat leher Ibu sembari meremas ke-2 buah dadanya…. Serta pada akhirnya kami alami orgasme dalam tempat duduk..
Kami duduk terdiam, berpelukan, sama-sama memandang, ibu tersenyum manis…, sembari kukecup bibir ibu, kubaringkan badan Ibu perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku di dalam vagina Ibu serta pelukanku… “ Ibu..!!, ada satu keinginan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang!! ” sela ibu, “ Saya sayang Ibu serta saya begitu menyukai Ibu, …Maukah Ibu jadi isteriku selamanya?? ” Hilang ingatan Anda Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Ibu sembari tersenyum “, “tetapi anda bisa setubuhi Ibu kapan anda ingin, seandainya Ayahmu tidak tau” sambungnya..
Sepanjang hamper sejam, kami berdua masih tetap berbaring serta bercinta dengan kondisi telanjang bulat, saya berbaring terlentang sembari membelai rambut Ibu yang acak2akan, Ibu berbaring tertelungkup dengan kepala bertumpu didadaku, berwajah menengadah keatas begitu dekat dengan wajahku, hingga nafas kami berdua sama-sama menyatu, tangan kiriku membelai badan Ibu yang mungil, hingga kepinggang, kadang-kadang kuelus buluh pubis Ibu yang halus serta pahanya yang begitu Mulus, Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seolah tidak akan ikhlas jika benda yang bulat panjang ini yang sudah membuatnya jadi setan histeris juga akan mengkerut.
Narasi kami kami berdua dipenuhi dengan kalimat cinta birahi serta jenis atau style bersetubuh, serta pada akhirnya Ibu memohon ”Gendong Ibu ke Kamar Mandi Sayang”
Dikamar Mandi, badan kami berdua sama-sama menempel selalu …, Ibu tidak sempat melepas ciumannya, pada saat Mandipun kami bersetubuh berdiri, satu kesenangan tersendir yang ibu belum juga sempat merasakannya yakni Tubuh kami lumuri sabun cair hingga begitu licin, Ibu menjangkau orgasme pada saat saya menggendong serta menyetubuhinya sembari berdiri.. tawa cekikan serta teriakan kesenangan dan kebahagian birahi ibu mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua meneruskan sesi tersebut.. serta pada akhirnya Ibu juga orgasme ke-2 kalinya di Bak Mandi. Di dalam air yang dipenuhi busa sabun serta birahi.
Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi tetap dalam kondisi telanjang bulat serta berpelukan, berciuman, lalu saya duduk disopa, ibu saya dudukan di atas selangkangku…, Yuniorku yang tidak kunjung mengalah tetaplah berkubang di Vagina Ibu.. hingga pada akhirnya Jam 11 lewat 30 menit.. kami bersiap-siap cek out dari hotel.
Pada saat kami akan ambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang, terima kasih atas kunjungannya serta mudah-mudahan Ayah serta Ibu nikmati Kebahagian di Hotel Kami”, Ibu cuma tersenyum serta jalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang sudah disediakan.,,,,,,,
Related Posts
Cerita Mahasiswi Bandung Lesbi Di Toilet Kampus
Comments Off on Cerita Mahasiswi Bandung Lesbi Di Toilet Kampus
Cerita Panas Seorang Lesbian Amerika
Comments Off on Cerita Panas Seorang Lesbian Amerika
Cerita Sex Indah dan Nikmatnya Pengalaman Klimaks Pertama Menjadi Seorang Lesbian
Comments Off on Cerita Sex Indah dan Nikmatnya Pengalaman Klimaks Pertama Menjadi Seorang Lesbian