Cerita Hot Senjata Pria Untuk Memuaskan Wanita
Gue turun ke lehernya, menyapu bibirnya sekali lagi dgn lidahku. Menekan bibirku dan menghisap bibirnya dgn penuh kehangatan. Gue sudah sgt berpengalaman dgn teknik kissing. Wiarsih kembali merintih. Tubuhnya tiba-tiba seperti melonjak kaget saat jemariku menemukan putingnya yang muncul dgn berani. Gue memilin dgn sgt hati-hati putingnya. Bagian puting sgt sensitif dan gue tahu cara membuatnya keenakan. Tak lama, lidahku mulai turun dan akhirnya menyapu payudaranya. Wiarsih kembali menegangkan tubuhnya. Tangannya mulai meraba paha dan meremas zakarku dri luar. Tiba-tiba gue ingat gue tidak membawa kondom. Ini pengalaman pertamgue dan gue merasa tidak aman tanpa kondom. Tidak ada maksud apa-apa kecuali berjaga-jaga. Cukup lama kami berciuman dan akhirnya Wiarsih berhasil membuka celangue. Tanpa kuminta dia menundukkan kepalanya dan mulai menciumi zakarku yang mulai tegak perkasa. Zakarku ukurannya sekitar 15. 5 cm dgn diameter 4,2 cm. Ukuran standar org Asia. Ini adalah pengalaman pertamgue di oral! Gue tak akan melupakannya. Tubuhku bergetar menahan geli dan nikmat. Dri caranya mengoralku yang mirip sekali dgn blue film, gue tahu Wiarsih sudah mahir mengoral. Tak sekali pun gue merasakan giginya. Hanya kelembutan lidah dan bibir yang gue terima. Luar biasa. . Sampai sekitar 30 menit Wiarsih mengoralku, mengocok dgn tangan, mengoral lagi dan akhirnya Wiarsih kelelahan karena gue belum bsa mencapai orgasme dgn dioral. Gue juga heran. Menurut perkiraanku semula, karena ini oral pertamgue, gue akan orgasme dgn cepat. Ternyata zakarku cukup tangguh untuk pengalaman pertama. filmbokepjepang.com
Wiarsih kemudian melepas celana pendek dan celana dlmnya. Gue baru sadar kalau Wiarsih ternyata agak gemuk. Dgn posturnya yang 158 cm, mungkin beratnya yang 55 kg banyak tersedot ke pantat dan perutnya. “Sory Wiarsih. . Gue nggak bawa kondom. Gue nggak bsa ML sekarang” katgue. Padahal itu adalah kesempatan ML pertamgue. Gue memilih melepasnya dri pada ML tanpa kondom. Kulihat raut muka kecewa dri Wiarsih. “Gue bantu pakai tangan aja ya. . Sory Wiarsih. . ” katgue. Wiarsih tampaknya bsa menerima. Tak lama gue mulai meraba-raba vaginanya dan vagina yang sudah sgt basah itu agak sedikit membengkak. Perlahan kumasukkan 2 buah jariku ke dlm vaginanya. “Uughh. . ” Wiarsih melenguh. Dan gue mulai memompa jemariku. Terkadang gue berhenti, memutar-mutar, menekan, dan memompa lagi. Kulihat pantat Wiarsih mengikuti irama jariku. Aduhh. . Ingin sekali gue memasukkan zakarku. Vagina merah merangsang di depan mata tetapi gue tidak berani melakukannya. “Ugh. . Terus. . Terus. . Aghh. . ” Wiarsih mulai menaikkan tempo goyangan pantatnya. Gue mengikuti saja sambil tangan kiriku mulai meremas payudaranya agak lbh kuat dri yang tadi. “Aghh. . Enak. . ” Wiarsih memagut bibirku. Kami pun bersilat lidah kembali. Sungguh pengalaman yang menggairahkan. Mendebarkan. . Mengasyikkan. . Gue membantu Wiarsih dgn jariku cukup lama, sekitar 20 menit sampai kemudian kurasakan tubuh Wiarsih bergetar cukup hebat. Gue tak tahu apakah dia orgasme. Yang jelas setelah itu, Wiarsih menghentikan goyangannya dan tersenyum. “Sudah. . ” katanya. Setelah itu gue memeluknya cukup lama, sekitar 1-2 menit. Merasakan Navyasnya di leherku dan mengelus pundaknya dgn lembut. Wiarsih kemudian bercerita tentang banyak cowok yang ditemuinya. Rata-rata suka kissing dgn cepat dan bernafsu, langsung meremas payudara dan penetrasi dgn cepat. Cowok-cowok itu, rata-rata selesai dgn cepat pula.
Sgra kupelajari pribadi Wiarsih. Ceplas-ceplos. Suka tertawa dan menggodgue. Dia menantangku untuk sgra membeli kondom dan datang minggu besok. Gue cuma tersenyum. Pertanyaanku kembali muncul. Apakah Wiarsih benar-benar membutuhkan sex? Rasanya itu pertanyaan bodoh. Pasti membutuhkan. Tapi apakah sex adalah yang terutama buat Wiarsih? “Wiarsih. . Kalau loe disuruh memilih cowok yang sexnya hebat, tetapi kasar, tidak perhatian, egois, tidak sabaran. Atau cowok yang sexnya biasa, monoton, tapi lembut, perhatian, sabar dan mengerti loe, loe pilih yang mana?” “Gue pilih yang sex-nya hebat, sekaligus perhatian, lembut dan sabar. . ” kata Wiarsih sambil tertawa. Pilihannya mungkin pilihan sebagian besar wanita di dunia. “Seandainya loe tidak bsa idealis?” “Bull shit! Kan loe cuma berandai-andai. Gue jawabnya sesukgue juga dong! Haha! Jangan dianggap serius, boy!” Wiarsih mulai sering memanggilku ‘boy’. “Hehe, iya. Kalau ukuran zakar yang terkecil yang pernah ML dgnmu berapa Wiarsih?” “Gak pernah ngukur sih, tapi kira-kira 9 cm. Imut, tapi pemiliknya jago tuh. Jadi enak juga. ” “Terpanjang?” Tanygue. Gue ingin tahu kategoriku. Menurut Dr. Boyke, zakar org Asia rata-rata 10-14 cm. “Ada yang 17 cm. ” kata Wiarsih mengingat-ingat. “Tapi punyamu udah panjang buatku, boy. . ” “Gak salah? Punygue Cuma 15. 5. Menengah aja kok. ” “Oh ya? Udah diatas rata-rata tuh. Gue banyak ketemu yang 13 cm. ” “Emang panjang pendek pengaruh ya?” “Gak lah. Asal jangan terlalu kecil dan terlalu besar. Yang sedang-sedang saja sudah pas kok buat gue. Yang penting cara pakainya” “Bukannya panjang dan besar paling enak?” “Ah. . Ya nggak juga. Kadang-kadang malah sakit kalo tuh cowok nggak sabaran. Main tembak aja. Kenapa sih Boy? Lagi penelitian ya kok nanya detail begitu. . ” Gue kemudian menceritakan rasa penasaranku. Apakah sex menjadi yang terutama bagi wanita. “Oh. . Gue belum tahu. Jujur, gue maniak sex. Gue hampir tiap hari ingin dan hampir selalu ML. Tapi kadang saat malam tiba, gue seperti kelelahan. Tidak tahu mau sampai kapan begini. . Mungkin tubuhku bilang gue butuh sex tiap hari. Tapi perasaanku bilang gue tidak butuh sex tiap hari. Ya, begitulah. . ” Lalu akhirnya gue pulang dgn bingung. Pembaca. . , ini adalah cerita nyata pertamgue mulai mengenal oral sex. Gue tunggu saran dan kritik dri pembaca, supaya dlm penulisan kisahku selanjutnya dapat lbh bermutu lagi. Kisah-kisah berikutnya akan menceritakan pengalaman sex-ku lainnya (tidak sekedar oral sex). Terima kasih.