Ketika Cinta Harus Memilih 02
Sambungan dari bagian 01 Pagi itu aku bangun kesiangan, seisi rumah rupanya sudah pergi semua. Aku pun segera mandi dan berangkat ke kampus. Meskipun hari itu kuliah sangat padat, pikiranku tidak bisa konsentrasi sedikit pun, yang kupikirkan cuma Rani. Aku pulang ke rumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku
Complete Reading
Sambungan dari bagian 02Aku terbangun sekitar jam 11 malam, dan kulihat Rani masih terlelap di sampingku masih telanjang bulat. Segera aku bangun dan kuselimuti badannya pelan-pelan. Kemudian aku segera ke kamar mandi, kupikir shower dengan air hangat pasti menyegarkan. Aku membiarkan badanku diguyur air hangat berlama-lama, dan memang menyegarkan sekali. Waktu itu kupikir aku sudah
Complete Reading
Bandung, 22 Desember 199506:00, Cihampelas-Bandung Prolog Wajah enam pemuda di kamar kost saya yang berukuran 4 x 4 cm terlihat serius dan was-was. Ketakutan mencekam hati setiap orang di kamar ini. Kami sedang membahas kejadian yang baru saja kami alami.“Gimana ya kalo dia melapor ke polisi?” tanya Peter sambil di sela-sela asap rokoknya yang mengepul.
Complete Reading
Sambungan dari bagian 01 Teman-teman saya akhirnya membantu membopong tubuh Shinta. Saya kembali ke mobil. Agnes terlihat tertidur nyenyak. Perlahan saya menggoyang tubuhnya…“Ayo, tidur di dalam, di sini dingin,” bisik saya.Dia hanya membuka matanya sebentar dan bermaksud untuk tidur lagi. Akhirnya dengan susah payah, berhasil membujuk dia untuk masuk ke bungalow yang terdiri dari 3
Complete Reading
Ling Ling termasuk anak yang rajin. Setiap habis ada pertemuan di markas kelompok pecinta alam tersebut, ia selalu menyingsingkan lengan bajunya untuk ikut membereskan segala sesuatunya, bahkan termasuk mengangkat barang-barang yang cukup berat. Itu tidak menjadi problem yang berarti baginya. Ling Ling memang amat kelaki-lakian. Jika dilihat sekilas, hampir tidak ada tanda-tanda pada dirinya yang
Complete Reading
Sambungan dari bagian 01 Selanjutnya, aku meneruskan membuka zipper jaket Ling Ling sampai terbuka seluruhnya. Lalu kutanggalkan jaket itu, hingga terpampanglah tubuh Ling Ling telanjang bulat tanpa penutup apapun. Memang benar taksiranku selama ini. Buah dadanya memang berukuran kecil, hanya berbentuk lengkungan kecil. Tetapi lengkungan itu bentuknya membulat dan indah, serasi dengan pinggangnya yang ramping
Complete Reading
Aku kenal Mbak Tia kira-kira 15 tahun yang lalu, ketika sama-sama diterima di perusahaan tempat kami bekerja hingga sekarang. Kupanggil Mbak karena memang usianya dua-tiga tahun di atasku. Tapi hubungan kami biasa-biasa saja karena kebetulan kami berbeda divisi dan ditempatkan di kota yang berbeda pula. Ketika masih “on the job training” kurang lebih enam bulan
Complete Reading
Selamat pagi Mbak ini saya mau ngecek saldo rekening PT SAE, begitulah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh nasabahku ini, sebut saja namanya Yudhi. Karena sering bertemu baik di telepon maupun saat dia ke bank, aku menjadi akrab juga dengannya. Dengan penampilannya yang kalem sebagai seorang wiraswastawan muda cukup menggetarkan hati juga bila melihat senyumnya,
Complete Reading
Pertama-tama aku mau memperkenalkan diri dulu. Namaku “Eot” (nama panggilan dari orangtua dan teman-teman). Aku sekarang berumur 24 tahun dan sudah bekerja di salah satu perusahaan konsultan swasta di Jakarta. Cerita ini merupakan kisah nyata yang benar-benar terjadi beberapa tahun yang lalu (kira-kira bulan July tahun 1989), saat itu aku baru duduk di kelas 1
Complete Reading
Sambungan dari bagian 01 Buah dada Poppy masih sangat kencang dan bulat, kuelus buah dadanya dari luar bra yang digunakannya, baru kemudian kuberanikan untuk menyusupkan jemariku ke dalam bra, halus dan hangat terasa jemari tanganku menyentuhnya, Poppy pun melenguh, nafasnya semakin tak beraturan ketika tanganku menyentuh buah dadanya bagian dalam. Bra yang kurasakan sangat mengganggu
Complete Reading
Sewaktu aku masih di SMU, aku mempunyai teman akrab yang ayahnya seorang pejabat tinggi di kantor pajak. Kami sering bolos sekolah berdua, dan kalau temanku ada yang mengganggu, aku selalu membelanya, karena aku kebetulan mempunyai ilmu bela diri sabuk hitam. Suka duka sering kami lalui bersama. Singkat cerita, aku dan temanku naksir gadis adik
Complete Reading
Namaku Dira, Cowok berumur 20 thn. Aku kuliah di sebuah Universitas swasta di Jogja, dan aku hidup sebagai anak kost hampir 5 tahun di sini. Hari itu hari sabtu, dan aku sedang libur setelah mengikuti tes. Karena tidak ada kegiatan di Yogya maka aku memutuskan untuk mudik. Waktu itu aku masih kelas 2 SMA, aku
Complete Reading
Hari itu Ray bangun kesiangan. Tadi pagi weker antiknya sudah bunyi sih, hanya saja seperti biasanya telinga Ray kalau lagi capek langsung mengadakan mogok kerja. Untungnya ada Jay, teman Ray yang sama-sama gokilnya, yang menggedor pintu dengan kekuatan maksimal, sekedar mengingatkan kalau kuliah sudah berakhir.“Gila lo, masa kuliah udah kelar elo baru bangunin gue,” ucap
Complete Reading
Sambungan dari bagian 01 “Jadi elo mau cerita apaan dong, Ray?” tanya Zara beberapa menit setelah mereka meninggalkan warung Cak T**** begitu anak-anak gaul menyebut nama warung itu.Ray termenung, mencoba mencari kata-kata supaya tidak terlalu menjurus. “Eh, coba dech elo ceritain tentang diri elo.”Mendadak raut wajah Zara berubah kelam, “Masa lalu gue kagak indah.”“Indah?
Complete Reading
Profesiku yang sebenarnya adalah pengacara, tetapi belakangan ini aku lebih dikenal sebagai seorang paranormal yang sanggup untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit termasuk menyembuhkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh gangguan psikis. Sebenarnya ini semua hanya bermula dari keisenganku menggoda isteri temanku yang kukira sedang kesepian. Aku mencoba membohonginya dengan membaca beberapa ciri khas di tubuhnya demi
Complete Reading
Sambungan dari bagian 01 Baru pasien yang ketiga, ibu yang aku inginkan memasuki ruangan kantorku, benar-benar cantik dan anggun tinggi besar dengan rambut sebahu, bibir sensual dan hidung mancung, kakinya mulus dan ramping benar benar aduhai. Ketika memperkenalkan diri, tangannya terasa hangat dan empuk sekali, suaranya yang agak serak membuatku makin terangsang sehingga hampir aku
Complete Reading
Berikut ini adalah pengakuan dari seorang wanita yang saya kenal dari ruang chatting di internet, jadi jika Anda membaca kisah ini dan mengetahui, maafkan saya tetapi jangan khawatir, karena nama-nama yang ada di sini adalah karangan saya, hanya situasi dan tempatnya yang tidak saya samarkan. Hari Senin, telepon di meja kantorku berdering, saat kuangkat, “Jane
Complete Reading
Kenalkan, namaku Rahmat, Rahmat Ardiansyah, sobat-sobat dekatku biasa memanggil Ans. Tinggiku 173 cm, tapi beratku hanya 55 kg, jadi aku memang agak kurus. Di kampus, aku lumayan terkenal karena aku jago basket dan wajahku lumayan cakep hanya mirip wajah cewek, jadinnya aku sering dipanggil cowo cantik atau cowo komik. Karena wajahku ini juga, aku
Complete Reading
Sambungan dari bagian 01 Dengan mata terpejam, Wulan menjilati kepala adikku. Perlahan dia memasukkan kembali ke mulutnya. Terasa hangat sekali. Aku merasakan keringatku mengalir keluar. Dengan ahlinya Wulan memaju-mundurkan kepalanya, memutar lidah di dalamnya, menggelitik kemaluanku. Setengah lebih saja yang dapat masuk ke mulutnya. Kejantananku dikeluarkannya, lalu dikecupnya perlahan-lahan. Aku merintih. Luar biasa. Tanganku pun
Complete Reading
Aku bekerja di perusahaan kontraktor swasta di daerah Indramayu yang mempunyai sekitar 20 pegawai dan 3 orang diantaranya adalah wanita. Pada umumnya pegawai-pegawai itu datang dari desa sekitar perusahaan ini berada dan rata-rata pegawai prianya sudah bekerja di perusahaan ini sekitar 15 tahunan lebih, sedangkan aku diperbantukan dari kantor pusat di Jakarta dan baru sekitar
Complete Reading