Tak Bisa Pindah Ke Lain Hati…
- Home
- Cerita sex hot
- Tak Bisa Pindah Ke Lain Hati…
“Bi inem…” teriakku dari dalam kamar mandi.
“Tolong siapkan sarapan buat bapak…”
secepatnya aku selesaikan mandinya, takut telat. yaaa…, pagi itu aku harus membawa suami aku berobat ke rumah sakit, seperti biasa untuk melakukan therapi.
sejak suami aku stroke 4 bulan yang lalu, aku memang harus sering2 membawa suami aku therapi, biar cepat sembuh, begitu kata dokter.
selesai sudah mandiku, aku keluar dari kamar mandi, telanjang bulat. ga pa pa, toh ga ada orang lain selain aku dan suami aku di kamar.
bergegas aku ke lemari pakaian, mengambil bh, celana dalam dan baju terusan. sejenak aku berdiam di depan kaca… lenggak lenggok kiri kanan bak penari, hmmm… pinggang aku masih boleh dibilang langsing, balik badan, liat pantat aku…wahh.. sepertinya agak turun, berarti aku harus kembali senam, biar otot2 pantatku kembali kencang.. berbalik kembali, liat payudaraku.., hmmm… lumayan juga… masih kencang keliatannya.. coba aku remas2 dulu… yup.., masih kenyal.. meskipun sudah 2 bayi aku susuin…
lengan coba aku angkat ke atas…, wahhh… apa itu ? bulu2 yang ada di ketiak aku, sudah mulai tumbuh lagi. aaahhh… kenapa bulu2 itu harus ada di ketiak aku. ada rasa ga nyaman apabila ketiak ditumbuhi bulu, sudah seperti ketiak lelaki saja pikirku. aku lebih suka ketiak yang licin halus tanpa bulu, bener2 feminin sekali…
nantilah… sepulang dari rumah sakit, aku cabut bulu2 itu… hhhffff…
setelah selesai berpakaian, aku menuju meja makan. siippp… makanan sudah siap, cepat juga si bibi masaknya. aku ambil piring untuk sarapan suamiku, bubur plus ati ayam.. cukup sudah, aku kembali ke kamar, membantu suamiku sarapan…
“ayo pah.., kita sarapan dulu, trus ke dokter…”
“buka mulutnya… aaaa… happp… pinter…”
sedikit demi sedikit, akhirnya habis juga bubur itu dilahapnya…
piring bubur yang sudah kosong itu, aku letakkan di sisi ranjang, biar nanti bibi saja yang membereskannya,
“Yudhiiiiii…. bisa minta tolong ke kamar sebentar…???” teriakku kepada keponakanku.
“iya tante… yudhi datang…” jawabnya dari kejauhan…
tidak lama, pintu kamar terbuka, dan masuklah yudhi ke kamar.
“yud, tolong bantu tante tuntun om ke mobil yukkk…”
“baik tante…”
yudhi, keponakanku…, seorang mahasiswa tingkat 3, orangnya penurut sekali… sudah 1 bulan ini dia menumpang dirumahku… aku memintanya saat bertemu dia di dalam pesta pernikahan family. untuk membantu aku menyetir mobil, apalagi suamiku ingin berobat, karena aku sendiri sedang malas untuk menyetir mobil…
kita bertiga, telah ada didalam mobil… aku dan yudhi duduk di depan, sedangkan suamiku duduk di kursi belakang… bibi membuka pintu garasi, mobil segera melaju menuju rumah sakit…
di perjalanan, aku dan yudhi, ngobrol ngalor ngidul. ngobrolin apa aja, dari mulai politik, kuliah dia, film bioskop.. pokoknya A sampai Z deh…
sewaktu di lampu merah, mobil kami berhenti. obrolan sejenak juga berhenti, aku perhatikan sekeliling, hmmm… sepertinya jalan lancar, cuaca pun cerah.
pandangan mataku berhenti seketika, kulihat, mobil yang persis kiri mobil aku, diisi sepasang remaja, mereka sedang berciuman… kurang ajar… sontak aku marah2…
“woeeiiii…. ciuman jangan dijalan umum mas…” entah didengar atau tidak sama mereka aku tidak perduli..
“sabar mbak…” kata yudhi mencoba menenangkan emosi aku.
tadinya aku mau labrak mereka, kaca mobil sudah setengah terbuka, begitu aku mau teriak… lampu menjadi hijau. tanda mobil harus segera berjalan. mobil kami pun langsung tancap gas, aku protes sama yudhi, kenapa mobil jalannya cepet banget, sedangkan aku baru ingin melabrak anak remaja yang ga tau sopan santun itu. yudhi berkilah bahwa, suami aku jauh lebih penting daripada hanya sepasang remaja yang berciuman…
ada benarnya juga omongan yudhi, kenapa jadi aku yang sewot yaa.. itu hak mereka yang ingin berciuman. tapi kaannnn… aaahhhh…. logika2 ngawur beradu argumentasi di otakku. kenapa mereka hanya ciuman saja, kenapa ga ML aja sekalian.
ML… otakku berhenti pada kata itu. ML…, yaaa… mungkin karena itu tadi aku uring2an melihat mereka ciuman. ML… hhhffffff…. sudah lama aku memendam hasrat itu, sebagai wanita normal, tentu saja aku masih ingin merasakan kehangatan seorang lelaki di ranjang… permainan lidah di dalam rongga mulutku, remasan2 nakal bermain di sekitar pantatku dan payudaraku. membuat libidoku memuncak, sehingga dapat merasakan dengan nikmat setiap hujaman2 batang kemaluan seorang pria didalam liang senggama kewanitaanku… bau khas keringat lelaki yang tengah berpacu denganku ditambah dengan teriakan2 pria jantan, benar2 menstimulasi liang kewanitaanku hingga memuncak…
“aaaaahhhhhhh…..”
serasa terbang ke udara…, begitu hal tersebut kurasakan…
hal yang sudah lama tidak aku rasakan…, semenjak suami aku mendapat serangan stroke…
aku menjadi teringat, bagaimana dulu… dengan gagahnya… suami aku memperlakukan aku bak permaisuri diranjang…
6 tahun lalu… sewaktu kami baru menikah… suamiku langsung mengajak aku berbulan madu ke pulau lombok. pulau yang kata banyak orang, memiliki pantai yang indah. konon, bali pun kalah indahnya dengan pantai yang ada di lombok…
khayalanku pun menerawang pada sekitar 6 tahun yang lalu pada saat kami bulan madu…
dimana sore itu, kami berdua sedang duduk santai menikmati cuaca pantai yang indah.. benar2 indah pantai ini.., hamparan pasir putih memanjang sejauh mata memandang… deburan2 ombak kecil menerpa kaki kami berdua…
“suci…, tau ga… biasanya suka ada bule2 yang berjemur di pantai ini lhooo… dan mereka bugil… telanjang bulet…”
“huuuuuuu…. kalo ada bule bugil, aa pasti seneng banget deh…”
“heheheeee… bukan begitu…, walaupun ada 100 bule bugil di depan aku, dan ada kamu juga disamping nya, aku tetep aja gak akan melirik ke bule2 itu, aku akan lebih ngaceng kalo ngeliat kamu yang bugil…”
aku seperti tersanjung mendengar rayuan gombal itu…
“yang bener…. berarti aku lebih cantik daripada 100 bule yang bugil itu donk…” kataku…
“bukan begitu… yang 100 bule bugil itu cowok semua… jadi mana mungkin aa tertarik…heheheee…”
jawab suamiku.
sontak aku cemberut… kupasang muka berlipat 1000.
“duhhh… jangan cemberut begitu donk…, nanti jadi tambah cantik lhoooo…”
“ihhhhh… si aa….” aku merengek manja. aku cubit dada suami aku.
“eiittttt… ko nyubit sih… bales cubit ahhhh”
yang terjadi kemudian…, sebuah remasan nakal mendarat di payudaraku.
aku protes… ” nyubit itu pake dua jari.. jempol sama telunjuk… bukan lima jari kaya kamu mas… itu namanya ngeremas… mana payudara lagi yang diremes2…. dasar nakal…” tanganku melayang, mencoba untuk menjewer kuping suamiku, eh… bukannya kena jewer, malah tangan aku yang dikepit sama ketiaknya dia, kucoba lagi dengan tangan satunya… eh… sekarang malah dua2nya tangan aku di kepit di kedua ketiaknya…
“hayoooo… ga bisa ngapa2in kan sekarang….” canda suamiku…
aku mencoba berontak, mencoba melepaskan tanganku, tapi jepitannya terasa kencang sekali, yang terjadi malah aku dan suami aku, berguling2an di atas pasir pantai…
entah berapa kali kami berdua guling2an, sampai pada akhirnya aku menyerah, dan posisi kami berdua adalah aku dibawah dan suami aku diatas…
“kamu cantik kalo cemberut tadi….”
ga lama setelah itu, suami aku mendaratkan bibirnya di atas bibir aku… iya… kami berdua berciuman…
selang beberapa detik, suami aku melepaskan ciumannya…
“suci sayang… cubit aa lagi donk… biar aa bisa bales cubitan kamu…”
“aa bandel, beneran mau dicubit ???? nih… aku cubitttt…. iihhhhhhh….” aku cubit dadanya lagi.
“nah… skr gantian ya, aa bales cubitannya”
sepertinya aku tau, maksud cubitan suami aku ini, dan bener saja… remasan nakal kembali mendarat di payudara aku. bahkan kalo tadi cuma satu bagian, kali ini, dua sisi, kiri dan kanan, payudara aku, diremas2 dengan nakalnya…
“sayaaaangggg….” suami aku berbisik pelan ditelingaku…
“aa jadi pengen nih…”
“pengen apa aa ? pengen ngeremes2 dada aku ? kan udah…”
“bukan… bukan itu…”
“trus apa donk kalo bukan itu ? “
“aa jadi pengen indehoy….”
“hahhhhh…. jangan gila deh aa… masa indehoy di tempat terbuka begini. dipantai lagi… yang bener aja.. kalo emang jadi pengen, kita balik ke hotel aja yukkk… disini nanti ada yang liat gimana ?”
“tenang aja… pantainya sepi ko… tuh liat… kiri kanan sepi kan… kosong…”
“tapi aa…”
belum selesai kata2ku, bibir aku kembali dilumat dengan bibir suamiku… lumatan di bibir dan remasan di payudara, kombinasi foreplay yang sebenernya aku suka. tapi rasa takut jika dilihat oleh orang lain membuatku tidak nyaman melakukan ini. lidah suamiku mulai masuk kedalam rongga mulutku. kucoba untuk menyambut permainan lidah suamiku. filmbokepjepang.com cukup lama kami saling bermain lidah, hingga kurasakan, jari2 suami aku mulai melepas kancing bajuku satu persatu. ada lima kancing yang harus dibuka, jika dia ingin melihat payudaraku.
satu… dua… tiga.. empat… lima…
semua kancing baju aku, dibukanya…
sambil terus melumat bibir aku, tangan suamiku menyusup kedalam bra aku. sedetik kemudian, jari2nya mulai memelintir ujung pentil payudaraku. dipermainkan seperti itu, otomatis, pentil payudara aku, mengeras dan memanjang..
aku masih mencoba mencegah suami aku untuk tidak melakukannya di area umum ini…
“aa… jangan a… bahaya kalo kita melakukannya di tempat seperti ini… kalau aa memang lagi kepengen banget, kita ke hotel aja yuk sekarang. nanti disana aku servis aa habis2an deh. mau berapa ronde pun, sampe pagi, aku layani… tapi jangan di tempat umum seperti ini, aa…”
sepertinya, permintaan aku tidak dihiraukannya…
suamiku malah menaikan bra aku ke atas, sehingga payudara aku saat ini terlihat semua…
“hmmmm… tetek yang indah… bulat, kenyal, dan putih… seputih pasir ini sayang…”
jari2 suami aku, kembali memainkan ujung pentil payudara aku, kiri dan kanan…
kemudian…, kepalanya mengarah kepada payudara sebelah kiri aku… hhhhmmmm…. dia mengulum2 pentil aku.. oohhh… aku seperti mau mengambang di permukaan laut, diperlakukan suami aku seperti ini…
kurasakan mulai basah di bawah sana.. puas di sebelah kiri, kuluman suamiku pindah ke pentil sebelah kanan..
“aaaaahhhhhhhhh”…. lenguhan pertamaku keluar dari mulutku…
aku benar melayang dibuatnya… tangannya mulai menjelajah pahaku bagian dalam. disingkapnya rok aku ke atas perlahan2.. tangannya terasa mengelus2 paha ku. sampai akhirnya sampai juga di bagian kewanitaanku..
“hmmm… celana dalem kamu basah… tapi ini basah karena ombak, atau emang basah karena kamu sudah terangsang, sayang ???”
aku tidak menjawab pertanyaan suamiku, karena dia pasti sudah tahu jawabannya. mana ada celana dalem basah karena ombak, tapi cairan di celana dalem aku itu, seperti lengket2 berlendir begitu…
“hmmm… kamu udah pengen dimasukin ya….” tanya suamiku…
“belum…” jawabku…
“belum…. belum kenapa ???” balas suamiku.
“aku pengen di jil… aaaahhhhhh…” belum selesai kata2ku, suami aku mulai menggesek2 itil aku dengan menggunakan jari2nya.
“jangan pake jari dong aa… pake lidah.. lebih nikmat…” pintaku…
untungnya, suamiku mengerti dengan keinginanku… kepalanya langsung diarahkan ke arah vaginaku.. tidak mau waktu terbuang dengan percuma, buru2 aku lepaskan celana dalamku, sehingga lidah suamiku bisa bebas berkreasi dibawah sana.
entah kenapa, kepala suami aku, berhenti, tertahan…
ohhh… aku ingat sesuatu hal….
“maap ya aa…, belum sempat aku cukur… nanti di hotel, aku janji deh… aku cukur semua bulu2 jembut aku…”
suamiku memang kurang suka dengan vagina yang berbulu.. dia lebih suka vagina yang mulus halus tanpa bulu…
“aa… ayo donk… udah ga tahan nih.. udah cenut2 pengen dijilat…” aku merengek.
untunglah.. suamiku cukup mengerti dengan kondisi dan keinginan aku. kemudian, dia mendaratkan lidahnya di ujung itil aku… oohhhhh my god…. ini yang aku suka dari suamiku, jilat2an lidahnya… sangat lihai sekali.. ujung itil aku, seperti di urut2 sama lidahnya…
“ooohhhhhh”….. lenguhan keduaku keluar lagi…
seakan tidak mau kalah, aku coba membuka celana panjangnya sekaligus celana dalamnya, lohhhh…
begitu aku ingin melepas celana panjangnya, yang kepegang malah penis suamiku. kapan dia melepas celananya ? ahhh… sebodo amat… malah bagus, aku ga perlu susah2 melepas, tinggal nikmatin aja isinya… hihihiiiii….
aku genggam penis suami aku, hmmmm… sudah full ereksi sepertinya… bulu2 lebat menghiasi penis suamiku. ada keterbalikan antara aku dan suami aku. kalo suami aku, suka dengan vagina aku yang gundul, tapi kalo aku sebaliknya. photomemek.com aku suka dengan penis suami aku yang lebat bulunya. sudah tidak tahan dengan besarnya, aku kocok2 penisnya dengan menggunakan tangan… suami aku terdengar mendesah…
dibawah sana, vaginaku bener2 sudah cenat cenut… pusing kepalaku dibuatnya… pikiran sebelumnya yang takut dilihat orang, sepertinya sudah kalah dengan hasrat libido yang sudah memuncak..
“aa… aku mau ini…” kataku sambil mengocok2 penis suamiku…
“dimasukin sekarang ya” pintaku…
entah suamiku yang baik, menuruti keinginanku atau memang dia juga sudah kebelet pengen dimasukin.
mendengar pintaku, suamiku langsung menganggukan kepalanya.
sejurus kemudian, kepala penis suamiku, mulai berasa di ujung lubang vaginaku…
“pelan pelan dulu ya aa…”
yup, aku meminta suamiku pelan2 memasukan penisnya, karena masih agak sakit vagina aku, setelah kemaren, keperawanku kuserahkan kepada suamiku di kamar hotel di lombok ini…
ujung kepala sudah masuk, pelan2 didorong kembali pantatnya…
“aduhhhh…” rasa nyeri masih terasa diujung sana..
untungnya aku mempunya suami yang sabar, sekitar 7 menit dicoba… akhirnya masuk juga seluruh bagian penis dia. suamiku diam beberapa saat, memberi kesempatan kepadaku untuk mengatur napas..
ga lama kemudian, dia mulai menggerakan pantatnya maju mundur…
“aduhhh… sakit aa…”
aku juga bingung, perasaan tadi, liang vaginaku sudah basah kuyup oleh cairanku, tapi kenapa masih sakit saat penetrasi ? yaa… namanya juga pengantin baru kali ya, atau apa penis suami aku yang cukup besar ? sehingga tidak muat dimasukan ke lubang sekecil vaginaku ?
sekitar 10 menit berlalu, dan sepertinya gesekan2 yang terjadi antara penis dan vaginanya mulai lancar, sudah tidak ada lagi rasa nyeri. yang ada sekarang ini adalah rasa nikmat didalam sana.
dengan posisi suami aku di atas, dengan gagahnya dia terus memompa alat kejantannya kepada istri tercintanya.
“sayang… kamu ingin buru2 hamil atau tidak ?” tiba2 suami aku menanyakan hal itu kepadaku…
“memangnya kenapa ?” tanyaku kembali
“kalau ingin buru2 hamil, aku keluarinnya didalem memek kamu… tapi kalo kamu belum mau hamil, aku keluarinnya di luar. paling2 nanti yang hamil ikan2 disini…”
ahhh… masih bisa becanda aja suamiku itu…
“terserah aa aja”
“kalau begitu didalem memek kamu aja ya sayang, soalnya lebih enak…”
“emang aa mau keluar skr ? tahan dulu ya aa, aku belum mau keluar nih…”
seperti sudah hapal dengan keinginanku.. suamiku langsung memainkan ujung itil aku dengan jari2nya, sambil tetap menggenjot liang senggamaku dengan batangnya itu…
“oooggghhhh… aa… “
“suci udah mo keluar nih… genjotannya aa enak banget…”
“uuuggghhhhh”
“aaaaggghhhhh”
entah kata2 apa aja yang sudah keluar dari mulutku, aku sudah tidak tau lagi. aku bener2 sudah fly dibuatnya…
sampai pada suatu saat, dimana seluruh badanku seperti gemetar… bagai disengat listrik, badan aku mengejan dengan hebat…
dan…
“aaaaaaaaaaaggghhhhhhh”
aku dapat merasakan, dibawah sana… di vaginaku menjadi sangat basah… mungkin banjir oleh cairan kenikmatanku yang barusan saja keluar… vaginaku berdenyut dengan hebat… sampai2 pantatku naek turun karena mengimbangi denyut vaginaku…
sekitar 2 detik kemudian, suamiku sepertinya juga mengalami ejakulasinya. dia juga berteriak, dan yang kurasakan setelah itu adalah semburan yang hangat terasa mengalir didalam liang senggama aku.
“kamu hebat… kalo kalo keluar… memek kamu ngempot banget sayang… wuiihhhh…. enak tenan….”
“aa juga hebat…, titit aa enak banget… suci suka titit aa”
akhirnya…
kami berdua terkulai lemas, bagai tak bertulang…,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,